Motif ekonomi adalah dasar dari setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam konteks ekonomi. Dalam setiap aspek kehidupan ekonomi, hal ini menjadi penentu utama yang akan mengarahkan individu, kelompok, dan negara dalam mengambil langkah-langkah yang perlu mereka ambil.
Nah, dalam artikel ini, Anda akan menjelajahi berbagai macam motif dan bagaimana mereka mempengaruhi perilaku dan keputusan keuangan sehari-hari. Bagi Anda yang merasa penasaran, simak terus ulasannya sampai habis!
Daftar ISI
Pengertian Motif Ekonomi
Motif ekonomi atau landasan ekonomi merujuk pada alasan atau tujuan di balik tindakan dan keputusan ekonomi yang diambil oleh individu, kelompok, atau negara. Ini adalah faktor penting yang mendasari setiap aktivitas ekonomi.
Motif ini juga bisa sangat bervariasi. Mulai dari memaksimalkan nilai keuntungan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mencapai efisiensi dalam penggunaan sumber daya, hingga memenuhi kebutuhan dasar.
Selain itu, ada pula landasan ekonomi yang berkaitan dengan perolehan kekuasaan dan pengaruh dalam lingkup ekonomi. Pemahaman tentang landasan ekonomi akan membantu bisnis atau individu dalam memahami alasan dibalik tindakan ekonomi. Serta mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan di bidang ekonomi.
Tujuan Motif Ekonomi
Pada dasarnya, tujuan dari landasan ekonomi adalah untuk mencapai hasil yang diinginkan dari suatu tindakan atau keputusan ekonomi yang diambil. Agar Anda lebih mengetahuinya secara mendetail, berikut beberapa tujuan umum dari landasan ekonomi jika dilihat dari segi bisnis dan individual:
1. Tujuan bagi Bisnis
Berikut adalah tujuan landasan ekonomi dari segi bisnis:
A. Mendapatkan Keuntungan
Tujuan utama bagi sebagian besar bisnis, yakni untuk mencapai suatu keuntungan finansial. Bisnis bertujuan untuk meningkatkan pendapatan mereka dengan menjual produk atau layanan dengan harga lebih tinggi daripada biaya harga produksi, sehingga menciptakan laba.
B. Pertumbuhan Bisnis
Banyak bisnis berusaha untuk tumbuh dan berkembang dalam upaya meningkatkan pangsa pasar mereka, menghasilkan lebih banyak lapangan kerja, dan memperluas operasi. Pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, termasuk peningkatan pendapatan dan keuntungan.
C. Keberlanjutan dan Bertahan
Bisnis juga memiliki tujuan motif ekonomi sebagai bentuk motivasi untuk bertahan dan menjadi berkelanjutan dalam jangka panjang. Mereka ingin membangun fondasi yang kuat, mengelola risiko dengan baik, dan menghadapi tantangan ekonomi yang mungkin muncul.
D. Inovasi dan Diferensiasi
Beberapa bisnis memiliki motivasi untuk mengembangkan inovasi baru dan atau menciptakan produk atau layanan yang berbeda dari yang ada di pasar. Dengan melakukan ini, mereka dapat membedakan diri mereka dari pesaing dan mendapatkan keunggulan kompetitif.
2. Tujuan bagi Individu
Berikut adalah tujuan landasan ekonomi jika dilihat dari segi individualisme:
A. Peningkatan Pendapatan
Individu berusaha meningkatkan pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup, mencapai tujuan finansial pribadi, dan meningkatkan standar hidup mereka. Peningkatan pendapatan dapat diperoleh melalui suatu upaya karir, pengembangan keterampilan, atau memulai usaha sendiri.
B. Keamanan Finansial
Tujuan penting motif ekonomi bagi individu adalah mencapai keamanan finansial jangka panjang. Ini melibatkan menyimpan dana darurat, mengelola utang dengan baik, investasi masa depan, dan menciptakan tabungan pensiun yang memadai.
C. Kemandirian dan Kepuasan
Beberapa individu memiliki motivasi untuk menjadi mandiri dan mencapai kepuasan pribadi melalui kewirausahaan atau penciptaan bisnis mereka sendiri. Mereka ingin memiliki kendali atas pekerjaan dan mengejar tujuan pribadi yang lebih luas.
D. Peningkatan Kualitas Hidup
Individu juga dapat memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan cara mencari pekerjaan yang memberikan manfaat tambahan. Contohnya seperti fleksibilitas waktu, lingkungan kerja yang menyenangkan, dan juga peluang pengembangan pribadi.
Macam-Macam Motif Ekonomi
Jenis-jenis landasan ekonomi merujuk pada dorongan atau alasan yang mendasari perilaku ekonomi individu atau kelompok. Jenis ini terbagi menjadi beberapa kategori, seperti kegiatan produksi, konsumsi, distribusi, dan lainnya. Berikut penjelasannya:
1. Motif Kegiatan Produksi
Motif kegiatan produksi berkaitan dengan upaya individu atau perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dorongan utama di balik motif ini adalah mencapai keuntungan finansial.
Bagi bisnis, motif produksi ini dapat berupa upaya meningkatkan pangsa pasar, mengoptimalkan efisiensi produksi, mengembangkan produk, atau meningkatkan teknologi produksi.
Sementara itu, untuk individu dapat memiliki motif produksi seperti mendapatkan penghasilan tetap. Selain itu, bisa juga untuk memperoleh kepuasan pribadi dari pekerjaan yang dilakukan.
2. Motif Kegiatan Konsumsi
Motif kegiatan konsumsi terkait dengan pengeluaran individu atau keluarga dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Umumnya, motif ini bisa saja beragam, seperti motif utilitarian yang mendorong konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Selain itu, terdapat pula motif afektif yang melibatkan konsumsi untuk memperoleh kepuasan emosional atau sosial. Misalnya, seseorang mungkin membeli produk mewah untuk bisa meningkatkan status sosial mereka atau membeli hadiah untuk mengungkapkan kasih sayang kepada orang terdekat.
3. Motif Kegiatan Distribusi
Motif kegiatan distribusi berhubungan dengan alokasi dan penyebaran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pada dasarnya, motif ini dapat berkaitan dengan pencapaian efisiensi distribusi, upaya memaksimalkan pendapatan, atau memenuhi tuntutan pasar.
Perusahaan mungkin memiliki motif distribusi yang fokus pada mencapai efisiensi logistik, memperluas jangkauan geografis, atau membangun hubungan yang kuat dengan mitra distribusi. Di sisi lain, konsumen mungkin memiliki motif distribusi yang terkait dengan ketersediaan produk, harga yang kompetitif, atau kemudahan akses.
Dalam praktiknya, ketiga jenis motif ekonomi saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh, motif kegiatan produksi yang sukses dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, sehingga mempengaruhi motif kegiatan konsumsi.
Demikian pula, motif kegiatan distribusi yang efisien dapat memastikan produk dapat tersedia dengan cepat dan mudah di pasar. Sehingga akan mempengaruhi keputusan konsumsi individu.
4. Motif Sosial
Motif sosial melibatkan faktor-faktor sosial dalam pengambilan keputusan ekonomi. Faktor sosial, seperti budaya, norma masyarakat, dan nilai-nilai masyarakat, dapat mempengaruhi preferensi konsumen dan kegiatan ekonomi.
Misalnya, dalam beberapa budaya, konsumsi barang mewah dapat menjadi simbol status sosial. Sehingga menjadi motif sosial dalam kegiatan konsumsi.
5. Motif Kekuasaan
Motif khususnya kekuasaan adalah motif yang berkaitan dengan peran kekuasaan dalam pengambilan keputusan keuangan. Kekuasaan ekonomi dapat dimiliki oleh individu, kelompok, atau institusi yang memiliki kendali atas sumber daya ekonomi, pasar, atau lembaga keuangan.
Motif ini melibatkan penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi pengambilan satu keputusan ekonomi. Contohnya seperti penetapan harga, kebijakan perdagangan, atau pengaturan pasar.
6. Motif Politik
Motif politik terkait dengan pengaruh politik dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan ekonomi seringkali dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, regulasi, atau kepentingan politik.
Ini akan melibatkan upaya untuk mencapai tujuan politik melalui kegiatan ekonomi. Seperti pembangunan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, atau redistribusi kekayaan.
Prinsip Motif Ekonomi
Prinsip landasan ekonomi ada karena terdapat kontradiksi antara keinginan manusia dan sumber daya yang cukup terbatas. Beberapa prinsip dalam landasan ekonomi meliputi:
1. Ekonomis
Umumnya, kebanyakan orang akan bersikap ekonomis. Baik itu secara sadar maupun tidak. Contoh mudahnya adalah saat Anda membandingkan harga. Selisih harga sekecil apapun umumnya bahkan bisa sangat mempengaruhi keputusan pembelian sebuah produk ataupun jasa.
Karena selisih tersebut akan menjadi perhitungan untuk rugi. Selain selisih harga, membandingkan jumlah pengeluaran dan pemasukan juga merupakan tindakan ekonomis yang seringkali orang lakukan. Hal tersebut akan membuat Anda lebih hemat, tidak konsumtif, dan lain sebagainya.
2. Rasional
Prinsip motif ekonomi lainnya adalah rasional. Sikap rasional akan membantu seseorang dalam mempertimbangkan tingkat kepuasan yang hendak mereka rasakan. Karena umumnya, kita cenderung memikirkan produk atau jasa yang memiliki manfaat jangka panjang jika memiliki kebutuhan atau keinginan.
Apalagi sebelum membeli sebuah produk, orang pasti akan memikirkan manfaat, harga, rasa nyaman, hingga kepuasan.
3. Skala Prioritas
Prinsip selanjutnya adalah memiliki skala prioritas. Keinginan dari setiap individu sangat tidak terbatas. Jika hanya ingin menuruti keinginan, tentu tidak akan ada habisnya. Pada dasarnya, manusia akan makhluk yang serakah. Bahkan, sekaya apapun seseorang, mereka tidak akan pernah merasa cukup.
Oleh karena itu, memiliki pribadi yang bijak sangat penting. Nah, salah satu cara untuk membangung sikap bijak adalah memiliki skala prioritas. Sehingga Anda bisa membeli barang berdasarkan kebutuhan dan bukan keinginan semata.
Sudah Paham Apa itu Motif Ekonomi?
Motif ekonomi adalah dorongan atau alasan yang mendasari perilaku ekonomi individu, kelompok, dan negara. Semoga ulasan di atas bisa menambah wawasan Anda dalam aspek ekonomi, ya!