Monopoli: Pengertian, Sejarah, Ciri, Penyebab, dan Contohnya

Istilah monopoli sebenarnya sudah sangat melekat dalam kehidupan masyarakat. Namun, kebanyakan dari mereka masih belum menyadarinya karena hanya berfokus untuk menggunakan produknya saja tanpa mencari tahu asal usulnya. 

Sebagai pengantar, perlu Anda ketahui bahwa produk tersebut hanya dimiliki oleh satu perusahaan saja. Artinya, tidak ada perusahaan lain yang memilikinya. Anda juga bisa ketahui informasi lain seputar monopoli pada penjelasan artikel di bawah ini.

Apa itu Monopoli?

Monopoli berasal dari kata “monos yang artinya sendiri serta kata “polein” yang artinya adalah penjual. Sehingga, istilah monopoli bisa terdefinisikan sebagai keadaan di mana dalam pasar hanya melibatkan satu penjual saja. 

Penjual tersebut akan berperan sebagai pemasok (supplier) yang menawarkan barang maupun jasa-jasa tertentu. Selain itu, keadaan bisnis tersebut juga bisa diartikan sebagai bisnis yang hanya dikuasai oleh satu perusahaan atau pasar saja. 

Sehingga, pasar tersebut tidak memiliki pesaing lain karena keadaan bisnis hanya dikuasai dan dikendalikan oleh satu perusahaan saja. Serta memungkinkan mereka untuk mengendalikan harga, produksi, dan pasokan barang atau layanan yang ditawarkan. 

Sejarah Monopoli

Dalam sejarahnya, kegiatan ini terjadi karena penguasaan atas produksi maupun pemasaran barang terhadap jasa-jasa tertentu. Hal ini dilakukan oleh satu kelompok pelaku usaha saja, sehingga umumnya tidak memunculkan kompetitor. 

Kegiatan pasar tunggal ini berlangsung dengan tujuan tertentu, yaitu agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dengan jumlah yang lebih maksimal. Sehingga, memungkinkan bisnis tersebut menjadi pengendali pasar maupun harga. 

Melalui kegiatan inilah pasar monopoli mulai hadir di mana penjual memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan harga serta tidak mempunyai barang satu jenis yang sama.

Penjual yang ada di pasar tunggal dikenal sebagai monopolis. Karena kekuasaannya akan pasar, pihak monopolis juga mendapatkan gelar sebagai price maker atau penentu harga. Ada satu prinsip khusus dari pasar ini, yakni semakin sedikit produk yang dibuat perusahaan, maka semakin mahal pula harga dari produk tersebut.

Meski berkuasa, penjual tidak bisa semena-mena dalam menetapkan harga jual. Sebab, ketika harga tersebut dianggap terlalu mahal, maka konsumen akan memilih menunda untuk membeli produk tersebut atau mencari barang pengganti. Bahkan, jika tidak ada, maka mereka bisa mencarinya di pasar gelap (black market).

Ciri-Ciri Monopoli

Seperti yang Anda ketahui, melalui pengertiannya bisa tersimpulkan bahwa pasar monopoli memiliki perbedaan dengan pasar-pasar pada umumnya. Itulah mengapa pasar tunggal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tidak Anda Produk Pengganti

Pasar tunggal biasanya akan menyediakan satu produk yang tidak bisa dimiliki dan dibuat oleh perusahaan lain. Berhubung tidak ada pemasok atau perusahaan lain, maka konsumen pun tidak mempunyai pilihan atau alternatif produk lainnya yang bisa mereka beli. Alhasil, konsumen akan tetap membelinya walaupun harganya mahal.

2. Mampu Memunculkan Ketidakadilan

Praktik monopoli yang terjadi di lingkungan masyarakat akan memunculkan ketidakadilan beserta kerugian untuk masyarakat. Sebab, perusahaan yang menerapkan sistem ini terkesan mematok harga yang lebih mahal. Meski masih memperhatikan standar pasar, mereka akan selalu mengandalkan kekuasannya.

3. Terdapat Price Maker

Price maker merupakan wewenang kebebasan dalam menetapkan harga untuk konsumen. Perusahaan yang melakukan kegiatan pasar tunggal akan memperoleh keuntungan dalam jumlah yang sangat besar dari hasil wewenang mereka. Sebab, perusahaan ini lebih bebas menentukan harga dari produk yang mereka jual.

4. Hanya Terdapat Satu Pemasok dan Perusahaan Saja

Ciri yang paling mudah untuk mengetahui bahwa perusahaan ini masuk ke dalam kegiatan monopoli ialah hanya terdapat satu pemasok dan perusahaan saja. Ketika memutuskan menjadi pasar tunggal, maka perusahaan akan menjadi satu-satunya yang berjualan di sana.

Itu artinya,, perusahaan benar-benar menguasai 100 persen sumber daya yang ada. Sehingga, hanya bisnis tersebut yang mampu menciptakan produk tersebut. 

5. Pendatang Baru Akan Merasa Kesulitan

Orang yang sudah terbiasa berbelanja di pasar tunggal tidak akan kaget dengan sistem perdagangannya. Namun, pendatang baru pasti akan merasa kesulitan dalam memasuki pasar. 

Sebab, perusahaan memiliki kendali penuh atas harga yang ditetapkan. Sehingga, konsumen pun tidak memiliki pilihan lain kecuali membeli barang dari sana.

6. Membutuhkan Sedikit Budget untuk Iklan

Perusahaan yang melakukan sistem pasar tunggal umumnya hanya membutuhkan sedikit budget untuk iklan. Bagaimana tidak, mereka sudah pasti mendapatkan konsumen karena tidak memiliki saingan lain yang memicu perang harga.

Penyebab Terjadinya Monopoli

Selain sejarahnya, monopoli juga terjadi karena ada beberapa penyebab yang mendorongnya. Hingga pada akhirnya, tindakan ini akan memberikan dampak yang merugikan untuk orang-orang yang terlibat. Berikut ini penjelasannya:

1. Law

Penyebab pertama pasar tunggal tercipta ialah karena peraturan undang-undang yang berlaku di suatu negara. Law memiliki arti sebagai perundang-undangan yang bertujuan untuk membuat produk atau jasa yang masyarakat butuhkan bisa pemerintah kendalikan sepenuhnya.

2. Nature

Penyebab monopoli yang kedua ialah nature atau alamiah. Penjelasannya seperti ini, ketika perusahaan memiliki lokasi yang dekat dengan sumber daya yang mereka butuhkan, maka hal tersebut akan memberikan keuntungan tersendiri untuk perusahaan. 

Sebab, mereka tidak perlu melakukan ekspor bahan untuk menunjang keperluan produksinya. Maka dari itu, faktor ini akan mendorong perusahaan untuk menjadi satu-satunya sumber yang menyediakan produk untuk konsumen. Ada beberapa faktor yang termasuk ke dalamnya, yakni letak geografis maupun iklim.

3. License

Terakhir ialah monopoli terjadi karena license. Perusahaan ini muncul karena mempunyai hak paten terhadap kekayaan intelektual yang dimilikinya. Sebut saja perusahaan Google dengan produk berupa perangkat mesin pencari Google dan Microsoft dengan produk berupa sistem operasi.

Contoh Monopoli di Indonesia

Di Indonesia sendiri, ada beberapa contoh perusahaan yang menggunakan sistem monopoli. Misalnya saja PLN, Pertamina, PDAM, KAI, dan lain sebagainya. Sekarang mari kita lakukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. 

PLN sendiri memberikan layanan berupa listrik untuk masyarakat. Proses pembayaran listrik pun sudah terhitung oleh pihak perusahaan. Masyarakat tidak bisa melakukan negosiasi terhadap harga tersebut karena sudah masuk ke dalam ketetapan pemerintah.

Hanya pemerintah yang mampu menurunkan harga pemakaian listrik. Begitupun yang terjadi pada Pertamina. Belum lama ini, masyarakat Indonesia baru saja mendapatkan informasi terkait kenaikan harga BBM. 

Protes? Masyarakat sudah banyak yang melakukannya. Namun, sekali ketetapan tetap ketetapan.

Perusahaan Pertamina memiliki hak penuh untuk menaikkan harga karena beberapa faktor. Misalnya, jumlah bahan bakar yang semakin menipis, sehingga membuat perusahaan harus melakukan ekspor untuk memenuhi permintaan. 

Meski harganya sudah naik, apakah masyarakat bisa berhenti untuk membeli bahan bakar minyak tersebut? Jawabannya tidak. 

Sebab, masyarakat sudah terlalu bergantung pada bahan bakar tersebut untuk menggunakan transportasi. Jadi, mahal atau pun tidak mahal tetap akan dibeli. Inilah yang disebut monopoli, di mana konsumen akan menjadi salah satu pihak yang cukup dirugikan karena perusahaan menaikkan harga jual produknya.

Untuk itu, pemerintah Indonesia juga melakukan kebijakan agar praktik dari kegiatan monopoli tidak dijalankan semena-mena oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pihak yang mengawasi ini adalah KPPU atau Komisi Pengawasan Persaingan Usaha. Lembaga ini sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

Maka dari itu, perusahaan-perusahaan pasar tunggal di Indonesia tidak akan berlaku semena-mena terhadap masyarakat karena sudah terhubung dan diatur oleh perundang-undangan yang sah. Sehingga, pemerintah yang memiliki wewenang lebih besar dalam menentukan harga jual produk-produk tersebut.

Monopoli Memberikan Dampak yang Besar Untuk Sektor Bisnis

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa Anda simpulkan bahwa kegiatan monopoli yang beberapa perusahaan lakukan memiliki dampak yang cukup besar untuk sektor bisnis. Sebab, perusahaan-perusahaan tersebut mampu mengikis hampir seluruh target pasar dan tidak memiliki saingan. Oleh karena itu, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page