Apa Itu Kritik? Pengertian, Ciri, Tujuan, Kaidah dan Contohnya

Dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat, tentunya kita tidak pernah lepas dengan sebuah kritikan, baik kritikan yang bersifat membangun atau malah menjatuhkan. Agar kritik tersebut dapat kita maknai dengan baik, maka kita harus memahami pengertian, tujuan, ciri hingga contoh kritikan itu sendiri

Memahami Lebih Dalam Apa Arti dari Kritik

Kritik adalah suatu bentuk tanggapan yang diberikan seseorang terhadap suatu karya, baik itu karya sastra, musik, film, atau bahkan kebijakan pemerintah. tanggapan ini dapat berupa pujian atau kritikan yang konstruktif, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas karya tersebut. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik merupakan kecaman atau tanggapan. Namun, kata ini juga kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya. Ini juga dapat kita artikan sebagai pendapat.

Selain itu, tujuan dari adanya kritikan adalah agar dapat memberikan nilai secara objektif terhadap karya yang kita lihat atau nikmati.

Menurut para ahli, kritik sastra adalah pengamatan yang teliti dan perbandingan yang tepat akan sebuah sastra yang dikemukakan oleh para ahlinya. Ini juga merupakan studi sastra yang langsung berhadapan dengan karyanya, secara lugas membicarakan sebuah karya sastra dengan penekanan pada penilaian seninya.

Dalam menulis kritikan, Anda perlu menganalisis dan menilai secara objektif agar dapat hasil dari tanggapan tersebut bisa banyak orang percaya, terutama untuk pencipta karya. 

Ada beberapa contoh kritik dan esai yang bisa Anda pahami di berbagai sumber, seperti artikel di Bola.com, Mamikos, dan Kompas.com. Selain itu, terdapat juga tips dan trik dalam membuat artikel populer yang dapat membantu Anda menulis kritikan yang menarik dan informatif. 

10 Ciri Kritik yang Perlu Anda Ketahui 

Tidak serta merta menulis dan mengomentari sebuah karya atau hal yang seseorang miliki, ternyata kritikan juga memiliki ciri-ciri tersendiri. Setidaknya ada 10 ciri-ciri yang perlu Anda ketahui sebelum memberikan kritikan. Adapun ciri-cirinya antara lain sebagai berikut:

1. Objektif

Kritikan seharusnya bersifat objektif, berdasarkan fakta atau bukti yang dapat diidentifikasi. Sehingga, segala sesuatu yang ada dalam sebuah kritikan menjadi hal yang terpercaya dan memiliki pertanggungjawaban yang konkrit berdasarkan dasar pemikiran tertentu.

2. Spesifik

Kritikan sebaiknya spesifik, mengidentifikasi masalah atau kekurangan dengan jelas daripada hanya memberikan kritik umum. Hal ini karena bertujuan memecahkan persoalan, apabila tidak spesifik maka permasalahan tersebut tentunya tidak akan terpecahkan dengan baik.

3. Konstruktif

Kritik yang baik memberikan saran atau rekomendasi untuk perbaikan. Ini membantu penerima kritik memahami bagaimana mereka dapat meningkatkan diri atau pekerjaan mereka. Tidak hanya berkonotasi negatif, kritikan akan menjadi hal yang positif dengan hal ini.

4. Respektif

Kritik harus disampaikan dengan hormat dan tidak menghina. Ini membantu menjaga hubungan yang baik antara pemberi dan penerima kritikan. Kendati bertujuan untuk mengomentari sesuatu, hendaknya kritikan Anda buka dengan kalimat dan kata yang baik agar tidak menyakiti hati dari pembaca. 

5. Berlandaskan Pengetahuan

Kritik seharusnya didasarkan pada pengetahuan atau pemahaman yang memadai tentang subjek yang dikritik. Pengetahuan yang konkret dan relevan akan memperkuat opini Anda tentang kritikan itu sendiri, sehingga pihak penerima kritikan akan lebih memaklumi dan memahami dengan baik.

6. Memiliki Tujuan Positif

Kritikan harus memiliki tujuan positif, yaitu untuk membantu perbaikan dan pengembangan. Tidak seharusnya bersifat merusak atau merendahkan. Memang kritik akan memiliki konotasi negatif. Tetapi dalam mengkritik, Anda tetap harus menyelipkan hal positif seperti pujian, penghargaan, dan sanjungan.

7. Untuk Kepentingan Umum

Kritik seharusnya relevan dan bermanfaat bagi banyak orang atau tujuan umum, bukan hanya untuk kepentingan pribadi. Dengan demikian, adanya kritik akan berguna bagi banyak orang bukan hanya sebagian golongan saja.

8. Memiliki Bukti yang Kuat

Kritik seharusnya disertai dengan bukti atau alasan yang mendukung pernyataan dari opini yang disampaikan. Bukti dapat berupa hasil penelitian secara ilmiah, hasil survey secara komprehensif, maupun hasil wawancara pada orang-orang yang terlibat.

9. Komunikasi Terbuka

Kritik sebaiknya disampaikan secara terbuka dan jujur, bukan dalam bentuk gosip atau sindiran. Hal ini akan menunjukkan tingkat profesionalisme seseorang dalam bekerja, berperan, serta berpendapat. Hendaknya kritik Anda sampaikan secara resmi.

10. Fokus pada Permasalahan

Kritik seharusnya berfokus pada masalah atau kinerja, bukan pada individu secara pribadi. Apabila Anda lebih fokus pada orangnya atau individu pribadi, maka akan memperlihatkan bahwa Anda kurang profesional dalam bertindak.

5 Tujuan Adanya Kritik

Meskipun kadang kritikan memiliki konotasi yang cenderung negatif, nyatanya kritikan memiliki berbagai tujuan yang sangat penting. Berikut ini adalah beberapa tujuan kritikan.

1. Untuk Memperbaiki

Salah satu tujuan utama dari kritik adalah membantu seseorang atau sesuatu untuk menjadi lebih baik. Kritikan dapat mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan yang perlu diperbaiki agar kinerja atau hasil yang diinginkan dapat dicapai.

2. Untuk Pengembangan Diri

Kritikan dapat digunakan sebagai sarana untuk pertumbuhan dan pengembangan pribadi. Dengan menerima kritikan yang membangun, seseorang dapat memahami kekurangan mereka dan berusaha untuk memperbaiki diri.

3. Bertukar Ide

Kritik dapat digunakan sebagai alat untuk berbagi ide dan pandangan yang berbeda. Ini dapat memicu diskusi dan pemikiran kreatif yang lebih mendalam.

4. Evaluasi Kinerja

Evaluasi Kinerja
Evaluasi Kinerja | Image Source: inc.com

Dalam lingkungan kerja, banyak orang menggunakan kritikan untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Hal ini dapat membantu dalam menentukan promosi, penghargaan, atau rencana pengembangan.

5. Pengambilan Keputusan

Kritik dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Dengan menerima masukan kritis, seseorang atau sebuah tim dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan tepat.

Beberapa Kaidah yang Ada dalam Kritikan

Kritikan juga memiliki berbagai kaidah yang menjadikannya dasar dalam mengembangkan sebuah tulisan dalam bentuk kritikan. Berikut ini adalah beberapa kaidah dalam kritikan, antara lain:

1. Kaidah Kepatuhan

Kritikan harus Anda sampaikan dengan hormat dan berlandaskan pada norma-norma sosial yang berlaku. Ini menghindari penggunaan bahasa kasar atau merendahkan.

2. Kaidah Subjektivitas

Pemberi kritik seharusnya menghindari penilaian yang terlalu subjektif atau berdasarkan pendapat pribadi yang kuat. Sebaliknya, kritikan sebaiknya Anda sampaikan berdasarkan pada fakta atau bukti yang objektif.

3. Kaidah Spesifitas

Kritikan sebaiknya spesifik dan rinci terkait masalah yang diidentifikasi daripada memberikan kritik umum yang tidak jelas.

4. Kaidah Toleransi

Penerima kritikan seharusnya memiliki toleransi terhadap kritik yang konstruktif dan bersedia mendengarkan masukan dari berbagai sumber.

5. Kaidah Perkembangan

Kritikan sebaiknya berkembang seiring perubahan situasi atau perbaikan yang telah dilakukan. Ini memungkinkan adanya perbaikan berkelanjutan.

Beberapa Contoh Kritik di Sekitar Kita

Tidak sah rasanya apabila kita membicarakan perihal kritikan tanpa memberi contoh konkret kritikan di lingkungan sekitar kita. Berikut ini adalah beberapa contoh kritikan di lingkungan masyarakat.

1. Kritik Film

Kritik Film
Kritik Film | Image Source: vox.com

Saat seseorang menilai film yang baru tayang, mereka dapat memberikan kritikan tentang akting, plot, atau pengarahan. Mereka mungkin mengatakan bahwa akting pemeran utama kurang meyakinkan atau plotnya tidak terlalu menarik.

2. Kritik Buku 

Ketika seseorang membaca buku dan menulis ulasan, mereka dapat memberikan kritikan tentang gaya penulisan, pengembangan karakter, atau pesan yang penulis ingin sampaikan dalam buku.

3. Kritik Restoran

Saat mengunjungi restoran, pelanggan dapat memberikan kritikan tentang makanan, pelayanan, atau suasana. Mereka mungkin mengomentari rasa hidangan yang kurang memuaskan atau pelayanan yang lambat.

4. Kritik Politik

Di dunia politik, anggota dan bahkan tokoh masyarakat sering memberikan kritikan terhadap kebijakan pemerintah, tindakan politik, atau perilaku pejabat politik. Mereka mungkin mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap kebijakan tertentu atau meminta perubahan.

5. Kritik Lingkungan

Orang-orang sering memberikan kritikan tentang masalah lingkungan seperti polusi udara, kerusakan ekosistem, atau perubahan iklim. Mereka mungkin menuntut tindakan lebih lanjut untuk melindungi lingkungan.

Sudah Tahu Apa itu Kritik?

Setelah mengetahui pengertian, ciri, tujuan, kaidah, hingga contoh dari sebuah kritikan, kita menjadi tahu bahwa adanya kritik merupakan hal yang sangat penting dalam hidup kita. Selain untuk menyuarakan pendapat, kritikan juga bersifat memperbaiki suatu kesalahan sesuai dengan kehendak berbagai pihak.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk lebih aktif dalam mengkritisi sesuatu mulai dari karya seni hingga bidang politik. Semua itu banyak orang lakukan untuk kemajuan dan perkembangan lingkungan sekitar kita.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page