Pernahkah Anda membayangkan, apa mata uang yang paling tinggi di dunia? Apakah Dollar, Poundsterling, atau Euro? Pada artikel ini, kami akan menuliskan daftar mata uang tertinggi serta penjelasannya. Berikut ini adalah urutan lengkap mata uang tertinggi di dunia.
Daftar ISI
10 Mata Uang Tertinggi di Dunia
Di sini, kami akan menuliskan daftar 10 mata uang tertinggi di dunia yang wajib untuk Anda ketahui, terutama untuk Anda yang suka jalan-jalan ke luar negeri. Apa saja daftarnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
1. Dinar Kuwait (KWD)
Anda mungkin tidak menyangka bahwa Dinar Kuwait adalah mata uang tertinggi atau terkuat di dunia. Mata uang ini adalah milik Kuwait, sebuah negara yang menjadi pengekspor minyak global terkemuka sehingga mampu menjadi salah satu negara yang kaya di dunia.
Tidak heran, negara yang berada di antara Arab Saudi dan Irak ini menjadi salah satu negara dengan mata uang tertinggi di dunia.
Satu Dinar Kuwait sendiri sama dengan 3,26 USD. Alias, 1 Dolar sama dengan 0,31 Dinar Kuwait. Sementara jika dibandingkan dengan Rupiah, 1 Dinar Kuwait sendiri sama dengan Rp48.264,00. Jumlah yang cukup besar, bukan?
2. Dinar Bahrain (BHD)
Mata uang tertinggi di dunia selanjutnya adalah Dinar Bahrain. Untuk Anda yang awam tentang Bahrain, negara yang berbentuk kepulauan ini berada di Teluk Persia di lepas pantai Arab Saudi.
Sama halnya dengan Kuwait, negara ini menjadi salah satu negara yang terkenal akan ekspor minyak dan gas. Dinar Bahrain sudah mulai beredar sejak 1965 dan dipatok ke Dolar AS.
Mata uang Dinar Bahrain juga menjadi sangat mahal karena ekspor minyak yang dilakukan oleh negara Bahrain itu sendiri. Satu Dinar Bahrain adalah sama dengan 2,65 Dolar AS. Sementara dibandingkan dengan Rupiah, 1 Dinar Bahrain sama dengan Rp39.213,00.
3. Rial Oman (OMR)
Selanjutnya, ada mata uang dari Oman, yaitu Rial Oman. Negara ini berada di ujung semenanjung Arab, tepatnya di antara Uni Emirat Arab dan Yaman. Negara ini juga jadi salah satu negara pengekspor minyak dan gas.
Satu Rial Oman sendiri adalah sama dengan 2,60 Dolar AS, sehingga Rial Oman berhasil menjadi mata uang tertinggi ketiga di dunia. Sementara jika kita tukar dengan nilai Rupiah, maka 1 Rial Oman sama dengan Rp38.758,00.
4. Dinar Yordania (JOD)
Masih dari negara pengekspor minyak, Dinar Yordania menjadi salah satu mata uang tertinggi di dunia. Sebagian besar wilayah negara Yordania terkurung daratan di Timur Tengah.
Meskipun sebenarnya Yordania kurang bergantung pada ekspor minyak dan gas daripada negara tetangga, tapi negara ini telah berjuang dengan pertumbuhan ekonomi yang lamban dan utang yang meningkat. Saat ini, 1 Dinar Yordania sama dengan 1,41 Dolar AS atau sama dengan Rp21,326,00.
5. Pound Inggris (GBP)
Mari beralih ke salah satu negara monarki yang masih berdiri kokoh saat ini. Tidak heran, mata uang negara ini juga sangat tinggi. Pound Inggris adalah mata uang terkuat kelima di dunia, yang mana 1 Poundsterling sama dengan 1.20 Dolar AS.
Inggris adalah negara terbesar keenam berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), menurut Bank Dunia. Pound pertama kali muncul pada tahun 1400-an sebelum berubah menjadi desimal pada tahun 1971.
6. Dolar Kepulauan Cayman (KYD)
Kepulauan Cayman adalah wilayah kekuasaan Inggris yang ada di Karibia. Hingga saat ini, kepulauan ini menjadi pusat keuangan yang berada di lepas pantai. Tidak heran, kepulauan satu ini punya mata uang yang tinggi.
Kepulauan Cayman memiliki mata uang keenam terkuat di dunia dengan 1 Dolar Kepulauan Cayman sama dengan 1,20 Dolar AS.
7. Pound Gibraltar (GIP)
Gibraltar secara resmi merupakan wilayah Inggris dan terletak di ujung selatan Spanyol. Pound Gibraltar adalah salah satu mata uang terkuat di dunia dengan 1 Pound Gibraltar setara dengan 1,20 dolar AS.
Jika Anda membandingkannya dengan Rupiah, maka bisa dihitung bahwa 1 Pound Gibraltar adalah sama dengan Rp18.500,78.
8. Franc Swiss (CHF)
Mata uang tertinggi di dunia selanjutnya adalah Franc Swiss. Franc Swiss diperkenalkan pada tahun 1850 dan kemudian dipatok sebentar ke Euro sebelum pindah ke free-float. Mata uang ini bernilai sebesar 1,07 Dolar AS untuk satu Franc Swiss. atau sekitar Rp16.352,91.
9. Euro (EUR)
Mata uang tertinggi selanjutnya adalah mata uang yang penggunaannya satu benua Eropa, ini yaitu Euro. Ini adalah uang resmi Zon Euro, menjadi 20 dari 27 negara yang merupakan bagian dari Uni Eropa. Mata uang fisik Euro ini sudah mulai beredar sejak tahun 2002.
Euro adalah mata uang terkuat kesembilan di dunia setara dengan Franc Swiss dengan 1 Euro sama dengan 1,07 Dolar AS atau sama dengan Rp16.352,91.
10. Dolar AS (USD)
Dolar AS adalah mata uang terkuat ke-10 di dunia, nilainya persis 1 terhadap dirinya sendiri. Mata uang satu ini menjadi patokan banyak mata uang di berbagai negara-negara di dunia dan ada banyak unit mata uang lainnya di seluruh dunia bernilai kurang dari satu dolar AS.
Amerika Serikat memiliki peringkat ekonomi terbesar di dunia berdasarkan PDB. Dolar Amerika Serikat sejauh ini adalah mata uang terbanyak yang diperdagangkan secara global.
Banyak bank sentral di dunia memegang Dolar AS sehingga mata uang satu ini menjadi mata uang cadangan terbesar di dunia. Mata uang ini juga dipakai untuk menentukan harga banyak komoditas, seperti emas, minyak, dan lainnya.
Alasan Naik Turunnya Nilai Mata Uang
Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa mata uang A lebih tinggi dari mata uang B? Atau bagi Anda yang tinggal di Indonesia dan sering jalan-jalan ke luar negeri, Anda pastinya merasakan betapa rendahnya nilai mata uang Rupiah daripada mata uang lain. Katakanlah, seperti Singapura ataupun Malaysia yang dekat dengan Indonesia.
Inilah beberapa alasan mengapa nilai mata uang bisa lebih tinggi ataupun lebih rendah dari negara lainnya.
1. Inflasi
Inflasi adalah daya beli relatif suatu mata uang jika kita membandingkannya dengan mata uang lainnya. Misalnya, biaya satu unit mata uang untuk membeli apel di satu negara memerlukan biaya seribu unit mata uang berbeda untuk membeli apel yang sama di negara dengan inflasi lebih tinggi.
Perbedaan inflasi seperti itulah yang membuat nilai serta daya beli setiap mata uang di dunia ini berbeda-beda.
2. Suku Bunga
Suku bunga berkaitan erat dengan inflasi dan nilai tukar. Bank sentral negara yang berbeda menggunakan suku bunga untuk memodulasi inflasi di dalam negeri. Misalnya, menetapkan suku bunga yang lebih tinggi akan menarik modal asing yang dapat mendukung nilai tukar mata uang lokal.
Namun, jika tingkat ini terlalu tinggi terlalu lama, inflasi dapat merayap naik, mengakibatkan mata uang terdevaluasi.
3. Hutang Publik
Sebagian besar negara membiayai anggaran mereka menggunakan pembiayaan defisit skala besar. Dengan kata lain, mereka meminjam untuk membiayai pertumbuhan ekonomi.
Jika utang pemerintah ini melebihi pertumbuhan ekonomi, hal itu dapat mendorong inflasi dengan menghalangi masuknya investasi asing, dua faktor yang dapat mendevaluasi mata uang.
4. Stabilitas Politik
Negara dengan kestabilan politik menarik lebih banyak investasi asing, yang membantu menopang nilai tukar mata uang. Sementara negara dengan stabilitas politik yang buruk mendevaluasi nilai tukar mata uang suatu negara.
5. Kesehatan Ekonomi
Kesehatan atau kinerja ekonomi adalah cara lain menentukan nilai tukar. Misalnya, negara dengan tingkat pengangguran rendah berarti warganya memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan, yang membantu membangun ekonomi yang lebih kuat.
6. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan, atau ketentuan perdagangan, adalah perbedaan relatif antara impor dan ekspor suatu negara. Misalnya, jika suatu negara memiliki neraca perdagangan yang positif, artinya ekspor yang berlaku melebihi impor.
Dalam kasus seperti itu, arus masuk mata uang asing lebih tinggi daripada arus keluar. Ketika ini terjadi, cadangan devisa suatu negara akan tumbuh dan membantu menurunkan suku bunga. Hal ini juga yang merangsang pertumbuhan ekonomi dan mendukung nilai tukar mata uang lokal.
7. Keyakinan/Spekulasi
Terkadang, mata uang dipengaruhi oleh kepercayaan (atau ketidakpercayaan) terhadap mata uang. Perubahan mata uang dari spekulasi cenderung tidak rasional, tiba-tiba, dan berumur pendek.
Misalnya, pedagang dapat mendevaluasi mata uang berdasarkan hasil pemilihan, terutama jika hasilnya terasa tidak menguntungkan bagi perdagangan atau pertumbuhan ekonomi.
8. Intervensi Pemerintah
Pemerintah memiliki kumpulan alat yang dapat mereka gunakan untuk memanipulasi nilai tukar lokal mereka.
Terutama bank sentral yang dapat menyesuaikan suku bunga, membeli mata uang asing, memengaruhi suku bunga pinjaman lokal, mencetak uang, dan menggunakan alat lain untuk memodulasi nilai tukar mata uang.
Tujuan utama memanipulasi faktor-faktor ini adalah untuk memastikan kondisi yang menguntungkan bagi nilai tukar mata uang yang stabil, kredit yang lebih murah, lebih banyak pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Sudah Tahu Daftar Mata Uang Tertinggi Di Dunia?
Itulah penjelasan tentang mata uang dengan tingkat paling tinggi. Mulai dari Kuwait hingga Amerika Serikat, semua negara tersebut memiliki kekuatan masing-masing. Negara adidaya tersebut telah menjadi daratan unggul yang dapat menaikkan nilai mata uang sehingga memiliki tempat yang tinggi di dunia.
Walaupun Rupiah mata uang Indonesia belum mampu menduduki posisi mata uang tertinggi di dunia ini, jangan khawatir, sebab negara ini masih punya kesempatan. Jadi, terus semangat untuk meningkatkan ekonomi dan daya saing di kancah internasional, sehingga Rupiah semakin tinggi nilainya.