Mikroskop Binokuler: Pengertian, Jenis, Bagian, dan Fungsinya

Saat bekerja di laboratorium, mikroskop merupakan alat utama yang membantu melihat benda kecil tak kasat mata. Nah, salah satu jenis mikroskop yang paling sering digunakan adalah mikroskop binokuler. 

Pada artikel berikut, kita akan bersama-sama menguraikan pengertian, jenis, bagian, hingga fungsi dari mikroskop ini. Simak sampai selesai, ya!

Pengertian Mikroskop Binokuler

Mikroskop binokuler merupakan salah satu jenis mikroskop cahaya yang dalam penggunaannya memakai cahaya lampu untuk melihat dan meneliti benda yang sangat kecil dan tidak bisa manusia lihat dengan mata telanjang. 

Lensa yang dihasilkan oleh mikroskop ini memiliki efek tiga dimensi pada benda yang diteliti, sehingga akan merefleksikan bentuk sebenarnya dari objek yang diteliti. Selain itu, mikroskop ini memanfaatkan lensa objektif yang memiliki dimensi yang besar karena adanya sistem lensa tambahan yang terletak di bagian atasnya. 

Fungsi Mikroskop Binokuler

Pada dasarnya, fungsi utama dari mikroskop binokuler adalah untuk mengamati benda-benda berukuran kecil seperti bakteri, jamur, jaringan tumbuhan, hingga virus. Pasalnya, mikroskop ini telah dilengkapi dengan skala yang bisa menunjukkan ukuran, panjang, lebar, dan tinggi dari objek penelitian. 

Apalagi mikroskop ini juga bisa Anda pasangkan kamera yang tentunya akan sangat membantu untuk merekam objek pengamatan. Secara tidak langsung, mikroskop akan sangat membantu dalam mempresentasikan objek dengan baik.

Jenis Mikroskop Binokuler

Mikroskop ini memiliki beberapa jenis yang digolongkan berdasarkan aspek tertentu. Berikut ini jenis-jenis mikroskop binokuler yang didasarkan atas sumber cahaya, pembesaran dan aplikasinya: 

1. Berdasarkan Sumber Cahaya

Jika berdasarkan pada sumber cahayanya, mikroskop ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Mikroskop Cahaya (Optical Microscope)

Utamanya, mikroskop cahaya menggunakan sistem pencahayaan yang berasal dari lampu ataupun cahaya matahari langsung. Namun, biasanya penggunaan lampu lebih disukai karena kualitasnya yang jauh lebih baik untuk mengamati suatu objek.  

b. Mikroskop Elektron

Berbeda dengan mikroskop cahaya, mikroskop elektron menggunakan sumber cahaya dari elektro statistik dan magnet. Serta menggunakan lensa dan cermin dari medan listrik dan medan magnet. 

Oleh sebab itu, jenis mikroskop ini paling disukai lantaran dapat menghasilkan tingkat keakuratannya yang tinggi, bahkan bisa melakukan perbesaran hingga 2 juta kali. 

2. Berdasarkan Pembesaran

Kemudian, apabila didasarkan pada aspek pembesarannya, jenis mikroskop binokuler terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Mikroskop Stereo 

Mikroskop stereo memiliki perbesaran yang rendah, yaitu hanya 5 hingga 45 kali. Namun, mikroskop ini bisa menghasilkan tampilan stereoskopik atau tampilan tiga dimensi (3D) pada sampel yang diamati. 

b. Mikroskop Compound 

Sejatinya jenis mikroskop compound bisa menghasilkan perbesaran hingga 1000 kali. Hanya saja, tampilan objek yang dihasilkan masih berupa tampilan dua dimensi (2D). 

Oleh karena itu, mikroskop ini digunakan hanya untuk melihat jaringan tertentu pada suatu objek yang tidak terlalu memperhatikan dimensinya. 

3. Berdasarkan Aplikasinya

Sedangkan jika berdasarkan pada aspek aplikasinya, mikroskop binokuler terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

  • Mikroskop Biological: Biasanya digunakan di bidang biologi untuk pengamatan bakteri, virus, sel, dan lain sebagainya. Ciri utamanya yaitu memiliki lampu tembus. 
  • Mikroskop Metalurgi: Jenis mikroskop ini berguna untuk mengetahui struktur sebuah logam atau benda tidak tembus cahaya. Misalnya untuk mengamati struktur ferit pada logam dan sejenisnya. 
  • Mikroskop Polarisasi: Mikroskop ini memiliki stage berbentuk seperti lingkaran yang bisa diputar. Kemudian, juga memiliki nikol yang bersilang untuk mengamati sebuah mineral dengan sayatan tipis.
  • Mikroskop Inverted: Susunan dari mikroskop ini berkebalikan dengan mikroskop compound standar. Sebab, bagian lensa berada di bawah sampel dan bagian kondensor berada di atas sampel.

Bagian Mikroskop Binokuler

Adapun bagian-bagian dari mikroskop binokuler beserta fungsinya bisa Anda ketahui pada penjelasan berikut ini:

1. Lensa Okuler

Umumnya, lensa okuler terletak di bagian ujung atas mikroskop sehingga posisinya paling dekat dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan suatu objek sebesar 10, 40, dan 100 kali lipat dari perbesaran lensa objektif.

2. Tubus (Tabung Mikroskop)

Tabung mikroskop merupakan bagian penghubung antara lensa objektif dengan lensa okuler. Sehingga, tabung ini biasanya terletak di antara kedua lensa tersebut. Sesuai namanya, tabung mikroskop berbentuk silinder dengan diameter sekitar 5 sampai 7 cm. 

3. Kaca Preparat

Tempat yang berguna untuk meletakkan objek pengamatan disebut dengan kaca preparat. Kaca ini biasanya memiliki penutup yang berfungsi untuk menutup objek, sehingga objek tersebut tidak mudah bergerak selama pengamatan. 

Kaca preparat yang sudah berisi sampel objek pengamatan akan diletakkan di meja preparat. Namun, perlu Anda ingat bahwa bagian mikroskop binokuler ini terjual terpisah dengan bagian utama mikroskop.

4. Meja Preparat

Meja preparat terletak di tengah-tengah mikroskop yang merupakan tempat utama meletakkan kaca preparat. Biasanya, meja preparat juga dilengkapi dengan penjepit untuk menjaga objek pengamatan tidak mudah berpindah tempat selama pengamatan. 

5. Kondensor

Anda bisa menemukan bagian kondensor di bawah meja preparat. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya dari sumber lampu menuju objek pengamatan. 

6. Diafragma

Selanjutnya, bagian diafragma terletak tepat di bawah kondensor. Bagian mikroskop binokuler ini berfungsi untuk mengontrol intensitas cahaya yang masuk selama proses pengamatan. 

7. Pengatur Meja Preparat

Pengatur meja preparat biasanya terletak di sebelah kiri mikroskop dengan bentuk silinder dan mengarah ke dasar mikroskop. Fungsi dari bagian ini yaitu untuk menggerakkan mikroskop ke bagian belakang atau depan dan bagian ke kanan atau ke kiri. 

8. Pengunci

Dari namanya saja, Anda sudah bisa menebak fungsi dari bagian ini. Pengunci berfungsi untuk mengunci kedudukan lensa okuler beserta tabung mikroskop. Biasanya, pengunci ini memiliki bentuk silinder dengan warna silver dan berukuran kecil.

9. Revolver

Bagian revolver yang berbentuk lingkaran merupakan tempat melekatnya lensa objektif. Fungsi lainnya dari bagian ini adalah untuk memutar lensa objektif dengan perbesaran tertentu. 

10. Lengan Mikroskop

Tak hanya pengatur meja preparat, bagian ini juga terletak di samping mikroskop yang mana menghubungkan kaki mikroskop dengan lensa objektif dan okuler. Fungsi utama dari bagian mikroskop binokuler ini adalah untuk  memegang mikroskop ketika akan memindahkannya. 

11. Lensa Objektif

Lensa objektif merupakan bagian terpenting dari mikroskop yang mana terletak tepat di bagian tengah atas meja preparat. Fungsi lensa ini adalah untuk mengamati objek pengamatan yang sudah dilengkapi dengan perbesaran mulai dari 10, 40, 125, dan 1.000 kali.   

12. Kaki Mikroskop

Sehubungan dengan sebagai kaki mikroskop, bagian ini tentunya akan terletak di bagian paling bawah mikroskop. Fungsi utama bagian ini yaitu menopang badan mikroskop agar tetap tegak selama aktivitas pengamatan.

13. Reflektor (Sumber Cahaya)

Bagian mikroskop binokuler ini biasanya berbentuk lingkaran dengan bahan kaca. Letaknya berada di bagian bawah mikroskop dan di atas kaki mikroskop. Fungsi dari reflektor ini adalah memantulkan cahaya dari lampu langsung ke objek pengamatan. Sehingga, objek pengamatan bisa terlihat maksimal. 

14. Sekrup Pengatur Jarak

Selain pengatur meja preparat, sekrup pengatur jarak juga terletak di bagian kiri lengan mikroskop. Ada dua jenis sekrup pada mikroskop, yaitu makrometer dan mikrometer. 

Sekrup makrometer merupakan pengatur kasar yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya objek pengatan dengan cara menggerakkan tabung mikroskop. Sedangkan sekrup mikrometer adalah pengatur halus yang berfungsi untuk mengatur bayangan objek agar bisa terlihat lebih jelas.

Tanpa adanya kedua bagian ini, Anda tidak bisa bekerja menggunakan mikroskop tersebut. Hal ini mengingat objek benda tidak selamanya berada lurus di antara lensa objektif.

15. Lack Listrik

Lack listrik merupakan bagian penting dari mikroskop ini yang berfungsi sebagai penghubung mikroskop dengan sumber arus listrik. Tanpa adanya bagian ini, cahaya lampu tidak bisa dihasilkan dan proses pengamatan pun tidak bisa Anda lakukan.

Umumnya, lack listrik akar terletak di bagian belakang kaki mikroskop. Untuk itulah, jika mikroskop tidak bisa menyala, maka Anda juga bisa mengecek bagian ini. 

16. Saklar On/Off

Bagian terakhir dari mikroskop adalah saklar on/off yang biasanya terletak di bagian sebelah kiri kaki mikroskop. Tentu saja, fungsi saklar ini yaitu untuk menyalakan atau mematikan mikroskop saat akan atau setelah Anda gunakan. 

Sudah Tahu Apa Itu Mikroskop Binokuler?

Dalam kesimpulannya, mikroskop binokuler memiliki banyak manfaat untuk kegiatan penelitian, terutama dalam mengamati objek berukuran sangat kecil. 

Ada cukup banyak jenis dari mikroskop ini, namun yang paling banyak dan mudah Anda temukan di laboratorium adalah mikroskop cahaya. Karena memang penggunaan mikroskop cahaya lebih mudah dan harganya yang relatif lebih terjangkau. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page