Identik dengan proses ketidaksesuaian dari unsur masyarakat atau kebudayaan, masalah sosial merupakan perbedaan antara harapan dan kenyataan yang terjadi di tengah masyarakat. Erat kaitannya dengan perbuatan melawan hukum, permasalahan ini merujuk kepada isu-isu yang memengaruhi masyarakat luas secara tidak ideal.
Tak hanya menyebabkan terjadinya hambatan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, problematika ini juga dapat mengganggu ketentraman warga negara. Jika terdapat pembiaran yang berkelanjutan, permasalahan tersebut akan memberikan dampak negatif terhadap kemajuan peradaban kedepannya.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang permasalahan sosial, mulai dari pengertian, kriteria, faktor penyebab, hingga dampak nyata yang mengikutinya. Harapannya, kamu mampu menghindari dan memecahkan segala jenis permasalahan yang mungkin terjadi.
Apa itu Masalah Sosial?
Merupakan gejala yang muncul dalam realita kehidupan bermasyarakat, masalah sosial mengacu pada sebuah kondisi yang tidak diinginkan, namun masih tetap terjadi dalam kelompok masyarakat. Permasalahan ini hadir karena ketidakseimbangan antara situasi riil dengan nilai ideal normal, baik pada norma agama, hukum, atau kesusilaan.
Karena problematika ini tumbuh dengan sangat kompleks, persoalan tersebut juga kerap terbentuk akibat terdapat interaksi sosial antara individu maupun kelompok. Biasanya, jenis interaksi ini berkisar pada nilai adat istiadat dari suatu daerah, ideologi, dan tradisi dengan proses sosial yang disosiatif.
Banyak yang menganggap kehadiran problematika sosial ini sebagai persoalan serius, sebab menyangkut tata kelakuan immoral atau perbuatan melawan hukum yang berpotensi merusak keharmonisan kelompok. Sehingga, jenis permasalahan tersebut akan menimbulkan relasi yang tidak baik antara unsur masyarakat dan budaya.
Kriteria Masalah Sosial
Ada lima kriteria yang bisa kamu gunakan untuk menentukan problematika sosial, yaitu:
1. Gejala
Pada praktiknya, masyarakat dapat memiliki masalah sosial yang beragam, tergantung dari jenis nilai yang mereka anut. Maka dari itu, setiap gejala yang ada tidak bisa orang lain sama ratakan karena pasti terdapat perbedaan yang mencolok.
2. Sumber
Secara umum, sumber masalah sosial berasal dari bencana alam yang tak terduga serta kondisi dan proses sosial di masyarakat.
3. Pihak yang Menetapkan
Pada implementasinya, jenis problematika ini ditetapkan oleh common sense terhadap suatu gejala yang muncul. Singkatnya, permasalahan umum yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat tidak bisa individu klaim dan akui secara mandiri.
4. Sifat
Problematika sosial mempunyai dua sifat utama, yaitu laten dan nyata. Laten merujuk pada permasalahan yang tidak masyarakat sadari secara direk, akan tetapi tetap memiliki dampak. Sementara itu, sifat nyata adalah jenis persoalan yang benar-benar terlihat langsung oleh masyarakat.
5. Perhatian Masyarakat
Tahukah kamu? Setiap masalah sosial yang terjadi tidak selalu menjadi pusat perhatian dari masyarakat. Sebaliknya, tidak semua perhatian masyarakat juga dapat tergolong ke dalam problematika yang terkait.
Faktor Penyebab Masalah Sosial
Sejatinya, problematika sosial yang terjadi tentu bukan tanpa alasan karena tidak ada persoalan yang muncul hanya atas dasar keisengan belaka. Timbulnya permasalahan yang ada tersebut sebagai bentuk akibat dari penyebab yang memengaruhinya, seperti faktor ekonomi, budaya, biologi, dan psikologi.
1. Faktor Ekonomi
Menjadi salah satu penyumbang masalah sosial terbesar, faktor ini berkaitan dengan kondisi perekonomian masyarakat yang tidak merata dan stabil. Faktor ekonomi juga berarti sebagai ketidakmampuan seseorang atau kelompok dalam mencukupi kebutuhan hidup secara layak, terutama perihal materi.
Tidak hanya terjadi di negara miskin maupun berkembang, negara yang tergolong maju sekalipun juga kerap menghadapi persoalan serius yang menyangkut faktor permasalahan ekonomi. Sebagai akibatnya, kehadiran kasus sosial seperti kemiskinan, pengangguran, kesenjangan, dan kriminalitas tinggi tidak dapat terelakkan.
Oleh sebab itu, pemerintah harus senantiasa turun tangan untuk menanggulangi serta mengatasi segala macam masalah ekonomi demi kesejahteraan warga negara yang lebih baik dan terjamin.
2. Faktor Budaya
Sering dianggap sebelah mata, faktor budaya ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya masalah sosial. Hal tersebut terbukti dengan faktor budaya yang acap kali menghadirkan ketidaksesuaian antara kepentingan serta pelaksanaan nilai dan norma sosial pada masyarakat multikultural (beragam).
Pada dasarnya, kehadiran budaya timbul dari kebiasaan masyarakat setempat yang berkembang seiring dengan pergantian zaman. Misalnya, masyarakat dengan tipikal perilaku yang tidak disiplin, tidak tepat waktu, membuang sampah sembarangan, dan menerobos antrian akan tumbuh menjadi karakter budaya negatif yang kontinu.
Jika budaya negatif tersebut semakin dimaklumkan, maka nantinya mengakibatkan perubahan sosial genting yang ditandai dengan disintegrasi. Alhasil, masyarakat akan berjalan sendiri-sendiri tanpa menganut satupun nilai dari persatuan dan kebersamaan.
3. Faktor Biologi
Terjadinya faktor biologis tidak lain karena terdapat diskrepansi antara harapan terwujudnya masyarakat yang sehat dengan realita keadaan yang ternyata mengganggu stabilitas kesehatan masyarakat. Faktor biologi sendiri meliputi wabah penyakit menular dan fasilitas kesehatan yang tidak tersedia secara menyeluruh.
Sebagai contoh, wabah Covid-19 yang menimbulkan beberapa masalah sosial di masyarakat, seperti ketidakstabilan psikologis, tingginya angka kematian, dan kerugian materi yang juga berpengaruh kepada sektor ekonomi negara.
4. Faktor Psikologi
Sebagai penyebab masalah sosial, faktor psikologi hadir karena munculnya sebuah gangguan pada pola pikir masyarakat maupun pribadi yang terkait dengan tatanan kehidupan warga negara.
Selain dapat menimbulkan pemahaman menyimpang, faktor psikologi juga menyebabkan tumbuh suburnya aliran sesat yang sebenarnya tidak masuk akal. Tak hanya itu, faktor psikologi seringkali menghadirkan kegiatan yang menyalahi norma sosial dan agama, seperti LGBT, gerakan separatis, dan interpretasi yang sekuler.
Dampak Masalah Sosial
Berikut ini adalah empat dampak masalah sosial yang umum terjadi di kehidupan bermasyarakat.
1. Kemiskinan

Wujud masalah sosial yang nyata dan terus menjadi pusat perhatian dari pemangku kebijakan adalah kemiskinan. Lebih lanjut, kemiskinan juga dapat diartikan sebagai kondisi masyarakat yang tidak dapat memenuhi keperluan hidup yang sesuai dengan standar kelayakan lingkungan masyarakat setempat.
Adapun, standar yang menjadi tolak ukur kelaikan kehidupan tersebut berdasarkan kemampuan pemenuhan kebutuhan pokok setiap individu, seperti sandang, pangan, dan papan. Bahkan, pada kemiskinan ekstrem terdapat kasus memilukan di mana ada masyarakat yang kehilangan nyawa karena kelaparan.
Tak jarang, perseorangan atau sekelompok masyarakat dengan tingkat kemampuan pendapatan yang rendah juga seringkali menemui kesulitan dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan pendidikan yang mumpuni.
2. Kesenjangan Sosial

Melebarnya ketimpangan antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah terjadi karena faktor perbedaan yang menonjol pada kemampuan finansial serta status ekonomi masyarakat di lingkungan tertentu.
Kesenjangan tersebut dapat menjadi ancaman serius yang bisa menyebabkan aksi kecemburuan akut pada satu belah pihak, yang nantinya dapat meledak sewaktu-waktu. Bahkan ini bisa sampai berubah menjadi konflik.
Selain berakibat munculnya konflik terbuka, masalah sosial ini juga membawa dampak negatif yang lebih luas terhadap keretakan hubungan, seperti ketidakpuasan, iri hati, bahkan permusuhan antar kelompok.
3. Pengangguran

Sebutan bagi kelompok yang tidak memiliki pekerjaan, pengangguran merupakan masalah sosial yang timbul karena negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan jumlah angkatan tenaga kerja.
Tingginya tingkat pengangguran membawa pengaruh negatif bagi individu, kelompok, masyarakat, dan negara sekaligus. Dampak pengangguran meliputi penurunan pendapatan nasional, peningkatan kemiskinan, kenaikan kriminalitas, hambatan pendidikan, dan gangguan kesehatan mental.
4. Kriminalitas

Jika masalah sosial tidak segera menemukan solusi yang tepat, maka memicu munculnya kejahatan atau kriminalitas yang berbahaya. Tak hanya merugikan masyarakat, kriminalitas yang bertentangan dari norma hukum pidana ini juga membuat hilangnya rasa aman dan nyaman pada lingkungan masyarakat.
Umumnya, kejahatan terjadi karena faktor perubahan sosial atau ekonomi. Misalnya, kesulitan keuangan, masalah kependudukan, sistem pemerintahan yang bobrok, pola asuh yang keliru, pemutusan hubungan kerja, dan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).
Seiring berkembangnya teknologi, tingkat kriminalitas pun semakin meningkat dengan kualitas perbuatan yang makin menjadi-jadi dan merajalela. Terlebih lagi, era modern yang kerap menganggap tindak kriminal sebagai sesuatu yang sudah menjadi rahasia umum dan membudaya.
Sudah Tahu Apa itu Masalah Sosial?
Sebagai akibat dari adanya perbedaan mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada, masalah sosial menjadi persoalan yang cukup kompleks dan tidak dapat dihindari oleh siapapun. Meski selalu terjadi dalam kehidupan manusia, individu memandang permasalahan ini sebagai sesuatu yang tidak pernah menjadi harapan.
Hal tersebut bukanlah tanpa alasan, pasalnya problematika sosial membawa pengaruh negatif yang dapat menimbulkan konflik, ketidakadilan, kesenjangan, kemiskinan, dan penodaan moral dalam masyarakat. Untuk menghindarinya, sebaiknya kamu senantiasa menjaga pikiran tetap positif dan mengelola emosi dengan sangat bijak.