Lensa adalah alat transparan yang dapat memusatkan atau menyebarkan sinar cahaya ketika melewatinya dengan pembiasan. Menurut bentuk dan tujuan lensa, mereka diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
Lensa ini digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari kacamata, teleskop, hingga mikroskop. Dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian, sifat-sifatnya, jenis-jenisnya, rumus yang terkait, kegunaan, dan beberapa contoh soal untuk memperkuat pemahaman kamu tentang lensa berjenis cembung.
Daftar ISI
Apa Itu Lensa Cembung?
Lensa dengan permukaan cembung atau melengkung ke luar itulah yang dinamakan lensa cembung. Lensa ini terbuat dari bahan transparan, seperti kaca atau plastik dan memiliki dua permukaan, yaitu permukaan cembung dan permukaan datar atau cekung di bagian dalamnya.
Permukaan cembung pada lensa lebih melengkung daripada permukaan datar. Cembungan permukaan ini menghasilkan sifat-sifat khusus yang memungkinkan lensa untuk memfokuskan atau menyebarkan cahaya.
Lensa ini juga dikenal sebagai lensa konvergen, artinya lensa yang menyatukan sinar cahaya pada titik tertentu yang melewatinya. Jenis cembung ini lebih tebal di tengah dan lebih tipis pada bagian tepinya.
Sifat-Sifat Lensa Cembung
Lensa ini memiliki beberapa sifat yang perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Dapat Memfokuskan Cahaya
Ketika sinar cahaya melalui lensa, ia akan dibiaskan dan bertemu di satu titik fokus. Jarak dari lensa ke titik fokus disebut jarak fokus lensa (f).
2. Menghasilkan Bayangan
Bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung dapat dilihat di sebelah berlawanan dengan sumber cahaya. Bayangan ini dapat diperbesar atau diperkecil, tergantung pada posisi objek dan posisi bayangan yang dihasilkan.
Lensa cembung dapat digunakan untuk membuat bayangan yang nyata dan maya. Gambar nyata terbentuk ketika objek ditempatkan di luar titik fokus, sedangkan gambar maya terbentuk ketika objek ditempatkan di antara lensa dan titik fokus.
3. Memperbesar Objek
Objek yang dilihat melalui lensa dapat terlihat lebih besar daripada objek yang sebenarnya. Pembesaran ini tergantung pada perbandingan antara jarak objek dan jarak bayangan.
Untuk memperbesar, dapat dengan cara menempatkan objek lebih dekat ke lensa daripada panjang fokusnya, yang menyebabkan sinar cahaya menyimpang dan membentuk gambar maya yang lebih besar dari objek.
Lensa Cembung dan Jenis-Jenisnya
Berikut ini adalah beberapa jenis lensa dengan bentuk cembung yang umum digunakan:
1. Lensa Cembung Kembar (Bikonveks)
Lensa ini cembung dari kedua sisi. Memiliki panjang fokus yang lebih pendek daripada lensa plan-konveks, dengan diameter dan radius permukaan yang sama. Lensa bikonveks lebih disukai, karena banyak digunakan pada beberapa perangkat optik.
Jenis bikonveks digunakan untuk proyektor, monokuler, teleskop, kamera, dan lain-lain. Ini menghasilkan gambar maya untuk mata manusia dan gambar nyata untuk fotografi, sensor optik, dan juga digunakan dalam pembesaran kaca.
2. Lensa Datar Cembung (Plan-Konveks)
Lensa plan-konveks memiliki sisi yang cembung dari satu bagian dan satu permukaan lainnya yang datar. Optik yang disebut lensa plan-konveks ini digunakan untuk memusatkan cahaya menjadi satu titik.
Lensa ini dirancang dalam aplikasi non-kritis dalam penggunaan cahaya paralel tak terbatas yang berguna untuk elemen fokus serba guna.
3. Lensa Cekung Cembung (Konkaf-Konveks)
Lensa yang melengkung ke dalam dari satu sisi dan ke luar dari satu sisi. Jenis lensa ini dapat kamu gunakan untuk menyeimbangkan aberasi sferis yang disebabkan oleh lensa lain. Berguna untuk mengontrol sinar laser. Hal ini sebagai kombinasi lensa, dengan satu lensa cembung dan satu sisi lensa cekung.
Rumus-Rumus yang Perlu Kamu Ingat
Ada beberapa rumus yang berkaitan dengan lensa cembung. Berikut adalah beberapa rumus yang penting untuk diketahui:
1. Rumus Perbesaran (m)
Jika dalam perhitungan menghasilkan nilai M positif, maka menunjukkan bayangan diperbesar. Sedangkan nilai M negatif, menunjukkan bayangan diperkecil.
2. Rumus Hubungan Jarak Objek, Jarak Bayangan, dan Jarak Fokus
Keterangan:
M = perbesaran bayangan
f = jarak titik fokus lensa
S = jarak benda
S’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
Contoh Soal untuk Mempertajam Pemahaman
Berikut ini adalah beberapa contoh soal tentang jenis lensa ini yang dapat membantu memperkuat pemahaman kamu:
1. Contoh Soal Pertama
Benda setinggi 6 cm ditempatkan 6 cm dari panjang fokus 18 cm. Cari tahu jarak bayangan dan perbesaran bayangan!
Jawaban:
- Jarak titik fokus (f) = 18 cm
- Tinggi benda (h) = 6 cm
- Jarak benda (S) = 6 cm
Jarak bayangan (S’) oleh lensa cembung:
Tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan bersifat maya.
Perbesaran bayangan (M)
Hasil angka positif menunjukkan bahwa bayangan tegak dan diperbesar.
2. Contoh Soal Kedua
Sebuah lensa berjenis cembung memiliki jarak fokus 15 cm. Jika sebuah objek diletakkan pada jarak 30 cm dari lensa, apakah bayangan yang dihasilkan lensa tersebut nyata atau maya? Dan apakah bayangan tersebut diperbesar atau diperkecil?
Jawaban:
- Jarak titik fokus (f) = 15 cm
- Jarak benda (S) = 30 cm
Substitusi nilai yang diketahui:
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pembesaran (M) adalah -1. Angka negatif menunjukkan bahwa bayangan tersebut diperkecil.
Manfaat dan Kegunaan Lensa Cembung
Lensa jenis cembung memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, mulai dari sains dan teknologi hingga kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa aplikasi lensa cembung yang paling umum:
1. Kacamata
Orang yang tidak bisa membaca dalam jarak baca normal 25 cm, agar bisa membaca dalam jarak 25 cm, lensa ini digunakan dalam kacamata untuk memperbaiki rabun dekat atau hipermetropi. Hal ini membantu memfokuskan cahaya pada retina, meningkatkan penglihatan.
2. Kamera
Pada kamera, untuk memfokuskan cahaya ke film atau sensor gambar, memerlukan lensa dengan jenis cembung. Namun, perlu kombinasi lensa lain juga untuk menyesuaikan fokus dan pembesaran gambar.
Lensa ini juga digunakan dalam lensa zoom kamera untuk memungkinkan pengguna mengubah pembesaran gambar.
3. Teleskop
Jenis cembung adalah komponen penting dari teleskop. Berguna untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari objek yang jauh. Pada alat ini, digunakan dalam kombinasi dengan lensa lain untuk menghasilkan gambar yang diperbesar.
Teleskop pembiasan menggunakan lensa cembung untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya, sementara teleskop pantul menggunakan cermin untuk melakukan hal yang sama.
4. Mikroskop
Lensa ini berguna dalam mikroskop untuk memperbesar benda kecil atau organisme. Dalam mikroskop majemuk, lensa berjenis cembung digunakan untuk memperbesar gambar yang dibentuk oleh lensa objektif.
5. Proyektor
Pada proyektor, lensa ini berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke layar. Dalam menyesuaikan fokus dan ukuran gambar yang diproyeksikan, memerlukan kombinasi dengan lensa lain juga.
6. Kacamata Pembesar
Lensa cembung digunakan dalam kacamata pembesar untuk memperbesar benda kecil atau teks. Mereka biasanya digunakan dalam kacamata baca untuk orang dengan presbiopia.
7. Teropong
Berguna dalam teropong untuk memperbesar objek yang jauh. Tetapi, tetap harus memerlukan kombinasi dengan lensa lain untuk menghasilkan gambar yang diperbesar.
8. Lampu
Terletak di lampu depan mobil dan kendaraan lain untuk memfokuskan cahaya dan meningkatkan visibilitas. Lensa ini membuat sinar cahaya yang lebih lebar dan lebih terang, untuk menerangi jalan di depan.
9. Tenaga Surya
Lensa ini bermanfaat juga dalam sistem tenaga surya untuk memusatkan sinar matahari ke area kecil, yang meningkatkan suhu dan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.
Sudah Lebih Paham Tentang Lensa Cembung?
Lensa cembung adalah lensa dengan permukaan cembung yang dapat memfokuskan cahaya dan menghasilkan bayangan nyata maupun maya. Terdapat tiga jenis lensa berjenis cembung, yaitu bikonveks, plan-konveks, dan konkaf-konveks.
Kita juga perlu mengingat beberapa rumus penting yang terkait, seperti rumus perbesaran dan rumus hubungan jarak objek, jarak bayangan, dan jarak fokus. Dengan pemahaman yang kuat tentang lensa ini, kamu dapat mengaplikasikan konsep ini dalam berbagai situasi praktis.