Komunikasi Asertif: Arti, Manfaat, dan Contohnya dalam Kehidupan

Komunikasi asertif adalah salah satu strategi yang sudah digunakan oleh banyak orang untuk berkomunikasi agar mendapatkan hal mereka inginkan dan butuhkan tanpa menyinggung orang lain. Pelajari selengkapnya mengenai strategi komunikasi ini untuk bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.

Komunikasi Asertif adalah…

Sebelum melangkah lebih jauh untuk mendalami penerapan komunikasi asertif, baiknya mempelajari dulu pengertian dari istilah tersebut.

Komunikasi asertif adalah salah satu cara berkomunikasi dengan menunjukan keberanian dan ketegasan dalam menyampaikan pendapat tanpa merendahkan atau mengintimidasi orang lain. Cara ini merupakan cara terbaik untuk mendominasi sebuah diskusi tanpa menyinggung perasaan orang lain.

Selain itu, menurut laman Indeed, komunikasi asertif adalah komunikasi secara terbuka dengan tetap menjaga rasa hormat kepada lawan bicara. Pengertian ini juga didukung oleh Burgon dan Huffner, yang menyatakan bahwa komunikasi asertif merupakan komunikasi dua arah yang paling efektif.

Burgon dan Huffner juga menyatakan bahwa cara komunikasi yang satu ini mendukung seseorang dalam memberikan pendapat dengan lugas tanpa menyinggung siapapun. Keterampilan ini akan mendukung komunikasi tersebut berjalan dengan efektif.

Selain itu, menurut Pipas dan Jaradat, keterampilan ini juga akan memberikan banyak peluang untuk berdiskusi secara terbuka. Jadi, hasilnya dapat memunculkan berbagai macam pendapat yang dapat dipertimbangkan.

Komunikasi ini juga akan mendukung seseorang dalam memecahkan masalah interpersonal dengan melibatkan hak-hak pribadi. Dengan begitu, seseorang dapat dengan mudah mengungkapkan pikiran, perasaan, dan keyakinan mereka secara langsung tanpa melanggar hak orang lain ataupun menyinggung.

Cara penyampaiannya juga cenderung kuat dan tegas namun tetap tenang. Dengan penyampaian yang seperti ini bisa membuat seseorang menjaga rasa hormat kepada orang lain. 

Penggunaannya saat berada di lingkungan formal seperti saat berada di dunia kerja sangatlah penting. Hal tersebut akan membuat lingkungan kerja berjalan dengan harmonis karena penyampaiannya yang tidak menyinggung orang lain.

Selain itu, komunikasi asertif sangat penting karena dalam pengambilan keputusan secara berkelompok sangat membutuhkan pendapat orang lain sebagai bahan pertimbangan. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan semua orang. 

Apa Saja Manfaat Komunikasi Asertif?

Menurut penjelasan sebelumnya, dapat dipastikan bahwa komunikasi asertif merupakan cara komunikasi yang cukup penting dalam mengutarakan pendapat. Namun sebenarnya, apa saja manfaat komunikasi ini dalam kehidupan? Berikut penjelasannya. 

1. Komunikasi Asertif adalah Media Meningkatkan Kepuasan Diri

Menyampaikan pendapat secara asertif dapat membuat seseorang merasa menjadi lebih percaya diri dan dihargai, Mengapa? Sebab penyampaian pendapatnya jelas dengan tidak menyinggung siapapun.

2. Meningkatkan Hubungan Interpersonal

Komunikasi ini dapat meningkatkan hubungan interpersonal yang sehat dengan orang lain. Komunikasi ini mendukung seseorang untuk menghargai hak dan perasaan orang lain ketika menyampaikan pendapat secara terbuka dan jujur.

3. Mengurangi Konflik

Dengan menggunakan komunikasi asertif, alur penyampaian pendapat akan lebih tenang dan tidak akan ada konflik. Alasannya adalah komunikasi ini akan menghindarkan seseorang dalam berperilaku agresif dan pasif. Ia juga akan menyelesaikan masalah dalam perbedaan pendapat secara damai.

4. Memperkuat Batas Pribadi

Komunikasi jenis ini akan membantu seseorang untuk memberikan batas pribadi yang jelas dan akan membuat orang lain mengerti dan menghormati batas tersebut.

5. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Komunikasi ini akan melibatkan kemampuan dalam berempati ketika mendengarkan dan berbicara secara jelas dan lugas. Sehingga, cara komunikasi ini dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara keseluruhan.

6. Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Komunikasi asertif memungkinkan dalam menciptakan diskusi yang lebih terbuka dan konstruktif, sehingga sangat membantu dalam penyelesaian masalah dengan menyimpulkan solusi yang efektif.

7. Meningkatkan Keterbukaan Emosional

Berbicara asertif akan membuat seseorang untuk berani berbicara jujur dalam menyampaikan perasaan dan emosi yang jujur dan terbuka. Kemampuan ini akan membuat orang lain dapat mengerti mengenai apa yang mereka inginkan untuk menjadi sebuah pertimbangan.

8. Mengurangi Stres

Dengan penyampaian pendapat yang jujur dan tegas akan membuat seseorang bisa mengurangi stres dan menghilangkan ketegangan yang timbul. Hal tersebut akan berdampak kepada kondisi mental seseorang karena mereka tidak akan menahan perasaan dan kebutuhan yang mereka rasakan.

9. Membantu Mencapai Tujuan

Komunikasi ini akan memengaruhi seseorang dengan lebih persuasif dalam mencapai tujuan yang sudah mereka targetkan. Selain itu, komunikasi secara asertif akan memudahkan seseorang untuk menyampaikan pendapat dengan baik dan semua pihak akan merasa puas.

10. Meningkatkan Hubungan dengan Rekan Kerja

Dalam lingkungan formal seperti dalam pekerjaan, komunikasi asertif sangat membantu untuk meningkatkan kolaborasi, serta membangun kerja tim yang lebih positif. Selain itu, komunikasi ini dapat meminimalisir konflik yang terjadi antar tim.

Contoh Penerapannya dalam Kehidupan

Menurut Fursland dan Nathan dalam modulnya yang berjudul How to Behave More Assertively, terdapat enam contoh penerapan komunikasi asertif dalam kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Basic Assertion

Basic assertion merupakan sebuah komunikasi dimana seseorang mengungkapkan kebutuhan, keyakinan, pendapat, keinginan, atau perasaan mereka secara jelas. 

Contohnya adalah “Saya belum pernah mendengar mengenai hal tersebut. Saya membutuhkan waktu untuk mempelajari mengenai hal tersebut secara lengkap terlebih dahulu.”

2. Emphatic Assertion

Emphatic assertion merupakan komunikasi yang mengandung pengakuan atas perasaan, kebutuhan, dan keinginan orang lain. Lalu, dilanjutkan dengan mengungkapkan pendapat pribadi yang mengandung kebutuhan dan keinginan. 

Contoh dari komunikasi ini seperi, “Saya tahu bahwa intensimu baik untuk mengubah ini. Tapi, tim kita sudah tidak ada waktu lagi untuk mengubah apapun karena semuanya sudah selesai.”

3. Consequence Assertion

Consequence assertion adalah komunikasi asertif yang digunakan dalam situasi dimana seseorang tidak mengikuti peraturan dan menambahkan konsekuensi atas pelanggaran tersebut dengan tujuan mengubah perilakunya.

Contoh dari consequence assertion adalah “Jika Anda tidak datang lagi dalam diskusi kelompok minggu depan, saya akan menghapus nama Anda dari daftar kelompok.”

4. Discrepancy Assertion

Discrepancy assertion merupakan komunikasi yang menunjukkan perbedaan antara kesepakatan awal dan apa yang telah terjadi. Komunikasi ini juga bisa untuk memastikan apakah ada kesalahpahaman yang terjadi antara tindakan dan kata-kata yang terlontar sebelumnya.

Contohnya adalah “Sebelumnya, kita semua sudah sepakat untuk menyelesaikan tugas ini sebelum deadline. Namun mengapa kamu belum mengerjakannya sampai sekarang? Apakah kamu bisa menjelaskan apa yang terjadi?”

5. Negative Feelings Assertion

Jenis komunikasi yang satu ini dilakukan ketika seseorang memiliki perasaan yang negatif dan ingin mengontrolnya sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain. Strategi ini bertujuan untuk membuat lawan mengetahui apa yang seseorang rasakan dan dampak apa yang ditimbulkan dari perlakuannya.

Contohnya adalah “Aku sangat khawatir ketika kamu tidak bisa dihubungi. Akan lebih tenang rasanya jika kamu mengabariku terlebih dahulu.”

6. Broken Record

Broken record merupakan strategi yang dalam persiapannya harus mengulangi berkali-kali sehingga seseorang akan lebih siap. Cara ini juga merupakan usaha untuk membuat seseorang menjadi lebih tenang ketika sedang berbicara. Contoh dari strategi ini adalah:

A: “Bolehkah saya meminjam uang Anda seratus ribu?”

B: “Saya rasa tidak, ekonomi saya sedang tidak stabil akhir-akhir ini.”

A: “Anda tidak perlu khawatir, saya pasti akan mengembalikan uang Anda secepat mungkin. Lagi pula, kita adalah teman dekat sejak dulu.”

B: “Saya tahu, tapi saya tetap tidak bisa meminjamkan uang itu kepada Anda.”

A: “Saya hanya perlu seratus ribu saja, apa tidak bisa meminjamkan saya uang itu?”

B: “Saya sudah bilang kalau ekonomi saya sedang tidak stabil, jadi saya tidak bisa meminjamkan uang.” 

5 Tips untuk Menerapkan Komunikasi Asertif

Penerapan komunikasi ini akan terasa sulit bagi orang yang belum terbiasa menggunakannya. Namun, jika terus diterapkan, komunikasi ini akan terus melekat dengan sendirinya. Berikut adalah beberapa tips untuk berkomunikasi secara asertif.

  • Menggunakan kata ‘Saya’ daripada ‘Anda’ pada saat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini bertujuan untuk membuat orang lain memahami apa yang seseorang rasakan.
  • Berlatih berkata tidak pada permintaan yang tidak bisa dilakukan.
  • Berlatih sebelum berbicara di depan umum jika belum terbiasa.
  • Memanfaatkan bahasa tubuh dengan melakukan kontak mata, menunjukan ekspresi yang positif, dan menghindari postur keraguan.
  • Kendalikan emosi dengan baik.

Komunikasi Asertif adalah Cara Tepat Menyampaikan Pendapat!

Komunikasi ini adalah sebuah strategi yang bisa digunakan agar seseorang bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Selain itu, komunikasi ini akan meminimalkan konflik pada saat diskusi karena tidak akan menyinggung orang lain. Terapkan strategi ini dalam berkomunikasi sehari-hari dan rasakan manfaatnya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page