Morfologi Ikan Lele, Klasifikasi, hingga Jenis-jenisnya

Siapa yang tidak tahu ikan lele? Pastinya sebagian besar orang pernah melihat dan mengonsumsi makanan olahan ikan lele ini. Nah, jika dicari tahu lebih dalam mengenai ikan ini, ternyata terdapat berbagai informasi yang menarik. Maka dari itu, simak penjelasan mengenai morfologi ikan lele dan lain sebagainya berikut ini. 

Apa itu Ikan Lele?

Sebelum ke penjelasan lainnya, ketahui terlebih dahulu pengertian dari ikan lele. Ikan lele merupakan salah jenis ikan yang habitatnya di air tawar. Dari tampilannya, ikan ini memiliki tubuh yang licin, pipih memanjang, dan ciri khasnya yaitu memiliki kumis panjang di sekitar mulutnya. Ikan ini juga sering dikonsumsi dengan cara digoreng atau dibakar.

Morfologi Ikan Lele

Penjelasan berikutnya yaitu mengenai morfologi ikan lele yang bisa memberikan gambaran lebih jelas untuk kamu. Ikan lele ini memiliki ciri fisik yang cukup spesifik. Pada bagian kepalanya berbentuk pipih memanjang hampir seperempat bagian tubuhnya dan bentuknya cenderung depressed

Selain itu, pada bagian kepalanya juga terdapat susunan tulang berbentuk rongga yang posisinya di atas insang. Lalu pada bagian mulutnya terdapat gigi dan permukaan yang kasar pada bagian depan mulutnya. 

Kemudian bagian mulut ikan lele juga terdapat empat pasang kumis atau umumnya disebut sungut. Sepasang sungut pertama berada di bagian hidungnya. Lalu dua pasang sungut lagi berada di mandibula dalam dan luar serta sepasang lainnya berada di tulang rahang atas. 

Sebenarnya sungut ini berguna untuk apa? Sungut pada ikan lele ini memiliki kemampuan olfaktori yang berfungsi sebagai indera penciuman dan peraba. Perlu diketahui bahwa ikan lele memiliki penglihatan yang kurang baik dengan ukuran mata yang kecil. Sehingga adanya sungut tersebut akan membantu penglihatan ikan lele. 

Untuk tampilan tubuh ikan lele ini terlihat fleksibel dengan bentuk memanjang sedikit bulat tanpa adanya sisik. Kemudian bagian tubuh yang bulat tersebut juga berbentuk pipih menyamping di bagian tengah dan bagian belakang sampai ekor. 

Bagian morfologi ikan lele selanjutnya yaitu siripnya. Ikan lele ini memiliki sepasang sirip di tubuhnya dan bentuknya bulat. Sirip pertama berada di bagian perut yang memanjang hingga duburnya. Lalu, sirip satunya berada di dada yang mana terdapat sepasang duri tajam atau orang menyebutnya patil. 

Ikan lele ini biasanya memiliki warna cokelat atau hitam. Namun di berbagai belahan dunia juga terdapat jenis ikan lele yang berwarna unik seperti merah muda bahkan albino (kelainan genetika yang membuat warna kulitnya putih). 

Habitat Ikan Lele

Setelah mengetahui tentang morfologi ikan lele di atas, terdapat penjelasan lainnya mengenai habitatnya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ikan lele ini merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di air tawar. Sehingga ikan ini sangat tidak cocok atau tidak bisa hidup di air asin bahkan payau. 

Namun ditemukan juga jenis ikan yang disebut sebagai lele laut namun berasal dari kelompok berbeda. Ikan tersebut tentunya bisa hidup di perairan asin atau bersalinitas tinggi. 

Keunikan lainnya dari ikan lele ini yaitu bisa beradaptasi di berbagai tempat dengan jenis air tawar seperti saluran pembuangan dan sebagainya. Namun sekarang sudah jarang ditemukan lele di tempat pembuangan dan seringnya berada di persawahan, waduk, rawa, dan perairan tawar yang arusnya pelan. 

Klasifikasi Ikan Lele

Ikan lele sendiri ternyata memiliki beberapa klasifikasi dalam istilah ilmiah, antara lain:

  • Kingdom : Animalia
  • Kingdom (sub) : Metazoa
  • Phylum : Chordata
  • Phylum (sub) : Vertebrata
  • Class : Pisces
  • Class (sub) : Teleostei
  • Ordo : Ostariophysi
  • Ordo (sub) : Siluridae
  • Famili : Clariidae
  • Genus : Clarias
  • Species : Clarias Sp

Karakteristik Ikan Lele

Jika dilihat lebih jauh lagi, adapun karakteristik ikan lele yang bisa dilihat, yaitu sebagai berikut.

1. Perilaku

Untuk karakteristik yang pertama adalah perilakunya. Perlu diketahui bahwa ikan lele ini termasuk hewan nokturnal atau melakukan aktivitasnya di malam hari. Sehingga pada siang hari, ikan ini sering menghabiskan waktunya untuk beristirahat dan memilih tempat hidup yang lebih gelap. 

Maka dari itu, biasanya pembudidaya ikan lele akan merancang tempat atau wadah budidaya yang minim cahaya serta meningkatkan kekeruhan air untuk membuat ikan lele bisa melakukan pemijahan secara alami saat musim berkembang biak. 

2. Makanan 

Berikutnya mengenai makanan ikan lele. Ikan lele sendiri biasanya melakukan proses makan di dasar perairan, sehingga para pembudidaya akan meletakkan pakan di bawah kolam. Namun sekarang ini cara pemberian makan tersebut sudah berubah dengan menyediakannya di permukaan air. 

Kemudian makanan yang sering diberikan untuk ikan lele ini tentunya memiliki kandungan protein tinggi seperti pelet dan daging-dagingan. Namun sering ditemukan kasus ketika lele diberi pakan daging-dagingan malah cenderung menjadi kanibal (memakan sesama jenis) ketika tidak ada makanan.

3. Perkembangbiakan

Terakhir adalah mengenai perkembangbiakan ikan lele. Perlu diketahui juga bahwa ikan lele akan melakukan perkembangbiakan atau pemijahan ketika musim hujan tiba. Hujan akan memunculkan bau tanah yang dapat merangsang aktivitas lele untuk berkembangbiak. Sehingga ikan lele yang sudah matang akan melakukan perkawinan. 

Jenis-Jenis Ikan Lele

Setelah mempelajari morfologi ikan lele, ada juga beberapa jenis lele yang sering dipilih untuk dibudidayakan, yaitu:

1. Lele Dumbo

Untuk jenis yang pertama adalah ikan lele dumbo. Jenis ikan lele satu ini banyak dijumpai di wilayah benua Afrika. Kemudian ciri ikan lele dumbo memiliki bentuk tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan jenis lainnya dan bobotnya bisa mencapai lebih dari 7 kg. 

2. Lele Jawa

Selanjutnya adalah jenis ikan lele jawa. Untuk tampilan lele jenis ini memiliki warna tubuh hitam dan kepalanya abu-abu. Kemudian saat memegang lele jenis ini harus lebih berhati-hati karena terdapat patil di sisi kanan kiri siripnya. Lalu lele jawa ini bisa bertahan di daratan beberapa saat untuk mencari tempat yang banyak airnya.

3. Lele Phyton

Selanjutnya jenis ikan lele phyton. Namun jenis ini berbeda dengan ular phyton pada umumnya, hanya saja memiliki julukan tersebut karena memiliki bentuk kepala yang hampir mirip. Kemudian, gerakan lele jenis ini juga gesit seperti ular phyton. 

Lalu lele phyton ini ternyata memiliki sedikit lemak dalam tubuh sehingga menjadikannya lebih sehat dikonsumsi. 

4. Lele Sangkuriang

Terdapat juga jenis ikan lele lain yakni sangkuriang. Jenis satu ini merupakan hasil dari perkawinan silang untuk mendapatkan ikan lele yang berkualitas. 

Perlu diketahui bahwa lele sangkuriang merupakan keturunan dari lele dumbo yang panjangnya mencapai 7 cm. Namun proses pembudidayaan ikan lele jenis ini cukup lama yaitu membutuhkan waktu sekitar 50 hari. 

5. Lele Mutiara

Jenis yang terakhir adalah ikan lele mutiara. Untuk jenis satu ini terbilang istimewa karena hasil dari persilangan antara jenis lele sangkuriang, dumbo, dan phyton. Sehingga memberikan keunggulan dalam beberapa aspek seperti jangka waktu hidup yang lama, daya tahan tubuh bagus, dan masa panen bisa lebih cepat sekitar 40 hari. 

Manfaat Ikan Lele

Meskipun ikan lele memiliki jenis yang berbeda, namun manfaat yang diberikan tetap sama. Berikut ini manfaat mengonsumsi ikan lele bagi tubuh:

  • Menjaga sel tubuh dan jaringan di dalamnya.
  • Menjaga berat badan.
  • Menjaga kesehatan otak.
  • Menjaga kesehatan saraf.
  • Mencegah penyakit anemia.
  • Aman dikonsumsi karena rendah merkuri.
  • Menyehatkan otot.
  • Menjaga kesehatan mata.

Sudah Tahu Mengenai Ikan Lele?

Itulah beberapa penjelasan yang bisa dipahami mulai dari morfologi ikan lele hingga manfaat mengonsumsinya bagi tubuh. Dengan informasi yang sudah dijelaskan tersebut, harapannya bisa menjadikan bahan referensi untuk belajar lebih jauh tentang ikan lele. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page