6 Alasan Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur dan Prosesnya

Bermimpi menjadi hal yang biasa terjadi pada setiap orang. Tapi, apakah Anda pernah berpikir mengapa manusia bermimpi saat tidur? Apa alasan seseorang bisa bermimpi dan bagaimana proses terjadinya mimpi? Jika penasaran dengan hal-hal tersebut, Anda bisa menemukan jawabannya melalui artikel ini!

Apa Itu Mimpi?

Sebelum kita mulai membahas macam-macam alasan mengapa manusia bermimpi saat tidur, Anda perlu mengetahui makna mimpi. Memangnya, apa itu mimpi? 

Secara umum, mimpi adalah gambaran, perasaan, atau pikiran seseorang selama tidur. Aspek seperti kognitif, sensorik, dan emosional dapat muncul saat bermimpi. Orang yang bermimpi tidak memiliki kontrol terhadap gambar, konten, atau aktivitas memori.

Sebenarnya, terjadinya mimpi masih menjadi misteri sampai sekarang. Namun, ada beberapa fakta menarik mengenai mimpi, yaitu:

  • Durasi mimpi hanya 5 sampai 20 menit.
  • Rata-rata mimpi saat tidur terjadi sebanyak 3 sampai 6 kali.
  • Hampir 95% mimpi akan terlupakan saat bangun.
  • Bermimpi membantu melatih ingatan jangka panjang.
  • Orang yang tidak bisa melihat (tuna netra) juga bisa bermimpi. Mereka biasanya bermimpi dengan komponen sensorik lain. 

6 Alasan Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur

Alasan Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur
Alasan Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur | Sumber Gambar: Freepik.com

Lantas, mengapa manusia bermimpi saat tidur? Ada banyak alasan kenapa seseorang bisa bermimpi. Langsung saja, berikut di antaranya:

1. Saluran Emosi

Datangnya mimpi ternyata bisa menjadi salah satu cara untuk menenangkan dan mengelola emosi fluktuatif seseorang. Fakta ini terjadi karena otak lebih emosional saat tersadar. Jadi, otak tidak mampu memberikan ketenangan.

Sementara saat tidur, otak akan membuat koneksi atas perasaan yang tidak tersalurkan selama sadar. Nah, cara menyalurkannya yaitu melalui mimpi yang berhubungan dengan emosi seseorang.

2. Menyusun Memori

Alasan mengapa manusia bermimpi saat tidur selanjutnya yaitu untuk menyusun dan membentuk memori. Artinya, mimpi membantu menyimpan memori yang perlu disimpan dan membuang memori yang perlu dibuang. 

Bahkan, mimpi mampu membantu otak menyimpan informasi atau memori penting tanpa intervensi. Fakta ini yang membuat banyak orang merasa bahwa sebuah memori penting ketika masuk ke dalam mimpinya. 

3. Saluran Kreativitas

Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa mimpi merupakan sarana atau wadah berkreasi untuk seseorang. Pasalnya, tidak sedikit seniman yang mengaku mendapatkan inspirasi mengenai sebuah karya melalui mimpi. Apakah Anda juga pernah mengalaminya? 

Saat bermimpi, seseorang tidak akan memfilter logika-logika yang ada, misalnya mana yang sesuai logika atau tidak. Berbeda ketika sedang sadar, seseorang akan berusaha menyaring sesuatu berdasarkan logika, sehingga kreativitas pun akan terbatas. Sementara saat tidur, kreativitas bisa mengalir tanpa adanya batasan.

4. Aktivitas Otak

Banyak teori berbeda yang menjelaskan mengapa manusia bermimpi saat tidur. Selain beberapa fakta di atas, ada juga yang menganggap bahwa mimpi termasuk aktivitas otak.

Jadi, mimpi biasa terjadi karena otak yang masih bekerja saat Anda terlelap. Tidak ada tujuan atau makna penting dalam mimpi. Orang-orang percaya bahwa mimpi hanya bunga tidur semata. 

5. Pemutaran Ulang Memori

Anda mungkin pernah bermimpi mengenai sesuatu yang terjadi di dunia nyata. Hal tersebut wajar karena mimpi bisa menjadi sarana pemutaran ulang memori. 

Otak akan melakukan pemutaran ulang mengenai ingatan atau peristiwa di dunia nyata. Biasanya, peristiwa yang muncul adalah peristiwa yang baru saja terjadi. Tidak hanya peristiwa diri sendiri, tapi juga bisa berupa kisah atau cerita yang diceritakan oleh orang lain.

6. Respons Fight or Flight

Alasan terakhir mengapa manusia bermimpi saat tidur yaitu respon fight or flight. Ada satu bagian otak yang paling aktif ketika seseorang bermimpi, yaitu amygdala.

Amygdala berfungsi mengatur kemampuan bertahan diri seperti fight or flight. Fight or flight sendiri adalah mekanisme tubuh saat menghadapi ancaman atau bahaya. Bagian otak ini membuat tubuh ingin melawan (fight) atau berlari (flight).

Berdasarkan sebuah teori, amygdala yang aktif saat tidur membuat seseorang lebih siap menghadapi ancaman atau bahaya. Pada kondisi ini, seseorang akan menjadi rileks sehingga mengalami mimpi di tahap REM (Rapid Eye Movement).  

Proses Bermimpi Saat Tidur

Proses Bermimpi Saat Tidur
Proses Bermimpi Saat Tidur | Sumber Gambar: Freepik.com

Setelah mengetahui alasan-alasan mengapa manusia bermimpi saat tidur, Anda mungkin penasaran bagaimana proses terjadinya mimpi. Sederhananya, mimpi yang terjadi pada seseorang berhubungan dengan otak. Perlu Anda ketahui, otak manusia bekerja berdasarkan perannya masing-masing.

Ketika tidur, otak menonaktifkan indera dan otot. Begitu juga dengan korteks otak depan yang bertanggung jawab pada kemampuan memahami, berpikir, berbicara, pengambilan keputusan, dan kesadaran juga berada pada mode nonaktif. 

Meskipun begitu, otak tidak berhenti bekerja atau beraktivitas. Mimpi berhubungan dengan kenangan, emosi, dan memori. Bagian otak yang terlibat yaitu hippocampus di bagian lobus temporal otak besar. 

Alasan itulah yang membuat Anda tetap bisa merasakan kejadian dalam mimpi. Kejadiannya bersifat acak, bisa memori lama ataupun baru. 

Pada umumnya, mimpi terjadi pada tahap REM (Rapid Eye Movement). REM adalah kondisi saat seseorang berada pada tahap tidur nyenyak. Semakin nyenyak tidur Anda, maka hippocampus akan mulai bekerja dengan memutar kenangan di memori. 

Anda bisa bermimpi pada tahap tidur ringan, namun biasanya mimpi tersebut tidak akan diingat setelah Anda bangun dari tidur. Sebaliknya, mimpi pada tahap REM terkadang cukup jelas dan dapat diingat dalam jangka waktu tertentu. 

Perlu Anda ketahui bahwa siklus tidur terdiri dari empat tahap. Keempat tahap tersebut yaitu tahap tidur ringan (N1), sedang (N2), dalam (N3), dan nyenyak (REM). Nah, proses mengapa manusia bermimpi saat tidur terjadi di tahap terakhir. 

Faktor yang Memengaruhi Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur

Anda mungkin sadar bahwa terkadang mimpi sangat berhubungan dengan keadaan dunia nyata. Memang ada beberapa faktor yang memengaruhi mimpi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kondisi Kesehatan

Faktor yang Memengaruhi Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur
Faktor yang Memengaruhi Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur | Sumber Gambar: Freepik.com

Faktor pertama yang memengaruhi mimpi yaitu kondisi kesehatan atau kualitas tidur. Misalnya Anda akhirnya tidur lelap setelah dua hari begadang, maka mimpi yang terjadi pada tahap REM akan lebih jelas.

Contoh lainnya adalah pada wanita hamil yang biasanya mengalami mimpi lebih jelas daripada wanita yang tidak hamil. Alasannya adalah karena peningkatan hormon memengaruhi cara otak memproses emosi atau berpikir. 

2. Gangguan Psikologis

Gangguan psikologis sebenarnya juga berhubungan dengan kondisi kesehatan seseorang. Namun, kondisi ini lebih spesifik pada gangguan mental seperti kecemasan berlebih, depresi, atau kepribadian ganda. 

Kondisi gangguan psikologis umumnya bisa menyebabkan mimpi yang lebih intens. Sering kali, mimpi tersebut berhubungan dengan hal buruk dan menakutkan yang sangat mengganggu. Konsumsi obat jenis anti-depresan malah membuat risiko mimpi buruk semakin tinggi. 

3. Aktivitas

Alasan mengapa manusia bermimpi saat tidur juga berhubungan dengan aktivitasnya. Aktivitas fisik misalnya olahraga memberikan dampak positif pada kualitas tidur.

Orang yang tidurnya berkualitas memiliki risiko rendah untuk mendapatkan mimpi buruk. Sebaliknya, orang yang tidurnya berkualitas bisa mengelola stres dengan baik sehingga mengurangi rasa cemas yang menyebabkan mimpi buruk.

4. Makanan

Siapa sangka, makanan ternyata juga dapat memengaruhi mimpi Anda saat tidur. Memang belum ada bukti ilmiahnya untuk masalah ini, namun banyak orang percaya bahwa makanan berpengaruh pada mimpi.

Sebagai contoh, makanan tinggi karbohidrat membuat orang berenergi secara instan. Namun, dalam waktu sesaat akan kembali lesu. Jika dikonsumsi saat terjaga, maka akan memengaruhi kualitas tidur. 

Selain itu, ada beberapa makanan yang bisa membuat seseorang bangun di malam hari. Hal ini tentu saja memengaruhi mimpi. Apabila makanan membuat orang bangun di tahap REM, maka mimpinya akan teringat dengan jelas. 

5. Aroma

Fakta bahwa aroma dapat memengaruhi mengapa manusia bermimpi saat tidur mungkin sudah tidak asing lagi untuk Anda. Pasalnya, banyak orang yang menjual aromaterapi untuk meningkatkan kualitas tidur.

Berdasarkan sebuah studi, aroma mawar bisa membuat mimpi seseorang lebih baik. Alasannya karena tubuh yang menghirup aroma memberikan reaksi berupa ingatan dalam otak. Jadi, mimpinya pun akan menjadi lebih baik.  

6. Rasa Takut

Faktor terakhir yang memengaruhi mimpi Anda adalah rasa takut. Misalnya setelah membaca novel, mendengarkan cerita horor, atau menonton film horor. 

Perasaaan takut akibat aktivitas-aktivitas tersebut menyebabkan mimpi yang mengerikan. Memang biasanya tidak ada artinya, namun tetap menakutkan. Anda harus berusaha rileks sebelum tidur agar tidak ada rasa takut yang menyebabkan mimpi buruk.

Sudah Tahu Alasan Mengapa Manusia Bermimpi Saat Tidur?

Mimpi yang datang saat Anda tidur ternyata terjadi bukan tanpa sebab. Sekarang, Anda sudah mengerti mengapa manusia bermimpi saat tidur? Ada banyak faktor dan alasan yang mendasarinya. Sehingga, setiap orang memiliki jenis mimpi yang berbeda-beda. 

Tenang saja, mimpi merupakan sesuatu yang biasa terjadi. Jadi, Anda tidak perlu merasa khawatir akan datangnya mimpi tersebut. Semoga informasi mengenai mimpi di atas bisa memberikan wawasan dan pengetahuan baru untuk Anda!

Share: