Urutan Lapisan Bumi Lengkap dengan Struktur & Penjelasannya

Bumi merupakan salah satu planet yang bisa dihuni oleh makhluk hidup. Ini karena lapisan Bumi memiliki atmosfer yang mengandung banyak oksigen. Selain itu, Bumi memiliki cukup air untuk memenuhi kebutuhan semua makhluk hidup. Suhunya pun tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, rata-ratanya adalah 22° celcius saja. 

Pengertian Struktur Lapisan Bumi

Perlu Anda ketahui, bahwa Bumi terdiri dari beberapa lapisan. Mulai dari lapisan paling atas yang disebut dengan litosfer atau crust. Lapisan tengah yang disebut dengan astenosfer atau mantel Bumi. Lalu, terakhir adalah lapisan paling bawah, yakni inti Bumi.

Jika Anda ingin mempelajari sifat fisika dari Bumi, maka bisa mempelajari metode geofisikanya. Terutama dengan cepat rambat gelombang seismiknya. Selain itu, ada juga sifat kemagnetannya, serta gaya berat dan data mengenai panas dari Bumi itu sendiri.

Nah, dari data tersebut Anda bisa mengetahui bahwa bagian dalam dari Bumi tersusun atas material yang berbeda-beda. Mulai dari permukaan Bumi hingga inti Bumi.

Dari metode geofisika tersebut, Anda bisa mengetahui bahwa berat jenis Bumi secara keseluruhan adalah sekitar 5.52. Sementara lapisan terluar dari Bumi adalah kerak Bumi. Di mana kerak Bumi ini tersusun dari batuan yang memiliki berat jenis antara 2.5 hingga 3.0.

Struktur Lapisan Bumi

Bumi memiliki beberapa lapisan struktur hingga bisa mencapai inti Bumi. Dengan diameter sebesar 7.926 mil, Bumi memiliki 4 lapisan yang menyusunnya. Berikut penjelasannya:

1. Kerak Bumi atau Crust

Kerak Bumi merupakan bagian paling luar yang terbagi menjadi dua kategori. Pertama adalah kerak samudera sendiri memiliki ketebalan antara 5 km sampai 10 km dengan batuan basalt sebagai penyusun utamanya. Kedua, yaitu kerak benua yang tersusun dari batuan granit ini memiliki ketebalan antara 20 km hingga 70 km.

Perlu Anda ketahui, bahwa kerak Bumi dan sebagian dari mantel Bumi menjadi pembentuk layer litosfer yang memiliki ketebalan hingga lebih kurang 80 km. Di mana temperaturnya akan meningkat seiring dengan tingkat kedalamannya. Pada batas paling bawah memiliki temperatur hingga 1.100 C. 

Pada kerak dan bagian mantel Bumi yang relatif padat akan membentuk layer litosfer. Hal tersebut terjadi karena litosfer pada mantel Bumi bagian atas dan astenosfer akan terpecah menjadi lempengan tektonik yang bisa bergerak. 

Temperatur suhunya pun akan meningkat hingga 30 OC setiap km-nya. Namun, pada bagian kerak Bumi yang terdalam, gradien panas Bumi malah akan semakin rendah. Nah, berikut ini ada beberapa unsur kimia yang menjadi pembentuk utama dari kerak Bumi:

  • Oksigen (O): 46.6%
  • Silikon (Si): 27.7%
  • Aluminium (Al): 8.1%
  • Besi (Fe): 5.0%
  • Kalsium (Ca): 3.6%
  • Natrium (Na): 2.8%
  • Kalium (K): 2.6%
  • Magnesium (Mg): 2.1%

2. Mantel Bumi atau Mantle

Selimut Bumi atau mantel Bumi ini merupakan lapisan yang berada pada bagian tengah, yakni antara kerak Bumi dan inti Bumi. Mantel Bumi ini merupakan bagian terbesar dari lapisan Bumi. Ketebalan dari mantel Bumi ini sendiri adalah sekitar 2.900 km dengan suhu yang mencapai 3.700 derajat Celcius. 

Mantel Bumi terbagi menjadi 3 bagian, yakni litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing bagian dari mantel Bumi:

1. Litosfer

Litosfer merupakan bagian paling atas dari mantel Bumi. Litosfer memiliki suhu yang dingin dengan bentuk seperti lempengan yang kaku. Selain itu, litosfer juga memiliki tingkat ketebalan sekitar 50 km hingga 100 km.

2. Astenosfer

Astenosfer merupakan bagian tengah dari mantel Bumi. Bentuknya yang kental terdiri dari beberapa material. 

Bagian atasnya terdiri dari silikon dan magnesium, sementara bagian tengahnya terdiri dari magma dan bagian bawahnya terdiri dari batuan solid. Astenosfer ini memiliki tingkat ketebalan sekitar 100 km hingga 400 km.

3. Mesosfer

Mesosfer merupakan lapisan terbawah dari mantel Bumi. Bagian ini berbentuk padat dengan kandungan silisium dan magnesium yang melimpah. Hal inilah yang membuat lapisannya menjadi paling tebal, yakni dengan ketebalan sekitar 2.400 km hingga 2.750 km. 

3. Inti Bagian Luar atau Outer Core

Lapisan inti Bumi bagian luar terdiri dari besi dan nikel. Struktur cair ini berada pada kedalaman 2.885 km hingga 5.144 km. Untuk suhu dari inti bumi bagian luar ini bisa mencapai 3.700 derajat Celcius.

4. Inti Bagian Dalam atau Inner Core

Inti Bumi yang berbentuk metal ini memiliki radius hingga 1.220 km. Inti bagian dalamnya terletak pada kedalaman antara 2.885 km hingga 5.144 km di bawah permukaan Bumi. Sementara suhu di dalam inti Bumi berkisar antara 4.300 derajat Celcius hingga 5.400 derajat Celcius.

Struktur Lapisan Bumi Berdasarkan Susunan Kimianya

Setelah Anda memahami lapisan-lapisan Bumi berdasarkan strukturnya, maka berikut ini akan dijelaskan bagian-bagian Bumi berdasarkan susunan kimianya:

1. Atmosfer

Atmosfer merupakan lapisan Bumi yang memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaat dari atmosfer yang perlu Anda ketahui adalah bisa melindungi Bumi dari benda angkasa yang jatuh. Selain itu, atmosfer juga berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu udara, serta mengatur siklus cuaca dan iklim di Bumi.

Ketebalan dari atmosfer sendiri diperkirakan mencapai 1.000 km. Tingkat ketebalannya ini tersusun dari beberapa kategori, yakni troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Berikut penjelasan dari masing-masing kategori tersebut:

1. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan udara paling bawah. Bagian yang paling dekat dengan permukaan Bumi ini berada di ketinggian 12 km. Troposfer memungkinkan manusia untuk tetap bisa bernafas.

2. Stratosfer

Stratosfer merupakan lapisan udara yang terdapat pada lapisan ozon. Stratosfer sendiri berfungsi sebagai pelindung dari radiasi sinar ultraviolet matahari. Lapisan stratosfer ini terletak pada ketinggian 12 km hingga 50 km.

3. Mesosfer

Mesosfer merupakan lapisan udara yang berfungsi menyalurkan gelombang radio. Hal tersebut terjadi karena mesosfer bermuatan listrik. Lapisan Bumi yang satu ini berada pada ketinggian sekitar 50 km hingga 70 km.

4. Termosfer

Termosfer atau ionosfer ini juga merupakan lapisan udara. Termosfer terbentuk dari proses ionisasi. Hal tersebut terjadi karena adanya gesekan antara molekul dan atom dengan plasma matahari. Tingkat ketinggian dari termosfer ini adalah antara 70 km hingga 400 km.

5. Eksosfer

Lapisan udara eksosfer merupakan lapisan terluar dari atmosfer. Eksosfer yang membentang di angkasa ini menyatu dengan radiasi matahari. Bagian ini berada pada jarak 800 km hingga 3.000 km dari permukaan Bumi.

2. Hidrosfer

Hidrosfer merupakan lapisan Bumi yang terdiri dari air. Mulai dari samudera, laut, danau, sungai, hingga uap air. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa Bumi didominasi dengan perairan, yakni sekitar 70% dan sisanya adalah daratan. 

3. Litosfer

Litosfer merupakan kerak Bumi paling luar yang terdiri dari bebatuan. Litosfer berbentuk lempengan yang bergerak. Hal inilah yang memungkinkan terjadinya pergeseran Benua. 

Litosfer sendiri terdiri dari 2 bagian, yakni litosfer bagian atas yang merupakan daratan dan litosfer bagian bawah yang merupakan lautan.

4. Biosfer

Biosfer merupakan bagian dari Bumi yang bisa dihuni oleh makhluk hidup. Ini karena biosfer mencakup udara, daratan, air, dan keseluruhan dari ekosistem yang ada. Selain itu, atmosfer, hidrosfer, dan litosfer pun saling berinteraksi dalam lapisan biosfer.

Sudah Mengetahui Urutan dari Lapisan Bumi?

Itulah beberapa penjelasan mengenai lapisan Bumi yang perlu Anda ketahui. Dari penjelasan tersebut, tentu Anda sudah bisa menarik kesimpulan bahwa hanya pada lapisan biosfer saja yang bisa dihuni oleh makhluk hidup.

Anda juga harus mengetahui bahwa terdapat dua jenis pergeseran struktur bumi. Pertama adalah divergen yang akan membuat lempeng bergerak saling menjauh. Lalu, kedua adalah konvergen yang membuat lempeng bergerak saling mendekat. Pergeseran inilah yang membuat banyak perubahan terjadi. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page