Metode apprenticeship merupakan salah satu metode pelatihan jangka panjang untuk meningkatkan skill dan keterampilan seseorang. Pelatihan tersebut memungkinkan peserta bukan sekadar paham teori, melainkan cara praktiknya juga. Untuk pembahasan secara lebih lengkap, berikut informasinya.
Daftar ISI
Pengertian Metode Apprenticeship
Apprenticeship merupakan metode pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan seseorang. Para peserta pelatihan akan memperoleh bimbingan umum dari pelatih profesional. Bukan hanya pelatihan melainkan praktik langsung sesuai pekerjaannya.
Dengan metode tersebut, para trainee akan mempelajari segala hal sesuai bidang atau keahliannya. Biasanya pelatihan tersebut memerlukan waktu cukup lama, antara 4 sampai 5 tahun. Metode pelatihan ini juga bukan merupakan ekstrakurikuler atau program tambahan.
Apprenticeship adalah cara yang efektif untuk memperoleh skill baru serta memungkinkan peserta memperoleh pengalaman lapangan secara langsung. Mereka yang mengikutinya tidak terbatas oleh karyawan yang sudah bekerja. Banyak peserta yang bahkan belum memperoleh pekerjaan mengikuti pelatihan ini.
Mereka akan diajari banyak hal sebelum benar-benar memperoleh pekerjaan. Umumnya, peserta juga akan mendapatkan kompensasi selama ikut pelatihan apprenticeship.
Manfaat Metode Apprenticeship
Metode ini mempunyai beberapa manfaat, di antaranya:
1. Memperoleh Pelatihan serta Pengalaman Langsung
Apprenticeship dapat memberikan pengalaman bekerja secara profesional dan praktik langsung. Dari pada hanya melakukan pembelajaran di dalam ruangan, metode tersebut memberikan kesempatan bagi peserta memakai ilmu yang mereka miliki untuk melakukan praktik.
Dengan begitu, apprenticeship merupakan metode pelatihan yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri serta kemampuan pesertanya. Selain itu, trainee atau peserta bukan sekadar memperoleh pemahaman melainkan pengalaman terkait bidang yang dikerjakan.
2. Kemajuan Karier
Menerapkan metode tersebut juga memberikan manfaat lainnya yaitu dapat memajukan karier. Saat peserta ingin memperoleh jabatan tertentu maupun gaji yang lebih baik, maka mengikuti apprenticeship merupakan pilihan yang tepat.
Selama mengikuti pelatihan, peserta akan fokus mempelajari bidang atau skill tertentu. Saat kemampuan peserta sudah meningkat, maka jabatan maupun gaji yang mereka inginkan pun dapat diraih.
3. Menumbuhkan Komitmen
Saat ini banyak perusahaan yang memang memerlukan karyawan dengan kemampuan teknikal. Akan tetapi perusahaan tersebut juga memerlukan karyawan yang mempunyai dedikasi tinggi serta memiliki sifat ingin terus belajar.
Mengikuti metode pelatihan apprenticeship terbukti mampu menumbuhkan komitmen dan loyalitas karyawan. Ini sangat berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan karena para karyawan akan selalu berusaha yang terbaik dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya.
Perbedaan Metode Apprenticeship dan Internship
Sekilas mungkin kamu mengira bahwa metode apprenticeship tidak jauh berbeda dengan internship. Keduanya memang sama-sama program magang. Akan tetapi terdapat beberapa perbedaan, di antaranya:
1. Peserta
Perbedaan apprenticeship dan internship yang pertama terlihat dari para pesertanya. Umumnya, para peserta yang mengikuti pelatihan apprenticeship ini berasal dari fresh graduate dan postgraduate. Sementara itu, pada pelatihan internship para pesertanya biasanya merupakan fresh graduate maupun mahasiswa tingkat akhir.
2. Syarat Daftar
Untuk mengikuti pelatihan apprenticeship, ada beberapa persyaratan yang mesti dilengkapi, salah satunya adalah surat kelulusan atau ijazah. Namun pada program internship biasanya tidak mensyaratkan para pesertanya untuk menyerahkan ijazah maupun surat kelulusan.
3. Upah
Sebenarnya para peserta yang mengikuti pelatihan apprenticeship maupun internship sama-sama memperoleh upah. Hanya saja, pada metode pelatihan apprenticeship, peserta akan memperoleh upah tetap. Lalu untuk peserta internship menyediakan uang makan serta transportasi.
4. Jangka Waktu Pelatihan
Metode apprenticeship dan internship juga memiliki perbedaan dari berapa lama pelatihan tersebut harus peserta ikuti. Umumnya, untuk apprenticeship memiliki durasi pelatihan yang lebih lama dari internship.
Pada apprenticeship, para peserta harus mengikuti pelatihan selama 1 sampai 2 tahun dan bahkan bisa lebih. Sementara pada internship, para peserta harus mengikuti pelatihan antara 3 sampai 6 bulan.
5. Rencana Pelatihan
Perbedaan berikutnya yaitu terkait rencana pelatihan yang telah disusun oleh penyelenggara apprenticeship dan internship.
Saat peserta mengikuti pelatihan dengan metode apprenticeship, maka akan terlihat rencana training-nya yang tersusun secara terstruktur. Sementara pada pelatihan dengan metode internship, rencana pelatihannya terkesan lebih fleksibel.
6. Hasil
Saat selesai mengikuti apprenticeship dan internship, perserta sama-sama akan memperoleh bukti yang menyatakan bahwa mereka telah selesai mengikuti pelatihan tersebut. Namun untuk bukti dari kedua metode pelatihan ini berbeda.
Jika mengikuti apprenticeship sampai selesai, maka peserta akan memperoleh sertifikat serta dokumen pendukung lainnya. Kemudian, jika mengikuti pelatihan internship maka peserta akan memperoleh letter of recommendation serta pengalaman.
Sudah Paham Apa Itu Metode Apprenticeship?
Sekian pembahasan mengenai metode pelatihan apprenticeship dan perbedaannya dengan internship.
Kesimpulannya, saat mengikuti training apprenticeship, yang akan kamu dapatkan nanti bukan sekadar berbagai teori atau pengetahuan tentang bidang yang ditekuni. Dengan apprenticeship, kamu juga diajarkan praktik langsung sehingga membuat kamu lebih siap untuk menjalankan tugas kedepannya.
Jadi, kamu bisa lebih siap dalam menjalankan pekerjaan kamu nanti sehingga tidak memerlukan banyak adaptasi. Semoga bermanfaat.