Norma Kesopanan: Pengertian, Tujuan, Sumber, dan Contohnya

Apa itu norma kesopanan? Seperti yang diketahui, manusia merupakan makhluk sosial. Artinya, kamu akan selalu dituntut untuk berlaku sopan terutama dalam hal berinteraksi dengan orang lain baik lewat perkataan maupun perbuatan.

Dalam berinteraksi, kamu harus memperhatikan apa yang boleh serta tidak boleh dilakukan. Semuanya diatur di dalam sebuah norma dan salah satu norma tersebut adalah norma kesopanan.

Pengertian Norma Kesopanan

Norma atau aturan kesopanan merupakan aturan yang mengatur bagaimana seseorang harus bersikap serta bertingkah laku sesuai ketentuan yang dianggap sopan maupun sesuai budaya serta kebiasaan yang berlaku di masyarakat. 

Norma ini biasanya berkaitan dengan bagaimana cara bertutur kata, cara berperilaku, cara berpakaian, dan sebagainya.

Selain itu, norma kesopanan memiliki sifat relatif. Mengapa demikian? Pada dasarnya aturan maupun ketentuan yang berlaku di masyarakat ini cenderung berbeda-beda. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh budaya, lingkungan, waktu, dan sebagainya.

Misalnya, di Indonesia, saat kamu ingin menyapa seseorang, maka biasanya cukup dengan mengucapkan salam serta berdoa. Akan tetapi, hal ini akan terasa kurang sopan saat kamu melakukan hal tersebut ketika berada di Korea. Ini karena umumnya seseorang hanya perlu membungkuk ketika ingin menyapa penduduk Korea.

Bukan hanya antar negara, di Indonesia pun norma ini juga bersifat relatif. Misalnya saat kamu selesai makan dan bersendawa, di daerah tertentu hal ini akan dianggap kurang sopan. Akan tetapi, di daerah lain menunjukkan sendawa merupakan tanda seseorang puas dan menikmati makanan yang dihidangkan.

Tujuan Norma Kesopanan

Secara umum, norma kesopanan bertujuan agar tercipta suasana yang nyaman di masyarakat. Saat seseorang mampu bertutur kata serta berperilaku secara baik, maka akan tercipta keharmonisan serta kerukunan di masyarakat.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan penerapan norma yang juga disebut sebagai norma adat.

1. Menjaga Tata Krama serta Menghargai Hak Orang Lain

Norma adat bertujuan untuk menjaga tata krama dalam masyarakat. Caranya yaitu dengan menghargai hak orang lain, misalnya hak untuk tidak berbicara sendiri saat ada yang berbicara.

Selain itu, ini juga berkenaan dengan hak untuk menggunakan bahasa yang sopan saat berbicara kepada orang yang lebih tua. Saat semua orang mampu menerapkan norma ini secara baik, kehidupan bermasyarakat pun akan jauh lebih harmonis.

2. Menghadirkan Suasana Nyaman

Ketika semua orang di lingkungan masyarakat mampu menerapkan norma ini secara benar, itu artinya masing-masing individu tersebut akan sopan serta ramah satu dengan yang lain. 

Bayangkan saat ada seseorang atau bahkan beberapa yang seenaknya melakukan sesuatu tanpa memperhatikan orang lain. Orang pun merasa terganggu dengan tindakan tersebut sehingga menyebabkan suasana yang tidak nyaman. 

Sebaliknya, saat kamu memiliki pemahaman bagaimana cara bersikap serta berbuat kepada orang lain, maka kamu tidak akan menyinggung atau merugikan orang tersebut. Dengan begitu, akan tercipta suasana nyaman karena semua pihak akan saling menghargai di dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Menghindari Perselisihan

Idealnya, norma kesopanan ini berkaitan dengan pengucapan dan perbuatan. Ketika seseorang kurang memperhatikan bagaimana dia berbicara dan berperilaku, maka hal tersebut berpotensi merugikan orang lain karena bisa jadi ada hak yang dilanggar.

Akibatnya, hubungan pun menjadi tidak harmonis dan sering menyebabkan perselisihan. Akan tetapi, ketika kamu mampu menerapkan norma adat ini secara benar, itu artinya kamu dapat menghargai hak-hak orang lain baik lewat tutur kata maupun tingkah laku.

Hasilnya, orang lain pun merasa tidak kamu rugikan bahkan kemungkinan kamu akan menjadi seseorang yang disegani di masyarakat.

4. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab

Saat menerapkan norma kesopanan secara benar, itu artinya kamu mampu menjalankan tanggung jawab menjalankan aturan atau standar yang berlaku di masyarakat.

Seseorang yang mampu menjalankan tanggung jawabnya secara baik, menandakan bahwa orang tersebut bisa dipercaya. Tidak heran saat kamu mampu menerapkan norma adat ini di lingkungan masyarakat, orang-orang biasanya akan mempercayakan sesuatu kepada diri kamu. 

Misalnya, meminta untuk mengambil jabatan sebagai ketua RT, imam salat, dan sebagainya.

Sumber Norma Kesopanan

Pada dasarnya, budaya, tradisi, serta adat istiadat yang berlaku di suatu wilayah merupakan sumber dari norma kesopanan. Ketiga hal ini lalu berkembang dan berlaku di masyarakat tertentu. Ketiganya juga merupakan pedoman bagaimana seseorang harus berinteraksi dengan sesama manusia. 

Memang aturan ini biasanya tak tertulis, akan tetapi terdapat sanksi yang harus kamu pahami. Sanksinya pun bermacam-macam, namun umumnya berbentuk sanksi sosial.

Akibat Melanggar Norma Kesopanan

Telah dijelaskan bahwa meskipun aturan ini sifatnya tidak tertulis, akan tetapi ada sanksi yang menjadi konsekuensi seseorang yang melanggar norma tersebut. Sanksinya bisa berupa hukuman sosial mulai dari teguran, celaan, cemooh, sampai dikucilkan.

Jadi jangan heran saat ada seseorang yang tidak mampu menerapkan norma kesusilaan dengan benar. Orang lain pun tidak segan menegur maupun mencemoohnya. Bahkan untuk kasus yang lebih parah, pelanggarnya bisa dikucilkan dan masyarakat pun bahkan enggan berinteraksi dengan orang tersebut.

Contoh Norma Kesopanan

Berikut beberapa contoh norma adat istiadat yang perlu kamu ketahui:

  • Menghormati orang lain serta tidak mengganggu kegiatan mereka.
  • Bertutur kata yang sopan serta tidak menggunakan kata-kata yang kasar. Di daerah Jawa, umumnya masyarakat akan menggunakan Krama Inggil saat berbicara dengan seseorang yang lebih tua seperti guru, orang tua, kakek-nenek, dan lain-lain.
  • Menjaga jarak sosial serta tidak masuk sembarangan ke ruang pribadi tanpa izin orang tersebut.
  • Menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
  • Menunjukkan rasa empati serta tidak menyakiti hati orang lain.
  • Mematuhi tata tertib serta tidak melakukan perbuatan yang merusak lingkungan atau barang orang lain.
  • Menjaga hak-hak orang lain serta tidak melakukan tindakan yang sifatnya diskriminatif.
  • Menjaga lisan dan tangan dari menyebarkan informasi yang tidak benar, terutama saat informasi tersebut akan merugikan orang lain.
  • Menjaga diri untuk tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kenyamanan serta keamanan orang lain.
  • Menghargai orang lain yang ingin mengekspresikan dirinya dan berusaha tidak menghambatnya, asalkan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ciri Norma Kesopanan

Sebuah aturan bisa disebut sebagai norma adat istiadat saat mempunyai ciri-ciri seperti berikut:

1. Bersifat Kedaerahan

Ciri pertama dari norma ini adalah bersifat lokal. Maksudnya, norma tersebut hanya berlaku di lingkungan masyarakat tertentu saja. Kemungkinan aturan dari suatu daerah tidak selalu berlaku di tempat lain sehingga kamu harus benar-benar paham aturan dan pantangan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Misalnya ketika kamu berada di Korea Selatan, menulis nama seseorang menggunakan tinta merah dianggap hal yang tidak sopan. Saat kamu melakukannya, secara tidak langsung kamu berharap orang tersebut mati. 

Akan tetapi, di Indonesia hal ini bukan sesuatu yang dilarang. Menulis nama orang menggunakan tinta apa saja bukan larangan. Ini karena tidak ada arti khusus sehingga tidak masalah jika melakukannya.

2. Pemberi Sanksi Adalah Masyarakat

Meskipun tidak tertulis, namun aturan-aturan di dalam norma kesopanan juga mempunyai alat penegakannya sendiri yang sifatnya tidak resmi. Ini berbeda dengan norma hukum yang mempunyai alat penegak hukum melalui lembaga-lembaga legal. 

Pada norma kesopanan, yang menjadi pengadil atau alat penegak aturan adalah masyarakat. Tidak ada lembaga tertentu yang menangani perihal aturan tersebut, termasuk orang yang melanggarnya. 

Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan di lingkungan masyarakat ada satu atau beberapa orang yang memang diberikan kepercayaan sebagai pengadil atas orang-orang yang melanggar aturan adat.

3. Sanksi Berupa Teguran, Celaan, bahkan Dikucilkan

Tentu saja akan ada hukuman bagi orang yang melanggar norma tersebut. Akan tetapi, biasanya sanksi yang diberikan cenderung berbeda-beda, begitu juga dengan seseorang yang melanggar norma kesopanan yang berlaku di masyarakat.

Orang yang melanggar akan mendapatkan teguran, celaan, kritikan, gunjingan, dan sebagainya. Bahkan di beberapa daerah ada yang sampai dikucilkan karena mungkin pelanggaran yang dilakukannya sudah amat parah.

Memang terkait sanksi ini tidak ada aturan tertulis yang mengaturnya. Masyarakat akan secara alami memberikan sanksi kepada para pelanggar norma tersebut. Itulah mengapa sanksi yang diberikan bernama sanksi sosial.

4. Bagian dari Budaya

Ciri selanjutnya dari norma adat istiadat ini merupakan bagian dari budaya. Maksudnya, norma tersebut menjadi warisan para leluhur kemudian secara turun-temurun diwariskan ke generasi berikutnya sampai sekarang. 

Ini membuat aturan tersebut terkadang dianggap kuno, terutama jika kamu membandingkan dengan era modern seperti sekarang. 

Meskipun kuno, masyarakat tersebut tetap berpegang teguh terhadap aturan ini dan bahkan tidak ingin melanggarnya. Namun di beberapa daerah lain bisa jadi ada yang sedikit melonggarkannya. 

5. Tercipta dari Hubungan atau Pergaulan

Norma kesopanan berasal dari interaksi yang dilakukan antar individu atau anggota masyarakat. Melalui interaksi inilah kemudian timbul beberapa hal yang dianggap boleh serta tidak boleh.

Setiap anggota masyarakat biasanya akan melakukan interaksi yang berbeda-beda dengan masyarakat lainnya. Hal ini menciptakan norma adat yang berbeda juga.

Contoh Pelanggaran terhadap Norma Kesopanan

Beberapa contoh perbuatan atau tindakan yang melanggar norma ini antara lain:

  • Menggunakan kata-kata kasar serta tidak pantas dalam percakapan, terutama saat berkomunikasi dengan yang lebih tua.
  • Memasuki ruang atau area pribadi orang lain secara sembarangan.
  • Mengganggu aktivitas orang lain secara sengaja.
  • Menyakiti perasaan orang lain baik dengan perkataan maupun perbuatan.
  • Tidak peduli terhadap kebersihan diri serta lingkungannya.
  • Melakukan tindakan yang merusak lingkungan atau barang-barang milik orang lain.
  • Melakukan tindakan yang membahayakan orang lain.
  • Menghambat kebebasan orang lain yang ingin mengekspresikan dirinya.
  • Menyebarkan informasi tidak benar alias hoax.

Sudah Paham Apa Itu Norma Kesopanan?

Sekian pembahasan seputar norma kesopanan. Kesimpulannya, ini merupakan aturan secara tak tertulis yang mengatur bagaimana ucapan dan perbuatan individu saat berinteraksi dengan masyarakat. Semoga bermanfaat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page