Meja, kursi, gelas, air, dan udara yang kita hirup sehari-hari merupakan hal-hal yang kita temui sehari-hari. Dalam istilah kimia, benda-benda tersebut digolongkan sebagai materi yang memiliki sifat tertentu. Benda-benda tersebut juga bisa mengalami perubahan bentuk yang bermacam-macam. Simak ulasannya berikut ini!
Daftar ISI
Pengertian
Materi atau disebut juga dengan zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati tempat tertentu. Dengan kata lain, segala sesuatu yang terlihat maupun tidak terlihat, yang dapat disentuh maupun yang tidak dapat disentuh merupakan contoh bentuk zat.
Sifat
Setiap materi atau zat juga memiliki sifat yang berbeda-beda. Perbedaan sifat tersebut tergantung pada jenis zat dan karakteristik dari masing-masing zat tersebut. Suatu zat memiliki 2 sifat utama, yaitu sifat fisika dan kimia. Berikut adalah penjelasan dari kedua sifat zat tersebut:
1. Sifat Fisika
Sesuai namanya, sifat fisika pada suatu zat merupakan sifat yang berhubungan dengan karakter fisik dari zat tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis dari sifat fisika:
a. Wujud Zat
Suatu zat jika dilihat dari wujudnya dibedakan atas 3 bentuk, yaitu zat padat, cair, dan gas. Ketiga wujud zat tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Zat padat mempunyai volume dan bentuk yang tetap dengan jarak antar partikel yang rapat dan bisa bergerak secara bebas.
Berbeda dengan zat padat, zat cair memiliki bentuk yang tidak tetap atau tergantung pada wadahnya. Zat cair juga memiliki volume tertentu dengan jarak antar partikel yang cukup renggang, sehingga partikel-partikel tersebut dapat bergerak secara bebas.
Sementara itu, zat gas juga memiliki sifatnya tersendiri. Zat gas tidak memiliki bentuk dan volume tertentu, seperti zat padat dan zat cair. Selain itu, jarak partikel pada zat gas juga sangat renggang, sehingga partikel-partikel dari zat gas tersebut bisa bergerak dengan sangat cepat.
b. Warna
Salah satu sifat fisika suatu zat yang bisa kamu amati secara langsung, yaitu warna. Setiap zat memiliki warna yang berbeda-beda. Oleh karena itu, karakteristik suatu zat biasanya juga bisa dibedakan dari warnanya.
Sebagai contoh, kayu berwarna coklat, batubara berwarna hitam, besi berwarna abu-abu, air berwarna bening, dan masih banyak lagi.
c. Bau
Selain warna, bau juga merupakan sifat fisik suatu zat yang bisa diamati secara langsung. Setiap zat memiliki bau yang berbeda-beda. Sebagai contoh, kayu memiliki karakteristik bau yang berbeda dengan air, batu, bunga, dan lain sebagainya.
d. Titik Leleh
Tingkat suhu ketika zat padat mulai berubah bentuk menjadi zat cair disebut dengan titik leleh. Sebagai contoh, gula ketika dipanaskan pada suhu tertentu akan meleleh menjadi cairan gula. Perubahan bentuk tersebut terjadi karena adanya pengaruh dari struktur kristal yang ada pada gula.
e. Titik Didih
Setiap zat juga memiliki titik didih yang berbeda-beda. Titik didih merupakan suhu yang dimiliki oleh suatu zat ketika mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap. Mendidih akan terjadi pada suhu tertentu atau titik didih, sementara menguap akan terjadi pada suhu berapapun atau di bawah titik didih.
f. Kekerasan
Tingkat kekerasan suatu zat juga merupakan salah satu sifat fisika yang bisa kamu rasakan secara langsung. Kekerasan juga bisa disebut sebagai struktur atau tekstur dari suatu zat. Meja memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari pada air. Hal ini karena meja memiliki struktur partikel yang lebih padat dan rapat daripada air.
g. Kelarutan
Sifat fisika dari suatu zat selanjutnya yaitu kelarutan. Kelarutan diartikan sebagai berapa banyaknya kadar dari zat terlarut yang akan melarutkan suatu larutan pada suhu tertentu. Kemampuan melarutkan tersebut tergantung pada gaya tarik partikel antara zat terlarut dengan pelarutnya.
h. Kekeruhan
Sifat kekeruhan ini dimiliki oleh zat cair. Kekeruhan pada zat cair disebabkan karena adanya partikel suspensi yang halus. Jika sinar atau cahaya diarahkan pada sampel zat cair yang keruh, maka intensitasnya akan berkurang, karena dihamburkan.
i. Kekentalan
Tingkat kekentalan atau viskositas adalah ukuran ketahanan dari suatu zat cair untuk dapat mengalir. Untuk mengetahui kekuatan mengalir atau flow rate dari suatu zat cair, kamu bisa menggunakan alat ukur viskometer.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berasal dari perubahan kimia. Berikut adalah beberapa contoh sifat kimia dari suatu zat atau materi:
a. Mudah Terbakar
Beberapa zat memiliki sifat mudah terbakar, seperti kayu, kertas, kain, minyak tanah, bensin, dan masih banyak lagi. Benda-benda tersebut bisa terbakar dengan mudah saat mengalami interaksi secara langsung dengan api.
b. Mudah Membusuk
Suatu zat juga memiliki sifat mudah membusuk saat dibiarkan berada di udara terbuka untuk waktu yang lama, contohnya sayur dan buah. Reaksi pembusukan tersebut terjadi karena adanya mikroorganisme, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
c. Korosif
Korosif atau perkaratan merupakan reaksi yang terjadi antara logam dengan air dan oksigen. Reaksi ini akan menyebabkan timbulnya karat pada logam tersebut.
Oleh karena itu, tidak heran jika suatu benda yang terbuat dari bahan logam seperti besi dan seng akan mudah berkarat, jika terkena udara dan air untuk waktu yang lama. Namun, reaksi perkaratan tersebut bisa diperlambat dengan memberikan pelapis pada bahan logam, seperti cat.
d. Beracun
Beberapa materi bisa berubah menjadi zat yang beracun, ketika mengalami reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh, gas CO atau karbon monoksida merupakan zat beracun yang berasal dari reaksi pembakaran tidak sempurna suatu atom karbon.
Gas CO tersebut sulit terdeteksi, karena wujudnya yang tidak berwarna dan tidak berbau. Jika seseorang menghirup gas CO tersebut, maka aliran oksigen dalam darah akan menjadi tidak lancar, sehingga menyebabkan gagal bernafas hingga kematian.
Jenis-Jenis Materi
Zat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis zat berdasarkan komponen penyusunnya:
1. Zat Tunggal
Zat tunggal merupakan jenis zat yang memiliki komposisi penyusun yang tetap. Contohnya unsur dan senyawa. Unsur adalah zat tunggal yang tidak bisa dipecah menjadi zat lain melalui reaksi kimia biasa. Sementara itu, senyawa merupakan gabungan dari dua unsur atau lebih, dengan komposisi yang tetap.
2. Campuran
Campuran merupakan gabungan dari beberapa zat tunggal dengan komposisi yang tidak tetap. Jika suatu campuran memiliki komponen yang masih bisa dibedakan, maka campuran tersebut disebut sebagai campuran heterogen, contohnya koloid dan suspensi.
Sedangkan jika suatu campuran memiliki komponen yang tidak bisa dibedakan, maka campuran tersebut disebut sebagai campuran homogen, contohnya yaitu larutan gula, larutan garam, dan lain sebagainya.
Bentuk Perubahan Materi
Suatu zat juga bisa berubah ketika melepaskan energi atau kalor. Perubahan suatu zat bisa terjadi secara fisika atau kimia. Berikut ini adalah 2 jenis perubahan bentuk pada suatu zat:
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan suatu zat yang tidak menghasilkan zat baru. Saat terjadi perubahan fisika, komponen penyusun dari zat tersebut tidak akan mengalami perubahan. Contoh perubahan fisika, yaitu mencair, membeku, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat baru. Contoh perubahan kimia suatu zat yang bisa kamu temui di sekitar, yaitu perkaratan pada besi, pelapukan pada kayu, pembusukan pada buah, dan lain sebagainya.
Sudah Tahu Apa yang Dimaksud dengan Materi?
Materi atau zat adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan berada pada ruang tertentu. Setelah membaca uraian tersebut, dapat disimpulkan jika setiap zat memiliki sifat, jenis, dan bentuk perubahan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, bagaimana? Sudah tahu apa itu zat?