Metode Simulasi: Pengertian, Jenis dan Manfaatnya

Perkembangan bidang pendidikan menciptakan banyak metode belajar yang baru. Salah satunya adalah metode simulasi. Cara belajar ini mengklaim diri sebagai sistem yang ampuh untuk membuat peserta didik cepat paham. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi efektif.

Walau demikian, metode ini tentu tidak mengeliminasi model belajar konvensional. Perkembangan-perkembangan yang ada berperan saling melengkapi untuk mencapai hasil belajar yang efektif. Untuk lebih memahaminya, artikel ini akan mengupas secara lengkap, mulai dari pengertian, jenis, dan manfaatnya.

Pengertian Metode Simulasi

Metode ini adalah cara belajar dimana peserta didik dihadapkan pada situasi yang direka senyata mungkin. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya belajar secara teori, namun juga secara praktik pada situasi nyata.

Sistem belajar ini telah banyak penerapannya, baik dalam dunia akademik formal maupun nonformal. Cara ini terbukti efektif, sebab peserta didik jadi memiliki kesempatan untuk terlibat secara fisik pada situasi yang sedang menjadi topik belajar.

Sebagai contoh, misalnya adalah belajar tentang bahaya merokok. Pengajar membuat role play dari botol bekas yang diibaratkan sebagai paru-paru manusia. Botol tersebut kemudian akan penuh terisi dengan asap rokok. 

Peserta didik mendapat gambaran nyata tentang apa yang akan terjadi pada paru-paru dari penjelasan pengajar dan simulasi yang disaksikan. Ini adalah gabungan dari sistem ceramah dan role play yang membuat peserta didik lebih mudah menyerap informasi baru.

Jenis-Jenis Metode Simulasi

Terdapat beberapa jenis metode yang dapat kamu praktikkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan belajar. Berikut ini penjelasannya:

1. Peer Teaching

Peer teaching adalah pengajaran dari teman sebaya. Artinya, peserta didik dapat belajar untuk mengerti hal baru dari melihat apa yang telah dilakukan oleh teman sebayanya. Teman sebaya menjadi teladan dalam belajar.

Contoh praktek peer teaching adalah dalam proses kerja kelompok. Dalam sebuah kelompok kecil, seorang akan lebih mudah fokus untuk meniru atau mencontoh sosok yang diposisikan sebagai pengajar atau teacher.

2. Sosiodrama

Pada metode yang satu ini, pengajar mengajak peserta didik untuk memerankan drama sosial. Topik yang biasanya dipelajari dengan metode ini adalah yang berkaitan dengan masalah sosial. Melalui praktik dalam drama, peserta didik diajak untuk berpikir kritis untuk mendapatkan solusi dari masalah sosial tersebut.

3. Psikodrama

Mirip dengan jenis yang sebelumnya, yaitu peserta didik akan diajak untuk memerankan sebuah drama. Hanya saja terdapat perbedaan target. Pada teknik psikodrama, targetnya adalah perubahan atau pembelajaran pada individu tertentu dalam setting kelompok.

Sedangkan metode simulasi sosiodrama target perubahan belajar adalah semua anggota kelompok yang terlibat dalam drama.

4. Simulasi Game

Metode berikutnya adalah dengan simulasi game. Beberapa topik pembelajaran tepat menggunakan sistem ini. Misalnya adalah topik tentang sportivitas, persaingan sehat, dan kerjasama. Metode ini mensimulasikan kehidupan nyata ke dalam permainan.

5. Role Play

Terakhir adalah jenis role play atau peragaan. Seperti contoh yang telah disinggung sebelumnya, metode ini adalah peragaan sederhana untuk mensimulasikan situasi nyata. Materi yang biasanya dipelajari dengan metode ini umumnya berkaitan dengan sains. Namun, tidak menutup kemungkinan mempelajari hal lain.

Manfaat Metode Simulasi dalam belajar

Berikut ini beberapa manfaat nyata yang dapat kamu rasakan nantinya dengan menerapkan cara belajar yang satu ini:

1. Belajar Praktik Situasi Nyata

Pada pembelajaran secara konvensional, peserta didik belajar hanya melalui teori, yaitu duduk dan mendengarkan penjelasan dari pengajar. Peserta didik hanya membayangkan situasi nyata dari penjelasan pengajar.

Sedangkan dengan metode ini, peserta didik dapat terlibat langsung pada situasi nyata yang menjadi topik belajar. Strategi ini membuat peserta didik menjadi lebih mudah paham, karena berhadapan dengan situasi nyata.

2.  Belajar Teknik Komunikasi

Manfaat selanjutnya adalah peserta didik akan belajar teknik komunikasi. Sebab, dalam simulasi dunia nyata, peserta didik akan terdorong untuk berinteraksi secara nyata. 

Permainan peran akan mendorong peserta didik untuk mempraktikkan latihan komunikasi yang baik. Misalnya, ketika memainkan peran sosial dalam sosiodrama maupun psikodrama.

3. Kesulitan yang Muncul saat Simulasi

Metode simulasi juga memungkinkan untuk adanya kesulitan-kesulitan nyata yang muncul dalam prosesnya. Kesulitan semacam ini menjadi lahan belajar bagi peserta didik. Dengan menyelesaikan kesulitan, peserta didik akan mengetahui potensi-potensi solusi yang tersedia.

Sehingga, saat kemudian masuk ke dunia nyata yang sesungguhnya dan berhadapan dengan kesulitan. Pengalaman dari simulasi akan menjadi bekal untuk mendapatkan solusi yang tepat sesuai kebutuhan.

Kamu Tertarik Belajar dengan Metode Modern?

Perkembangan metode modern tidak mengeliminasi metode belajar konvensional dengan ceramah. Salah satu metode modern yang ampuh untuk bersinergi dengan model yang konvensional adalah metode simulasi. Cara ini memberi gambaran nyata akan topik pembelajaran sehingga peserta didik akan lebih mudah paham.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page