Penerapan konsep pendidikan inklusif di lingkungan sekolah menjadi jalan untuk menciptakan sistem pendidikan yang dapat merangkul perbedaan di lingkungan sekolah.
Partisipasi seluruh pihak di lingkungan pendidikan dalam aplikasi konsep tersebut dapat mewujudkan terciptanya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi seluruh pelajar. Jika Anda belum familiar dengan pendidikan inklusi, mari menyimak penjabaran lengkapnya dengan membaca artikel berikut.
Daftar ISI
Pengertian Konsep Pendidikan Inklusif
Inklusif merupakan istilah serapan dari bahasa Inggris, yaitu ‘inclusion’. Kata tersebut bermakna mengikutsertakan, mengajak, atau masuk. Sedangkan pengertian umum inklusif dalam dunia pendidikan yaitu ajakan untuk merangkul dan memahami perbedaan di lingkungan sekitar.
Konsep inklusif ini muncul lantaran Indonesia adalah negara multikultural sehingga terdapat begitu banyak perbedaan. Aplikasi konsep inklusif dalam dunia pendidikan, maka harapannya siapa pun bisa mendapatkan akses dan hak pendidikan yang sama meskipun mempunyai latar belakang suku dan agama yang berbeda.
Selain itu, sekolah yang inklusif juga memberikan hak pendidikan yang sama terhadap peserta didik dengan kebutuhan khusus. Dengan begitu, peserta didik berkebutuhan khusus tersebut dalam berinteraksi dengan peserta didik normal lainnya.
Konsep pendidikan ini akan membuat peserta didik berkebutuhan khusus merasa diterima dengan baik. Di sisi lain, peserta didik normal dapat mengasah kepekaan mereka terhadap sesama dan menghapuskan batasan dalam pergaulan, baik dalam lingkup sekolah maupun lingkungan luar sekolah.
Apa saja Karakteristik Konsep Pendidikan Inklusif?
Sekolah yang menerapkan pendekatan inklusif dalam proses belajar-mengajar memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan sekolah yang tidak mengaplikasikan metode tersebut. Anda dapat meninjaunya dari empat aspek yang dijelaskan di bawah ini.
1. Pembelajaran dengan Pendekatan Hangat dan Ramah
Metode pendidikan yang hangat dan ramah merupakan komponen utama dalam sekolah yang menerapkan konsep inklusif. Pasalnya, peserta didik berkebutuhan khusus akan berada di satu kelas yang sama dengan peserta didik normal.
Dengan aplikasi metode yang hangat dan ramah artinya pendidik hadir dengan pendekatan yang hangat dan ramah terhadap seluruh pelajar sebagai upaya mendorong kelancaran kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran yang ramah juga memudahkan peserta didik berkebutuhan khusus untuk berinteraksi dengan guru dan peserta didik lainnya.
2. Kurikulum yang Fleksibel
Konsep pendidikan inklusif menggunakan kurikulum yang sifatnya lebih fleksibel sehingga berbeda dengan sekolah pada umumnya. Singkatnya, kurikulum akan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Para peserta didik berkebutuhan khusus pun akan mendapatkan perhatian penuh dalam kegiatan pembelajaran.
Kurikulum yang fleksibel ini juga memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus untuk dapat mengembangkan potensi dan keterampilan mereka, sama halnya dengan peserta didik normal lainnya.
Alhasil, semua peserta didik akan mendapatkan layanan pendidikan terbaik yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
3. Pendekatan Pembelajaran yang Fleksibel
Tak hanya menggunakan kurikulum yang fleksibel saja, tetapi pendidikan inklusif juga akan menggunakan pendekatan pembelajaran yang bersifat fleksibel pula. Pendekatan pembelajaran ini disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan peserta didik.
Maka, pendidik atau guru akan lebih mudah menyampaikan materi dan mengakomodasi kebutuhan seluruh peserta didik. Tujuannya adalah agar semua peserta didik pun bisa mendapatkan capaian hasil belajar yang baik.
4. Sistem Evaluasi Fleksibel
Karakteristik berikutnya dari pendidikan inklusif yaitu sistem evaluasi yang fleksibel. Fleksibilitas dalam sistem evaluasi belajar ini dapat memelihara keseimbangan antara peserta didik normal dengan peserta didik berkebutuhan khusus.
Dengan sebab itu, sekolah dapat mengurangi kesenjangan pada capaian hasil belajar mereka.
Baca Juga : Metode Pembelajaran Secara Inklusi yang Cocok untuk ABK
Ini 5 Manfaat Konsep Pendidikan Inklusif!
Penerapan pendidikan inklusif mempunyai manfaat yang luas, selain mendorong kelancaran proses belajar-mengajar. Manfaat tersebut tentunya berlaku tidak hanya bagi pelajar, tetapi bahkan bagi seluruh lapisan masyarakat, seperti yang dibahas di bawah ini.
1. Peserta Didik
Pada dasarnya, aplikasi metode pembelajaran inklusif memang bertujuan memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta didik, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan persaudaraan, kemampuan interaksi, bermain bersama, dan persahabatan.
- Para peserta didik belajar toleransi dan menerima perbedaan.
- Menumbuhkan kesadaran bahwa setiap individu mempunyai keunikan tersendiri.
- Peserta didik dapat merangkul perbedaan dalam pergaulan dan saling menghargai.
- Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik berkebutuhan khusus karena lingkungan menerima dengan baik keberadaan mereka.
- Peserta didik berkebutuhan khusus mendapatkan kesempatan belajar yang sama dengan peserta didik normal.
- Mengembangkan kemampuan peserta didik sehingga lebih kreatif, kooperatif, dan berakal.
- Menghapuskan pemberian cap negatif atau labelling pada orang lain.
2. Guru
Pendidikan inklusif juga memberikan manfaat baik bagi para guru yang mengajar, yakni sebagai berikut.
- Guru bisa mendapatkan pemahaman lebih luas terhadap perkembangan peserta didik. Selain itu, keterampilan guru sekolah inklusif juga akan berkembang secara profesional.
- Dapat menjalin komunikasi efektif dengan peserta didik sehingga penyampaian materi akan lebih mudah dipahami.
- Sekolah inklusif dapat mendorong guru untuk terus belajar melalui perbedaan di dalam lingkungan sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas.
- Hubungan guru dengan orang tua murid juga lebih erat.
- Kredibilitas dan profesionalitas guru sekolah inklusif pun akan meningkat.
- Konsep pendidikan inklusif juga dapat memacu guru agar terus kreatif dalam menyiapkan dan mengembangkan materi pembelajaran.
3. Orang Tua dan Keluarga
- Orang tua mengetahui sistem belajar yang diterapkan di sekolah sehingga dapat membantu memantau perkembangan anak.
- Kepercayaan orang tua terhadap sekolah dan guru lebih baik.
- Orang tua akan lebih mudah bekerja sama dengan guru karena proses pendidikan yang lebih fleksibel dan akses komunikasi yang lebih terbuka antara kedua belah pihak tersebut.
- Keluarga dapat menyaksikan anak-anaknya berinteraksi dengan baik, terutama keluarga yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Selain itu, orang tua juga dapat menyaksikan kemampuan anak-anak mereka berinteraksi dengan segala perbedaan.
4. Masyarakat
Konsep pendidikan inklusif juga memberikan manfaat positif dalam kehidupan bermasyarakat. Silakan simak manfaatnya berikut ini.
- Masyarakat lebih terbuka dengan adanya perbedaan yang mencakup suku, agama, dan bahkan warga berkebutuhan khusus.
- Masyarakat juga dapat belajar dan dapat bermitra dengan semua kalangan tanpa memandang perbedaan.
- Peluang dan kemungkinan untuk meningkatkan keahlian dan kreatifitas lebih terbuka lebar untuk siapapun.
- Anak-anak berkebutuhan khusus akan lebih siap dalam mendapatkan hak-hak serta melaksanakan tanggung jawabnya dalam kehidupan bermasyarakat.
- Keberadaan komunitas inklusif dalam masyarakat memudahkan proses integrasi, dukungan, dan penerimaan terhadap semua orang.
5. Pemerintah
Pendidikan inklusif juga memberikan manfaat bagi pemerintah, yakni sebagai berikut.
- Akses pendidikan yang sama, termasuk bagi anak-anak berkebutuhan khusus menjadi salah satu tanggung jawab pemerintah. Penerapan konsep yang inklusif dalam pendidikan memudahkan pemerataan akses tersebut.
- Pendidikan dengan metode inklusif dapat membantu kelancaran penyelenggaraan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun yang berlandaskan demokrasi, tanpa diskriminasi, dan berkeadilan.
Mengapa Konsep Pendidikan Inklusi Penting untuk Diterapkan?
Konsep pendidikan inklusi umumnya lebih menekankan pada proses menyadari, merangkul serta memfasilitasi keberagaman dalam lingkungan kelas dan sekolah.
Pendidikan inklusif juga memberikan kesempatan pada anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak normal dalam lingkungan nyaman dan kondusif.
Nilai-nilai dalam proses pendidikan inklusif menjadi bekal bagi pelajar, pendidik dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya untuk menjalani kehidupan bermasyarakat dengan lebih simpatik dan bertanggung jawab.