Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih sebagai subjek penelitian dan menjadi representasi dari populasi tersebut. Di dalam proses penelitian yang dilakukan, peneliti biasanya akan menerapkan teknik tertentu, salah satunya adalah Non Probability Sampling.
Daftar ISI
Pengertian Non Probability Sampling
Non Probability Sampling adalah sebuah teknik sampling yang memberikan peluang maupun kesempatan tak sama untuk setiap unsur atau anggota populasi agar dijadikan sebagai sampel. Elemen sampling dipilih dengan berdasarkan kebijakan atau preferensi peneliti itu sendiri.
Dalam teknik sampling ini, pemilihan sampelnya memang tidak secara acak. Lalu untuk temuannya pun juga tidak dapat langsung digeneralisasikan sebagai hasil penelitian terhadap sebuah populasi.
Adapun tujuan melaksanakan penelitian dengan teknik Non Probability Sampling adalah untuk melakukan generalisasi terhadap populasi yang sifatnya tidak terlalu penting daripada penemuan yang didapatkan saat melakukan penelitian.
Tujuan lainnya bisa juga karena peneliti mengalami hambatan-hambatan tertentu yang membuatnya harus mengembangkan sumber daya yang dimilikinya.
Kelebihan Non Probability Sampling
Beberapa kelebihan Non Probability Sampling adalah seperti berikut:
1. Lebih Praktis dan Kondusif dalam Menyebarkan Survei
Teknik ini cenderung lebih kondusif serta praktis untuk peneliti saat menyebarkan survei. Saat dilakukan secara benar, maka hasil pengambil sampel akan jadi berkualitas.
2. Lebih Efektif dan Efisien
Memperoleh respons dengan melalui Non Probability Sampling cenderung lebih cepat serta hemat biaya. Responden penelitian akan merespons secara cepat daripada subjek penelitian yang ditentukan secara acak. Ini karena mereka mempunyai motivasi tinggi untuk ikut berpartisipasi.
3. Bisa Menargetkan Kelompok Tertentu
Kelebihan metode sampling ini juga mampu menargetkan kelompok dari jenis sampel maupun populasi tertentu. Tentu saja cara ini cenderung lebih fleksibel untuk penelitian.
Jenis Non Probability Sampling
Beberapa jenis dari metode sampling ini yaitu:
1. Opportunity Sampling/Accidental Sampling/Convenience Sampling
Pada jenis pertama ini, sampel dipilih dengan berdasarkan ketersediaan. Metode penelitian tersebut berfokus pada kemudahan akses terhadap subjek penelitian. Misalnya melakukan survei pelanggan yang ada di mall maupun melakukan survei orang yang sekadar lewat di jalan.
Metode sampling ini juga disebut convenience sampling karena peneliti merasa mudah saat melakukan sampling serta berhubungan dengan subjek. Jika ingin melakukan penelitian tapi mengalami keterbatasan sumber daya, maka convenience sampling bisa menjadi pilihan.
2. Judgment Sampling/Purposive Sampling
Berikutnya, jenis Non Probability Sampling adalah judgment sampling. Jenis pengambilan sampling yang satu ini juga cukup populer. Ada juga yang menyebutnya sebagai sampel subjektif atau selektif karena menyesuaikan terhadap penilaian peneliti saat menentukan siapa yang dipilih untuk berpartisipasi.
Jadi, peneliti bisa secara implisit menentukan sampel perwakilan atau sampel representatif yang sesuai kebutuhannya. Selain itu, peneliti juga bisa melakukan pendekatan secara khusus terhadap individu yang mempunyai karakteristik tertentu. Pendekatan seperti ini kerap dipilih media di dalam menemukan opini publik serta melakukan penelitian kualitatif.
Jenis sampling kali ini dinilai lebih menghemat waktu serta biaya. Akan tetapi, cenderung rentan mengalami kesalahan penelitian serta bias. Meskipun potensinya luas, namun belum tentu representatif.
3. Voluntary Sampling
Sesuai namanya, voluntary sampling ini dilakukan dengan mengambil subjek secara sukarela. Biasanya subjek tersebut yang menawarkan diri untuk menjadi sampel penelitian. Ini terjadi karena mereka tertarik dengan topik atau survei yang dilakukan.
Kemudian tanpa peneliti minta pun, banyak subjek yang bersedia mengisi survei dan kemungkinan besar mereka akan memberi jawaban objektif terhadap topik survei tersebut.
4. Quota Sampling
Berikutnya ada quota sampling yang melakukan pengambilan sampel dengan berdasar pada standar yang sebelumnya telah ditetapkan. Teknik tersebut menentukan sampel representatif dari sebuah populasi dengan ketentuan atau kriteria tertentu.
Adapun karakteristik maupun proporsi sifat di dalam sampel tersebut harus sesuai dengan populasi. Jadi, peneliti akan mulai membuat standar penetapan atau kriteria sampling terlebih dahulu. Kemudian mencari subjek yang memenuhi kriteria tersebut.
5. Referral Sampling/Snowballing Sampling
Jenis yang terakhir adalah snowballing sampling. Metode sampling ini merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan situasi atau kondisi di mana populasinya sama sekali tak diketahui (unknown) dan jarang.
Biasanya peneliti akan meminta bantuan elemen pertama yang sebelumnya ditunjuk untuk populasi. Selanjutnya meminta elemen pertama tersebut untuk menunjuk atau merekomendasikan elemen lainnya yang sesuai deskripsi atau kebutuhan sampel, begitu seterusnya.
Jadi, snowballing atau referral sampling ini akan terus berlanjut. Ukuran populasinya pun akan terus meningkat seperti bola salju.
Sudah Paham Apa Itu Non Probability Sampling?
Jadi, pada hakekatnya Non Probability Sampling adalah teknik yang tidak bergantung terhadap pengacakan. Teknik tersebut lebih mengandalkan kemampuan dari seorang peneliti di dalam memilih elemen sampel.
Kemudian hasil pengambilan dari beragam jenis populasi serta sampel tersebut mungkin bias. Bisa juga malah mempersulit seluruh elemen populasi dalam menjadi bagian sampel secara merata.