Metamorfosis Belalang Lengkap dengan Gambar serta Penjelasannya

Belalang merupakan serangga yang mudah ditemui karena habitatnya di seluruh dunia. Bersamaan dengan beberapa serangga lain, belalang mengalami metamorfosis tak sempurna alias hemimetabola. Lalu seperti apa metamorfosis belalang tersebut? Simak di sini!

Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis berasal dari tiga kata, meta, morphe, serta osis. Meta mempunyai arti sekitar dan setelah. Kemudian morphe mempunyai arti bentuk, lalu arti osis yaitu bagian dari.

Berdasarkan hal tersebut, metamorfosis merupakan perubahan yang berlangsung pada hewan. Perubahan tersebut mencakup tiga hal yaitu bentuk, ukuran, serta bagian-bagian tubuh dari hewan tersebut. 

Metamorfosis terbagi dua yakni metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Berikut pembahasannya.

1. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna ini biasanya ditandai lewat fase bernama kepompong atau pupa. Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna akan mengalami perubahan yang benar-benar berbeda antara bentuk larva dengan serangga dewasa. Selain perubahan bentuk, serangga juga mengalami perubahan penampilan serta perilaku. 

Fase pada metamorfosis sempurna yaitu telur, kepompong, dan dewasa atau tahap imago. Metamorfosis sempurna dialami oleh beberapa hewan seperti lalat, nyamuk, katak, dan kupu-kupu.

2. Metamorfosis Tidak Sempurna

Pada metamorfosis tidak sempurna ini, perubahan bentuk yang dialami serangga baru menetas atau nimfa tidak jauh berbeda dari bentuk imago atau bentuk dewasanya. Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ini tidak memiliki fase pupa.

Meskipun bentuk tubuh serangga saat nimfa dan dewasa hampir sama, namun yang membedakan yaitu ukuran tubuhnya. Metamorfosis tak sempurna dialami beberapa hewan seperti kecoa, capung, jangkrik, dan belalang.

Tahapan Metamorfosis Belalang

Belalang mengalami tiga tahapan metamorfosis, yaitu fase telur, nimfa, hingga fase menjadi belalang dewasa. Belalang mengalami metamorfosis tak sempurna karena tidak melalui fase kepompong atau pupa.

1. Fase Telur

Pada fase pertama yaitu tahap stadium telur. Telur belalang asalnya dari sel betina yang mengalami pembuahan oleh belalang jantan melalui spermatozoa miliknya. Kemudian telur belalang tersebut diletakkan belalang betina pada berbagai tempat.

Biasanya belalang betina akan meletakkan telurnya di dedaunan, tanah, dan batang. Adapun bentuk telur tersebut seperti butir besar. Terkait proses pembuahan, belalang betina dapat menghasilkan telur sebanyak 10 sampai 200 butir.

Untuk wilayah subtropis, belalang betina biasanya akan menyimpan telurnya dalam tanah. Tujuannya agar suhu dingin tidak sampai merusak telur-telur tersebut, terutama ketika memasuki musim salju. Kemudian waktu penetasan telurnya juga beragam, tergantung kondisi lingkungan.

Pada daerah beriklim tropis, telur belalang cenderung lebih cepat menetas. Ketika menetas, telur tersebut menjadi bayi belalang atau nimfa.

2. Fase Nimfa

Tahap metamorfosis belalang yang kedua adalah fase nimfa. Pada tahap ini, belalang masih belum mempunyai sayap serta alat reproduksi. Warna bayi belalang ketika menetas yaitu putih lalu berubah menjadi coklat atau hijau saat terpapar sinar matahari cukup lama.

Belalang mengalami fase nimfa kurang lebih 25 sampai 40 hari. Selain itu, nimfa juga hanya mengonsumsi dedaunan lalu mengalami pergantian kulit alias instar sebanyak 4 sampai 6 kali. Jumlah pergantian kulit pada nimfa menyesuaikan suhu maupun kelembapan lingkungannya.

Pada tahap instar terakhir atau tepatnya hari ke-30 sampai 40, nimfa akan mulai mempunyai sayap kecil. Kemunculan sayap tersebut adalah fase terakhir pada tahap nimfa ini dan belalang pun akan mengalami fase selanjutnya yaitu fase belalang dewasa.

Namun sebelum menuju fase terakhir, perlahan ukuran nimfa akan bertambah. Lalu bantalan sayapnya pun juga akan semakin berkembang saat serangga tersebut mengalami masa meranggas.

3. Fase Belalang Dewasa atau Imago

Tahap metamorfosis belalang yang terakhir yaitu fase dewasa. Belalang tersebut tidak melewati masa kepompong karena bentuk belalang dewasa tidak jauh berbeda daripada bentuk nimfanya.

Selain itu, ketika belalang sudah memasuki tahap ini, maka habitat serta pola makannya berbeda. Kemampuan reproduksi belalang juga mulai aktif dan sayapnya pun juga lengkap serta kuat sehingga memungkinkan belalang untuk terbang.

Semakin dewasa, belalang juga akan memulai tahap perkembangbiakannya. Usia kematangan seksual belalang dewasa yaitu 15 hingga 30 hari. 

Gambar Metamorfosis Belalang

Untuk lebih jelasnya, berikut gambaran metamorfosis dari belalang:

unnamed 2
belajargiat.id

Fakta Unik tentang Belalang

Setelah memahami metamorfosis belalang, pembahasan yang tak kalah menarik yaitu fakta unik serangga tersebut. Ternyata ada beberapa fakta seputar belalang yang banyak orang belum mengetahuinya.

Secara umum, belalang merupakan serangga yang dianggap hama tumbuhan. Meskipun begitu, keberadaan belalang tetap penting karena berperan dalam menjaga keseimbangan dari ekosistem sawah. Selain fakta di atas, berikut fakta menarik lainnya dari belalang.

1. Belalang Locust dan Grasshopper adalah Sejenis

Saat membahas belalang, biasanya yang pertama kali dibayangkan yaitu belalang grasshopper. Belalang tersebut kerap muncul di sawah, belakang rumah, maupun taman yang luas. Akan tetapi, sebenarnya terdapat satu spesies belalang yang lain bernama locust.

Locust menjadi wabah yang melahap setiap tanaman. Namun apakah Anda tahu grasshopper dan locust berasal dari ordo yang sama? Keduanya termasuk ordo Orthoptera, serta tergolong subordo Caelifera alias herbivora pelompat serta berantena pendek.

Sementara itu, mereka juga memiliki saudara yang bertanduk lebih panjang dan tergolong subordo Ensifera. Serangga tersebut adalah jangkrik dan katydids.

2. Telinga Belalang Ada di Perutnya

Jika Anda mengamatinya secara detail, ternyata organ pendengaran belalang tidak terdapat di kepala. Telinga belalang dapat Anda temukan di perutnya. Sepasang membran tersebut akan bergetar ketika merespons gelombang suara.

Letak telinga belalang berada di kedua sisi pada bagian perut pertama dan terselip pada bawah sayap. Selain itu, gendang telinga yang sangat sederhana tersebut dinamakan organ timpanal dan membuatnya bisa mendengarkan nyanyian dari belalang lainnya.

3. Meski Bisa Mendengar, Belalang Tidak Dapat Membedakan Nada

Fakta unik selanjutnya, belalang memang bisa mendengar namun ternyata serangga tersebut tidak dapat membedakan nada. Belalang hanya dapat mendeteksi perbedaan antara intensitas dan ritme. 

Suara dari nyanyian belalang jantan tidak merdu. Meskipun begitu, hal ini tidak menjadi masalah bagi belalang betina. Masing-masing spesies belalang juga menghasilkan ritme khas serta mampu membedakan lagunya dengan lagu belalang lain. Dengan begitu, belalang jantan dan betina dari spesies tertentu bisa saling menemukan satu sama lain.

4. Belalang Menjadi Sumber Protein Penting

Masyarakat di beberapa negara tertentu sudah mengonsumsi belalang selama ratusan tahun. Bahkan hal tersebut tertulis pada Alkitab ketika Yohanes Pembaptis mengonsumsi belalang serta madu di gurun.

Belalang juga menjadi komponen makanan umum bagi masyarakat di daerah Asia, Afrika, dan Amerika. Ini karena belalang memiliki kandungan protein yang baik untuk tubuh.

5. Belalang Hidup Jauh Sebelum Kehidupan Dinosaurus

Belalang yang hidup sekarang berasal dari nenek moyang yang bahkan sudah tinggal di bumi sebelum dinosaurus. Terdapat rekaman fosil yang mengindikasikan belalang primitif muncul pertama kali pada periode Karbon yaitu kurang lebih 300 juta tahun lalu.

Mayoritas belalang purba diawetkan menjadi fosil. Meskipun begitu, ada juga yang menemukan fosil belalang nimfa di dalam damar.

6. Memuntahkan Cairan Sebagai Tindakan Membela Diri

Pernahkah Anda menangkap belalang lalu belalang tersebut mengeluarkan cairan hitam? Para ilmuwan mempercayai bahwa cairan tersebut merupakan alat pertahanan diri untuk mengusir pemangsa.

Beberapa orang menyebut bahwa apa yang dimuntahkan belalang disebut “jus tembakau”. Mungkin hal tersebut secara historis kerap dihubungkan dengan tanaman tembakau.

Sudah Paham tentang Metamorfosis Belalang?

Sekian penjelasan tentang metamorfosis belalang. Kesimpulannya, belalang tidak mengalami tahap pupa sehingga proses metamorfosisnya masuk ke dalam metamorfosis tidak sempurna. 

Itulah sebabnya bentuk nimfa belalang tidak jauh berbeda saat serangga tersebut saat memasuki fase dewasa. Perbedaannya hanya pada ukurannya saja. Semoga bermanfaat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page