Metamorfosis Nyamuk Lengkap dengan Gambar serta Penjelasannya

Metamorfosis nyamuk adalah salah satu kategori metamorfosis sempurna. Ya, serangga yang satu ini memiliki perbedaan dari ketika baru menetas dengan yang sudah dewasa.

Penasaran seperti apa proses metamorfosis nyamuk? Yuk, simak pembahasan selengkapnya!

Fakta Menarik Nyamuk

Sebelum membahas mengenai metamorfosis nyamuk. Ketahui dulu beberapa fakta menarik seputar serangga ini. Lagipula, siapa sih yang tidak terganggu oleh nyamuk? Hewan yang satu ini merupakan salah satu jenis serangga penghisap darah yang kerap ada disekitar kita.

Selain karena gigitannya yang membuat kulit menjadi gatal, nyamuk juga berbahaya lantaran dapat menimbulkan penyakit menular, salah satunya penyakit demam berdarah.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit demam berdarah disebabkan oleh spesies nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Virus ini begitu berbahaya lantaran dapat menyebabkan penderitanya nyeri sendi dan otot hingga demam tinggi.

Tidak hanya demam berdarah, beberapa spesies nyamuk lain sejatinya juga sumber penyakit. Oleh sebab itu, langkah preventif perlu kamu lakukan seperti memutus daur hidup nyamuk dan mencegahnya untuk berkembang biak.

Karakteristik Nyamuk

Berdasarkan keterangan dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), nyamuk adalah serangga terbang yang terdiri dari 3.500 jenis dan dapat ditemukan di seluruh belahan dunia manapun.

Beberapa nyamuk dapat menjadi vektor, yang tak lain merupakan hewan atau serangga yang dapat menyebarkan patogen (kuman) ke manusia dan hewan lainnya. Kuman yang disebarkan oleh nyamuk inilah yang dapat membuat kamu sakit.

Selain itu, nyamuk mempunyai karakteristik yang berbeda dari jantan dan betinanya, baik itu bentuk dan ukurannya. Nyamuk betina jauh lebih besar ketimbang jantan, serta beratnya mencapai dua miligram tergantung spesiesnya. 

Nyamuk jantan mempunyai bulu yang lebih halus bernama flagela dan antenanya lebih tipis ketimbang nyamuk betina. Flagela inilah yang membantu pejantan mendengar dengungan nyamuk betina dengan tujuan utama untuk mencari pasangan.

Antena nyamuk betina tidak terlalu lebat dan mengandung reseptor bau yang membantunya menemukan sumber darah yang dibutuhkan untuk bereproduksi. Protein dalam darah manusia atau hewan merupakan sumber energi nyamuk betina untuk bertelur.

Baik nyamuk jantan maupun betina keduanya sama-sama memiliki belalai, meskipun nyamuk jantan lebih lebar, bercabang, dan lebih berbulu. Seperti flagela pada antenanya, struktur ini juga membantu pejantan dalam mendeteksi dengungan betina. 

Belalai betina tidak memiliki bulu-bulu halus dan cenderung mirip jarum yang digunakan untuk menghisap darah.

Metamorfosis Nyamuk  

Meski mengganggu, jenis serangga ini cukup menarik lantaran terdapat fakta bahwa daur hidup nyamuk termasuk dalam kategori metamorfosis sempurna.

Metamorfosis sempurna itu sendiri adalah perubahan bentuk pada hewan yang berbeda dari sebelum dan sesudah mereka dewasa. Pada nyamuk, daur hidupnya terbagi menjadi empat tahap, yakni fase telur, larva, pupa, hingga menjadi nyamuk dewasa. 

1. Telur

1 telur nyamuk
Twitter.com/FoysNoise

Perlu kamu ketahui bahwa nyamuk berkembang biak dengan cara bertelur. Prosesnya melalui perkawinan antara nyamuk dewasa jantan dan betina yang dalam satu kali pembuahan dapat menghasilkan 100-300 butir telur.

Selain itu, ukuran telur nyamuk sangatlah kecil, bahkan sulit terlihat secara kasat mata. Apalagi nyamuk menyukai tempat-tempat yang lembab untuk mereka bertelur seperti halnya bak mandi, tanaman basah, dan vas bunga.

Menariknya, nyamuk juga bisa bertelur pada lingkungan yang kering dan bahkan dapat bertahan hingga 8 bulan. Biasanya nyamuk betina mempunyai sensor pada bagian bawah perutnya. Dengan sensor ini, mereka bisa menemukan tempat yang sesuai untuk perkembangan telurnya.

Rata-rata telur nyamuk menetas menjadi larva dalam kurun waktu 24-48 jam. Durasi tersebut tergantung pada suhu air dan lingkungan tempat nyamuk itu bertelur.

Cara bertelur setiap nyamuk pun berbeda-beda, tergantung pada spesiesnya. Misalnya, nyamuk Aedes aegypti menyusun telurnya satu per satu. Sementara nyamuk jenis culex meletakkan telurnya secara berkelompok dan bentuknya seperti rakit.

2. Larva

2 larva nyamuk
Freepik.com

Setelah melewati tahap telur, munculah larva yang kita kenal dengan istilah jentik-jentik. 

Larva ini mempunyai bentuk memanjang dan tampak seperti benang hitam. Tetapi, bentuk larva bisa saja berbeda tergantung dari setiap spesies. Misalnya, pada jenis culex menyerupai pipa dengan bulu-bulu halus sekeliling tubuhnya.

Meski hinggap di dalam atau permukaan air, nyatanya larva ini tidak mempunyai insang layaknya ikan. Mereka bernapas dengan cara menyerap oksigen langsung dari air.

Demi tetap bertahan hidup, larva tumbuh dengan memakan mikroba air yang dapat mereka telan. Larva nyamuk akan melakukan proses instar, yang mana mereka terus melakukan pergantian kulit hingga 4 kali dan ukurannya sekitar 0,05 hingga 0,75 inci.

Secara umum, pada tahapan metamorfosis nyamuk ini, larva membutuhkan 3-4 hari sebelum masuk ke fase pupa. Namun, ada juga yang membutuhkan waktu 8-10 hari, tergantung dari beberapa faktor seperti suhu, kondisi air, dan keberadaan predator.

3. Pupa

3 pupa nyamuk
Twitter.com/SMCMVCD

Layaknya kupu-kupu, metamorfosis nyamuk juga akan melewati fase kepompong atau pupa terlebih dahulu. 

Larva yang tadi tumbuh akan segera berubah menjadi pupa yang kerap terlihat pada permukaan air. Biasanya pada fase ini akan memakan waktu sekitar 1-2 hari sebelum mereka menjelma menjadi nyamuk dewasa.

Lantas, bagaimana cara mereka bertahan hidup? Tentu ini menjadi pertanyaan lantaran fase pupa ini sering kita kenal sebagai fase istirahat nyamuk yang sama sekali tidak makan maupun minum.

Sejatinya pupa dapat bertahan hidup dengan cara bernapas dengan menggunakan respiratory trumpets, yaitu bagian tubuh yang berbentuk mirip terompet dan terdiri dari dua buah.

Kemudian dalam perkembangannya, bagian-bagian tubuh nyamuk akan tumbuh mulai dari kaki, dada, perut, sayap, mata, antena, dan belalai. Apabila semua organ tubuh tersebut sudah lengkap, nyamuk dewasa akan keluar dari pupa dan berusaha untuk belajar terbang di sekitar tempat mereka masih menjadi pupa. 

4. Nyamuk Dewasa

4 nyamuk dewasa
Unsplash.com

Ini merupakan fase terakhir dari rangkaian metamorfosis nyamuk. Perlahan mereka akan keluar dari dalam pupa untuk belajar terbang.

Secara umum, nyamuk jantan keluar lebih cepat ketimbang nyamuk betina. Pertumbuhan nyamuk pada tahap ini bisa dikatakan telah maksimal dan sempurna. 

Nyamuk betina akan mencari makan dengan menghisap darah, sedangkan nyamuk jantan akan terus berkeliling untuk melakukan perkawinan.

Darah yang dihisap oleh nyamuk betina bertujuan untuk menghasilkan telur yang sekaligus telah dibuahi oleh nyamuk jantan. Menariknya, nyamuk jantan akan terus mengawini nyamuk betina sepanjang hidupnya. 

Sementara nyamuk betina hanya akan kawin sekali yang pada gilirannya sperma dari nyamuk jantan tersebut akan mereka simpan untuk menghasilkan telur..

Cara Memutus Siklus Hidup Nyamuk

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa cara mencegah penyakit akibat gigitan nyamuk yaitu dengan memutus daur hidupnya.

Selain demam berdarah yang penyebabnya dari nyamuk Aedes aegypti, terdapat pula penyakit lain akibat gigitan nyamuk seperti malaria, yellow fever, virus zika, dan chikungunya.

Nyamuk memang telah menjadi serangga pengganggu bagi manusia lantaran kerap menghisap darah yang dapat menyebabkan gatal dan bentol pada kulit.

Oleh karena itu, siklus hidup nyamuk sebaiknya segera kamu putus sebelum jumlahnya bertambah. Melansir dari berbagai sumber, berikut cara memutus siklus hidup nyamuk yang perlu kamu lakukan, yaitu:

1. Menguras Penampungan Air

Cara ini rutin yang dapat kamu lakukan adalah dengan menguras sisa-sisa genangan air yang berpotensi menjadi tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak. Tidak hanya pada bak mandi, sisa-sisa genangan air juga kerap terjadi pada pembuangan air AC hingga belakang kulkas dan dispenser.

2. Menutup Penampungan Air

Segera tutup tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, drum, hingga toren yang tujuannya untuk menghindari nyamuk untuk bertelur di sana.

3. Mengubur Barang Bekas

Lakukan penguburan barang-barang bekas yang berpotensi menjadi lembab yang dapat menampung air.

4. Menggunakan Obat Nyamuk

Kamu bisa menggunakan obat nyamuk seperti lotion demi menghindari gigitannya ketika sedang beristirahat.

5. Letakkan Tanaman Pengusir Nyamuk

Jika perlu, letakkan tanaman hias pengusir nyamuk pada beberapa titik area rumah kamu. Contoh tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, geranium, catnip, hingga rosemary.

Sudah Paham Bagaimana Metamorfosis Nyamuk?

Mengetahui tahapan metamorfosis nyamuk tentu dapat membantu kamu demi mencegah penyakit akibat gigitan nyamuk.

Semua spesies nyamuk melewati empat tahap berbeda selama siklus hidup mereka, mulai dari tahap telur hingga menjadi nyamuk dewasa. Memutus daur hidup nyamuk merupakan langkah penting guna mencegah penularan penyakit yang berasal dari serangga kecil ini.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page