Pengertian Non Probability Sampling: Jenis, Keuntungan, dan Contohnya

Ketika melakukan penelitian, kamu akan berhadapan dengan data. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut. Non probability sampling adalah salah satunya.

Nah, artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai non probability sampling. Yuk, lanjut membaca sampai akhir!

Pengertian Non-Probability Sampling

Non probability sampling adalah metode, teknik, atau cara pengambilan sampel menggunakan kriteria tak acak berdasarkan penilaian subjektif dari peneliti. Artinya, teknik ini tergantung pada kemampuan, keahlian, dan kejujuran peneliti.

Sebab, semua keputusan yang berkaitan dengan sampel ditentukan oleh peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, hasilnya tidak bisa digunakan sebagai generalisasi, tetapi hanya untuk gambaran kasar saja.

Jenis-Jenis Non-Probability Sampling

Berikut 5 jenis non-probability sampling yang umum dipilih, yaitu:

1. Convenience Sampling

Pertama, convenience sampling atau bisa disebut juga sebagai pemilihan sampel termudah. Pasalnya, sampel dapat diakses dengan mudah. Setidaknya, mencakup 3 faktor, yaitu akses mudah, kedekatan geografis, dan mudah dijangkau. 

Misalnya, rekan kerja, teman, dan tetangga dipilih sebagai sampel. Pada dasarnya, jenis sampel ini ditentukan oleh kenyamanan peneliti yang bersangkutan.

2. Purposive Sampling

Berikutnya, purposive sampling atau pemilihan sampel yang sengaja. Sampel dipilih berdasarkan tujuan tertentu dan pengetahuan ahli yang dimiliki. Dengan kata lain, peneliti hanya memilih orang-orang yang dianggap layak dalam studi penelitian.

Sehingga, orang-orang yang paling relevan atau mewakili karakteristik yang diinginkan, dipilih sebagai sampel. Contohnya, memilih individu yang memiliki pengetahuan mendalam tentang subjek penelitian atau pengalaman khusus.

3. Snowball Sampling

Snowball sampling dapat membantu peneliti menemukan sampel ketika memang sulit untuk ditemukan. Sistem pengambilan sampel ini, yaitu sampel awal dipilih secara tidak acak. Kemudian, orang yang telah dipilih diminta untuk merekomendasikan orang lain sesuai kriteria penelitian.

Snowball Sampling sering digunakan saat populasi target sulit untuk didapatkan serta tidak tersedia dengan mudah.

4. Quota Sampling

Selanjutnya, quota sampling yang cara pengambilan sampelnya berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, atau yang lainnya dengan memastikan jumlah (kuota) individu setiap kategori yang diinginkan terpenuhi.

Teknik pengambilan sampel ini digunakan untuk penelitian yang menginginkan sampel sedikit, tetapi setiap kasus dipelajari secara mendalam.

5. Voluntary Response Sampling

Jenis non-probability sampling yang kelima, yaitu voluntary response sampling atau pemilihan sampel sukarela. Orang yang dipilih sebagai sampel berdasarkan kesediaan mereka untuk berpartisipasi. 

Biasanya digunakan dalam survei online atau jejak pendapat yang mengharuskan responden secara sukarela untuk mengisi kuesioner. 

Namun, metode ini cenderung menghasilkan sampel yang tidak representatif, karena hanya orang-orang tertentu yang aktif berpartisipasi dan merespon.

Keuntungan Non-Probability Sampling

Berikut 7 keuntungan memilih teknik non probability sampling adalah:

1. Efisiensi Waktu dan Biaya

Pertama, non-probability sampling biasanya lebih cepat, mudah, dan murah untuk dilakukan, dibandingkan dengan metode probabilitas yang memerlukan perencanaan rumit, pengumpulan data luas, dan analisis lebih kompleks.

Jika kamu tidak memiliki banyak waktu dan biaya, metode pengambilan sampel ini sangat direkomendasikan.

2. Kemudahan Implementasi

Non-probability sampling sering digunakan ketika tidak ada kerangka populasi yang lengkap atau daftar populasi yang tidak mudah tersedia.

Jenis metode ini seperti convenience sampling atau snowball sampling, memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dengan mudah dari populasi yang sulit dijangkau. Dengan demikian, penelitian tidak terhambat.

3. Pemilihan Responden Fleksibel

Selanjutnya, metode ini juga memungkinkan peneliti untuk memilih responden berdasarkan karakteristik tertentu yang diinginkan. Misalnya, pengetahuan khusus atau pengalaman tertentu yang berkaitan dengan subjek penelitian.

Sehingga, peneliti berpeluang mendapatkan wawasan mendalam dari orang-orang yang memiliki pemahaman lebih baik tentang topik penelitian tersebut.

4. Mengurangi Kerepotan Administrasi

Jika menggunakan metode ini, kamu dapat mengurangi kerepotan administrasi. Kondisi ini tentu sangat menguntungkan. Pasalnya, jika dalam penelitian kamu disibukkan dengan urusan administrasi yang merepotkan, tentu akan mempengaruhi penelitiannya tersebut.

5. Dapat Menargetkan Kelompok Tertentu

Keuntungan paling menonjol dari metode non-probability sampling yaitu kamu dapat menargetkan kelompok tertentu sebagai populasi dan sampel. Sehingga, cocok untuk kamu yang menginginkan jenis populasi atau sampel tertentu untuk penelitian.

6. Pengumpulan Data Mendalam

Selanjutnya, kamu akan mendapat keuntungan berupa wawasan lebih mendalam tentang fenomena yang sedang diteliti. 

Dengan memilih responden yang memiliki pengetahuan khusus atau pengalaman relevan, kamu sebagai peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sudut pandang atau perspektif yang berbeda.

7. Sesuai untuk Penelitian Kualitatif

Keuntungan terakhir, yaitu metode ini sesuai untuk penelitian kualitatif. Sebab, tujuan utama dalam penelitian kualitatif adalah memahami dan menjelajahi pengalaman, persepsi, dan interpretasi individu. 

Contoh Non-Probability Sampling

Berikut 2 contoh non probability sampling adalah:

1. Contoh Convenience Sampling

Contoh pertama adalah convenience sampling atau teknik pengambilan sampel berdasarkan kenyamanan peneliti yang tidak merepotkan. 

Misalnya, brand Gurih (perusahaan makanan ringan) ingin mengumpulkan data tentang preferensi rasa snack yang diproduksi di kota Semarang.

Kemudian, tim peneliti memilih untuk melakukan survei di XY Mall Semarang. Tim peneliti lalu membagikan kuesioner kepada orang-orang yang melintas di area tersebut serta meminta mereka untuk mengisi survei tentang preferensi rasa snack.

Pada contoh kasus tersebut, convenience sampling digunakan karena tim peneliti ingin mengambil sampel yang mudah diakses dan nyaman. Responden sudah tersedia di area XY Mall yang merupakan pusat perbelanjaan tanpa memperhatikan probabilitas pemilihan lainnya.

2. Contoh Voluntary Response Sampling

Contoh berikutnya adalah voluntary response sampling, yaitu pengambilan responden sukarela.

Misalnya, kamu adalah seorang content creator, kemudian ingin mengumpulkan opini atau pendapat audiens tentang konten yang baru saja diunggah. Kemudian, kamu memutuskan menggunakan voluntary response sampling untuk mengumpulkan tanggapan dari audiens tersebut.

Lalu, kamu membuat kuesioner yang bisa diakses secara bebas oleh audiens kontenmu. Audiens yang ingin berpartisipasi dapat mengisi survei online tersebut dengan cara menjawab semua pertanyaan yang telah disusun dalam kuesioner.

Tidak ada keharusan dan kewajiban bagi audiens untuk mengisinya. Sehingga, mereka memiliki kebebasan untuk merespons atau tidak merespons. Sebab,  partisipasi mereka sepenuhnya sukarela.

Sudah Paham Perihal Non-Probability Sampling?

Non probability sampling adalah metode pengambilan sampel yang tidak acak. Setelah membaca penjelasan yang lengkap dan mendalam tersebut, mulai dari pengertian hingga contohnya, semoga kamu tidak bingung lagi saat akan mengumpulkan data penelitian.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page