Morfologi Ikan Nila, Lengkap dengan Klasifikasi & Penjelasannya

Nila atau Oreochromis niloticus adalah ikan yang banyak dibudidayakan di berbagai wilayah di Indonesia. Ikan tersebut menjadi favorit pada petani ikan karena pertumbuhannya yang cepat. Morfologi ikan nila juga lebih tahan terhadap kondisi air yang kurang baik serta air dengan kadar garam relatif tinggi.

Namun tahukah Anda bahwa nila merupakan kelompok tilapia atau Sarotherodon niloticus? Ikan tersebut juga masih famili Cichlidae serta ordo Percomorphi. Berikut informasi selengkapnya.

Penjelasan Morfologi Ikan Nila secara Umum

Ikan nila mempunyai ciri morfologis yakni memiliki sirip perut torasik, berjari-jari keras, letak mulut yang subterminal serta berbentuk meruncing. Tanda lain yang juga dapat Anda lihat yaitu warna tubuhnya yang hitam serta agak keputihan.

Bagian tutup insang ikan nila berwarna putih. Akan tetapi, untuk nila lokal memiliki insangnya berwarna putih kehitaman dan bahkan terkadang kuning. Kemudian untuk sisiknya berukuran besar, bertekstur kasar, serta tersusun rapi.

Ikan tersebut juga mempunyai 5 sirip, yaitu:

  • Sirip dada
  • Sirip punggung
  • Sirip perut
  • Sirip anal
  • Sirip ekor

Keberadaan sirip-sirip tersebut memungkinkan nila mampu bergerak secara lebih lincah di air tawar. 

Tubuh ikan nila juga mempunyai garis linea literalis terputus di antara bagian atas serta bawahnya. Untuk linea literalis pada bagian atas cenderung memanjang dari tutup insang sampai belakang sirip punggung dan terus ke pangkal sirip ekor. 

Lalu ukuran kepala ikan nila juga relatif kecil dan mulutnya berada pada ujung kepala. Ciri morfologi ikan nila lainnya yaitu mempunya ukuran mata yang cukup besar. 

Selanjutnya, ikan nila memiliki bentuk badan pipih ke samping dan memanjang. Terdapat garis vertikal pada badannya sebanyak 9 sampai 11 buah. Kemudian garis di bagian siripnya yang berwarna merah sejumlah 6 sampai 12 buah. 

Selain itu, di sirip punggung ikan tersebut juga ada garis-garis miring. Jika membandingkannya dengan ikan mujair, badan ikan nila lebih lebar dan relatif kekar. 

Morfologi Ikan Nila Jantan dan Betina

Lalu bagaimana melihat perbedaan ciri morfologis ikan nila jantan dan betina? Sebenarnya perbedaannya cukup mudah Anda lihat dengan kasat mata. 

Ukuran tubuh ikan jantan cenderung lebih besar daripada ikan betina. Dari sisi warna juga bisa Anda bedakan di mana pada ikan nila jantan memiliki sisik yang cenderung lebih gelap dibandingkan nila betina.

Pada nila betina memang sisiknya cenderung cerah. Lalu pada bagian mulutnya pun juga terlihat jelas perbedaannya. Untuk ikan jantan memiliki mulut yang agak maju ke depan dan berukuran lebih besar. Sementara pada ikan nila betina memiliki mulut yang berukuran kecil dan tidak maju ke depan.

Klasifikasi Ikan Nila

Ikan nila merupakan ikan yang asalnya dari Afrika Timur. Ikan tersebut mempunyai bentuk tubuh pipih vertikal. Adapun klasifikasi ikan nila yaitu:

  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: Chordata
  • Class: Osteichthyes
  • Sub-class: Actinopterygii
  • Ordo: Percomorpha
  • Sub-ordo: Percoidea
  • Family: Cichlidae

Habitat Ikan Nila

Setelah mengetahui morfologi ikan nila, pembahasan berikutnya adalah seputar habitat ikan tersebut. 

Secara umum, habitat ikan ini yaitu di perairan air tawar, misalnya danau, sungai, rawa, waduk, sawah, serta saluran irigasi. Akan tetapi, toleransi salinitasnya harus luas. Ini akan membuat ikan tersebut mampu berkembang biak dengan baik. 

Meskipun begitu, ikan nila juga dapat Anda pindahkan habitatnya ke air payau. Namun proses tersebut harus bertahap pada ikan nila yang ukurannya antara 2 sampai 5 cm. Alasannya karena ikan nila kecil cenderung lebih tahan akan perubahan lingkungan dibandingkan ikan nila berukuran besar. 

Pemindahannya pun juga tidak boleh secara mendadak karena berpotensi menyebabkan ikan nila mengalami stres dan bahkan mati.

Ikan nila juga akan tumbuh serta berkembang biak secara baik ketika habitatnya berada di suhu antara 14 sampai 18ºC. Namun untuk suhu terbaiknya berkisar di angka 25 sampai 30ºC.

Selain itu, perhatikan juga pH airnya sekitar 6 sampai 8,5. Faktor lainnya yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya yaitu kadar garam atau salinitas di angka 0 sampai 29%. Ini merupakan kadar maksimal agar ikan tersebut tumbuh secara baik.

Meskipun pada kenyataannya ikan nila mampu hidup pada salinitas mencapai 35%, tetapi ikan tersebut tidak akan bisa tumbuh secara maksimal. Jadi dalam memelihara ikan nila, salinitas memang harus benar-benar Anda perhatikan.

Reproduksi Ikan Nila

Ikan nila merupakan ikan yang terkenal mudah berkembang biak. Ikan tersebut juga mempunyai toleransi tinggi akan perubahan kadar garam hingga mencapai 30 ppm (part per million). 

Usia dewasa ikan nila yaitu 4 sampai 5 bulan lalu mencapai usia produktif untuk melahirkan di usia antara 1,5 sampai 2 tahun.

Ikan nila yang usianya sudah melebihi 1 tahun memiliki berat hingga 800 gram serta dapat mengeluarkan larva antara 1200 sampai 1500 setiap kali memijah. Kondisi tersebut bahkan terus berlangsung sampai 6 sampai 7 kali dalam satu tahun.

Biasanya sebelum proses pemijahan, ikan nila jantan membuat sarang terlebih dahulu di dasar perairan. Kemudian daerahnya dijaga dan menjadi daerah teritorialnya sendiri. Selain itu, ikan nila jantan juga terkenal cenderung lebih agresif ketika musim kawin.

Proses pemijahan bermula saat pembuatan sarang yang dilakukan ikan jantan. Untuk sarangnya berbentuk bulat dan agak melengkung. Lalu ketika ikan betina sudah siap memijah, telur akan mulai dikeluarkan ke lubang yang sudah disiapkan jantan. Kemudian ikan jantan yang akan membuahi telur-telur tersebut. 

Telur yang sudah dibuahi lalu dierami di mulut ikan sampai waktunya menetas. Untuk lama pengeraman di dalam mulut berlangsung antara 1 sampai 2 minggu.

Namun jangka waktu tersebut menyesuaikan suhu air tempat pemijahan berlangsung. Ketika larva dilepas betina, maka larva tersebut hanya kembali ke mulut saat bahaya mengancam.

Untuk pertumbuhan larva dipengaruhi kondisi air yang mana air tenang akan mempercepat proses pertumbuhannya. Untuk mendapatkan pemijahan secara maksimal, ikan nila perlu dilakukan poligami. Maka dari itu, disarankan untuk meletakkan 1 ikan nila jantan dan 2 ikan nila betina pada kolam dengan luas 10 m². 

Fakta Unik Ikan Nila

Tidak banyak orang yang mengetahui beberapa fakta unik seputar ikan nila, yakni seperti berikut:

1. Ikan Nila Termasuk Omnivora

Nila adalah ikan yang termasuk omnivora atau pemakan daging maupun tumbuhan. Meskipun begitu, nila lebih banyak memakan tumbuhan serta lumut. Tidak heran ikan nila kerap menjadi pengontrol tumbuhan air.

Bahkan di Kenya, banyak yang memanfaatkannya sebagai pengontrol pertumbuhan nyamuk. Hal tersebut karena nila dapat memakan jentik-jentik nyamuk.

2. Di Luar Negeri, Nila dan Mujair Sama-sama Dinamakan Tilapia

Di Indonesia, nila dan mujair adalah ikan yang berbeda meskipun keduanya mirip serta masih kerabat dekat. Akan tetapi, di luar negeri ikan tersebut memiliki julukan yang sama yakni tilapia.

Ikan nila di Indonesia kebanyakan asalnya dari spesies blue tilapia dan nile tilapia. Sementara mujair adalah mozambique tilapia.

3. Di Amerika, Hanya Ikan Nila Jantan yang Dibudidayakan

Nila termasuk prolific breeders. Ikan tersebut juga dapat berkembang biak dengan cepat. Saat mencampur jantan dan betina, maka akan banyak nila anakan. Akan tetapi, untuk pertumbuhan induknya menjadi tidak seragam dan kondisi tersebut tidak baik untuk peternak.

Sementara itu, pertumbuhan yang baik merupakan pertumbuhan yang seragam dan membuat pembudidaya bisa memanen ikan tersebut di waktu bersamaan. Hal seperti ini hanya bisa didapatkan ketika memelihara nila jantan. 

Caranya yaitu dengan memberikan hormon testosteron saat nila baru menetas. Hormon tersebut membuat jenis kelamin nila akan berubah ke jantan semua. Apalagi ikan nila jantan pertumbuhannya cenderung lebih cepat sehingga cocok untuk dibudidayakan.

Selain ketiga fakta unik tersebut, beberapa fakta unik lainnya yang dimiliki ikan nila yaitu:

  • Ikan nila tidak dapat hidup di negara yang memiliki 4 musim.
  • Nila adalah ikan yang mengandung banyak nutrisi.
  • Nila termasuk spesies invasif pada beberapa negara (spesies yang dianggap membahayakan spesies aslinya di alam).

Sudah Paham tentang Morfologi Ikan Nila?

Sekian pembahasan terkait morfologi ikan nila serta beberapa hal penting lainnya terkait ikan tersebut. Semoga artikel ini dapat memberikan tambahan informasi, khususnya seputar ikan nila.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page