Sebagai bentuk tindakan yang dilakukan manusia dalam bidang ekonomi, motif ekonomi tidak pernah lepas dari kehidupan. Setiap manusia memiliki motif ekonomi yang berbeda-beda. Berdasarkan jenisnya, ada beberapa macam motif ekonomi yang harus Anda ketahui!
Daftar ISI
Apa Itu Motif Ekonomi?
Motif ekonomi merujuk pada alasan yang mendorong manusia melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Dengan demikian, mereka akan mencapai kemakmuran. Aktivitas tersebut bisa dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk memperoleh kebutuhan hidupnya, mulai dari barang hingga jasa.
Dasar dari motif adalah tindakan-tindakan ekonomi yang akan dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Secara umum, tindakan tersebut tidak terbatas. Akan tetapi, memiliki pertimbangan berdasarkan prioritas. Dengan demikian, kemakmuran ekonomi lebih cepat dicapai.
Ada banyak kebutuhan atau keinginan manusia yang harus diperhatikan. Mulai dari makanan, minuman, tempat tinggal, pendidikan, pakaian, transportasi, dan biaya kebutuhan lainnya.
2 Macam Motif Ekonomi dan Contohnya
Tujuan utama dari motif ekonomi adalah untuk memakmurkan kehidupan seseorang, sehingga ia bisa memenuhi kebutuhannya. Adapun macam motif ekonomi yang perlu Anda pahami, di antaranya sebagai berikut.
1. Motif Individu
Jenis motif individu berlandasan dorongan yang timbul dari diri sendiri, khususnya untuk memperbaiki ekonomi. Motif individu bertujuan untuk mensejahterakan diri sendiri dan keluarga. Di bawah ini termasuk 5 jenisnya, yaitu:
1. Memenuhi Kebutuhan
Sesuai namanya, motif ini memiliki tujuan yang jelas, yakni untuk memenuhi kebutuhan dan kemakmuran dalam hidup. Agar hidup bisa bertahan, setiap manusia memiliki kebutuhan. Baik itu barang, jasa, maupun bentuk kebutuhan lainnya.
Secara umum, motif ekonomi ini bersifat tak terbatas. Akan tetapi, alat pemuasnya harus dibuat terbatas. Oleh karena itu, Anda harus memiliki perhitungan cermat untuk mendapatkan hasil yang sesuai harapan.
Kebutuhan manusia terbagi menjadi tiga macam, yakni:
- Kebutuhan primer yaitu kebutuhan utama yang berasal dari naluriah manusia untuk bertahan hidup. Mulai dari pangan, sandang, dan papan. Tiga pionir tersebut akan menunjang manusia agar tidak rentan terserang penyakit dan meninggal.
- Kebutuhan sekunder disebut juga kebutuhan pelengkap. Tidak seperti kebutuhan primer yang mutlak, maka sekunder adalah kebalikannya. /motif kebutuhan ini muncul dari rasa puas primer yang terpenuhi. Contohnya seperti koneksi internet, ponsel, transportasi, hiburan, dan lain sebagainya.
- Kebutuhan tersier yakni kebutuhan yang bisa dilakukan setelah primer dan sekunder sudah terpenuhi. Biasanya, tersier menjadi kebutuhan yang berfungsi meningkatkan status sosial seseorang. Seperti perhiasan, rumah mewah, barang branded, kendaraan mahal, hingga liburan ke luar negeri.
2. Mendapatkan Keuntungan
Motif ini bertujuan untuk memperoleh profit atau keuntungan. Baik itu dalam bentuk uang maupun lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, keuntungan yang banyak dikejar oleh manusia adalah materi.
Anda bisa menjadikan motif ini sebagai dorongan untuk mendapatkan banyak manfaat. Ketika mendapatkan uang atau barang, maka kemungkinan kekayaan seseorang akan bertambah sehingga ia bisa bertahan hidup dengan baik.
Sebagai contoh, seorang pedagang pakaian menjual produknya dari kualitas baik, harga murah, dan cara pelayanan yang ramah. Lalu banyak orang yang membelinya. Dengan demikian, pedagang tersebut akan mendapatkan keuntungan dari hasil jualannya.
3. Memperoleh Penghargaan
Macam motif ekonomi yang ini bertujuan untuk membuat seseorang dihargai oleh orang lain. Maksud dari penghargaan adalah sebagai motivasi agar individu merasakan kehadirannya. Bagi pelaku kegiatan ekonomi, penghargaan orang lain memberikan kepuasan tersendiri.
Bukan hanya pujian dan piagam saja, namun juga status sosial menjadi lebih tinggi. Khususnya pada lingkungan masyarakat sekitarnya. Inilah mengapa banyak orang yang mengejar penghargaan.
Sebagai contoh, ketika seorang manajer yang konsisten dan sabar dalam melakukan kegiatan ekonomi. Pada akhirnya, ia akan mendapatkan keuntungan dan kemakmuran.
Kemungkinan ia bisa menjadi manajer yang disegani dan diandalkan dalam ruang lingkupnya. Karena menghasilkan banyak prestasi, sehingga tidak jarang ia mendapatkan penghargaan pemerintah maupun atasannya.
Contoh lain, seorang pengusaha yang menawarkan dan mengajak orang lain bergabung ke usaha franchise. Dengan demikian, orang-orang akan menjual produknya kembali.
Akibatnya, pesaing dari pengusaha tersebut akan berkurang. Pengusaha bisa membuka cabang baru di daerah lain untuk memperluas bisnis dan kekuasaan ekonominya.
4. Mengejar Kekuasaan
Motif ekonomi yang satu ini bertujuan meraih kekuasaan. Kekuasaan tidak tentang politik saja, namun juga bisa pada level keluarga maupun pertemanan. Hal ini karena setiap orang memiliki kehendak berkuasa, minimal untuk menguasai diri sendiri.
Contohnya ketika seorang siswa SMA yang mentraktir teman kelasnya. Tujuannya untuk meminta dukungan menjadi ketua kelas. Dengan begitu, ia bisa mendapatkan suara agar menjabat sebagai ketua kelas. Dalam kasus ini, mentraktir teman diibaratkan sebagai cara menguasai suara teman.
5. Tindakan Sosial
Sesungguhnya, motif sosial dalam ekonomi itu cukup problematik. Hal ini karena tindakan sosial tidak semuanya berkaitan dengan ekonomi. Lebih sederhananya, sosial memiliki penjelasan yang lebih luas daripada ekonomi.
Pada kasus ini, motif sosial berfungsi sebagai pendorong manusia untuk saling menolong satu sama lain. Contohnya, ada seorang mahasiswa yang membuka cafe. Lalu ia mengajak teman-temannya untuk menjadi karyawan. Dengan demikian, ia memiliki motif untuk membantu teman-temannya.
Membuka bisnis dan mempekerjakan seseorang adalah bentuk dari motif ekonomi bersifat sosial. Bahkan, ketika seorang pengusaha membuat koperasi untuk kepentingan anggota, itu juga bisa dikatakan motif sosial.
Namun, ada juga beberapa ahli ekonomi yang memasukan motif sosial ke dalam kategori non ekonomi. Akan tetapi, tindakan ekonomi masih termasuk tindakan sosial. Oleh sebab itu, segala tindakan ekonomi akan melibatkan pertimbangan sosial.
2. Motif Organisasi
Sebagai salah satu macam motif ekonomi, motif organisasi berlandaskan keinginan anggota kelompok untuk meningkatkan kondisi ekonominya. Dengan melakukannya bersama-sama, maka keinginan ekonomi bisa tercapai. Di bawah ini berbagai motif organisasi, yaitu:
1. Produksi Barang
Sebuah organisasi berbentuk perusahaan memiliki upaya produksi barang dan jasa dengan harga terjangkau, namun mutu baik. Tujuannya untuk memperoleh tempat di mata konsumen, sehingga bisa bertahan lebih lama.
Produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan dan menambah nilai guna pada hasil barang atau jasanya. Pada ekonomi, produksi digunakan sebagai aktivitas untuk menambahkan utilitas barang dan jasa. Dengan demikian, kebutuhan konsumen akan terpenuhi.
Produksi menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai jual, sehingga organisasi akan mendapatkan profit. Adapun beberapa hasil produksi, seperti produk perikanan, desain, peternakan, pertanian, dan lain-lain.
Proses produksi juga bertujuan untuk menambah pemasukan produsen, membangun relasi, menjaga hubungan antara produsen dengan konsumen, meluaskan lapangan pekerjaan, dan keuntungan lainnya.
2. Mencari Keuntungan
Macam motif ekonomi mencari keuntungan sering digunakan oleh para pebisnis. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam melakukan aktivitas ekonomi. Keuntungan tersebut berfungsi sebagai landasan perusahaan untuk mendukung kegiatan ekonomi agar berkesinambungan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan profit perusahaan. Salah satunya adalah dengan menentukan harga produk yang tepat. Harga produk sangat penting, karena bisa mendatangkan keuntungan atau justru kerugian. Oleh sebab itu, Anda harus bisa mematok harga produk terbaik.
Selain itu, Anda juga perlu memperluas jaringan bisnis. Ketika produk sudah banyak peminatnya, maka Anda bisa membuka sistem waralaba. Melalui sistem tersebut, bisnis bisa berkembang lebih cepat. Anda tidak perlu mengeluarkan banyak modal namun tetap memperoleh keuntungan.
Satu lagi, tentukanlah cara pemasaran paling tepat. Pemasaran produk yang menarik akan mempengaruhi calon konsumen untuk membelinya. Jika pemasarannya tepat, maka akan mendapatkan konsumen royal. Contoh pemasaran yang menarik konsumen, seperti promosi lewat media sosial.
3. Mempertahankan Eksistensi
Meskipun perusahaan sudah memiliki banyak produk, namun eksistensi bisnis sangat penting. Hal ini karena tidak semua produk bisa dipertahankan eksistensinya. Jadi, perusahaan harus bisa memahami kebutuhan pasar untuk menjaga kontinuitas.
Oleh karena itu, perusahaan harus selalu berupaya untuk menghasilkan keuntungan berkelanjutan. Dengan demikian, aktivitas ekonomi di perusahaan bisa terus berjalan.
Sudah Tahu Macam Motif Ekonomi?
Sebagai makhluk hidup, sadar atau tidak Anda tetap akan melakukan motif ekonomi. Pasalnya, ekonomi menjadi pendorong kemakmuran dalam hidup. Jika Anda berhasil menjalankan salah satu macam motif ekonomi, Anda akan memiliki hidup yang lebih baik.
Ingat! Rantai ekonomi itu akan berputar. Meskipun Anda sudah merasa berhasil, bisa saja di masa depan ekonomi akan merosot. Jadi, Anda perlu bekerja lebih keras untuk mempertahankannya.