Metamorfosis Jangkrik Lengkap dengan Gambar serta Penjelasannya

Dari sekian banyak jenis metamorfosis tidak sempurna pada hewan, metamorfosis jangkrik salah satu topik yang menarik untuk dibahas.

Jangkrik merupakan jenis serangga yang kerap berada di area persawahan. Nah, penasaran seperti apa proses metamorfosis pada jangkrik? Yuk, simak pembahasan selengkapnya!

Fakta Menarik Jangkrik

Apa yang terbesit di pikiran kamu bila mendengar jenis serangga yang satu ini? Yup, pastinya suara nyaringnya yang begitu khas dikala malam telah tiba.

Jangkrik hidup di berbagai macam habitat, tergantung spesiesnya. Kebanyakan habitat mereka berada di rerumputan dan persawahan.

Mengutip laman Study.com, jangkrik berasal dari kata Perancis yakni criquer yang berarti suara berderit. Suara deritan bertujuan untuk berkomunikasi ketika pejantan ingin menarik perhatian betinanya. 

Namun, selain berguna menarik lawan jenis, ternyata suara tersebut juga bisa menjadi bumerang bagi jangkrik lantaran menarik perhatian predator. Oleh karena itu, jangkrik jantan akan bersembunyi pada dedaunan atau dapat berlindung di bawah tanah demi menghindari predator yang mengintai mereka.

Selain itu, perbedaan antara jangkrik jantan dan betina terletak pada ukuran badan mereka. Tubuh jangkrik jantan cenderung lebih kecil ketimbang jangkrik betina, serta jangkrik jantan tidak mempunyai sungut atau antena.

Meski termasuk golongan hama, nyatanya jangkrik merupakan serangga yang banyak dibudidayakan. 

Usut punya usut, jangkrik ternyata memiliki manfaat kesehatan. Kandungan proteinnya melebihi kandungan protein yang terdapat pada daging maupun ayam dan sangat baik apabila kamu konsumsi secara teratur demi memenuhi kebutuhan protein dalam tubuh. Mengonsumsi jangkrik juga dapat mencegah obesitas.

Manfaat lain pada serangga yang satu ini yaitu dapat menjadi sumber pakan hewan ternak, seperti burung dan ikan yang bisa menambah stamina dan vitamin yang ada dalam tubuh hewan-hewan tersebut.

Dengan demikian, budidaya jangkrik mempunyai prospek yang bagus lantaran jumlah jangkrik yang sangat banyak sekaligus untuk memenuhi permintaan akan kebutuhan pakan ternak yang sangat tinggi.

Karakteristik Jangkrik

Jangkrik adalah hewan yang berasal dari keluarga Gryllidae, salah satu anggota kelas Insecta atau serangga.

Sejatinya jangkrik merupakan hewan yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan belalang karena mempunyai tubuh silindris, kepala hampir bulat, dan sungut panjang seperti benang. 

Ukuran tubuh jangkrik bervariasi, dari 3 hingga 50 mm (0,12 hingga 2 inci). Jangkrik mempunyai dua sungut tipis serta tiga pasang kaki yang mana kaki belakang untuk melompat dan dua pasang sayap untuk terbang.

Sama seperti serangga lainnya, jangkrik bernapas dengan menggunakan trakea. Oksigen akan masuk melalui bagian samping tubuh jangkrik dan akan mengalir pada pembuluh yang ada di dalamnya.

Keunikan serangga ini terlihat dari suaranya yang khas, serta kebanyakan suara ini dikeluarkan oleh jangkrik jantan demi menarik perhatian jangkrik betina. Suara jangkrik akan semakin keras seiring dengan naiknya suhu sekitar lingkungannya.

Jangkrik juga termasuk hewan yang penyendiri sehingga tidak berkumpul secara berkelompok dan menghindari kawanan lainnya. Selain itu, aktivitas serangga tersebut lebih banyak di malam hari lantaran jangkrik mencari makan pada waktu tersebut.

Berbicara soal makanan, jangkrik menyukai tumbuhan, serangga, dan buah-buahan. Nafsu makanya yang begitu besar terkadang membuat jangkrik sering makan antar sesamanya (kanibalisme). Meski begitu, jangkrik juga dapat hidup sekitar satu minggu tanpa makanan.

Metamorfosis Jangkrik

Nah, setelah mengetahui gambaran singkat mengenai serangga ini, kamu perlu mengetahui tahapan bagaimana jangkrik bermetamorfosis.

Ya, metamorfosis jangkrik termasuk yang tidak sempurna, artinya mereka tidak melalui fase larva dan juga pupa (kepompong). Tahapannya terbagi menjadi  3 fase yakni telur, nimfa, hingga jangkrik dewasa.

Berikut tahapan metamorfosis jangkrik yang secara spesifik perlu kamu ketahui!

1. Telur

1 telur jangkrik
Twitter.com

Tahapan pertama dalam metamorfosis jangkrik yaitu fase telur. Ya, jangkrik berkembang biak dengan cara bertelur.

Pada prosesnya, jangkrik betina perlu melakukan perkawinan terlebih dahulu dengan pejantan yang berlangsung di dalam tanah. Kemudian, telur-telur tersebut diletakkan pada lubang-lubang tanah tersebut. Hal ini bertujuan agar telur tersebut aman dari incaran para predator.

Telur jangkrik mempunyai keunikan tersendiri karena bentuknya yang lonjong dan berwarna kuning muda. Lalu pada ujung telurnya, terdapat tonjolan yang bernama operculum.

Adapun fungsi dari operculum yakni sebagai jalur untuk nimfa keluar dari telur lantaran tekstur pada telur jangkrik cukup kuat dan keras. Induk jangkrik akan menaruh telur-telur tersebut secara berkelompok, sekitar 5 sampai 100 telur. 

Telur yang semakin tua akan mengalami perubahan warna menjadi coklat gelap dan menetas sekitar kurun waktu 13 sampai dengan 25 hari.

2. Nimfa

2 nimfa
Pexels.com

Setelah melalui fase telur, metamorfosis jangkrik selanjutnya memasuki fase nimfa, yang menentukan hewan menjadi wujud dewasa.

Nimfa yang baru menetas akan memakan sisa-sisa cairan yang terdapat pada cangkang telur. Setelah cairan pada cangkang sudah habis, nimfa mulai mencari makanannya sendiri.

Fase nimfa ini juga akan melalui beberapa kali pergantian kulit. Bisa 8 bahkan sampai 10 kali. Setiap kali terjadi pergantian, nimfa mulai terbentuk dan berubah warna menjadi sedikit gelap. Kemudian pada saat pergantian kulit yang ke-4, sayap pada nimfa biasanya mulai tumbuh.

Saat nimfa telah mulai mempunyai wujud tubuh yang sempurna, maka mereka telah siap memasuki fase jangkrik dewasa. Untuk mencapai proses terakhir itu membutuhkan waktu lebih dari 30 hari sampai nimfa benar-benar memasuki fase jangkrik dewasa.

3. Jangkrik Dewasa

3 jangkrik dewasa
Pexels.com

Kemudian, tahap terakhir pada metamorfosis jangkrik yaitu memasuki fase jangkrik dewasa. Ketika nimfa telah mempunyai bentuk tubuh yang sempurna, maka daur hidup mereka akan memasuki fase terakhir tersebut. 

Adapun ciri-cirinya yakni jangkrik sudah mempunyai sayap dan alat reproduksi yang sempurna. Selain itu, jangkrik dewasa juga begitu agresif sehingga kerap terjadi aksi  kanibalisme antar jenis serangga ini.

Setelah mempunyai alat reproduksi yang sempurna, jangkrik jantan akan melakukan perkawinan dengan betina. Namun sayangnya, jangkrik jantan akan mati dimangsa oleh pasangannya.

Setelah itu, induk betina mulai melahirkan telur yang juga akan mati usai semua telurnya berhasil ia keluarkan. Telur tersebut berada di dalam tanah dan akan menetas untuk menghasilkan anak jangkrik baru.

Cara Membasmi Jangkrik pada Tanaman

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwasannya jangkrik tergolong hama yang dapat merusak tanaman.

Membasmi serangan jangkrik bisa menjadi tugas yang merepotkan. Meski begitu, cara ini merupakan langkah pencegahan supaya tanaman kamu terbebas dari hama jangkrik.  

Terdapat beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk dapat mencegahnya, yakni sebagai berikut:

  • Pertama, kamu harus memperhatikan kebersihan tanah. Sebab, hal Ini penting supaya tidak hanya menyemprot herbisida, tetapi juga membersihkan implan sesering mungkin yang bertujuan agar mengurangi jumlah jangkrik yang bersembunyi.
  • Jika kamu menanam tanaman cabai, sebisa mungkin lahan bukan bekas ladang jagung, karena itu merupakan tempat favorit bersarangnya jangkrik. Pastikan kamu telah membajak tanah terlebih dahulu supaya mengurangi jumlah jangkrik dan telurnya.
  • Ketika memakai pupuk dasar, cobalah untuk menggunakan insektisida yang dapat membunuh jangkrik yang hidup di tanah. Zat aktif insektisida ada banyak jenisnya, seperti cypermethrin, deltametrin, hingga carbofuran.
  • Panggil profesional untuk memberantas masalah hama jangkrik untuk mencegah mereka kembali. 

Ya, jangkrik merupakan hama yang bisa jadi sulit untuk dibasmi tanpa profesional terlatih. Mengetahui siklus hidup jangkrik dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat adalah awal mula agar dapat mencegah kerusakan akibat serangga yang satu ini.. 

Sudah Paham Bagaimana Metamorfosis Jangkrik?

Mengetahui tahapan metamorfosis jangkrik tentu dapat membantu kamu untuk mempelajari serangga jenis ini, mulai dari fase telur hingga menjadi jangkrik dewasa.

Apalagi jika kamu memiliki tanaman yang produktif dari sisi pendapatan, jangkrik bisa menjadi batu sandungan kamu lantaran hewan ini adalah hama dan perlu untuk kamu cegah siklus hidupnya agar tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page