Metode Ruang Kelas: Pengertian, Macam dan Jenisnya

Ada banyak metode pelatihan yang bisa digunakan. Masing-masing metode tersebut mempunyai tujuan serta sasaran yang berbeda-beda. Salah satu metode pelatihan yang efektif untuk diterapkan adalah metode ruang kelas.

Pengertian Metode Ruang Kelas

Metode ruang kelas adalah sebuah metode pelatihan yang dilaksanakan di dalam kelas. Itu artinya metode tersebut dilaksanakan secara indoor. Baik peserta maupun pemateri sama-sama berada di dalam kelas serta seluruh rangkaian aktivitas atau kegiatan pelatihan berlangsung di kelas tersebut.

Metode ruang kelas ini termasuk satu di antara beberapa metode pelatihan. Adapun contoh dari metode ini yaitu studi kasus, kuliah, konferensi, bermain perang, serta programmed instruction atau pengajaran berprogram. 

Metode ini juga memiliki banyak kelebihan daripada metode-metode pelatihan lainnya. Salah satu kelebihannya yaitu kenyamanan para peserta pelatihan. 

Saat para peserta berada dalam ruangan yang nyaman, mereka bisa lebih mudah menangkap materi pelatihan yang diajarkan. Kemudian baik trainer maupun peserta akan sama-sama aktif di dalam proses pelatihan tersebut.

Macam-Macam Metode Ruang Kelas

Setelah memahami pengertiannya, berikut informasi seputar beberapa jenis metode ruang kelas yang biasa diterapkan. 

1. Metode Kuliah

Sebuah metode berupa ceramah secara lisan kepada para peserta pelatihan. Metode tersebut bertujuan untuk menyampaikan teori, konsep, falsafah, dan lain-lain. 

Karena trainer menyampaikan materinya dengan cara berceramah, terkadang ada beberapa peserta yang kurang antusias. Mungkin di awal-awal mereka semangat untuk mendengarkan materi dan mengikuti pelatihan. Akan tetapi, perlahan mereka akan merasa bosan karena yang ada hanya penyampaian materi secara lisan. 

Maka dari itu, seorang trainer bukan hanya harus mampu menyampaikan dan menguasai materi. Trainer juga harus tahu bagaimana cara menguasai kelas dan mencairkan suasana. 

Untuk itu, seorang pelatih yang andal biasanya akan memberikan aktivitas tambahan di sela-sela penyampaian materi. Dengan begitu para peserta tetap merasa semangat dan tidak mudah bosan.

2. Metode Bermain Peran

Metode bermain peran atau role play merupakan sebuah metode pelatihan yang berbentuk permainan gerak. Di dalam metode tersebut terdapat sistem, tujuan, serta melibatkan unsur keceriaan. Metode ini terbukti mampu membuat para peserta aktif selama mengikuti pelatihan.

Selain itu, metode bermain peran juga mampu meningkatkan rasa kebersamaan melalui sebuah pelatihan yang menyenangkan. Biasanya trainer akan menjelaskan tugas atau aturan role play tersebut terlebih dahulu. Setelah memahami instruksi pelatih, kemudian peserta mulai bermain peran sesuai tugasnya masing-masing. 

Salah satu metode ruang kelas yang terbukti berhasil ini membuat materi yang disampaikan bukan hanya mampu peserta terima dengan baik melainkan juga akan lebih membekas. Maka dari itu akan tercipta sebuah meaningful training atau pelatihan yang bermanfaat.

3. Metode Studi Kasus

Studi kasus atau case study merupakan sebuah uraian baik lisan maupun tulisan terkait masalah atau kondisi tertentu selama jangka waktu tertentu. Salah satu metode ruang kelas ini menuntut para peserta untuk melakukan penyelidikan maupun pemeriksaan secara terperinci, mendalam, dan detail.

Pada metode tersebut, masing-masing peserta bukan sekadar mencari akar permasalahan yang ada. Mereka juga harus bisa memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. 

Setidaknya ada beberapa jenis studi kasus, yaitu:

  • Intrinsik: berguna untuk mempelajari kasus yang akan dipelajari secara mendalam. Selain itu, kasus tersebut juga mempunyai sesuatu yang menarik serta memiliki minat intrinsik atau intrinsic interest.
  • Instrumental: mempelajari kasus, kejadian, atau fenomena tertentu yang nanti hasilnya bisa digunakan dalam melengkapi atau memperbaiki sebuah teori yang ada. Bisa juga hasilnya membantu dalam menghadirkan teori baru.
  • Kolektif: mempelajari beberapa kasus atau peristiwa tertentu secara bersama-sama. Para peserta akan memperoleh beberapa kasus, lalu mereka harus mulai melakukan identifikasi secara mendalam. Kemudian peserta juga harus mencari solusinya.

4. Metode Konferensi

Ini merupakan sebuah metode pelatihan berupa pertemuan secara formal. Kemudian para peserta akan melakukan diskusi dan saling bertukar ide, pendapat, atau gagasan mengenai topik tertentu. 

Dengan cara ini, akan tercipta beragam ide dari para peserta sehingga metode konferensi terbilang efektif untuk membuat suasana pelatihan menjadi aktif dan menyenangkan.

Metode konferensi lebih berfokus pada diskusi kelompok kecil atau small group discussion. Kemudian trainer yang menyampaikan materi melalui metode konferensi juga lebih terorganisasi. Para peserta bukan hanya sekadar aktif melainkan akan banyak ide dan masukan yang muncul, bahkan yang belum terpikirkan sebelumnya.

5. Metode Bimbingan Berencana

Jenis metode ruang kelas yang terakhir adalah bimbingan berencana atau programmed instruction. Pada metode ini terdapat serangkaian langkah beserta fungsinya. Ini akan menjadi pedoman bagi para peserta di dalam melakukan pekerjaannya baik secara individu maupun kelompok.

Metode bimbingan berencana juga mampu membuat para peserta pelatihan jadi lebih aktif. Namun sebelum memulainya, mereka harus benar-benar paham semua langkah atau rangkaian beserta fungsinya yang harus mereka jadikan pedoman.

Kesimpulan

Sekian informasi tentang metode ruang kelas. Kesimpulannya, metode ini bisa menjadi pilihan bagi trainer untuk memberikan materi kepada peserta. Metode ini mampu menarik minat peserta pelatihan sehingga mereka aktif dan materi bisa tersampaikan dengan baik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page