Mozaik merupakan salah satu hasil karya seni yang memiliki peran penting untuk edukasi dan meningkatkan kreativitas. Lantas, apa pengertian, ciri, teknik dan contoh dari karya seni satu ini? Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Daftar ISI
Pengertian Mozaik
Mozaik merupakan hasil karya seni yang diaplikasikan menggunakan teknik gabungan antara melukis gambar dan menempelkan bahan tertentu di dalamnya.
Keberadaan hasil karya seni ini diperkirakan sudah ada sejak 5000 tahun lalu. Ini dibuktikan oleh penemuan karya seni ini di salah satu kuil di negara Iraq. Selain di Iraq, bangsa Romawi juga sudah mengenal hasil karya seni ini dengan sebutan tesserae, yaitu manik-manik atau batu kecil yang membentuk sebuah gambar.
Beberapa ahli memiliki pendapat lain tentang hasil karya seni satu ini. Menurut Soemardji, ini merupakan hasil karya seni yang mengandung elemen dan disusun atau direkatkan di atas gambar atau desain.
Sedangkan Sumanto berpendapat karya seni ini adalah sebuah kreasi berupa hiasan, gambar, atau lukisan yang ditempelkan potongan bahan tertentu yang berukuran kecil.
Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi memiliki persepsi yang sama, yaitu hasil karya seni rupa berbentuk dua atau bahkan tiga dimensi. Kemudian, menempelkan bahan yang dipotong kecil-kecil menggunakan lem.
Hasil karya seni rupa satu ini biasanya digunakan untuk edukasi anak usia dini. Sebab, proses pembuatan karya ini bisa meningkatkan kemampuan motorik pada anak.
Kemampuan motorik, khususnya motorik halus, bisa ditingkatkan melalui latihan kemampuan telapak tangan, jari telunjuk, dan ibu jari. Selain itu, kemampuan motorik halus juga bisa ditingkatkan melalui cara memegang benda dan kegiatan lainnya yang menggunakan otot-otot halus dan konsentrasi cukup tinggi.
Selain meningkatkan kemampuan motorik, menyusun karya seni juga bisa bantu meningkatkan kreativitas anak-anak. Dalam prosesnya, pembuatan karya seni rupa satu ini tidak hanya menggunakan potongan kertas, tapi juga serbuk kayu, potongan kaca, potongan kayu, dan potongan keramik.
Berbagai jenis media inilah yang nantinya akan memancing kreativitas anak-anak saat membuat sebuah hasil karya seni rupa satu ini.
Ciri-Ciri Mozaik
Setiap jenis karya seni rupa pasti memiliki ciri-ciri yang berbeda. Tujuannya untuk menjadi pembeda. Sebagai salah satu jenis karya seni rupa, mozaik memiliki karakteristik yang membedakannya dengan jenis karya seni rupa lainnya, yaitu:
1. Berbentuk Dua atau Tiga Dimensi
Ciri pertama adalah karya seni yang berbentuk dua atau bahkan tiga dimensi. Karya seni dua dimensi hanya bisa dilihat dari satu sisi, sedangkan karya seni rupa berbentuk tiga dimensi bisa dilihat dari berbagai sisi.
Perbedaan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi terletak pada proses pembuatannya. Selain itu, pola gambar dan bahan yang digunakan juga mempengaruhi hasil karya seni rupa edukatif satu ini.
2. Media yang Digunakan Bervariasi
Ciri kedua adalah media yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa ini bervariasi. Selain menggunakan kertas, pembuatan karya seni rupa ini juga melibatkan bahan-bahan lain, seperti serbuk kayu, potongan kaca, potongan kayu, potongan keramik, dan lainnya.
Bahan-bahan yang bervariasi ini hanya bisa dilakukan dalam pembuatan mozaik. Inilah yang membedakannya dengan jenis karya seni rupa lainnya.
3. Sebagai Media Edukasi
Selain bisa dijadikan sebagai pajangan atau hiasan rumah, karya seni rupa ini kerap dijadikan sebagai media edukasi pada anak-anak untuk bantu meningkatkan kreativitas mereka.
Ada banyak hal yang didapatkan oleh anak melalui proses penyusunan karya seni ini, yaitu bantu meningkatkan konsentrasi dan kemampuan otot motorik.
Pembuatan karya seni rupa ini juga terbilang menyenangkan. Inilah kenapa anak-anak bisa dengan mudah belajar lewat pembuatan karya seni rupa edukatif satu ini.
Teknik Pembuatan Mozaik yang Benar
Proses pembuatan karya seni rupa ini ternyata memiliki berbagai macam teknik. Setiap teknik memiliki penjelasan dan proses yang berbeda. Agar tidak keliru, berikut beberapa teknik pembuatan mozaik yang benar:
1. Teknik Menempel
Pertama ada teknik menempel. Seperti namanya, teknik ini dilakukan dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas atau bahan lainnya menggunakan lem sebagai perekatnya.
Teknik menempel memiliki fungsi yang baik untuk anak-anak, yaitu bantu meningkatkan konsentrasi mata dan melatih ketelitian anak dalam merekatkan setiap jenis bahan potongan pada pola atau gambar dengan tepat.
2. Teknik Menggenggam
Teknik kedua bernama teknik menggenggam. Menempelkan potongan-potongan bahan agar terlihat rapi dibutuhkan teknik menggenggam yang cukup baik.
Tidak semua orang, khususnya anak-anak bisa menggenggam benda kecil dengan baik. Ini dikarenakan kurang atau tidak terbiasa menggenggam sesuatu dalam durasi waktu tertentu.
Jika anak-anak sudah terbiasa menguasai teknik menggenggam, maka anak-anak akan lebih mudah menempelkan potongan bahan berukuran kecil pada pola atau gambar yang dikerjakannya.
Jadi, meski terlihat mudah, menempelkan potongan kertas atau bahan lainnya pada gambar juga harus membutuhkan teknik menggenggam dengan baik. Kesimpulannya, teknik menggenggam ini adalah bagian lanjutan dari teknik menempel dalam pembuatan karya seni rupa jenis mozaik.
3. Teknik Mengelem
Berikutnya ada teknik mengelem. Teknik ini dilakukan untuk merekatkan potongan bahan seperti kertas yang berukuran kecil pada gambar atau pola yang dibuat.
Dalam praktiknya, teknik mengelem tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pengeleman tidak bisa dilakukan sekaligus, karena bisa membuat hasilnya terlihat berantakan.
Teknik mengelem yang benar adalah dengan cara merekatkan potongan bahan pada sebagian pola terlebih dahulu. Tujuannya agar lem-lem tersebut tidak mudah cepat kering.
Memberikan lem pada potongan bahan juga tidak boleh terlalu banyak, khususnya untuk potongan yang berbahan dasar kertas, karena bisa menyebabkan kertas sobek dan membuat lem jadi tidak cepat kering.
Teknik mengelem ini bisa bantu melatih koordinasi gerakan tubuh dan konsentrasi yang tinggi. Jika anak-anak sudah terbiasa melakukannya dengan baik, maka koordinasi gerakan tubuh dengan konsentrasi pikiran pun sudah bekerja dengan efektif.
4. Teknik Menjimpit
Selanjutnya ada teknik menjimpit, yaitu teknik yang menggunakan gerakan seperti mengambil potongan bahan-bahan dengan mengandalkan ibu jari dan jari telunjuk.
Teknik ini bisa bantu meningkatkan kemampuan otot pada bagian ibu jari dan jari telunjuk secara bersamaan. Teknik ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh anak-anak untuk memaksimalkan seluruh anggota tubuh dan otot-ototnya, agar bekerja dengan baik.
Jika anak-anak sudah terbiasa melakukan teknik menjimpit, maka proses pembuatan karya seni rupa mozaik pun akan lebih cepat dan hasilnya jadi terlihat rapi.
5. Teknik Pengecoran
Terakhir ada teknik pengecoran, yaitu teknik menyusun potongan atau bahan ke dalam pola gambar yang kemudian dicor menggunakan semen.
Teknik terakhir ini hanya bersifat opsional saja. Artinya, teknik pengecoran jarang digunakan jika tidak diperlukan. Khususnya untuk pembelajaran edukasi anak, demi keamanan dan kenyamanan, teknik pengecoran tidak digunakan dalam pembuatan karya seni rupa jenis ini.
Beberapa seniman akan menggunakan teknik pengecoran jika memang dibutuhkan atau pola gambar dan bahan memang membutuhkan teknik pengecoran, agar hasilnya terlihat memuaskan.
3 Metode Pembuatan Mozaik
Selain teknik, dalam pembuatan karya seni rupa ini juga melewati 3 metode. Ketiga metode tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Metode Langsung
Metode pertama ada metode langsung. Seperti namanya, metode jenis satu ini digunakan ketika proses pembuatannya menggunakan teknik menempel satu per satu bahan yang digunakan pada pola atau gambar.
Metode langsung ini bisa digunakan untuk membuat hasil karya dua atau tiga dimensi. Dalam praktiknya, metode langsung banyak digunakan untuk menyelesaikan karya seni rupa dalam sekali pengerjaan.
2. Metode Tidak Langsung
Berikutnya ada metode tidak langsung. Metode kedua ini memiliki pengertian yang berbeda dari metode sebelumnya.
Seperti namanya, pengerjaan karya seni rupa menggunakan metode tidak langsung membutuhkan beberapa proses untuk menyelesaikan satu karya mozaik.
Dalam praktiknya, metode tidak langsung diawali dengan menyusun kepingan bahan yang akan ditempel pada pola ke media lain, lalu dipindahkan ke pola gambar tiga dimensi.
3. Metode Tidak Langsung Dua Kali
Terakhir ada metode tidak langsung yang berlangsung dua kali. Sekilas metode terakhir ini sama dengan metode tidak langsung, tapi dalam pengerjaannya atau prosesnya dilakukan sebanyak dua kali.
Jadi, setelah proses pengerjaan pertama sudah selesai, maka dilanjutkan dengan mengulangi proses pengerjaan yang sama sebanyak satu kali.
Cara Membuat Mozaik yang Benar
Setelah mengetahui teknik dan metode, ada beberapa cara yang perlu dilakukan agar hasil karya seni rupa ini terlihat rapi dan bagus. Berikut cara-cara membuat karya seni rupa jenis ini yang benar:
1. Siapkan Pola atau Gambar
Cara pertama adalah menyiapkan pola atau gambar. Pembuatan pola atau gambar bisa dikreasikan sesuai dengan tema yang dipilih. Ketika ingin membuat sebuah pola atau gambar, usahakan menggambarnya di atas bidang atau permukaan yang datar, agar hasil gambar tetap rapi.
Jika tidak mahir menggambar, pilihlah pola atau gambar yang sudah jadi dan sesuai dengan tema. Biasanya, pola atau gambar yang sudah terbentuk ini ditujukan untuk anak-anak yang akan belajar membuat karya seni rupa jenis mozaik.
2. Siapkan Alat dan Bahan
Cara selanjutnya setelah pola atau gambar adalah menyiapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan nantinya. Umumnya, alat yang digunakan adalah gunting yang digunakan untuk memotong bahan material yang sudah dipilih.
Selain itu, ada juga lem yang digunakan untuk merekatkan potongan bahan material, seperti kertas di atas pola gambar yang sudah jadi.
Pemilihan alat dan bahan harus disesuaikan dengan tema dan teknik pembuatannya. Seperti penjelasan sebelumnya, selain ada teknik mengelem, pembuatan karya seni rupa satu ini juga bisa dilakukan dengan teknik pengecoran.
Tentu teknik pengecoran memiliki proses atau alur pembuatan yang berbeda dengan teknik pengeleman yang membutuhkan lem sebagai bahan utamanya.
Untuk bahan atau materialnya sendiri cukup bervariasi, mulai dari kertas, serbuk kayu, potongan keramik, potongan kayu, dan potongan kaca. Bahan-bahan ini membutuhkan lem yang tidak sama.
Jika menggunakan bahan material kertas, pilihlah lem perekat yang dikhususkan untuk kertas. Sedangkan untuk bahan material seperti serbuk kayu atau potongan kayu membutuhkan lem kayu agar cepat merekat dan tahan lama.
Khusus untuk bahan material kertas, siapkan juga jarum yang nantinya digunakan untuk menekan potongan-potongan kertas agar merekat sempurna di atas pola atau gambar.
Contoh Gambar Mozaik
Ada banyak hasil karya seni rupa jenis ini yang bisa dijadikan sebagai referensi atau meningkatkan kreativitas bagi para pemula yang tertarik dengan pembuatan karya seni satu ini. Berikut contoh-contoh gambar yang menarik untuk dijadikan sebagai referensi:
1. Secret Between You and Me – Atsuko Laskaris
Contoh pertama ada hasil karya dari Atsuko Laskaris yang diberi nama Secret Between You and Me. Atsuko Laskaris sendiri merupakan seorang seniman ternama dari Jepang yang bekerja di California.
Karya Secret Between You and Me sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak karya Atsuko Laskaris yang populer, karena komposisinya terlihat sempurna.
Secret Between You and Me sendiri berceritakan tentang seorang gadis kecil memiliki sayap kupu-kupu yang sedang bermain bersama seekor kupu-kupu cantik. Jika dilihat, karya ini memiliki detail yang jelas dan komposisi yang sempurna.
Proses pembuatan Secret Between You and Me juga terbilang rumit. Namun, berkat tangan dingin Atsuko Laskaris dan kreativitasnya, Secret Between You and Me berhasil menjadi salah satu contoh karya seni rupa mozaik yang menakjubkan.
Jika tertarik ingin membuat karya seperti milik Atsuko Laskaris ini, kreativitas dan ketelitian adalah kunci utamanya. Pemilihan tema dan penempatan bahan-bahan material di dalam pola gambar inilah yang membuat Secret Between You and Me sangat bagus.
2. Autumn Landscape
Kedua ada karya dari Sandra Bryant, seorang seniman yang sudah berpengalaman membuat karya seni untuk perumahan hingga publik.
Hasil karya seni rupa milik Sandra Bryant ini diberi nama Autumn Landscape. Proses pembuatan karya seni ini membutuhkan bahan material kaca dan keramik yang sudah dipotong-potong jadi kecil.
Bahan-bahan material tersebut yang membuat proses pembuatannya cukup rumit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Bagi pemula, pembuatan karya seni rupa ini menggunakan bahan material seperti kaca dan keramik tentu lebih rumit dibandingkan pembuatan yang menggunakan bahan material kertas atau serbuk kayu.
Namun, Autumn Landscape bisa jadi sebuah inspirasi untuk pecinta karya seni rupa mozaik yang ingin berinovasi membuat karya-karya yang menarik.
Tertarik Membuat Mozaik
Jadi, jenis karya seni rupa yang satu ini merupakan lukisan yang cara pembuatannya bisa dengan menempel potongan kertas atau bahan lainnya menggunakan lem maupun dengan dicor. Sehingga, mampu menghasilkan karya seni yang indah sekaligus unik. Kamu tertarik membuatnya?