Konjungsi dapat diartikan sebagai kata hubung. Dalam Bahasa Indonesia, ada sekitar 5 jenis konjungsi. Salah satunya yaitu konjungsi temporal yang bisa kamu pelajari sekarang, mulai pengertian, fungsi, ciri, jenis, hingga contoh penggunaanya dalam sebuah kalimat. Yuk, baca sampai akhir supaya pengetahuanmu semakin luas!
Daftar ISI
Pengertian Konjungsi Temporal
Seperti yang sudah disinggung di awal, konjungsi adalah kata hubung. Sementara itu, temporal memiliki arti hal-hal yang berkaitan dengan waktu. Sehingga, jika disimpulkan, maka konjungsi temporal merupakan kata hubung yang berkenaan dengan waktu.
Konjungsi ini dapat menjadi penghubung waktu yang menjelaskan suatu peristiwa dari tahap awal sampai tahap akhir.
Pengertian lain, misalnya konjungsi yang bisa juga disebut sebagai konjungsi waktu ini menjelaskan hubungan waktu antara dua peristiwa yang terjadi.
Fungsi Konjungsi Temporal
Berdasarkan penjelasan pengertiannya, dapat diketahui bahwa setidaknya konjungsi ini memiliki dua fungsi.
Pertama, berfungsi untuk menghubungkan kata atau kalimat yang memiliki hubungan waktu. Sehingga, dalam penggunaannya akan membuat setiap kalimat tersebut saling terhubung.
Sedangkan, fungsi yang kedua yaitu untuk menyatakan waktu. Dengan demikian, pembaca tidak akan kebingungan membaca suatu kalimat dan paragraf.
Apabila tidak ada kata hubung, sulit untuk memahami sebuah tulisan, apalagi kalau terdapat dua peristiwa berbeda.
8 Ciri-Ciri Konjungsi Temporal
Berikut 8 ciri-ciri konjungsi waktu yang perlu kamu pahami dengan baik, yaitu:
1. Menyatakan Urutan Waktu
Ciri yang pertama adalah menyatakan urutan waktu. Pasalnya, konjungsi ini juga sering disebut sebagai konjungsi waktu.
Konjungsi waktu seperti “ketika”, “sebelum”, “setelah”, “saat”, dan “selagi” digunakan untuk menunjukkan urutan waktu antara dua peristiwa.
Contoh:
- Ketika Sika tiba di rumah, telepon rumahnya berdering.
- Dia pergi ke toko sebelum makan siang.
- Setelah hujan berhenti, Toni pergi ke taman.
2. Menunjukkan Durasi
Selanjutnya, konjungsi ini memiliki ciri-ciri menunjukkan durasi. Konjungsi seperti “selama”, “sambil”, “sepanjang”, dan “dalam waktu” digunakan untuk menunjukkan jangka waktu atau durasi suatu kejadian.
Contoh:
- Kiki membaca buku selama tiga jam.
- Ibu memasak sambil mendengarkan musik dangdut.
- Siswa itu bekerja keras sepanjang malam.
3. Mengisyaratkan Frekuensi
Konjungsi waktu ini juga seringkali mengisyaratkan frekuensi atau tingkat keseringan suatu peristiwa yang terjadi. Beberapa konjungsi seperti “biasanya”, “seringkali”, “kadang-kadang”, dan “setiap kali” digunakan untuk menunjukkan frekuensi suatu kejadian.
Contoh:
- Saya biasanya minum kopi setiap pagi.
- Dia seringkali mengunjungi neneknya di akhir pekan.
- Kadang-kadang saya bermain game video setelah pulang kerja.
4. Menerangkan Simultan
Berikutnya, konjungsi ini juga memiliki ciri menerangkan simultan atau serentak. Maksudnya adalah menerangkan peristiwa atau kejadian yang berlangsung secara bersamaan. Misalnya, konjungsi seperti “ketika”, “saat”, dan “seiring”.
Contoh:
- Ketika Mika menulis surat, Saski membaca buku.
- Nenek mengunjungi Paman saat dia sedang memasak.
- Suara gemuruh guntur terdengar seiring dengan kilat yang menyambar langit.
5. Penempatan Fleksibel
Konjungsi temporal termasuk kata hubung yang penempatannya fleksibel. Artinya, konjungsi ini dapat ditempatkan dimana saja, baik di awal kalimat, tengah, maupun di akhir.
Oleh karena itu, penempatannya sangat fleksibel, tergantung dari makna atau maksud dan tujuan kalimat yang ditulis.
6. Sebagai Subjungtif
Subjungtif dapat dimaknai sebagai suatu modus yang menyatakan kemungkinan objektif pada sebuah kalimat. Sehingga, dalam penggunaannya dapat membuat suatu kalimat memiliki makna lengkap. Selain itu, kalimat menjadi koheren serta mudah dipahami oleh para pembaca dengan baik.
7. Bertindak Sebagai Tautan
Kata hubung temporal juga dapat bertindak sebagai tautan. Maksudnya adalah mengaitkan atau menghubungkan antara klausa dengan kalimat induk. Oleh karenanya, penggunaannya tersebut dapat membantu pembaca untuk mengetahui hubungan antara klausa dengan kalimat induk dengan mudah.
8. Penghubung Kalimat dengan Unsur Waktu
Konjungsi ini hanya bisa digunakan pada kalimat yang memiliki unsur waktu. Kondisi tersebut menjadi ciri utama dari kata hubung temporal. Sehingga, kalimat yang tidak memiliki hubungan unsur waktu, tentu tidak bisa menggunakan kata hubung ini.
Jenis-Jenis Konjungsi Temporal
Berikut 2 jenis konjungsi waktu yang perlu kamu perhatikan, yaitu
1. Konjungsi Temporal Sederajat
Pertama, yaitu konjungsi waktu sederajat. Konjungsi ini dapat menjadi penghubung antara dua peristiwa atau kejadian yang terjadi di waktu yang sama atau memiliki urutan waktu sama.
Kata hubung temporal sederajat ini dapat membantu dalam menggambarkan hubungan setara atau sebanding antara dua peristiwa pada kalimat atau paragraf.
Selain itu, kata hubung ini tidak bisa kamu letakkan pada akhrit maupun awal kalimat, harus di tengah. Pasalnya, apabila diletakkan di awal atau akhir kalimat, dapat membuat makna kalimat tersebut sulit dipahami oleh pembaca.
Cara penulisannya dapat ditulis secara langsung maupun ditulis setelah membubuhkan tanda koma di tengah kalimat.
Berikut ini beberapa contoh konjungsi temporal sederajat yang umum digunakan, yaitu:
a. Konjungsi “dan”
Konjungsi “dan” digunakan untuk menggabungkan dua peristiwa atau kejadian yang terjadi secara berurutan atau bersamaan.
Contoh:
- Saya pergi ke Malioboro dan awan tampak mendung.
- Dia memasak makan malam dan saya membersihkan dapur.
b. Konjungsi “serta”
Konjungsi “serta” memiliki makna yang serupa dengan “dan”, juga digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa yang terjadi secara bersamaan atau berurutan.
Contoh:
- Ia datang ke pesta dengan adiknya serta beberapa teman lainnya.
- Kami bermain sepak bola serta menonton pertandingan di televisi.
c. Konjungsi “lalu”
Konjungsi “lalu” digunakan untuk mengindikasikan atau menerangkan urutan waktu antara dua peristiwa yang terjadi secara berurutan satu sama lain.
Contoh:
- Saya pergi ke toko buku, lalu ke kafe untuk minum kopi.
- Dia menyelesaikan tugasnya, lalu dia bersantai sejenak.
d. Konjungsi “kemudian”
Konjungsi “kemudian” juga digunakan untuk menunjukkan urutan waktu antara dua peristiwa yang terjadi secara berurutan atau beruntun.
Contoh:
- Saya menyelesaikan presentasi, kemudian saya mengirimkannya melalui email.
- Mereka menunggu di perpustakaan, kemudian mereka pergi ke konser bersama.
Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa kata hubung temporal sederajat ini dapat membantu dalam menyusun kalimat yang memiliki alur waktu jelas dan menyampaikan informasi dengan cara terstruktur.
Dengan demikian, memungkinkan pembaca atau pendengar untuk mengikuti urutan peristiwa dengan mudah. Selain itu, bisa membantu pembaca maupun pendengar untuk memahami hubungan yang sifatnya sejajar atau setara, antara peristiwa yang terjadi.
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Selanjutnya, konjungsi waktu tidak sederajat. Bisa dikatakan, jenis konjungsi ini adalah kebalikan dari jenis kata hubung temporal sederajat.
Konjungsi jenis ini adalah kata hubung temporal yang digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa atau kejadian yang terjadi pada waktu berbeda atau dalam urutan waktu yang tidak sejajar.
Dengan kata lain, kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan kalimat bertingkat atau tidak sederajat. Sehingga, dapat menunjukkan hubungan temporal yang tidak langsung atau tidak sejajar, antara dua peristiwa dalam kalimat atau paragraf.
Berbeda dengan jenis temporal sederajat yang harus diletakkan di tengah, temporal tak sederajat lebih fleksibel. Sebab, bisa ditempatkan di awal, tengah, maupun akhir kalimat.
Berikut ini adalah beberapa contoh kata hubung temporal tidak sederajat yang sering digunakan, yaitu:
a. Konjungsi “Sebelum”
Konjungsi “sebelum” digunakan untuk menunjukkan urutan waktu yang menyatakan satu peristiwa terjadi sebelum peristiwa lainnya.
Contoh:
- Saya mencuci piring sebelum tidur.
- Dia melakukan latihan pemanasan sebelum berlari.
- Sebelum berangkat sekolah, sebaiknya kunci pintu rumah.
b. Konjungsi “Setelah”
Konjungsi “setelah” digunakan sama seperti konjungsi “sebelum”, yaitu menunjukkan urutan waktu suatu peristiwa.
Contoh:
- Saya pergi ke supermarket, setelah pulang kerja.
- Mereka makan malam bersama, setelah menonton film.
- Setelah mencuci piring, Siska melipat baju.
c. Konjungsi “Ketika”
Konjungsi “ketika” digunakan untuk menunjukkan hubungan waktu yang tidak sejajar atau tidak setara antara dua peristiwa, tetapi terjadi secara bersamaan.
Contoh:
- Ketika hujan turun, saya membawa payung.
- Dia berbicara dengan penuh percaya diri ketika memberikan presentasinya.
- Ketika dia menangis, aku memeluknya.
d. Konjungsi “Saat”
Konjungsi “saat” digunakan untuk menunjukkan waktu tertentu di mana suatu peristiwa terjadi.
Contoh:
- Saya berolahraga saat pagi hari.
- Keluargaku berkumpul saat perayaan ulang tahun nenek.
- Ibu menangis saat aku gagal ujian.
Pada dasarnya, kata hubung temporal tidak sederajat ini berfungsi untuk memperjelas hubungan antara peristiwa yang terjadi pada waktu yang berbeda. Sehingga, penggunaannya ditujukan untuk menghubungkan kalimat yang menunjukkan tingkatan berbeda.
Selain contoh di atas, beberapa konjungsi yang termasuk kata hubung temporal tidak sederajat, yaitu bila, apabila, sementara, tatkala, demi, dan semenjak.
85 Contoh Konjungsi Temporal
Berikut ini 85 contoh kalimat yang menggunakan konjungsi waktu, yaitu:
20 Contoh Konjungsi Temporal Sederajat
1. Bella bangun pukul 7 pagi dan langsung mandi.
2. Keanu pergi ke minimarket dan membeli beberapa mie instan.
3. Andi makan siang di restoran cepat saji kemudian pergi ke bioskop.
4. Beni menyelesaikan pekerjaan rumah, kemudian bermain game.
5. Anak-anak berkumpul di taman dan bermain sepak bola bersama.
6. Emma membaca buku sepanjang malam dan baru tidur pagi.
7. Melani menyanyikan lagu pop dan menari di panggung.
8. Kami pergi ke pantai dan berenang di laut.
9. Saya menonton film di bioskop, kemudian makan malam di restoran.
10. Mereka pergi berbelanja di pusat perbelanjaan dan membeli pakaian baru.
11. Dia memasak makan malam dan saya membersihkan dapur.
12. Saya pergi ke gym dan berolahraga selama satu jam.
13. Kami bermain game video sambil minum kopi di kafe.
14. Dia memanggil teman-temannya dan mengundang mereka ke pesta.
15. Saya menulis surat dan dia membaca buku.
16. Mereka pergi ke konser musik dan menikmati penampilan band favorit mereka.
17. Dia pergi ke bioskop dan menonton film terbaru.
18. Saya pergi ke toko buku untuk membeli novel baru serta majalah fashion.
19. Dia datang ke pesta dengan membawa seorang teman serta sebotol anggur.
20. Kami pergi ke pantai untuk berjemur serta berenang di laut.
20 Contoh Konjungsi Temporal Sederajat
21. Dia membeli roti serta susu di supermarket untuk sarapan pagi.
22. Saya mengirim email penting serta mempersiapkan presentasi untuk rapat besok.
23. Mereka bermain sepak bola serta basket di lapangan olahraga.
24. Dia membeli bahan makanan serta bumbu dapur di pasar tradisional.
25. Saya mencuci pakaian serta menyetrika baju untuk persiapan liburan.
26. Kami melakukan perjalanan ke luar kota serta mengunjungi tempat wisata terkenal.
27. Dia membawa kamera serta buku catatan untuk mengabadikan momen indah selama perjalanan.
28. Saya membersihkan rumah, lalu pergi ke supermarket untuk belanja.
29. Dia menyelesaikan pekerjaannya, lalu mengajak saya makan malam.
30. Kami menonton film di bioskop, lalu pergi ke kafe untuk minum kopi.
31. Saya mengerjakan tugas sekolah, lalu bermain game selama beberapa jam.
32. Mereka pergi ke pantai, lalu berenang di laut.
33. Dia menyanyikan lagu di panggung, lalu mendapatkan tepuk tangan meriah.
34. Saya memasak makan malam, lalu makan bersama keluarga.
35. Kami menghadiri acara pernikahan, lalu berfoto dengan pengantin.
36. Dia pergi ke gym, lalu berlatih angkat beban.
37. Saya menulis surat, lalu mengirimkannya melalui pos.
38. Roni mengikuti ekstrakurikuler pencak silat pada sore nanti, setelahnya ia akan langsung tampil di pentas perpisahan sekolah.
39. Peristiwa banjir yang menimpa kota Semarang belum membaik, padahal sebelumnya pemerintah telah mengupayakan penanggulangan dengan memanfaatkan pompa air.
40. Siang ini murid kelas 7 belajar Matematika, kemudian belajar Bahasa Inggris di rumah Dina.
20 Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
41. Ketika hujan turun, mereka mencari tempat berteduh.
42. Saya akan pergi ke bioskop, ketika film favorit saya tayang.
43. Ketika dia datang, saya akan memberikan hadiah ulang tahunnya.
44. Ketika musim panas tiba, kita bisa pergi berenang di pantai.
45. Ibu merasa bahagia, ketika mendengar berita baik itu.
46. Ketika kamu belajar dengan tekun, hasilnya akan memuaskan.
47. Ketika kamu mengirimkan email, pastikan mengisi subjek dengan jelas.
48. Saya biasanya minum kopi, ketika saya perlu tetap terjaga semalam.
49. Ketika kamu berbicara, pastikan suaramu terdengar jelas.
50. Kakek sering berjalan-jalan di taman, ketika cuaca sedang cerah.
51. Ketika kamu membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk meminta tolong.
52. Iskan merasa lapar, ketika mencium aroma makanan enak.
53. Ketika kamu sedang berkendara, pastikan mematuhi aturan lalu lintas.
54. Saya suka mendengarkan musik, ketika sedang bekerja.
55. Ketika hari libur tiba, kami biasanya berkumpul bersama keluarga.
56. Saya telah belajar Bahasa Inggris sejak tahun 2010.
57. Dia menjadi anggota klub sepak bola sejak usia 8 tahun.
58. Kami sudah tinggal di kota ini sejak kami menikah.
59. Saya telah mengikuti kursus online sejak bulan lalu.
60. Dia berhenti merokok sejak setahun yang lalu.
25 Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
61. Ibu akan pergi berbelanja, sementara ayah menyiapkan makan malam.
62. Dia membaca buku, sementara menunggu giliran antrian di tempat praktik dokter.
63. Kami bermain game video, sementara menunggu pesawat datang.
64. Ikbal akan mengirim email, sementara kamu mencetak dokumen tersebut.
65. Dia membersihkan dapur, sementara ibu mencuci piring.
66. Kami bermain sepak bola, sementara menunggu hujan reda.
67. Aku akan mengisi formulir pendaftaran, sementara kamu mengambil foto paspor.
68. Dia mengganti baterai remot, sementara kita menunggu acara dimulai.
69. Kami akan menonton film, sementara menunggu makanan tiba di meja.
70. Saya akan membaca buku, sementara kamu menyelesaikan panggilan telepon.
71. Apabila hujan turun, jangan lupa membawa payung.
72. Saya akan segera memberikan informasi lebih lanjut, apabila ada perubahan jadwal.
73. Apabila kamu merasa lapar, silakan ambil camilan dari meja.
74. Tolong beritahu saya, apabila kamu tidak bisa datang ke pertemuan ini.
75. Saya akan mengirimkan email konfirmasi, apabila pemesanan telah diproses.
76. Apabila ada pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi layanan pelanggan kami.
77. Saya akan mengirimkan laporan keuangan bulanan, apabila telah selesai disusun.
78. Apabila kamu ingin mengikuti acara tersebut, pastikan mendaftar terlebih dahulu.
79. Tolong matikan telepon seluler, apabila sedang berada di dalam teater.
80. Saya akan memberikan informasi lebih lanjut, apabila ada kesempatan untuk pelatihan tersebut.
81. Apabila hari mulai gelap, lampu di jalan itu mulai dinyalakan.
82. Lala terbangun dari tidurnya, saat mendengar suara ibu memanggil namanya.
83. Saat hujan turun, anak-anak akan berkumpul di depan jendela sambil menatap rintik air yang turun.
84. Rumah itu sudah kosong sejak lima bulan yang lalu.
85. Sejak kemarin, kota itu diguyur hujan yang cukup lebat.
Sudah Paham Apa Itu Konjungsi Temporal?
Itulah penjelasan mengenai pengertian, fungsi, ciri-ciri, jenis, serta contoh kalimat dengan konjungsi temporal. Setelah membaca informasi yang lengkap ini, kamu tidak akan bingung lagi dalam menggunakan kata hubung temporal untuk berbagai keperluan, baik lisan maupun tulisan.