Seperti yang kita ketahui, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat DNA. Namun, suatu DNA ini berada di dalam inti-sel, yakni kromosom atau chromosome. Chromosome ini sering kita dengar dalam mata pelajaran ataupun dunia biologi.
Namun, apa sebenarnya chromosome? Bagaimana strukturnya? Dan berapa jumlahnya pada diri manusia?
Daftar ISI
Pengertian Kromosom
Di dalam inti setiap sel, molekul DNA dibungkus menjadi struktur yang menyerupai benang, atau disebut juga dengan kromosom (chromosome). Chromosome adalah kumpulan DNA yang membawa informasi herediter (turunan). Setiap chromosome terdiri dari DNA yang melingkar erat pada sekitar protein yang disebut histon (histones).
Chromosome juga bisa disebut sebagai inti sel yang menentukan sifat yang dimiliki manusia, karakteristik, ciri-ciri fisik (tinggi badan, warna kulit, atau warna mata), bahkan penyakit yang dideritanya. Hal ini karena molekul chromosome dibuat dari protein dan DNA berisi petunjuk genetik pada organisme yang diturunkan orang tua pada anaknya.
Chromosome berada di dalam inti sel tubuh manusia dan berkumpul membentuk genom. Pada organisme, terdapat dua macam chromosome, yakni chromosome seks (gonosom) dan chromosome tubuh (autosom). Chromosome seks (gonosom) berfungsi untuk menentukan jenis kelamin.
Sedangkan chromosome tubuh (autosom) tidak menentukan jenis kelamin. Lebih lanjut, chromosome mempunyai dua fungsi utama. Fungsi pertama yaitu untuk memastikan DNA terpisah dalam jumlah yang sama (biasanya berpasangan) di setiap pembelahan sel. Kedua, terkait integritas serta ketepatan replikasi genom di tiap-tiap siklus sel.
Struktur Kromosom
Struktur chromosome terdiri dari sentromer, kromatid, satelit, romomer, dan telomere. Berikut penjelasannya:
1. Sentromer
Pada chromosome, terdapat suatu bagian yang tidak mengandung gen. Bagian ini disebut dengan sentromer. Sentromer adalah bagian struktur dari chromosome yang berada di tengah-tengah, yang menghubungkan kromatid saudara. Selain itu, sentromer juga terlibat dalam pemisahan chromosome menjadi beberapa bagian.
Bagian tersebut disebut dengan lengan pendek (p) dan lengan panjang (q). Bagian atau organel ini juga disebut dengan lengan chromosome, karena letaknya ada di kedua sisi sentromer.
Beberapa fungsi sentromer, antara lain:
- Sentromer menjadi titik perlekatan kinetokor. Fungsi utamanya meliputi perlekatan kromatid saudara perempuan dan merupakan perlekatan spindle fibre.
- Berperan penting dalam produksi sel baru. Ketika chromosome disalin, sentromer berfungsi sebagai tempat pengikatan dua chromosome yang direplikasi, atau dikenal sebagai kromatid saudara perempuan.
- Sentromer terlibat dalam adhesi dan pemisahan kromatid saudara perempuan, pergerakan chromosome, perlekatan mikrotubulus, pembentukan heterokromatin, dan kontrol pos pemeriksaan mitosis.
- Sentromer berfungsi sebagai pusat pemrosesan sinyal. Artinya, sentromer terlibat dalam mengatur perkembangan siklus sel.
2. Kromatid
Struktur kromosom berikutnya adalah kromatid. Kromatid sendiri merupakan salah satu dari dua bagian identik pada chromosome yang telah direplikasi dalam persiapan untuk pembelahan sel. Kromatid terikat satu sama lain dan keduanya terikat oleh sentromer. Nama jamak atau kedua kromatid ini disebut juga dengan kromonema.
Selama pembelahan sel, spindle fibre (serat gelendong) menempel pada sentromer dan menarik masing-masing kromatid saudara perempuan ke sisi sel yang berlawanan. Kemudian, segera sel membelah menjadi dua, menghasilkan sel anak dengan DNA yang identik.
Kromatid berperan penting selama pembelahan sel, baik itu mitosis dan meiosis. Selain itu, kromatid juga memungkinkan sel untuk menyimpan dua salinan informasi dalam mempersiapkan pembelahan sel. Kromatid juga penting untuk memastikan bahwa sel anak sehat dan berfungsi secara penuh.
3. Satelit
Kromosom satelit atau disebut juga dengan Sine Acido Thymonucleinico (SAT) chromosome adalah bagian ujung kromatid dan membawa pengorganisasian nukleus yang merupakan tempat pembentukan nukleus dan sintesis RNA. Struktur berbentuk bulat ini tercipta karena adanya konstriksi sekunder di daerah tersebut.
Daerah ini dinamakan satelit, karena mirip seperti satelit kecil yang melekat pada kromatid dan sentromer. Satelit bisa memiliki panjang yang bervariasi, tergantung pada jenis chromosome dan spesiesnya. Meski begitu, daerah ini tidak akan selalu ada.
Struktur satelit juga memiliki keterlibatan dalam pembentukan spindle fibre selama proses pembelahan sel.
4. Kromomer
Kromomer adalah penebalan pada kedua kromatid yang membuatnya membedakan satu chromosome dengan yang lainnya. Struktur ini memiliki bentuk seperti manik-manik kecil, tetapi cukup padat.
Fungsi struktur chromosome ini adalah membawa gen selama diturunkan/diwariskan. Jadi, kromomer disebut juga dengan lokus gen.
Kromomer biasanya terlihat pada tahap dimana sel anakan baru, hasil pembelahan mempersiapkan pembelahannya (interfase). Hal tersebut disebabkan oleh akumulasi dari benang-benang kromatin.
Kromomer juga membantu mempertahankan keutuhan struktur chromosome ketika terjadi pembelahan sel. Selain itu, kromatin yang ada pada kromomer memiliki fungsi untuk melindungi DNA dari kerusakan atau kerapuhan. Sebab, pada kromatin, terdapat protein histon yang membantu menjaga kestabilan struktur DNA.
5. Telomer
Telomer adalah komponen DNA organisme yang tidak mengkodekan urutan protein (DNA non-coding sequences) dan terletak pada bagian ujung kromosom. Lebih lanjut, telomere memiliki fungsi untuk menjaga stabilitas dan integritas chromosome, supaya tidak terjadi penggabungan atau peleburan dengan yang lainnya.
Sederhananya, telomer melindungi ujung chromosome agar tidak terurai atau kusut. Bila telomere mengalami disfungsi, maka bisa menyebabkan penuaan patologi atau kanker. Hal tersebut bergantung pada integritas dari respon kerusakan DNA.
Setiap kali sel membelah, telomere menjadi lebih pendek sedikit demi sedikit. Kemudian, mereka akan menjadi sangat pendek sampai sel tidak bisa lagi membelah dengan baik, kemudian sel mati.
Jenis-Jenis Kromosom
Di bawah ini ada 4 jenis chromosome, berikut penjelasannya:
1. Akrosentrik
Tipe chromosome dengan sentromer yang letaknya cukup dekat dengan lengan p kromonema. Dengan kata lain, lengan kromonema akan jauh lebih panjang daripada lengan p nya.
2. Metasentrik
Tipe chromosome yang sentromernya membagi lengan sama panjang. Metasentrik akan memiliki bentuk yang menyerupai huruf “V”.
3. Submetasentrik
Tipe chromosome yang sentromernya berada lebih dekat dengan salah satu lengan. Letak sentromer submetasentrik biasanya dekat dengan bagian tengah. Namun tidak benar-benar pas di tengah, sehingga akan terlihat panjang sebelah.
4. Telosentrik
Tipe chromosome dengan sentromer tepat berada pada ujung lengan q chromosome. Artinya, chromosome jenis ini hanya memiliki satu lengan saja.
Jumlah Kromosom pada Manusia
Jumlah chromosome yang ada dalam tubuh manusia adalah 46 buah. Dari jumlah tersebut, terdapat pasangan chromosome dengan morfologi yang sama. Jadi, chromosome tersebut berpasangan dan dikenal dengan pasangan ke-1 dan seterusnya (sampai jumlah ke-23).
Hal tersebut membuat chromosome secara sistematis terbagi menjadi 2 tipe pada sel somatik, yakni chromosome tubuh (autosom) yang berjumlah 22 pasang atau 44 buah. Tipe berikutnya adalah gonosom, yang terkait dengan jenis kelamin.
Gonosom berjumlah sepasang atau 2 buah, yaitu chromosome X (XX) untuk wanita serta chromosome Y (XY) untuk laki-laki. Chromosome inilah yang kemudian akan bertemu ketika pembuahan dan pembelahan, lalu menghasilkan individu baru yang utuh.
Sudah Tahu Apa Itu Kromosom?
Demikian penjelasan mengenai chromosome mulai dari pengertian, struktur, hingga jumlahnya pada manusia. Pada dasarnya, chromosome adalah struktur makromolekul yang berisi DNA. Di dalamnya, terdapat informasi genetik yang tersimpan dalam sel. Selain itu, jumlah chromosome ini akan berbeda-beda pada semua makhluk hidup.