Dalam dunia bisnis, kata lisensi merupakan istilah yang cukup umum. Hal ini ada dalam berbagai bidang bisnis. Mulai dari produk makanan, karya seni, barang, pendidikan, dan sebagainya.
Secara umum, istilah ini merujuk pada pemberian izin. Salah satu contoh yang paling umum adalah dalam hal izin penggunaan perangkat lunak komputer. Dimana, cukup banyak penyedia aplikasi yang mensyaratkan izin untuk para penggunanya.
Lantas, apa makna sebenarnya dari istilah ini? Serta apa saja jenis dan manfaatnya? Artikel ini akan menjelaskannya secara lengkap dengan contoh-contoh untuk memudahkan pemahaman kamu.
Daftar ISI
Pengertian
Lisensi bermakna sebagai pemberian izin. Maka, penerima izin kemudian dapat memanfaatkan produk tersebut, baik dengan tujuan komersial maupun bukan komersial.
Perolehan izin adalah dari pemilik hak cipta, yaitu pihak yang secara legal memiliki hak paten atas sebuah produk. Melalui pemberian izin ini, pemilik hak paten memberikan izin pada pihak lain untuk memanfaatkan produknya.
Pemanfaatan ini dapat dalam hal penggunaan, memproduksi secara massal, hingga mengedarkannya untuk memperoleh keuntungan bisnis. Macam-macam pemanfaatan ini tercantum dalam kontrak perjanjian.
Dasar Hukum
Ketentuan tentang pemberian izin ini memiliki dasar hukum yang kuat. Berikut ini adalah dasar hukum yang mengaturnya:
- Pertama, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 terkait Rahasia Dagang.
- Kedua, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 terkait Desain Industri.
- Ketiga, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 terkait Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
- Keempat, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 terkait hak cipta.
- Kelima, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 terkait Paten.
- Kemudian, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 terkait Merek dan Indikasi Geografis.
Jenis-Jenis Lisensi
Untuk memperdalam pemahaman, berikut ini adalah 5 jenis sertifikat pemberian izin dengan penjelasan lengkapnya:
1. Hak Kekayaan Intelektual
Jenis yang pertama cukup umum, yaitu Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dalam hal ini, pemegang hak cipta memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakan produk yang merupakan hasil karya intelektual.
Contohnya adalah terkait rahasia dagang. Pemilik hak paten memberikan izin pada pihak lain untuk memproduksi dan memasarkan produk yang merupakan hasil karya intelektualnya.
2. Merek Dagang
Jenis yang kedua adalah izin atas merek dagang. Jadi, penerima izin dapat memproduksi dan memasarkan suatu produk dengan merek dagang tersebut secara legal. Perjanjian ini tentu saja memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Bagi pemilik hak cipta, ia dapat melebarkan jangkauan konsumen tanpa perlu memproduksi dan memasarkan produk. Sedangkan bagi penerima izin, ia tidak perlu melakukan branding dari nol, karena konsumen sudah mengenal merek tersebut.
Besaran biaya atau bagi hasil keuntungan antara kedua belah pihak tercantum dalam detail perjanjian kontrak.
3. Lisensi Massal
Berikutnya adalah jenis izin yang diberikan oleh pemilik hak paten secara massal atau dalam jumlah besar. Walau demikian, hak tersebut umumnya terbatas pada pemanfaatan. Bukan untuk produksi ulang, kemudian dipindahtangankan.
Contoh paling mudah adalah software licence. Pemegang hak cipta memberikan izin untuk memanfaatkan produk miliknya, namun dengan ketentuan yang mengikat bagi penerima. Mulai dari terkait biaya, wilayah atau daerah penggunaan, pembaharuan, dan beberapa peraturan lainnya.
4. Karya Seni
Selanjutnya adalah izin terkait karya seni. Izin yang ini terbilang paling umum. Sebab, kita pasti pernah menemuinya dalam keseharian.
Salah satu contohnya adalah izin atas penggunaan lagu. Lagu dari pemusik yang telah memiliki hak paten perlu izin khusus untuk menggunakannya. Misalnya, apabila ada perusahaan yang ingin menggunakannya sebagai bagian dari iklan. Maka, perusahaan perlu membayar sejumlah royalti kepada pemilik lagu tersebut.
5. Pendidikan
Jenis yang terakhir adalah terkait dengan dunia pendidikan. Pada jenis ini, izin berupa hak untuk menggunakan gelar pendidikan tertentu, yaitu dari pihak perguruan tinggi kepada mahasiswa yang telah menamatkan pendidikan.
Oleh karena gelar adalah pemberian hak, perguruan tinggi dapat mencabut gelar sewaktu-waktu, apabila orang tersebut melanggar ketentuan.
Manfaat Lisensi
Setelah memahami pengertian dan jenis-jenisnya, berikut ini adalah beberapa manfaat adanya sertifikat izin ini:
1. Hak Tertentu Mengenai Produk
Manfaat pertama adalah perolehan hak untuk menggunakan produk secara legal. Batas-batas penggunaan produk bergantung pada kontrak perjanjian. Misalnya, hak untuk menggunakan, memproduksi dalam jumlah besar, hingga memasarkan.
Contoh hak untuk menggunakan adalah pada software licence, yaitu konsumen berhak untuk menggunakan aplikasi dengan batas-batas yang telah pengembang tentukan. Pelanggaran ketentuan dapat menyebabkan pemblokiran hak guna.
Sedangkan contoh hak untuk memproduksi dalam jumlah besar dan memasarkannya bisa kamu temukan pada produsen biskuit Oreo yang membeli izin dari Supreme. Kemudian, munculah produk baru, yaitu Oreo Supreme.
2. Hak Royalti
Manfaat kedua adalah dalam hal royalti. Dengan adanya izin ini, pihak pemilik hak paten berhak atas royalti, apabila pihak lain ingin menggunakan atau memanfaatkan produk miliknya.
Adanya royalti dari lisensi ini tentu menjadi kerjasama yang saling menguntungkan. Pihak pertama memperoleh keuntungan dari royalti. Sedangkan, pihak kedua memperoleh keuntungan dari pemanfaatan produk tersebut.
Sebagai contoh adalah sebuah lagu yang dikontrak untuk menjadi salah satu soundtrack film layar lebar. Pihak pertama mendapatkan sejumlah dana dari royalti. Sedang pihak kedua memperoleh keuntungan dari film yang menjadi semakin baik dengan dukungan lagu tersebut.
3. Mudah Mendapat Kepercayaan Masyarakat
Manfaat berikutnya adalah kemudahan untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang adalah target pasar. Hal ini berlaku bagi kedua belah pihak. Sebab, kedua belah pihak yang terikat kontrak akan saling membawa pengaruh.
Pemberi izin akan semakin populer, karena produknya dipasarkan semakin luas oleh penerima izin. Sedangkan pihak penerima izin juga makin mendapatkan kepercayaan, karena bekerjasama dengan pihak yang sudah punya nama.
Kelemahan Lisensi
Walaupun sertifikat izin ini memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, nyatanya bukan tanpa potensi masalah. Berikut ini adalah beberapa gambaran tentang kelemahan sistem perizinan ini:
1. Potensi Pelanggaran Kerjasama
Kelemahan yang pertama adalah potensi terjadinya pelanggaran kontrak kerjasama dari salah satu pihak. Apabila hal semacam ini terjadi, maka kedua belah pihak justru dapat menjadi saingan yang berat. Sebab, keduanya mungkin sudah memegang rahasia masing-masing.
Oleh sebab itu, setiap pihak harus selalu benar-benar waspada sebelum melakukan kerjasama. Baik pihak pemberi izin, maupun penerima izin.
2. Potensi Uncontrol Produk
Kelemahan yang kedua adalah adanya potensi bagi pihak pemberi izin untuk kehilangan kontrol atas kualitas produk. Hal ini tentu dapat memicu kerugian dalam hal kepercayaan masyarakat, apabila sebuah produk kemudian menjadi jauh berbeda.
Dalam hal ini, pihak penerima izin juga berpotensi kehilangan minat dari pasar. Sehingga, kedua belah pihak menderita kerugian.
3. Perjanjian yang Merugikan Salah Satu Pihak
Kelemahan lisensi berikutnya adalah bahwa kontrak perjanjian mungkin dapat merugikan salah satu bahkan kedua belah pihak. Sebagai contoh adalah royalti untuk pihak pertama akan cair hanya apabila pihak kedua memperoleh keuntungan dengan jumlah tertentu.
Maka apabila demikian, ada kemungkinan pihak pertama akan menunggu cukup lama untuk pembayaran royalti. Sedangkan pihak kedua mengemban tanggung jawab besar dalam hal produksi dan pemasaran.
Contoh-Contoh Lisensi
Cukup banyak contoh yang telah dijabarkan sepanjang penjelasan di atas. Walau demikian, berikut ini adalah rangkuman beberapa contoh untuk lebih memudahkan pemahaman:
- Software licence.
- Penggunaan lagu dari penyanyi tertentu untuk keperluan iklan atau film.
- Penggunaan merek dagang untuk memproduksi dan memasarkan produk.
Sudah Menerapkan Lisensi dalam Bisnis?
Demikianlah penjelasan lengkap tentang perjanjian kontrak lisensi. Walaupun memiliki potensi kelemahan, penggunaan izin ini dapat memberikan keamanan bagi kedua belah yang bekerjasama.