100+ Contoh Majas Metafora Lengkap dengan Arti & Penjelasannya

Majas metafora, bisa juga disebut majas perbandingan/persamaan merupakan gaya bahasa yang lumayan unik. Sebab, majas ini dapat menjadi pemanis ketika menyampaikan suatu kalimat, agar lebih menarik dan menggugah emosi pembacanya. Namun, apa itu majas perbandingan/persamaan? Seperti apa contohnya?

Penjelasan Mengenai Majas Metafora

Secara etimologis, metafora terdiri dari 2 kata dalam bahasa Yunani, yakni “meta” dan “phere”. Jika digabungkan, metafora bisa diartikan sebagai transfer atau memindahkan. Jadi, bisa dibilang majas ini adalah sebuah gaya bahasa yang menggunakan kelompok kata yang mengacu pada suatu objek tanpa menggunakan arti sebenarnya

Kata-kata sebenarnya tersebut akan diganti dengan kiasan atau lukisan berdasarkan persamaan atau perbandingan. Oleh karena itu, majas metafora sering disebut dengan majas perbandingan atau majas persamaan.

Menurut Parera (2004:24), majas ini terdiri dari empat kategori, yakni:

1. Metafora Antropomorfik: Gaya bahasa menggunakan benda mati tetapi memiliki nilai, sifat, dan nafsu yang dimiliki manusia.

2. Metafora Hewan: Majas ini menggunakan nama atau sesuatu yang berkaitan dengan hewan. Seperti bagian tubuh untuk merepresentasikan sesuatu hal lain.

3. Metafora Abstrak ke konkret (dan sebaliknya): Gaya bahasa yang dinyatakan pada hal konkrit atau abstrak dan diperlakukan sebagai sesuatu yang sebaliknya.

4. Metafora sinestesia: Gaya bahasa yang diilustrasikan dengan mencoba mengalihkan suatu pengalaman/tanggapan ke pengalaman/tanggapan lainnya. Misalnya, tawa yang enak. Enak biasanya berhubungan dengan indra perasa, tetapi diumpamakan sebagai suatu keadaan, yakni tertawa.

100+ Contoh Majas Metafora

Di bawah ini adalah beberapa contoh dari majas metafora, antara lain:

1. Contoh Majas Metafora 1-10

1. Raja siang sudah menampakkan diri

Raja siang= Matahari.

2. Dia sering menjadi buah bibir di sekolah karena perilakunya.

Buah bibir= Bahan pembicaraan.

3. Dewi malam telah keluar dari balik awan.

Dewi malam= Bulan.

4. Rudi selalu menjadi bintang kelas sejak kelas 1 SD hingga SMP.

Bintang kelas= Murid pintar atau juara di kelas.

5. Permasalahan ini harus kita selesaikan dengan kepala dingin, supaya tidak ada perkelahian yang tidak perlu.

Kepala dingin= Pikiran yang tenang atau tanpa emosi.

6. Persidangan tersebut menunjukkan bahwa hakim bersikap berat sebelah.

Berat sebelah= Tidak adil atau memihak salah satu pihak.

7. Lintah darat itu mendatangi rumah ibu Zeni.

Lintah darat= Rentenir atau pemberi/penagih utang.

8. Koruptor adalah sampah masyarakat yang sangat merugikan Indonesia.

Sampah Masyarakat= Seorang penjahat atau anggota masyarakat yang merugikan.

9. Tikus-tikus berdasi itu tidak pernah jera meskipun mengetahui ancaman hukumannya sangat berat.

Tikus berdasi= Koruptor.

10. Perpustakaan merupakan gudangnya ilmu pengetahuan.

Gudangnya ilmu= Sumber ilmu atau tempat dimana kamu bisa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan melalui buku ataupun yang lainnya.

2. Contoh Majas Metafora 11-20

11. Andre merupakan anak emas Pak Jamil, seorang lurah di desa Kuto.

Anak emas= Anak kesayangan.

12. Sepulang dari Jakarta, kakakku membawa buah tangan.

Buah tangan= Oleh-oleh.

13. Jadi orang jangan panjang tangan.

Panjang tangan= Suka mencuri atau maling.

14. Kita harus belajar dengan tekun dan rajin, agar tidak dicap berotak udang.

Otak udang= Sukar paham atau bodoh atau lemot.

15. Sorot mata dan gerak-geriknya sedingin es.

Sedingin Es= Sangat kaku dan dingin.

16. Ku buka jendela, dan perasaanku terasa sejernih embun pagi.

Sejernih embun pagi= Embun pagi memiliki sifat yang dingin atau sejuk dan berwarna jernih. Jadi, jika dikaitkan dengan perasaan, maknanya kamu memiliki perasaan yang sangat tenang atau lapang atau bersih tanpa amarah.

17. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi adalah bintang lapangan saat ini.

Bintang lapangan= Pemain terkemuka yang terbaik dalam pekerjaannya

18. Seru sekali menonton acara National Geographic yang menunjukkan raja hutan mengejar kijang

Raja hutan= Singa.

19. Masakannya Gordon Ramsay dibuat dengan cita rasa kelas dunia.

Kelas dunia= Standar keunggulan internasional.

20. Raja malam telah keluar dari peraduannya.

Raja malam= Orang yang suka keluyuran pada malam hari.

3. Contoh Majas Metafora 21-30

21. Buku merupakan jendela dunia.

Jendela dunia= Menggambarkan pentingnya buku, karena memberi pengetahuan kepada manusia tentang beragam hal yang ada di dunia.

22, Belajarlah, karena kalian adalah tunas bangsa yang akan mengharumkan negeri ini.

Tunas bangsa= Harapan, bibit, atau generasi muda bangsa.

25. Mulai bulan Ramadhan, sucikan hati sebersih embun pagi.

Sebersih embun pagi= Sangat bersih tanpa dosa, amarah, atau dendam.

26. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bisa menjadi contoh dan harus selalu dihormati.

Pahlawan tanpa tanda jasa= Orang yang rela berkorban tanpa mengharapkan imbalan.

27. Ketika pulang kampung dari Jakarta, Andi kepincut bunga desa.

Bunga desa= Gadis yang dianggap paling cantik di desa tersebut.

28. Meskipun bukan darah dagingnya, anak itu sangat disayang oleh kedua orang tuanya.

Darah daging= Anak kandung.

29. Pekerjaan seperti pemburu berita sangat beresiko.

Pemburu berita= Wartawan.

30. Demi bisa menyambung hidup, perempuan itu rela menjadi kupu-kupu malam.

Kupu-kupu malam= Pekerja seks.

Menyambung hidup= Bertahan hidup dengan cara bekerja atau mencari uang.

4. Contoh Majas Metafora 31-40

31. Menjadi kutu loncat, Andi selalu bekerja tidak lebih dari setengah tahun di satu kantor.

Kutu loncat= Sering berpindah-pindah kantor atau pekerjaan dalam jangka waktu yang sebentar.

32. Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi tentang bahayanya pil setan.

Pil setan= Narkotika.

33. Semua sudah dibereskan oleh tangan kanannya.

Tangan kanan= Orang kepercayaan dari seorang pemimpin.

34. Rian dan Ari sebelas dua belas dalam selera makanan.

Sebelas dua belas= Tidak jauh berbeda atau mirip.

35. Menurut kabar angin, dia memiliki catatan kriminal dan merupakan residivis.

Kabar angin= Berita yang kebenarannya belum jelas.

36. Hanya dengan modal dengkul, sekarang saya bisa membuka cabang dimana-mana.

Modal dengkul= Modal seadanya, modal minim, atau modal nekat.

37. Sungguh enak menjadi darah biru.

Darah biru= Bangsawan.

38. Tidak bisa pergi ke Dufan, karena dompet sedang kering.

Dompet kering= Dompet kosong atau jumlah uang sedikit/minim/tidak punya uang sama sekali.

39. Ayo jaga persaudaraan antara sesama manusia dan jangan sampai retak.

Retak= Tidak rukun, bertengkar, saling berjauhan, atau terpisahkan.

40. Mobil pelat merah di jalan raya bertindak semena-mena.

Pelat merah= Pemerintah.

5. Contoh Majas Metafora 41-50

41. Menurut kacamata saya, gol tersebut sah, karena sudah melewati garis gawang.

Kacamata= Penglihatan/pendapat.

42. Sepulang dari Korea, kakakku langsung berlayar di pulau kapuk.

Berlayar di pulau kapuk= Tidur di kasur.

43. Pria-pria memperebutkan mawar desa itu.

Mawar desa= Gadis atau wanita cantik yang belum menikah di desa.

44. Ia mencoba cuci tangan atas kasus penyelewengan dana APBD.

Cuci tangan= Mengelak ketika terlibat dalam suatu permasalahan.

45. Nenekku telah tutup usia di usia 88 tahun.

Tutup usia= Meninggal.

46. Ayah rela membanting tulang setiap hari untuk keluarga.

Membanting tulang= Bekerja keras.

47. Hidup lebih indah, karena sang pujaan hati.

Pujaan hati= Kekasih.

48. Penghuni kontrakan nomor 5 adalah buah hati Pak Kepala Desa.

Buah hati= Anak.

49. Mereka menikah di bawah tangan.

Menikah di bawah tangan= Nikah siri atau tidak tercatat di KUA.

50. Saya buta tentang peraturan bola basket, jadi tolong ajari sebentar!

Buta= Tidak tahu sama sekali atau awam.

6. Contoh Majas Metafora 51-60

51. Rahma adalah orang yang keras kepala.

Keras kepala= Tidak ingin menurut nasihat orang.

52. Ayah bagaikan pelita dalam hidupku.

Pelita= Yang menerangi/pembimbing.

56. Candra selalu cari muka di hadapan guru.

Cari muka= Berbuat baik hanya ingin dinilai baik demi mendapatkan sesuatu atau manipulatif.

57. Tidak sedikit orang yang tutup mata tentang masalah sampah yang melanda dunia.

Tutup mata= Tidak peduli.

58. Akibat kejadian itu, warga desa tutup mulut, karena takut.

Tutup mulut= Tidak ingin berbicara/berkomentar.

59. Sejak dipoles oleh Shin Tae Young, timnas sepakbola Indonesia semakin bagus.

Dipoles= Dilatih.

60. Untuk pertama kalinya, tim voli SMA 1 Harapan berhasil merebut medali emas.

Merebut= Memenangkan.

7. Contoh Majas Metafora 61-70

61. Aku akan selalu menyayangimu karena engkau adalah jantung hatiku.

Jantung hati= Yang dicintai.

62. Kakek itu tinggal sebatang kara di area hutan belakang.

Sebatang kara= Sendirian.

63. Tidak ada yang bisa kita lakukan. Jadi, kita harus lapang dada atas kejadian ini.

Lapang dada= Ikhlas menerima atas suatu keadaan.

64. Kita tidak boleh berpangku tangan melihat teman sendiri dalam kesusahan.

Berpangku tangan= Berdiam diri atau tidak melakukan apa-apa.

65. Karir artis itu semakin menanjak.

Menanjak= Naik/semakin cemerlang/populer.

66. Harga bawang bombay sedang terjun bebas di angka yang tidak biasa.

Terjun bebas= Menurun/murah.

67. Jangan berhenti untuk menggapai cita-cita, meski ujian silih berdatangan.

Ujian= Cobaan hidup.

68. Kakang dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.

Kutu buku= Orang yang senang membaca.

69. Tidak dapat berbuat banyak, sebagian rumah warga habis dilalap si jago merah.

Si jago merah= Api.

70. Susah jika berbicara dengan orang berkepala batu.

Kepala batu= Teguh pendirian atau sulit menerima saran orang lain.

8. Contoh Majas Metafora 71-80

71. Keisha naik darah ketika melihat ruangan kamarnya berantakan karena si adik.

Naik darah= Marah.

72. Mobil ayah sering rewel, karena ada masalah pada bagian mesinnya

Rewel= Mati/mogok.

73. Cinta ibu kepada buah cintanya tak akan lekang oleh waktu.

Buah cinta= Anak.

74. Kita harus menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur dalam medan perang untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Gugur= Meninggal dalam perang.

75. Bisnis gadget tidak pernah lesu.

Lesu= Berkurang/sepi.

76. Ayah menjadi tulang punggung keluarga yang tidak pernah lelah.

Tulang punggung= Seseorang yang mencari nafkah atau menanggung tanggung jawab untuk menafkahi orang lain.

77. Akhirnya kedua orang tersebut sepakat untuk membawa hal ini ke meja hijau.

Meja hijau= Pengadilan.

78. Kalau emosinya telah surut, coba nasihati Joni lagi.

Surut= Berkurang.

79. Nampaknya artis itu anak semata wayang.

Anak semata wayang= Anak tunggal.

80. Usaha berjualan nasi goreng yang dijalani bertahun-tahun terpaksa gulung tikar.

Gulung tikar= Bangkrut.

9. Contoh Majas Metafora 81-90

81. Guru BP sedang berbicara empat mata dengan anak nakal itu

Empat mata= Berdua.

82. Jadi orang harus rendah hati dan baik kepada sesama.

Rendah hati= Tidak sombong.

83. Agar permasalahan ini tidak berlarut-larut, kita perlu duduk satu meja untuk mencari solusinya.

Duduk satu meja= Berembuk/musyawarah.

84. Berita tentang kekayaan artis tidak pernah basi.

Basi= Membosankan.

85. Manchester United adalah tim sepakbola yang bersinar di liga eropa.

Bersinar= Menjadi sorotan/populer.

86. Penyanyi itu sudah mulai pudar kepopulerannya.

Pudar= Kurang terkenal atau karirnya menurun.

87. Jika urusan berpantun, jarjit adalah rajanya.

Rajanya= Jagonya/ahlinya.

88. Pak Slamet mundur dari pencalonan kepala desa karena alasan kesehatan.

Mundur= Tidak jadi melakukan sesuatu.

89. Jangan mudah silau dengan harta.

Silau= Tergoda.

90. Meskipun Rina dan Rini sedarah, tetapi keduanya tidak mirip sama sekali

Sedarah= Bersaudara kandung.

10. Contoh Majas Metafora 91-107

91. Jangan jadi orang yang tinggi hati, nanti bisa-bisa dijauhi oleh orang lain.

Tinggi hati= Sombong.

92. Tangan Riko sudah gatal, ingin segera memegang raket bulutangkis terbarunya.

Gatal= Tidak sabar.

93. Di atas angin, tim sepakbola Garuda unggul 3 gol dari lawannya.

Di atas angin= Memiliki kedudukan yang lebih baik.

94. Radio di rumah nenek sudah tua, tetapi masih bisa berfungsi.

Sudah tua= Sudah lama.

94. Sudah lama ia meninggalkanku sampai penyakit kesepian ini aku alami.

Penyakit kesepian= Kesepian yang sangat besar/dalam.

95. Burung-burung cendrawasih saling berkejaran di langit dengan sayapnya.

Berkejaran= Berterbangan.

96. Suasana sepi yang menggigit dirasakan ketika melewati kuburan.

Menggigit= Menakutkan.

97. Sudah saatnya Robi unjuk gigi sebagai pemain sepakbola di sekolahnya.

Unjuk gigi= Menunjukkan kemahiran.

98. Aku tidak bisa pulang tepat waktu, karena awan sedang menangis.

Awan menangis= Hujan.

99. Untuk yang belum lolos seleksi, jangan berkecil hati, coba lagi tahun depan!

Kecil hati= Kecewa/hilang keberanian.

100. Jangan memasang muka tembok kepadaku.

Muka tembok= Berlagak tidak punya salah atau tidak tahu malu.

101. Lastri terkenal karena memiliki sifat muka dua.

Muka dua= Orang munafik.

102. Akui kesalah sendiri, jangan mengkambing hitamkan orang lain.

Kambing hitam= Menuduh orang yang tidak bersalah.

103. Saat presentasi malah mati kutu.

Mati kutu= Tidak bisa berbuat apa-apa atau terdiam.

104. Orang itu ditangkap polisi, karena ringan tangan kepada istrinya.

Ringan tangan= Suka memukul.

105. Cukup sulit mencari kerja, jika tidak memiliki orang dalam.

Orang dalam= Perantara atau kenalan di suatu perusahaan dan dianggap memudahkan urusan.

106. Ia adalah seorang lelaki hidung belang yang tidak patut dicontoh.

Hidung belang= Suka mengganggu perempuan atau playboy.

107. Zaka hanya bisa gigit jari ketika melihat HPnya digondol maling

Gigit jari= Pasrah atau kecewa.

Sudah Tahu Contoh Majas Metafora?

Itulah beberapa contoh majas perbandingan/persamaan. Semoga dengan artikel ini kamu bisa mengerti seperti apa contoh majas metafora. Majas ini bisa kamu gunakan dalam membuat puisi ataupun dalam berucap sehari-hari. Menarik bukan? Semoga membantu!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page