Morfologi Katak: Ciri, Klasifikasi, hingga Jenis-Jenisnya

Banyak sekali jenis hewan yang tersebar di berbagai belahan dunia. Nah, salah satu hewan yang memiliki keunikan dimana bisa hidup di dua alam yaitu katak. Katak ini mungkin bagi sebagian orang ketika melihatnya akan merasa jijik. Namun jika digali, akan ada banyak informasi menarik di dalamnya seperti morfologi katak dan lainnya. 

Morfologi Katak dan Bedanya dengan Kodok

Katak adalah salah hewan amfibi atau bisa hidup di dua alam yaitu darat dan air. Bentuk katak ini jika dibandingkan dengan kodok memiliki ukuran lebih kecil dan cukup lincah. 

Ketahuilah bahwa morfologi katak dan kodok memiliki perbedaan tidak hanya ukuran badannya, melainkan beberapa hal berikut ini. 

  • Kulit katak memiliki tekstur halus dan berlendir serta warna kuning hingga coklat. Kemudian memiliki bercak coklat khas di belakang mata. Sedangkan kodok sedikit kasar dengan warna kulit kecoklatan. 
  • Katak memiliki daya tahan yang kurang ketika berada di daratan, sehingga tidak bisa jauh dari air karena kelembaban kulitnya cepat hilang. Sedangkan kodok memiliki daya tahan cukup lama berada di daratan karena kulitnya tahan dengan air dan berada di air ketika bereproduksi. 
  • Kaki katak berukuran lebih panjang dan ramping untuk memudahkannya melompat. Sedangkan kodok ukuran kakinya lebih besar sehingga lompatannya tidak terlalu tinggi.
  • Bentuk tubuh katak lebih kecil dan ramping serta hidungnya lancip. Sedangkan kodok tubuhnya lebih besar dan hidungnya terlihat lebih lebar. 
  • Waktu aktivitasnya katak sendiri di siang dan malam hari. Sedangkan kodok aktivitasnya di malam hari dan menghabiskan sepanjang waktu untuk tidur.

Ciri-Ciri Katak

Morfologi katak memiliki bentuk tubuh yang ramping dan kecil dengan tekstur kulit yang halus, tipis, serta lembab. Kaki katak memiliki ukuran yang panjang dan tidak terlalu besar sehingga memudahkannya untuk melompat dengan jarak yang jauh. Kemudian pada kaki katak terdapat selaput yang berguna untuk memudahkannya berenang. 

Selain itu katak biasanya ditemukan di daerah yang lembab atau basah seperti danau atau sungai. Lalu tidak jarang juga katak ini ditemukan di area persawahan bersuhu tropis, lahan gambut, dan hutan. 

Klasifikasi Katak

Selain morfologi katak yang berbeda dengan kodok, namun keduanya memiliki klasifikasi yang berbeda. Untuk klasifikasi katak sendiri, antara lain:

  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Sub Filum: Vertebrata
  • Kelas: Amphibia
  • Ordo: Anura
  • Famili: Ranidae
  • Genus: Rana
  • Spesies: Rana sp

Daur Hidup Katak

Penjelasan berikutnya yaitu mengenai daur hidup katak. Adapun beberapa tahapan daur hidup hewan tersebut, antara lain:

1. Telur

Pada tahapan daur hidup katak yang pertama dimulai dari telur. Nantinya proses bertelur katak akan dilakukan di dalam air dan telur tersebut akan mengapung di permukaan. Namun ada juga yang ditemukan menempel pada tumbuhan. Katak bisa menghasilkan jumlah telur cukup banyak yaitu mencapai 15.000-20.000 butir.

Telur-telur katak tersebut biasanya akan menetas dalam kurun waktu 3 mingguan. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua telur katak akan menetas secara sempurna. Terkadang kamu akan mendapati telur katak yang tidak menetas atau sudah mati. Adapun beberapa faktor yang membuat telur tersebut gagal menetas yaitu gen katak, ulah manusia, dan lainnya. 

2. Berudu

Tahapan daur hidup katak selanjutnya adalah menjadi berudu. Dari telur-telur yang berhasil menetas dalam waktu 3 minggu, wujud anakannya tidak akan berbentuk seperti katak, namun bentuknya berudu. Berudu ini jika dilihat secara fisik berwarna hitam kecil dengan kepala yang bundar dan ekor kecil serta bisa berenang. 

Kemudian ketika menjadi berudu, calon katak memiliki sepasang insang untuk menunjang aktivitas berenang mereka. Insang ini nantinya akan muncul pada tubuh berudu setelah 2 hari menetas. Lalu berudu ini akan hidup di dalam air secara tertutup selama kurang lebih 5 hari. Untuk bertahap hidup, berudu akan memakan tumbuhan atau alga di dalam air tersebut. 

3. Katak Muda

Tahapan daur hidup katak berikutnya adalah menjadi katak muda. Dari segi fisik tentunya akan mengalami perubahan yaitu muncul atau tumbuh 4 kaki. Meskipun sudah memiliki kaki, katak muda ini masih hidup di dalam air. Kemudian untuk makanannya sendiri sudah berbeda seperti jangkrik atau hewan kecil lainnya. 

Lalu setelah berselang 3 minggu, maka akan tumbuh kulit yang nantinya bisa menutup insang katak muda. Setelah menginjak usia 8 minggu, kaki belakang katak kian membesar berbarengan kaki depan. Pada usia 12 minggu, insang mulai tertutup, jari-jari kaki terbentuk, dan ekor menjadi pendek. 

4. Katak Dewasa

Tahap yang terakhir untuk daur hidup katak adalah menjadi katak dewasa. Katak dewasa ini merupakan bentuk paling sempurna dengan ukuran tubuhnya yang lebih besar. 

Nantinya katak dewasa ini sudah seutuhnya bernapas dengan paru-paru tanpa adanya ekor dan matanya sudah terlihat lebih besar. Dengan begitu katak dewasa bisa menghabiskan waktu lebih sering di daratan. 

Kemudian bentuk dan morfologi katak dewasa yaitu berwarna hijau sedikit kecoklatan, kulitnya yang licin, lalu ukuran kaki belakang lebih panjang agar memudahkan katak melompat dan berenang.

Setelah menjadi katak dewasa tentunya akan mencari katak betina untuk menghasilkan telur dan berkembang biak. Nantinya katak yang bereproduksi akan mencari tempat lembab dan di sekitaran airnya.

Jenis-Jenis Katak

Spesies katak ini ternyata memiliki beberapa jenis yang tersebar di dunia. Tentunya setiap jenis katak memiliki ciri khasnya masing-masing yang menjadi daya tarik. Untuk jenis-jenisnya, yaitu:

1. Katak Transparan

1
istockphoto.com

Untuk jenis katak pertama adalah katak transparan atau nama ilmiahnya Hyalinobatrachium pellucidum. Kenapa disebutnya katak transparan? Karena tubuh katak ini bisa tembus pandang seperti kaca dan bahkan kamu dapat melihat organ di dalamnya. 

Namun perlu disayangkan, katak transparan ini terancam punah dan keberadaan perlu sangat dijaga. 

2. Katak Pelangi

2 1
cnnindonesia.com

Jenis katak selanjutnya adalah katak pelangi. Katak ini memiliki julukan tersebut karena warna tubuhnya yang terdiri dari perpaduan warna orange, hijau, dan biru. Katak ini habitat aslinya ada di hutan kering berbatu Madagascar Isalo Massif. Kemudian katak ini biasanya akan berkembang biak di perairan yang dangkal. 

3. Katak Vietnam

3
istockphoto.com

Untuk jenis berikutnya adalah katak vietnam. Katak ini bisa dijumpai di dataran Vietnam dan Cina. Kemudian habitat katak ini di kawasan subtropis atau hutan dataran rendah tropis dan tinggal di perairan tawar serta berbatu. Ciri-ciri fisik atau morfologi katak ini berbintik hijau dan hitam seperti lumut beserta kulitnya yang kasar.

4. Katak Atelopus

4
istockphoto.com

Adapun katak jenis lainnya yang unik adalah katak atelopus. Katak ini memiliki julukan lebih dari satu yaitu Costa Rican variable harlequin toad atau katak badut. Katak ini dulunya tersebar di dataran Panama dan Kosta Rika, namun sekarang terancam punah. Keunikan katak ini terletak pada corak warna yaitu hitam dan ungu.

5. Katak Mantel Merah

5
Pixabay.com

Jenis yang terakhir adalah katak mantel merah. Kenapa dinamai mantel merah? Karena katak ini memiliki warna kulit merah yang menyelubungi setiap bagian tubuhnya. Katak satu ini merupakan hewan asli Madagaskar dan ukurannya terbilang kecil, yaitu sekitar 1 inci (2,5 cm). 

Sudah Tahu Mengenai Katak?

Itulah beberapa penjelasan mengenai morfologi katak dan penjelasan pendukung lain yang bisa dipahami. Seperti yang dijelaskan bahwa katak berbeda dengan kodok dari segi bentuknya hingga daya tahan tubuhnya. Kemudian katak sendiri ternyata memiliki beberapa jenis yang tersebar di seluruh dunia, namun banyak dari mereka yang terancam punah.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page