Mengenal Apa Itu Lempeng Pasifik: Pengertian hingga letaknya!

Bumi membagi lempeng menjadi beberapa macam, salah satunya adalah Lempeng Pasifik. Bahkan, lempeng ini juga melewati wilayah Indonesia. Selain itu, lempeng ini dikenal sebagai Cincin Api Pasifik. Lantas, dimanakah letak pastinya?

Apa Itu Lempeng Pasifik?

Dari 7 batas tektonik yang utama, lempeng ini adalah yang paling besar. Ukurannya sendiri mencapai 102.900.000 km², jadi lebih besar dua kali lipat dari Lempeng Amerika Selatan. Seperti namanya, lempeng ini terletak di dasar laut Samudra Pasifik.

Jika membahas tentang jenis lempeng ini, maka tidak akan lepas dari Lempeng Tektonik. Pada Lempeng Tektonik, ada lempeng yang disebut sebagai Lempeng Tektonik Aneh.

Secara umum, sebutan tersebut muncul karena lempeng yang terdiri dari kerak samudra dan kerak benua. Contohnya, pasifik memiliki lempeng yang mendasari Pulau Hawaii dan Samudra Pasifik yang ada di tengah posisinya.

Wilayah lempeng ini terbentuk dari pantai barat Amerika Utara hingga ke Alaska secara membentang. Selain itu, di tepi barat pada lempeng ini juga membentang ke pantai timur. Di mana kawasan tersebut lebih cenderung ke pulau-pulau Indonesia dan Jepang.

Bukan hanya itu saja, namun hampir sebagian besar Cincin Api Pasifik terbentuk karena lempeng ini. Dengan pola yang seperti sepatu kuda, tidak menutup kemungkinan adanya gempa bumi maupun gunung meletus. Tentunya khusus pada negara-negara yang dilewati oleh lempeng tersebut.

Lebih mencengangkannya lagi, lempeng ini memiliki pergerakan yang diperkirakan bisa bergerak dengan cepat. Di mana kecepatannya dapat mencapai 5 hingga 10 cm per tahunnya. 

Meskipun demikian, Lempeng Nazca, Lempeng Pasifik, Lempeng Cocos, dan Lempeng Antartika dapat bergerak lebih dari 10 cm per tahunnya. Dengan demikian, keempat lempeng tersebut memiliki pergerakan yang lebih cepat ketimbang dengan lempeng tektonik lain.

Pada peta geologis yang menunjukkan dasar laut Samudra Pasifik terlihat bahwa sekuens geologisnya telah terjadi dalam waktu jutaan tahun. Selain itu, Cincin Api juga terbentuk di batas laut terbesarnya.

Lempeng ini juga digunakan sebagai penunjuk kronologi pada dasar laut Pasifik. Dengan menggunakan langkah tangga, terlihat disubstitusi tertua yang ada di Palung Asia Pasifik pada 145 juta tahun lalu. 

Pada beberapa tahun ini, lempeng yang ada di Pasifik tersebut mulai mengalami penyusutan bersamaan dengan cekungan pasifiknya. Karena Amerika Utara dan Amerika Selatan, yakni yang bergerak ke arah Selatan dan Barat. Dengan demikian, perluasan Samudra Atlantik yang mengorbankan Samudra Pasifik pun terjadi.

Wilayah Lempeng Pasifik di Indonesia

Indonesia memiliki posisi geologis yang bersangkutan langsung dengan empat lempeng tektonik. Mulai dari Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, Lempeng Laut Filipina, dan Lempeng Indo-Australia.

Adanya aktivitas yang memerlukan interaksi lempeng tektonik secara langsung, dapat memengaruhi dinamika morfologi. Salah satunya adalah aktivitas tektonik dan vulkanik di Indonesia.

Sudah bukan rahasia umum bahwa lempeng tektonik memiliki kaitan yang erat dengan lapisan litosfer di bumi. Pada bagian atas, terdapat kerak dan mantel. Di mana keduanya bersifat padat dan kaku.

Pada bagian litosfer tersebut akan terjadi proses pergerakan, sehingga membentuk beberapa lempeng tektonik. Setelah itu, dinamika morfologi di atas permukaan bumi pun akan terbentuk.

Pernyataan tersebut sesuai dengan teori lempeng tektonik, sehingga bumi memiliki definisi yang tersusun dari berbagai lempeng. Di mana lempeng-lempeng tersebut akan bergerak secara dinamis. Berdasarkan karakteristiknya, baik itu lempeng benua maupun lempeng samudra.

Berdasarkan teori lempeng tektonik tersebut, lahirlah istilah Ring of Fire. Istilah ada merujuk pada jalur tumbukan dari Lempeng Pasifik, di mana identik dengan berbagai gunung berapi. Biasanya dikaitkan dengan gunung api yang masih aktif dan seismik yang tinggi.

Lempeng ini termasuk jenis lempeng samudra yang memiliki bentuk paling besar di dunia. Ini karena luasnya lebih dari 100 juta kilometer persegi. Lempeng ini memiliki lokasi di bawah Samudra Pasifik.

Lempeng yang berada di Pasifik ini memiliki batas luar yang membentuk jajaran cincin api. Jadi, tidak heran jika mendapatkan julukan Ring of Fire. Lempeng ini juga melewati wilayah Indonesia, yakni bagian Utara yang terletak di Pulau Papua.

Dampak Terjadinya Tumbukan Lempeng 

Secara geografis, memang Indonesia menjadi kawasan untuk mempertemukan jalur lempeng tektonik. Di antaranya adalah Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Eurasia. Berdasarkan teorinya, lempeng adalah permukaan bumi yang mengalami pemecahan menjadi beberapa lempeng berukuran besar.

Sebagai kawasan pertemuan lempeng besar, tentu saja berpengaruh pada kondisi geologis di Indonesia. Salah satunya adalah sering terjadi gempa bumi karena tumbukan berbagai lempeng besar itu.

Bahkan Indonesia juga sering mengalami bencana tsunami, karena pergerakan lempeng tektonik tersebut. Khususnya pada kawasan Pantai Selatan, Pantai Utara, Pantai Barat Aceh, Pantai Jawa, Pantai di sekitar Pulau Nusa Tenggara, Pulau Maluku, Pantai Utara Irian Jaya, Pantai di Sulawesi, dan lain sebagainya.

Indonesia adalah wilayah yang memiliki iklim tropis, sehingga ada dua musim yang terjadi. Musim hujan dan musim panas biasanya akan memiliki suhu maupun arah angin yang relatif beda. Bahkan cenderung ekstrim jika digabungkan dengan letak geografis Indonesia, karena bisa membuat dampak buruk untuk manusia.

Tentu saja, akibatnya bencana alam, seperti tsunami, letusan gunung api, tanah longsor, gempa bumi, dan banjir. Bencana tersebut bisa terjadi kapanpun tanpa adanya peringatan. Oleh sebab itu, masyarakat harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara untuk menghadapi bencana alam.

Ketika menghadapi masalah bencana yang bisa terjadi kapan saja, maka masyarakat harus selalu siap siaga saat mengantisipasinya. Adapun berbagai upaya antisipasi yang bisa Anda lakukan, salah satunya adalah dengan memiliki Tas Siaga Bencana atau TSB.

Secara umum, tas ini bertujuan untuk mempersiapkan hal-hal penting saat bencana atau kondisi darurat terjadi. Ini bertujuan sebagai bentuk persiapan dari seseorang yang ingin mempertahankan hidupnya.

Dengan demikian, dapat memudahkan tim evakuasi dalam membantu mengatasi bencana. Di dalam Tas Siaga Bencana memiliki isi berbagai perlengkapan untuk bertahan hidup sampai bantuan datang.

Isi Tas Siaga Bencana

Setelah mengetahui pengertian lempeng pasifik, wilayah, dan dampak tumbukannya. Maka, Anda juga harus lebih mengenal TSB. Karena memiliki peran penting, pastinya isi dari tas ini juga sangat penting. Oleh sebab itu, siapkan beberapa isinya seperti di bawah ini:

1. Uang

Hal pertama yang perlu Anda siapkan adalah uang untuk dimasukkan ke dalam tas. Sebaiknya jangan bawa uang yang berlebihan, mungkin siapkan saja bekal uang untuk kurang lebih selama tiga hari.

2. P3K

Siapkan kotak P3K yang berisi perlengkapan medis dan obat-obatan sederhana. Jika ingin membawa obat-obatan, pastikan memeriksa tanggal kadaluarsanya terlebih dahulu. 

Adapun beberapa yang bisa Anda bawa, mulai dari obat diare, obat gatal, paracetamol, obat batuk, minyak angin, tisu basah, tisu kering, pembersih luka, pembalut, dan lain sebagainya. Selain itu, bagi penderita asma sebaiknya untuk membawa bronkodilator.

3. Dokumen Penting

Dokumen sangat penting, karena berperan sebagai tanda pengenal seseorang. Sebagai contoh, misalnya seperti akta lahir, ijazah, SIM, dan KTP. Selain itu, bawa juga dokumen aset, seperti kartu asuransi, surat rumah, dan surat tanah.

4. Perlengkapan Tambahan

Adapun perlengkapan tambahan yang bisa Anda bawa, seperti pakaian ganti, air mineral, makanan ringan, alat ibadah, selimut, alat mandi, dan lain sebagainya. Namun, pastikan untuk tidak membawanya terlalu banyak.

Sudah Paham tentang Lempeng Pasifik?

Secara geologisnya, memang Indonesia tidak bisa dipisahkan dari wilayah Lempeng Pasifik. Dengan demikian, jika pergerakan lempeng ini terlalu kuat, maka Indonesia juga akan mengalami dampaknya. 

Sebagai manusia biasa, kita hanya perlu mempersiapkan antisipasi terhadap kemungkinan bencana yang terjadi. Maka dari itu, selalu membaca atau menonton berita tentang pergerakan lempeng adalah pilihan yang tepat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page