Komunikasi Interpersonal: Pengertian, Jenis, Proses, dan Faktor-Faktornya

Komunikasi merupakan kemampuan yang harus Anda kuasai. Sebab, bekerja di bidang apapun, komunikasilah yang akan menunjang Anda dalam melakukan pekerjaan. Komunikasi sendiri terbagi menjadi 2 yaitu, komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal atau antar pribadi. 

Komunikasi antar pribadi sendiri sering kita lakukan dalam keseharian, Tidak hanya dalam dunia kerja, komunikasi juga penting dalam kehidupan sehari-hari. Penasaran bagaimana cara melakukan komunikasi antar pribadi dan faktor-faktornya? Yuk, cari tahu di sini! 

Pengertian Komunikasi Interpersonal 

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih yang memiliki ketergantungan satu sama lain, ini tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui media lain seperti ponsel.

Misalnya adalah ketika Anda berbicara dengan rekan kerja di kantor atau berdiskusi dengan teman dalam kelompok organisasi. Komunikasi antara dua orang bisa Anda sebut sebagai komunikasi diadik. Sedangkan komunikasi yang meliputi lebih dari 3 orang bisa Anda sebut komunikasi kelompok. 

Jenis Komunikasi Interpersonal 

Setelah mengetahui pengertian komunikasi antar pribadi, sekarang saatnya Anda memahami tentang jenis-jenisnya. Terdapat 4 jenis komunikasi antar pribadi, berikut adalah penjelasannya: 

1. Komunikasi Lisan 

Komunikasi Lisan
Komunikasi Lisan | Image source: unsplash.com

Komunikasi lisan merujuk pada komunikasi verbal yang dilakukan secara langsung dan berhadapan dengan audiens. Intinya, saat Anda mengeluarkan suara yang terdengar. Contohnya seperti ketika Anda melakukan pidato, menjadi Master of Ceremony (MC), berbicara dalam rapat, dan lain sebagainya. 

2. Komunikasi Non Verbal 

Komunikasi Non Verbal 
Komunikasi Non Verbal | Image source: teflcourse.net

Komunikasi non verbal merupakan kebalikan dari komunikasi verbal. Jenis yang satu ini tidak menggunakan kata-kata, baik itu lisan maupun tertulis. Komunikasi ini akan meliputi kontak mata, bahasa tubuh, dan gerakan-gerakan. Secara umum, komunikasi ini akan selalu mengiringi jenis verbal.

Contohnya adalah saat Anda menggunakan gerakan tangan untuk menanyakan keberadaan seseorang dan lainnya. Atau meletakkan jari di depan mulut untuk menyuruh orang lain diam.

3. Mendengarkan 

Mendengarkan 
Mendengarkan | Image source: unsplash.com

Jenis komunikasi interpersonal lainnya adalah mendengarkan. Bukan mendengar, namun mendengarkan. Sebab, mendengar adalah respon otomatis. Sedangkan mendengarkan adalah kegiatan yang membutuhkan konsentrasi lebih untuk memahami apa yang dikatakan lawan bicara. 

Anda bisa menjalan kegiatan ini dengan mendengarkan lawan bicara menggunakan kontak mata dan mengangguk. Tujuannya untuk menunjukkan kepada lawan bicara bahwa Anda memperhatikan apa yang mereka ucapkan. Sehingga komunikasi yang terjadi akan lebih aktif. 

4. Komunikasi Tertulis

Komunikasi Tertulis
Komunikasi Tertulis | Image source: unsplash.com

Terakhir adalah komunikasi tertulis. Ini akan meliputi komunikasi online. Misalnya komunikasi melalui pesan chat di WhatsApp, Direct Message Instagram, Telegram, email, dan lain sebagainya. Secara umum, jenis ini adalah komunikasi yang penting dalam bisnis dan bersifat lebih resmi.

Komunikasi ini juga tidak hanya meliputi kata-kata yang Anda kirimkan. Penggunaan emoji, giphy, dan pendukung teks lainnya juga masuk dalam komunikasi tertulis. Karena hal tersebut akan membantu penyampaian informasi.

Proses Komunikasi Interpersonal

Komunikasi pada dasarnya memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi dari satu orang ke orang lain. Orang yang melakukan hal tersebut adalah komunikan dan komunikator. Keduanya sama-sama memiliki tanggung jawab untuk memastikan pesan diterima dengan baik melalui beberapa proses berikut: 

1. Pembentukan ide 

Ide merupakan bahasan yang nantinya akan dikomunikasikan. Apa yang ingin Anda sampaikan, apa tujuan yang ingin Anda capai. Lau, informasi apa yang ingin Anda dapatkan. Hal tersebut menjadi aspek yang penting untuk Anda perhatikan agar komunikasi bisa lebih lancar. 

2. Pengkodean Pesan

Pengkodean pesan meliputi pemilihan kata-kata yang sekiranya mudah dipahami oleh lawan bicara, gerakan tubuh, dan ekspresi. Sebab, setiap orang akan memiliki interpretasi yang berbeda. Pengkodean dilakukan untuk mengurangi kesalahpahaman yang mungkin terjadi. 

3. Media Pengiriman Pesan 

Pengiriman pesan dalam komunikasi interpersonal dapat Anda lakukan secara tatap muka langsung atau melalui media, baik tertulis maupun visual. Agar komunikasi dapat tersampaikan dengan jelas, maka tentukan media yang cocok. 

Contohnya, Anda ingin menanyakan hal penting dan cepat, maka pilihlah media yang sering digunakan seperti WhatsApp. Jangan gunakan email yang cenderung jarang orang buka. Kecuali Anda memang ingin mengirimkan pesan yang lebih resmi untuk bisnis.

4. Penguraian Kode

Kode yang telah Anda sampaikan pada proses kedua tadi akan terurai dalam proses ini. Penerima pesan akan memahami pesan, simbol, maupun gerakan yang Anda berikan. Proses ini bisa berjalan dengan lancar jika penerima mengabaikan distraksi dan tidak memiliki prasangka negatif. 

5. Feedback 

Terakhir adalah feedback atau umpan balik, ini adalah proses yang vital. Ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang Anda sampaikan dapat penerima pahami dan terima dengan baik.

Faktor Komunikasi Interpersonal 

Komunikasi antar pribadi mengacu pada individu yang memiliki pola pikir dan sudut pandang berbeda. Berbicara dengan orang lain bukanlah untuk memenangkan argumen yang Anda miliki, melainkan untuk bertukar pandangan satu sama lain. Berikut merupakan faktor yang memengaruhi komunikasi antar pribadi:

1. Faktor Budaya 

Tak bisa dipungkiri budaya sangat memengaruhi cara kita dalam berkomunikasi. Faktor budaya di sini meliputi adat istiadat, moralitas, kepercayaan, bahasa, dan lain-lain. 

Sebagai contohnya Anda tinggal di daerah luar Jawa. Kemudian, Anda pindah ke daerah Jawa yang mayoritas warganya menggunakan bahasa Jawa untuk komunikasi. Dialek dan logat yang Anda miliki tentu berbeda dengan orang asli Jawa. 

2. Faktor Situasi 

Faktor situasi meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan di mana Anda tinggal. Ini memengaruhi komunikasi karena di tempat Anda tinggal tentu memiliki norma yang berbeda dengan tempat lain. Selain itu, terkadang norma tersebut tidak bisa diimplementasikan di tempat baru.

Sedangkan lingkungan sosial juga memengaruhi komunikasi karena suasana lingkungan, tingkah laku masyarakatnya juga berbeda. Anda harus bisa menyesuaikan diri di lingkungan Anda tinggal. Jika tidak, maka bisa saja terjadi salah tafsir atau pemahaman dalam komunikasi interpersonal. 

3. Faktor Perkembangan 

Faktor ini meliputi perkembangan teknologi yang memengaruhi kemajuan dalam mempelajari bahasa. Di era saat ini, kita akan sangat mudah mempelajari bahasa baru. Kursus online dengan metode bicara langsung dengan pengajarnya pun ada. Tentu saja, hal ini memengaruhi dalam komunikasi antar pribadi. 

Tak hanya bahasa baru, bahasa gaul pun mudah diakses dan mulai banyak anak muda yang menggunakan bahasa tersebut. Lambat laun faktor perkembangan pun ikut berpengaruh pada komunikasi.

Sebagai contoh, Anda bisa coba perhatikan bagaimana perkembangan orang tua masa kini berkomunikasi dengan anaknya. Lalu, bandingkan dengan bagaimana orang tua Anda dulu melakukan komunikasi dengan Anda. 

4. Faktor Fisik

Faktor fisik di sini merujuk pada aspek lingkungan dan lokasi yang berada di luar faktor situasional. Contohnya seperti cuaca, musim, angin, dan lain sebagainya. 

Misalnya, Anda berkomunikasi dengan seseorang saat hujan dan menepi di pinggir jalan. Karena ada suara hujan dan angin, nada suara Anda mungkin akan sedikit meninggi agar lawan bicara mendengar apa yang Anda bicarakan. Cuaca yang dingin juga memengaruhi untuk segera mengakhiri percakapan.

Sudah Memahami Apa itu Komunikasi Interpersonal?

Nah, itu tadi merupakan pengertian, jenis, proses, dan faktor dalam komunikasi antar pribadi. Meskipun komunikasi Anda lakukan setiap hari, namun skill ini juga harus Anda kembangkan. Anda bisa mulai dari hal kecil, seperti berbicara dengan teman sebaya atau keluarga terdekat.

Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas komunikasi ini ada beberapa aspek yang harus Anda perhatikan. Meliputi sifat terbuka, positif, suportif, serta memiliki berempati. Lantas, sudahkah Anda menerapkan sikap tersebut dalam komunikasi sehari-hari? 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page