Metamorfosis Capung Lengkap dengan Gambar serta Penjelasannya

Semua makhluk hidup pasti mengalami perubahan secara fisik dari kecil hingga besar. Misalnya saja pada manusia, saat masih bayi ukuran tubuh kita kecil, namun lambat laun tubuh semakin tinggi dan besar. Begitu juga dengan apa yang dialami capung, yang kemudian dinamakan metamorfosis capung.

Metamorfosis yang dialami oleh capung ini termasuk metamorfosis tidak sempurna, dimana dalam perkembangannya capung tidak melalui tahap pupa (kepompong). Lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini!

Pengertian Metamorfosis pada Hewan

Metamorfosis merupakan proses biologi yang terjadi pada hewan berupa perubahan penampilan fisik mulai dari tahap penetasan hingga dewasa. Pada saat dewasa, bentuk tubuhnya sangat atau akan sedikit berbeda dengan bentuk tubuh saat hewan tersebut menetas atau lahir. 

Perubahan fisik ini bisa terjadi karena pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang terlihat dalam organisme multisel yang secara radikal memang berbeda. 

Jika dilihat dari pembagiannya, metamorfosis ini terbagi menjadi dua macam, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.  Di mana metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang melalui tahap kepompong. Jadi hewan tersebut dalam perkembangannya mengalami fase telur-larva-pupa-dewasa. 

Penampilan fisik hewan yang mengalami metamorfosis sempurna ini berbeda jauh dengan saat hewan tersebut menetas. Contohnya seperti yang dialami oleh kupu-kupu. Saat telur menetas ia akan menjadi ulat, kemudian kepompong, lalu kupu-kupu muda, dan kupu-kupu dewasa. 

Sementara itu, metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang tidak melalui tahap kepompong. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan bentuk tubuhnya saat baru lahir. Jadi hewan tersebut melalui tahap telur-nimfa-imago (fase dewasa).

Contoh serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah capung. Capung hanya mengalami tiga fase perkembangan, yakni telur-nimfa-imago. 

Metamorfosis Capung

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa capung adalah salah satu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis capung tidak mengalami tahap kepompong dulu sebelum masuk ke fase dewasa. 

Nah karena capung tidak mengalami fase kepompong, jadi bentuk tubuhnya tidak jauh berbeda dengan tubuhnya saat menetas. Setelah menetas, capung melalui fase nimfa kemudian berkembang menjadi imago atau capung dewasa. 

Lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan bagaimana proses metamorfosis yang dialami capung dari awal menetas hingga menjadi capung dewasa.

1. Fase Telur

telur
seputarilmu.com

Fase telur adalah fase pertama yang dialami oleh serangga metamorfosis, salah satunya capung. Capung dewasa yang sudah kawin akan menghasilkan telur berjumlah ratusan dan cara bertelurnya yakni dengan berkelompok selama beberapa hari bahkan selama berminggu-minggu. 

Telur ini bentuknya memanjang dan biasanya diletakkan di jaringan tanaman dekat air atau atas permukaan air oleh induknya. Selain memanjang, ada juga jenis capung yang punya telur berbentuk bulat yang diletakkan induknya dalam zat mirip jeli lalu diendapkan dalam air. 

Capung bertelur bulat ini biasanya mencelupkan ujung perutnya berulang kali ke dalam air setiap kali induk melepaskan beberapa telur yang mengendap di bawah air. 

Selama mengeluarkan telur itu, sang induk selalu dijaga oleh capung jantan. Bahkan beberapa betina benar-benar tenggelam untuk meletakkan telur-telurnya, dan tak jarang memanfaatkan capung jantan untuk menariknya kembali ke permukaan. 

Jika dilihat dari jenisnya, telur capung ini dibagi menjadi dua macam, yakni:

  • Telur capung endofit: telur ini bentuknya memanjang yang diletakkan induknya di tumbuhan. Induk capung akan menyuntikkan telur ke batang, daun, kayu busuk, atau lumpur sekitar permukaan air. Capung lainnya akan meletakkan telur di kayu busuk atau puing-puing lainnya yang letaknya tepat di atas permukaan air. 
  • Telur capung eksofitik: telur ini bentuknya bulat yang nantinya diletakkan dalam sebuah zat mirip jeli yang diendapkan dalam air. Jenis capung seperti ini adalah capung pemburu, zamrud, skimmer, dan darter.

2. Nimfa (Capung Muda)

nimfa capung muda
re-tawon.com

Metamorfosis capung tidak membuat capung melalui proses kepompong setelah telurnya menetas. Setelah dua hingga lima minggu, telur capung kemudian menjadi nimfa (capung muda) berwarna cokelat atau hijau. 

Warna dari tubuh nimfa ini nantinya berguna untuk berkamuflase di lingkungan tempat mereka hidup, yakni tanaman dan ganggang.yang terendam dalam air. Nimfa ini hidup di air selama beberapa minggu bahkan bertahun-tahun (ada yang sampai 6 tahun di air). Oleh karena itulah nimfa capung bernapas dengan insang.

Cara bernapas pada nimfa capung adalah ia menyedot air ke dalam perut kemudian memindahkannya ke insang. Lalu insang capung menyerap oksigen dalam air yang tersisa kemudian keluar dengan cepat.

Nimfa capung nantinya juga mengalami pergantian kulit sekitar lima sampai empat belas kali sebelum menjadi imago (dewasa), dengan kisaran waktu dua sampai tiga bulan tergantung suhu perairan. Jika perairan hangat ia akan berkembang lebih cepat dibanding perairan dingin. 

3. Imago (Capung Dewasa)

capung dewasa
portalpurworkerto.pikiran-rakyat.com

Setelah menjadi nimfa, metamorfosis capung berlanjut ke tahap imago atau capung dewasa. Di fase ini sayap-sayapnya mulai tumbuh, nimfa capung mulai keluar ke air, dan mengembangkan toraks yang menyebabkan eksoskeletonnya terbelah. Fase inilah capung mengalami pergantian kulit untuk terakhir kali. 

Selanjutnya imago mengalami proses keluar dari eksoskeleton dan mulai mengembangkan sayapnya. Proses menjadi capung dewasa ini terjadi dalam waktu satu jam sebagai tanda bahwa proses metamorfosis capung telah selesai. 

Capung dewasa nantinya akan kawin kemudian menghasilkan ratusan telur dan mengulangi lagi proses metamorfosisnya. 

Keunikan Capung yang Harus Diketahui

Sebagai serangga purba yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, capung memiliki keunikan-keunikan tersendiri dibanding dengan jenis serangga lainnya. Keunikan capung ini antara lain:

1. Capung adalah Hewan Purba

Capung merupakan hewan purba yang sudah ada sejak ratusan juta tahun lalu. Bukti bahwa hewan ini adalah hewan purba adalah pernah ditemukan fosil capung dengan lebar sayap lebih dari 3 meter.

2. Capung Suka Menaruh Telurnya di Atas Air

Capung adalah hewan yang menaruh telur-telurnya di atas air. Mereka sangat awas dengan keadaan sekitarnya dan apabila ada capung lain yang berusaha merebut tempat kekuasaannya, mereka akan bertengkar. 

3. Capung Memiliki Ribuan Spesies

Capung adalah serangga Odonata yang memiliki 5000 spesies lebih di seluruh dunia. Di negara Amerika Serikat, telah ditemukan lebih dari 400 spesies. Apalagi di Indonesia yang juga menjadi tempat hidup beragam jenis capung. 

4. Capung adalah Hewan yang Ganas

Hewan ini termasuk ganas. Ini terbukti saat capung baru menetas, ia adalah hewan karnivora yang suka makan hewan lain. Capung muda suka sekali memangsa ikan-ikan kecil, cacing, plankton, larva, atau hewan kecil lainnya yang ada di air. 

Saat masuk fase dewasa dan sayapnya mulai berkembang, di sekitar kepala capung ada bagian khusus yang berguna untuk memudahkan menangkap ikan-ikan. Capung dewasa juga menjadi predator utama bagi nyamuk, sehingga kehadirannya bisa mengurangi populasi nyamuk di suatu tempat. 

Sudah Tahu Bagaimana Metamorfosis Capung Ini?

Itulah informasi tentang metamorfosis capung beserta keunikan-keunikan yang dimilikinya. Metamorfosis tidak sempurna ini menjadikan perubahan fisiknya tidak jauh beda dengan saat pertama kali menetas, sebab capung tidak mengalami fase kepompong seperti kupu-kupu. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page