Arti Konsep: Ciri-Ciri, Unsur, Fungsi, serta Jenisnya

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin Anda sering membicarakan dan memerlukan konsep sebagai dasar dari berbagai kegiatan yang ada. Namun, seringkali banyak orang yang belum mengerti apa sebenarnya istilah tersebut dan bagaimana ciri serta fungsinya. Oleh karena itu, mari simak penjelasan mengenai teorinya berikut ini!

Pengertian dari Konsep

Konsep (draf atau rancangan) sendiri merupakan hal yang dapat menggambarkan suatu gagasan atau ide secara abstrak dan terperinci. Adanya concept dapat digunakan untuk mengkategorikan suatu kelompok, ide, atau peristiwa yang ada dan terjadi di sekitar lingkungan Anda.

Secara umum, concept juga didefinisikan sebagai bentuk penjelasan abstraksi tentang ciri-ciri suatu benda tertentu. Penjelasan tersebut dapat membantu atau memudahkan manusia dalam berpikir dan memahami suatu hal. Sehingga, dengan adanya concept, manusia akan lebih mudah untuk berpikir dan memahami sesuatu. 

Banyak juga yang mengatakan bahwa concept merupakan sebuah hal umum yang mana merupakan representasi tentang sebuah kondisi secara intelektual. Misalnya tentang sebuah situasi, ide atau pemikiran, atau gambaran mental. Representasi ini digambarkan secara abstrak oleh pencetus atau penulisnya.

Pengertian Konsep Menurut Para Ahli dan Sumber Lainnya

Setelah mengetahui beberapa pengertian concept secara umum. Kini Anda akan mengetahui pengertian istilah ini menurut para ahli dan sumber lainnya. Setiap sumber menjabarkan sebuah concept dalam berbagai pengertian yang berbeda. Berikut merupakan beberapa di antaranya:

1. Soedjadi

Pengertian concept menurut para ahli yang pertama berasal dari Soedjadi. Soedjadi mendefinisikan bahwa sebuah concept adalah ide abstrak yang nantinya dapat digunakan untuk membuat atau menentukan suatu klasifikasi tertentu akan suatu hal. Pengertian ini dapat dibuat atau dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah. 

Dari sini, dapat Anda ketahui bahwa penggolongan suatu hal bisa Anda buat menggunakan teori satu ini. Penggolongan objek sendiri akan banyak Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam proses belajar, maupun dalam proses sosial. Oleh karena itu, teori satu ini sangat penting adanya bagi kehidupan.

2. Bahri

Bahri menjabarkan bahwa konsep merupakan sebuah kata yang mewakili beberapa objek dengan ciri serta karakteristik sama. Umumnya, orang yang mencetuskan ide akan sebuah concept dapat membuat penjelasan abstrak mengenai sebuah ide yang berada di hadapannya.

Dari penjelasan tersebut, maka dengan adanya concept berbagai objek dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu. Objek tersebut umumnya dijabarkan dalam bentuk kata. Namun, concept juga membuat objek bisa dijelaskan dalam bentuk kesadaran pikiran serta representasi mental yang tidak berwujud.

3. Aristoteles

Aristoteles merupakan ilmuwan yang sangat terkenal di zaman dahulu. Dirinya mengungkapkan bahwa, sebuah concept merupakan hasil dari penyusunan utama dalam membentuk sebuah pikiran manusia atau filsafat pemikiran yang memiliki dasar kuat akan pengetahuan ilmiah.

Penjabaran ini dituliskan dalam buku yang berjudul The Classical Theory Of Concepts karya dari Aristoteles. Dari penjelasan tersebut, dapat Anda pahami bahwa adanya rancangan ini dapat membantu manusia untuk lebih memahami ilmu pengetahuan secara ilmiah yang dicetuskan oleh para ilmuwan.

4. Singarimbun dan Effendi

Singarimbun dan Effendi menyebutkan bahwa, concept merupakan sebuah gagasan atau generalisasi dari kelompok atau fenomena tertentu yang terjadi di lingkungan sekitar. Kelompok ini bisa jadi diartikan dengan sebuah benda, hal yang abstrak, maupun sekelompok manusia. 

Lewat adanya pengelompokan ini, maka concept bisa dijadikan sebuah alat untuk menggambarkan sebuah fenomena atau kelompok yang memiliki karakteristik sama. Sehingga, pemahaman manusia akan didapat secara mudah dengan adanya teori satu ini. 

5. Woodruff

Sedangkan, Woodruff menyebutkan bahwa teori konsep merupakan sebuah gagasan atau ide pemikiran yang memiliki makna tertentu. Concept juga didefinisikan sebagai produk yang bersifat subjektif dan berasal dari sebuah individu. Serta digunakan untuk membantu pemahaman manusia terhadap suatu hal tertentu. 

6. Umar 

Umar mengatakan bahwa, teori concept merupakan berbagai teori yang berkaitan dan berkesinambungan dengan suatu objek. Adanya rancangan ini akan membantu orang untuk mengelompokkan suatu ide atau objek tertentu agar lebih mudah dimengerti oleh manusia. 

Penggolongan suatu ide dan objek ini didasarkan pada sebuah ciri yang sama antar objek. Jadi, concept dapat tercipta dengan baik.

7. Moory Cooper

Moory Copper menjabarkan bahwa, concept adalah sebuah perkumpulan dari proposisi, variabel, dan definisi yang saling berkaitan satu sama lain. Perkumpulan ini selanjutnya disusun secara sistematis dan rapi untuk memudahkan pemahaman setiap orang.

Pengelompokan ide ini juga telah melalui tahap generalisasi. Sehingga, concept yang tercipta dapat menjelaskan suatu fenomena atau fakta tertentu secara baik dan gamblang.

8. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan acuan dari berbagai pengertian kata dalam bahasa Indonesia. KBBI sendiri menjabarkan kata konsep ke dalam berbagai pengertian. Pertama, concept didefinisikan sebagai suatu rancangan atau suatu buram dan lainnya yang menjelaskan suatu hal. 

Kedua, concept merupakan sebuah ide atau pengertian yang dituliskan secara abstrak karena adanya sebuah peristiwa bersifat konkret. Sedangkan pengertian ketiga menyebutkan bahwa, concept adalah gambaran mental dari sebuah proses atau sebuah objek atau hal apapun yang digunakan untuk memahami hal tertentu.

9. Wikipedia Indonesia 

Wikipedia Indonesia menyebutkan bahwa, concept merupakan suatu hal yang abstrak. Rancangan ini juga didefinisikan sebagai sebuah intensitas yang sifatnya sangat menyeluruh atau universal. Adanya concept sendiri berawal dari sebuah kejadian atau hubungan tertentu dalam suatu waktu.

Ciri-Ciri Konsep

Selain memiliki berbagai pengertian yang berbeda dan mendalam. Concept juga memiliki ciri-ciri khusus yang membuat teori satu ini mudah untuk dikenali dan dipelajari. Berikut merupakan beberapa ciri-cirinya yang perlu untuk Anda ketahui:

1. Bersifat Abstrak

Seperti ulasan yang dituangkan pada pengertian sebuah concept sebelumnya, di mana kebanyakan sering menyinggung nilai abstrak yang ada pada rancangan. Kata abstrak sendiri memiliki arti tidak berwujud, tidak berbentuk atau niskala. Ini sesuai dengan concept yang memang tidak memiliki objek nyata untuk didefinisikan. 

Karena bersifat abstrak, maka seringkali orang memerlukan pemahaman lebih mendalam tentang arti sebuah concept. Penjelasannya harus dibuat dengan singkat dan jelas agar orang yang membaca atau mencoba memahaminya tidak mengalami kesulitan yang berarti.

2. Kumpulan Berbagai Objek

Konsep juga memiliki ciri khusus, yaitu merupakan kumpulan dari berbagai objek yang memiliki sifat serta karakteristik sama. Objek ini bisa dalam bentuk nyata maupun tidak nyata. Namun, kebanyakan teori concept mengusung objek dengan bentuk yang tidak nyata atau hasil pemikiran dari otak manusia saja. 

Objek yang berada di dalam suatu rancangan memiliki sebuah sifat atau kualitas tertentu yang dapat didefinisikan. Misalnya saja, concept susunan acara. Maka, di dalamnya terdapat berbagai rangkaian acara yang disatukan karena memiliki satu tujuan, yaitu mensukseskan acara tersebut.

3. Bersifat Personal

Ciri-ciri teori concept selanjutnya adalah memiliki sifat personal. Maksud dari personal disini adalah bahwa, concept merupakan hasil dari pemikiran pribadi seseorang. 

Sangat jarang bahkan tidak ada sebuah concept yang diutarakan atau hasil dari diskusi sekelompok orang tertentu. Hal tersebut terjadi karena pemikiran terkait concept tidak dapat memiliki campur tangan lain. 

Pemikiran akan concept apabila dilakukan oleh dua orang atau lebih, maka bisa dipastikan menjadi kacau. Karena, setiap kepala memiliki pendapat yang berbeda-beda dan sulit menyatukannya, kecuali dalam forum tertentu. Inilah mengapa concept merupakan sebuah hal yang bersifat personal.

4. Dipahami Melalui Belajar 

Adanya konsep memang sulit dipahami, kembali lagi karena sifat pertamanya adalah abstrak yang tidak memiliki wujud atau objek nyata. Sehingga, perlu waktu dan penjelasan mendalam apabila seseorang ingin mengerti tentang apa itu concept. Bahkan, Anda harus turun langsung ke lapangan untuk memahaminya. 

Oleh karena itu, jika ingin memahami sebuah concept, Anda harus melakukannya sambil belajar dan terus mencari tahu. Bisa juga, untuk memahami sebuah proses, Anda memang harus langsung terjun dan memiliki pengalaman sendiri terkait concept tersebut. 

Jadi, bisa Anda simpulkan bahwa waktu untuk mempelajari sebuah concept sama sekali tidak sebentar.

5. Memiliki Arti yang Luas

Concept merupakan hal yang memiliki arti sangat luas. Berbeda dengan objek lainnya yang memiliki arti baku dan tertera pada sebuah buku kamus. Rancangan ini memiliki pengertian dan arti yang lebih dari itu. Bisa dilihat pada ulasan sebelumnya, banyak ahli yang menjabarkan arti dari sebuah concept secara berbeda. 

Terlebih lagi ketika Anda mencoba memahami pengertian dari sebuah concept tertentu. Pendapat satu individu dan individu lain pasti akan berbeda. Hal inilah yang menyebabkan kenapa sebaiknya Anda memahami sebuah concept dengan cara terus belajar dan terjun langsung melalui pengalaman yang banyak.

Beberapa Unsur dalam Konsep

Dalam concept juga terdapat berbagai unsur yang menyusunnya. Lewat unsur ini, concept dapat terbentuk dengan baik. Berikut ini adalah beberapa unsur dalam concept yang perlu Anda ketahui:

1. Nama

Unsur pertama dalam sebuah concept adalah adanya nama. Nama merepresentasikan sebuah identitas pada concept. Karena dengan adanya nama, concept akan lebih mudah dikenali dan dipahami oleh pembaca atau orang lain. 

Selain itu, dengan adanya nama, concept memiliki identitas yang bisa menjadi sebuah ciri khas dari concept itu sendiri. Dalam memilih sebuah nama sendiri, sebaiknya Anda menggunakan kata yang singkat dan mewakili concept dengan baik. 

Misalnya saja untuk menggambarkan concept tentang bangunan tempat tinggal orang. Maka, Anda dapat memilih nama seperti “rumah”, “pemukiman”, “perumahan”, atau hal lain yang berkesinambungan dengan sebuah tempat tinggal.

2. Contoh Positif dan Negatif 

Unsur kedua yang ada dalam sebuah konsep adalah contoh positif dan contoh negatif. Contoh ini berguna untuk mengelompokkan objek yang ada pada sebuah concept dengan baik. Sehingga, orang akan lebih mudah untuk mengklasifikasikan berbagai objek yang ada. 

Contoh positif dalam sebuah rancangan misalnya ketika Anda mengambil concept gedung atau bangunan. Maka, contoh positif yang ada adalah rumah ibadah, bangunan sekolah, bangunan kantor, dan sebagainya. 

Sedangkan contoh negatif yang dimaksud merupakan kawasan rumah kumuh, gedung diskotik, kawasan gedung terbengkalai, dan sebagainya.

3. Karakteristik Pokok

Karakteristik pokok merupakan suatu karakteristik sebagai acuan untuk menentukan apakah sebuah objek tersebut bisa masuk dalam concept tertentu atau tidak. Anda bisa menentukan beberapa poin yang akan digunakan sebagai acuan. Lalu, gunakan poin yang paling menonjol dan mudah diidentifikasi. 

Dalam contoh concept sebelumnya, yaitu bangunan, maka Anda bisa menentukan beberapa karakteristik pokok. 

Misalnya seperti terdapat jendela atau tidak, terdapat dinding atau tidak, terdapat pintu atau tidak, keberadaan atap, keberadaan furniture, hingga keberadaan ruangan di dalamnya. Nah, hal tersebut akan sangat berguna untuk memudahkan pemetaan objek.

4. Rentangan Karakteristik

Rentangan karakteristik merupakan sebuah hal yang membatasi antara suatu rancangan dan rancangan lainnya. Ada beberapa jenis rentangan karakteristik yang perlu Anda ketahui. Berikut adalah uraian lengkapnya: 

  • Superordinat merupakan hal yang menghubungkan suatu rancangan dengan rancangan yang lebih luas. Misalnya saja superordinat dari gedung sekolah adalah bangunan dan lain sebagainya. 
  • Koordinat merupakan hal menguntungkan antara konsep satu dan lainnya yang memiliki kesetaraan sama. Misalnya saja dalam lingkup bangunan, concept Rumah Joglo dan Rumah Minang adalah sama atau setara.
  • Subordinat merupakan suatu hal yang menghubungkan sebuah concept besar dengan concept yang lebih kecil. Hal tersebut merupakan kebalikan dari superordinat. Misalnya saja, subordinat dari bangunan adalah rumah adat dan sebagainya. 

5. Kaidah

Kaidah merupakan suatu patokan untuk manusia dalam bertindak atau melakukan berbagai hal. Ternyata, kaidah juga merupakan unsur dari sebuah concept.

Jadi, orang yang membuat concept memiliki alur atau jalan yang membuat rancangannya berada pada jalurnya atau tidak menyimpang dari nilai-nilai hukum dan kemanusiaan. 

Adanya, kaidah dalam concept membuat rancangan ini lebih berbobot dan memiliki nilai penting tersendiri. Kaidah yang dianut pada sebuah concept bisa bersumber dari banyak hal. Namun, yang jelas setiap kaidah mengandung nilai-nilai dan hal yang bersifat positif.

Fungsi dari Konsep

Selain memiliki ciri-ciri dan unsur, adanya sebuah concept juga memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan maupun dalam masyarakat. Berikut ini adalah beberapa penjabaran mengenai fungsi dari concept yang perlu Anda ketahui:

1. Fungsi Kognitif

Fungsi pertama dari sebuah concept adalah fungsi kognitif. Kognitif berarti sebuah fungsi untuk membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik dan teratur. Karena dengan adanya concept, manusia akan memiliki acuan dalam melakukan sesuatu. Sehingga, manusia tidak akan asal dan gegabah dalam bertindak.

Fungsi kognitif dalam concept merupakan sebuah kemampuan manusia untuk berpikir secara maksimal dan optimal untuk menghasilkan concept itu sendiri. Sebenarnya, fungsi ini tergolong dalam salah satu fungsi utama dari adanya berbagai concept di kehidupan ini.

2. Fungsi Evaluasi

Fungsi concept selanjutnya adalah fungsi untuk melakukan evaluasi. Dalam menjalani kehidupan, pasti ada satu dua hal yang terasa janggal dan tidak sesuai dengan keinginan. Adanya concept di sini berguna untuk melakukan evaluasi pada keseharian dan perilaku manusia agar nantinya bisa menjadi lebih baik. 

Fungsi evaluasi juga berkaitan dengan kemampuan manusia dalam menelaah dan meneliti secara cermat. Serta berkaitan dengan bagaimana cara mereka menentukan nilai dari suatu objek tertentu. 

Hal tersebut akan menjadi bekal sebagai ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari nantinya. Sehingga, kehidupan akan berlangsung secara teratur.

3. Fungsi Operasional

Fungsi konsep selanjutnya adalah operasional. Operasional di sini berkaitan dengan kegiatan penelitian, seperti survei atau pengambilan data tertentu. Adanya concept akan membantu seluruh aktivitas pengambilan data supaya berjalan dengan baik dan terarah. Sehingga, data yang dihasilkan juga bisa bagus. 

Adanya concept juga membuat proses pengambilan data yang ada dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Pengambilan data sendiri merupakan aktivitas yang memerlukan ketelitian sangat tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya acuan tertentu sebagai dasarnya dan concept di sini juga berfungsi sebagai acuan.

4. Fungsi Komunikasi

Selain beberapa fungsi di atas, nyatanya concept juga bisa Anda gunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antar sesama. Lebih tepatnya, concept bisa digunakan untuk berkomunikasi secara baku dalam menyampaikan sebuah ide atau gagasan resmi dari seseorang kepada masyarakat luas. 

Lewat adanya concept, seseorang dapat menyebutkan ide dan gagasannya secara runtut, rinci, dan juga terarah. Dengan demikian pula, gagasan yang disampaikan oleh individu dapat dengan mudah dipahami oleh sekelompok orang. Kembali lagi, ini terjadi karena adanya penjabaran yang rinci tersebut.

Jenis-Jenis Konsep yang Ada

Setelah mengetahui pengertian, unsur, ciri-ciri, dan fungsi concept. Maka, tak lengkap rasanya jika Anda tidak mengetahui berbagai jenis concept yang ada secara langsung. Berikut ini merupakan penjabaran mengenai jenis-jenisnya secara umum:

1. Pola

Jenis concept pertama yang perlu Anda ketahui adalah pola. Concept pola merupakan sebuah rancangan yang digunakan untuk penataan berbagai objek spasial yang ada di permukaan bumi. Seperti gedung, garis sungai, taman, dan lain sebagainya. 

Rancangan pola sendiri digunakan untuk memudahkan aktivitas manusia. Kemudahan ini ditemukan dalam melakukan berbagai pembangunan di alam. Misalnya untuk membangun kawasan rumah di tepi sungai dan lainnya. Lewat concept ini, maka bangunan akan menjadi lebih rapi dan tertata dengan baik.

2. Jarak

Concept satu ini merupakan sebuah rancangan yang digunakan untuk melakukan pengukuran jarak antara satu tempat ke tempat lainnya. Jarak sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari manusia. 

Karena dengan adanya concept satu ini akan banyak hal yang dimudahkan. Misalnya seperti pembangunan, transportasi, pendidikan, dan sebagainya. Jarak sendiri merupakan concept yang terbagi menjadi dua macam. 

Pertama adalah jarak absolut, di mana pengukuran didasarkan pada satuan panjang. Contohnya adalah meter, kilometer, dan sebagainya. Sedangkan yang kedua adalah jarak relatif. Di mana pengukurannya menggunakan waktu, seperti jam, hari, hingga tahun. Umumnya, ini tergantung sesuai dengan kebutuhan.

3. Keterjangkauan 

Konsep selanjutnya adalah keterjangkauan. Ini juga bisa Anda sebut sebagai concept aksesibilitas. Concept jenis ini berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan sebuah pemukiman. Lewat keberadaan concept ini, maka peluang kesetaraan ekonomi dapat meningkat.

Keterjangkauan dapat mengukur sarana prasarana yang ada pada suatu daerah, lebih khususnya sarana dan prasarana umum. Pemerataan tingkat kemajuan teknologi, hingga pemerataan sebaran bahan makanan juga merupakan tujuan khusus dari concept ini.

4. Aglomerasi

Aglomerasi merupakan sebuah concept yang mengatur pengelompokan fenomena yang terjadi di muka bumi. Ada banyak sekali fenomena alam maupun non-alam yang terjadi. Nah, dengan adanya concept ini, Anda dapat melihat sebaran trend yang ada di berbagai belahan dunia. 

Implikasi nyata dari teori atau concept aglomerasi adalah pembuatan peta sebaran daerah rawan bencana, peta sebaran ekonomi, peta sebaran sumber daya alam, dan lain sebagainya. 

Keberadaan concept aglomerasi ini akan membuat para ahli untuk melakukan penelitian terkait bidang keahliannya dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada dengan lebih mudah.

5. Morfologis

Ini merupakan sebuah concept yang mempelajari dan mengatur bentuk dari permukaan bumi. Misalnya bentuk permukaan sungai, ketinggian daratan, dan sebagainya. Fenomena alam kerap kali  membuat bentuk permukaan bumi berubah. Sehingga dengan adanya concept ini akan bisa memprediksi perubahan tersebut. 

Adanya concept morfologis juga mampu membantu para ahli untuk melakukan aktivitasnya. Misalnya, badan meteorologi klimatologi dan geofisika yang membutuhkan data permukaan bumi untuk memprediksi bencana. Lalu, para kontraktor yang membutuhkan data untuk pembangunan dan sebagainya.

6. Nilai Guna

Konsep nilai guna merupakan sebuah rancangan yang mempelajari kecenderungan potensi yang ada pada sebuah wilayah tertentu. Lewat concept nilai guna, maka akan mudah untuk memajukan sebuah wilayah berdasarkan potensi yang ada. Sehingga, kemajuan ekonomi dan peradaban juga bisa merata.

Misalnya saja, untuk daerah pantai dan pesisir akan memiliki potensi hasil laut yang melimpah, sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat budidaya hasil laut. Sedangkan, untuk daerah pegunungan, akan banyak menghasilkan sayur-mayur. Sehingga, sangat cocok dijadikan sebagai daerah ladang.

7. Keterkaitan Keruangan

Concept keterkaitan keruangan merupakan sebuah rancangan yang mempelajari bagaimana hubungan saling membutuhkan antar daerah. Sesuai dengan concept nilai guna sebelumnya, diketahui bahwa setiap daerah memiliki potensi yang berbeda-beda. 

Karena potensi tersebut, pasti terdapat kekurangan dari sebuah wilayah yang harus dipenuhi oleh wilayah lainnya. Misalnya, daerah gunung tidak mampu memproduksi hasil laut. Sehingga, mereka akan membutuhkan bantuan dari daerah pesisir untuk memenuhinya. Hal inilah yang diatur dalam concept keterkaitan keruangan.

8. Interaksi dan Interpedensi

Interaksi dan interdependensi merupakan jenis concept yang mengatur hubungan antara dua wilayah atau lebih. Jika pada keterkaitan keruangan hanya terdapat dua wilayah yang saling berkaitan, maka dalam concept ini ada dua bahkan lebih wilayah yang berkaitan. 

Nah, dengan adanya concept ini, maka kebutuhan sumber daya alam dapat diatur dengan baik. Misalnya, petani desa menghasilkan gandum. Sedangkan masyarakat kota memilih gandum namun dalam bentuk pangan olahan. Jadi, mereka membutuhkan daerah lain untuk memproses gandum menjadi roti.

Sudah Memahami Tentang Apa Itu Arti dari Konsep?

Sekian ulasan mengenai pengertian konsep, berbagai ciri, unsur, dan jenis-jenisnya. Semoga, penjelasan di atas dapat menambah wawasan Anda tentang pengertian concept, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page