Latar Belakang dan Definisi Perang Salib – Sejarah Lengkap

Tidak banyak orang di zaman ini yang paham akan latar belakang dan definisi Perang Salib. Padahal, perang tersebut merupakan salah satu perang yang terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama di wilayah yang cukup besar menurut sejarah. 

Yuk, tambah wawasan sejarah kamu tentang Perang Salib lewat penjelasan kali ini!

Asal Muasal Kata Perang Salib

Keberhasilan Tentara Salib merebut Yerusalem
Keberhasilan Tentara Salib merebut Yerusalem | National Geographic

Tahukah kamu bagaimana istilah Perang Salib muncul?

Sebenarnya, terminologi ‘Perang Salib’ belum masyarakat kenal saat Perang Salib pertama kali terjadi. Malahan, saat Perang Salib I berlangsung, umat Kristen menyebutnya dengan istilah ‘lawatan,’ atau dalam bahasa Latin iter

Ada juga yang menyebut bahwa Perang Salib merupakan ‘ziarah,’ atau dalam bahasa Latin peregrinatio.

Perang ini baru dikaitkan dengan istilah ‘salib’ saat mendapat restu dari gereja. Istilah salib sendiri datang dari kata crucesignatus  yang berasal dari bahasa Latin pada akhir abad ke-12. Artinya adalah orang yang telah diberi tanda salib.

Akan tetapi, kalau kamu mengaitkannya dengan bahasa lain, Perang Salib yang memiliki terjemahan crusade dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Prancis croisade. Kata-kata ini berasal dari turunan kata cruiciata atau cruxiata dalam bahasa Latin, yang berarti ‘menyalibkan’ atau ‘menyiksa’. 

Tetapi, rupanya sejak abad ke-12, cruciata atau cruxiata ini juga dapat berarti ‘membuat tanda salib’. Kamu bisa melihat mengapa perang ini kemudian disebut sebagai Perang Salib dalam poin-poin pembahasan selanjutnya. 

Makna Perang Salib dari Beberapa Sudut Pandang

Gambaran Perang Salib
Gambaran Perang Salib | Fadami Indozone

Walaupun telah lama berakhir, tetapi latar belakang dan definisi Perang Salib  masih terus dibahas, dan menjadi isu perdebatan hingga saat ini. Bahkan, kini banyak sejarawan yang mengungkapkan sejumlah sudut pandang berbeda dari Perang Salib ini.

1. Tradisionalis

Bagi kaum tradisionalis, perang tersebut mengacu pada serangkaian perang yang umat Kristen lakukan di Tanah Suci, sejak tahun 1095 hingga 1291 dengan alasan untuk membantu umat Kristen. 

Selain itu, kaum tradisionalis juga menganggap bahwa Perang Salib dilakukan masyarakat Kristen dengan tujuan memerdekakan Yerusalem dan membebaskan Makam Suci dari penjajahan.

2. Pluralis

Sementara itu, kaum pluralis menganggap bahwa istilah Perang Salib merupakan segala bentuk aksi militer yang Paus restui secara terbuka. Jadi, makna dari Perang Salib mencerminkan pandangan Gereja Katolik Roma, bahwa setiap perang yang Sri Paus restui dapat masyarakat anggap sah.

Latar belakang dan definisi Perang Salib yang satu ini akhirnya mencakup berbagai aksi penyerangan pula terhadap kaum penyembah berhala dan ahli bid’ah. Contohnya, seperti Perang Salib Albigensian, Perang Salib Husite, dan juga Perang Salib Utara.

3. Generalis

Bagi kaum generalis, perang tersebut berarti sebuah perang suci karena merupakan upaya bela agama, dan perang ini berkaitan dengan Gereja Latin.

4. Popularis

Terakhir, kaum popularis berpendapat bahwa  Perang Salib ini terjadi karena gerakan khalayak ramai, dan memiliki latar belakang keagamaan. Bagi kaum ini pula, Perang Salib yang memiliki ciri tersebut hanyalah Perang Salib Pertama dan Perang Salib Rakyat.

Periode Perang Salib

Perang Salib terjadi selama hampir dua ratus tahun sehingga sejumlah sejarawan menyatakan bahwa ada delapan periode dalam perang ini dengan skala yang berbeda-beda (skala besar, sedang, dan kecil). Kamu bisa melihat periode setiap tahapan perang tersebut di bawah ini.

  • Perang Salib I terjadi tahun 1095 hingga 1099.
  • Periode ke II terjadi pada tahun 1147 hingga 1149.
  • Perang Salib III terjadi di tahun 1187 hingga 1191.
  • Periode ke IV terjadi di tahun 1202 hingga 1204.
  • Perang Salib V terjadi pada tahun 1217 hingga 1221.
  • Periode ke VI terjadi pada tahun 1248 hingga 1254.
  • Perang Salib VII terjadi di tahun 1248 hingga 1254.
  • Periode ke VIII terjadi di tahun 1270.
  • Perang Salib IX terjadi tahun 1271 hingga 1291.

Meskipun periode berlangsungnya cukup lama, ragam pendapat tentang definisi perang ini menunjukkan bahwa tidak ada yang benar-benar tahu latar belakang dan definisi perang salib yang pasti.

Periode Menurut Rizem Aizid

Meskipun terdapat versi yang menyatakan pembagian periode Perang Salib terbagi menjadi delapan, tetapi ada pula sumber yang menyatakan pendapat lain. Misalnya, menurut Rizem Aizid, Perang Salib terbagi menjadi tiga periode, yang terjadi pada 1095 hingga 1291.

a. Periode I 

Inilah periode yang sering sejarawan sebut sebagai perang penaklukan. Perang penaklukan ini terjadi sejak Paus Urbanus II mendeklarasikan Perang Suci, pada tahun 1095 sampai tahun 1144.

b. Periode II

Sementara itu, periode II terjadi pada tahun 1144 sampai 1192 Masehi. Periode ini dapat kamu sebut sebagai periode reaksi umat Islam. Pada periode ini, umat Islam melawan dan berusaha meraih kemenangan saat Salahuddin al-Ayyubi atau Sultan Saladin memimpin Pasukan Islam.

c. Periode III

Terakhir, periode III pada Perang Salib memiliki julukan sebagai periode perpecahan di antara tentara salib sendiri. Perpecahan ini terjadi karena perang saudara di antara sejumlah kerajaan Kristen, dan periode ini terjadi dari tahun 1193 sampai 1291 Masehi.

Apa Sebenarnya Latar Belakang dan Definisi Perang Salib?

Perang Salib Pertama untuk merebut kekuasaan Yerusalem
Perang Salib Pertama untuk merebut kekuasaan Yerusalem | National Geographic

Pada dasarnya, Perang Salib yang merupakan konflik antara bangsa Eropa dan bangsa Asia Barat. Sementara, ahli sejarah masih memperdebatkan faktor pemicu utamanya. Beberapa sumber hanya dapat menyimpulkan sejumlah faktor yang mungkin menjadi pemicunya seperti diterangkan penjelasan singkat berikut ini. 

1. Umat beragama Kristen yang sulit berziarah ke Yerusalem sejak wilayah tersebut masuk dalam kekuasaan Dinasti Seljuk yang berisi orang-orang Islam dari Turki.

2. Kalahnya Kekaisaran Romawi melawan Dinasti Seljuk. Romawi akhirnya meminta bantuan pada Paus Urbanus II, pemimpin Gereja Katolik Roma yang berpusat di Vatikan saat itu.

3. Adanya motivasi dari Paus Urbanus II agar masyarakat Kristen mampu bersatu melawan orang-orang Islam, serta

4. Penguasaan orang-orang Islam atas jalur perdagangan di Laut Tengah, sehingga menimbulkan kegiatan dagang orang Kristen dari Eropa   

Alasan paling terkenal, dan hingga saat ini orang-orang percaya sebagai latar belakang terjadinya Perang Salib, adalah karena adanya iming-iming pahala rohani. Jadi, masyarakat Eropa percaya bahwa mereka bisa menghapuskan dosa-dosanya dengan ikut serta dalam peperangan melawan masyarakat Muslim dari Asia Barat.

3 Aspek Pemicu Perang Salib

Para ahli sejarah juga membagi latar belakang dan faktor pemicu perang tersebut dari aspek politik, sosial dan ekonomi seperti dalam uraian berikut ini. 

1. Politik

Jika merujuk pada tulisan Moch Iqbal Ibnu Zena (2017), terjadinya Perang Salib dipengaruhi oleh sistem pemerintahan Eropa yang berbentuk feodal. Sistem pemerintahan ini berarti kedudukan seseorang dalam suatu pemerintahan dan masyarakat terpengaruh oleh luas tanah yang mereka miliki.

Nah, saat Perang Salib telah terjadi, para tentara dan bangsawan pun jadi melihat peluang untuk mendapatkan lebih banyak tanah. Fenomena ini membuat para bangsawan dan tentara tersebut menyambut seruan Paus Urbanus II untuk ikut serta dalam perang, agar mereka mampu mendirikan kekuasaan di wilayah Timur.

2. Sosial

Faktor sosial yang membentuk latar belakang dan definisi Perang Salib hampir sama dengan faktor politik dalam poin sebelumnya. Jadi, saat itu masyarakat terbagi menjadi tiga kaum, yaitu kaum bangsawan, kaum gereja, dan rakyat biasa. Rakyat biasa ini berjumlah banyak, dan hidupnya amat menderita.

Kenyataan tersebut membuat rakyat biasa harus tunduk kepada tuan tanah. Akan tetapi, Paus berjanji bahwa rakyat biasa akan mampu bebas dari kewajiban mereka terhadap tuan tanah, apabila mereka ikut serta dalam peperangan.

Iming-iming inilah yang membuat rakyat jelata menjadi antusias dalam berpartisipasi dalam Perang Salib.

3. Ekonomi

Sementara itu, faktor ekonomi yang mungkin melatarbelakangi terjadinya Perang Salib berkenaan dengan keinginan bangsa Barat menguasai perdagangan di kawasan Laut Tengah. Bangsa Barat ingin menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat perdagangan Barat di wilayah Timur.

Terlebih, pada akhir abad ke-11 diketahui bahwa kondisi ekonomi Eropa berada pada titik terendah. Perancis mengalami bencana kelaparan di sebagian besar wilayahnya sebelum Perang Salib pertama terjadi. Nah, masyarakat berpikir bahwa tujuan Perang Salib tersebut dapat menghentikan kemiskinan.

Baca Juga: Latar Belakang Bangsa Eropa Melakukan Penjelajahan Samudera

Sudah Paham dengan Latar Belakang dan Definisi Perang Salib?

Melihat dari latar belakang dan definisi Perang Salib diatas, manakah yang kira-kira menurutmu paling tepat? Memang, alasan terkuat terjadinya Perang Salib yang sejarawan yakini hingga saat ini adalah karena keyakinan masyarakat Eropa mendapatkan ampunan dosa apabila ikut serta dalam peperangan tersebut.

Meskipun begitu, perang panjang tersebut sesungguhnya justru banyak membawa dampak negatif dari sisi moral dan materil, termasuk perpecahan di dalam kalangan umat Kristen sendiri. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page