Karya sastra dalam bentuk tulisan selalu memiliki banyak penggemar dan pembaca. Ini karena karya sastra dalam bentuk tulisan selain memiliki nilai seni juga mengandung hiburan. Salah satu jenis karya tulis yang banyak digemari adalah novel, terlebih lagi novel fiksi. Ingin tahu bagaimana contoh novel fiksi? Simak di sini!
Daftar ISI
Apa Itu Novel Fiksi?
Sebelum mengenal lebih dalam tentang pengertian novel fiksi, Anda akan mengetahui pengertian dari novel terlebih dahulu. Novel merupakan salah satu karya sastra tertulis yang berbentuk prosa atau karangan yang sangat panjang. Umumnya, karya sastra ini terdiri atas 10.000 kata atau bahkan lebih.
Sebuah novel akan menceritakan berbagai rangkaian kehidupan tokoh yang berada di dalamnya serta orang di sekelilingnya. Novel sendiri memiliki perwatakan, latar, sifat, tokoh, dan unsur lain sebagaimana halnya sebuah cerita. Unsur inilah yang membangun dan menghidupkan cerita tersebut.
Karya sastra ini terdiri atas dua macam, yaitu novel fiksi dan novel non-fiksi. Novel non-fiksi merupakan novel yang berdasar pada kejadian yang nyata. Sedangkan novel fiksi merupakan novel yang ditulis bukan berdasarkan kejadian nyata, melainkan imajinasi para pengarangnya.
Struktur yang Terdapat pada Novel Fiksi
Sekarang Anda sudah mengetahui apa itu pengertian novel serta novel fiksi. Nah, sebelum menginjak ke berbagai contoh novel fiksi, mari mengenal beberapa struktur yang terdapat pada karya sastra berikut ini:
1. Abstrak
Struktur pertama yang ada pada sebuah novel adalah abstrak. Abstrak merupakan sebuah ringkasan cerita yang terdapat pada bagian awal novel. Adanya abstrak ini berguna untuk menjelaskan bagaimana gambaran seluruh cerita novel kepada para pembaca.
Namun, keberadaan abstrak sendiri bersifat opsional. Artinya, pengarang dapat membubuhkan abstrak maupun tidak pada suatu novel. Tidak hanya di awal novel, abstrak kadang juga terdapat pada sampul halaman novel bagian belakang. Hal tersebut berguna untuk menarik minat para pembaca.
2. Orientasi
Sesuai dengan namanya, struktur orientasi yang terdapat pada novel adalah sebuah pengenalan awal. Pengenalan ini meliputi pengenalan karakter tokoh, latar belakang tempat, latar belakang suasana, hingga perwatakan tokoh. Adanya orientasi ini dapat membantu pembaca untuk lebih memahami isi novel nantinya.
3. Komplikasi
Dalam sebuah cerita, pasti ada satu titik yang digunakan sebagai konflik utama. Lalu, agar dapat menuju ke konflik tersebut tidak dapat langsung dilakukan begitu saja. Karena para pembaca pasti akan kebingungan.
Oleh karena itu, terdapat komplikasi yang mengutarakan awal mula terjadinya sebuah peristiwa dalam cerita. Setelah komplikasi, sebuah cerita akan menuju kepada konflik utama cerita. Di mana konflik ini merupakan letak kemenarikan cerita dalam novel.
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan struktur novel setelah adanya komplikasi. Evaluasi sendiri adalah klimaks atau puncak konflik yang ada pada novel. Biasanya, evaluasi terdapat di tengah-tengah cerita. Namun, pada beberapa kasus novel yang sangat kompleks, evaluasi bisa terbagi di beberapa bab pada karya tersebut.
Hal tersebut terjadi karena pada beberapa contoh novel fiksi yang kompleks terdapat puncak masalah yang tersebar di setiap bab pada karya.
5. Resolusi
Setelah menemukan puncak masalah, tentunya akan melewati penyelesaian masalah. Penyelesaian inilah yang disebut dengan resolusi. Resolusi merupakan ending atau akhir cerita pada sebuah novel. Karena akhir cerita, tentu saja letak resolusi umumnya selalu ada pada akhir novel.
Ada banyak tipe resolusi yang terjadi dan perlu Anda ketahui. Misalnya saja, resolusi yang berakhir bahagia, resolusi yang berakhir sedih, hingga resolusi yang menggantung. Biasanya, resolusi yang menggantung ini adalah sebuah pertanda akan munculnya seri baru dari novel sebagai lanjutan cerita.
6. Reorientasi
Setiap penggalan cerita yang tertulis dalam sebuah novel pasti mengandung makna tersirat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Hal tersebut tertuang seluruhnya pada bagian reorientasi di sebuah novel. Reorientasi sendiri seringkali disebut dengan koda.
Umumnya, koda terletak pada bagian paling akhir dari sebuah novel. Keberadaan koda bersifat fleksibel. Karena sebagian penulis mencantumkan koda pada novel, serta sebagian lainnya tidak mencantumkannya. Sehingga, para pembaca harus menyerapi dan mendalami maknanya sendiri.
Ciri-Ciri Novel Fiksi
Setelah mengetahui beberapa struktur yang terdapat pada novel fiksi sebagai panduan penulisan, kini saatnya Anda mengetahui ciri-ciri novel fiksi. Berikut ini adalah beberapa cirinya:
1. Bersifat Imajinatif
Sesuai dengan namanya, novel fiksi merupakan cerita yang imajinatif dan tidak terjadi langsung di dunia nyata. Kebanyakan alur cerita yang ada pada contoh novel fiksi merupakan hasil pemikiran dan imajinasi murni dari para penulisnya. Hal inilah yang membuat para pembaca juga memiliki imajinasi ketika membacanya.
2. Penggunaan Bahasa Konotatif
Ciri selanjutnya dari sebuah novel fiksi adalah penggunaan bahasa yang bersifat konotatif. Bahasa konotatif merupakan penggunaan bahasa yang tidak memiliki makna sebenarnya. Hal tersebut masih berkesinambungan dengan alur novel yang bersifat imajinatif.
3. Fokus pada Perasaan Emosional Pembaca
Meskipun memiliki plot alur yang tidak nyata, beberapa contoh novel fiksi seringkali sukses membuat emosi para pembaca. Baik dari marah, sedih, kecewa, ataupun bahagia. Hal tersebut terjadi karena para penulis memang sengaja berfokus pada emosi pembaca. Berbeda dengan kisah nyata yang berfokus pada logika.
4. Memiliki Tujuan dan Pesan Moral
Sama seperti kebanyakan karya tulis lainnya, novel fiksi juga memiliki tujuan atau pesan moral yang dapat dipetik oleh para pembaca. Meskipun ceritanya tidak nyata atau imajinatif, pesan moral yang disampaikan penulis juga dapat menyentuh hati para pembacanya.
4 Contoh Novel Fiksi
Ada banyak sekali novel fiksi yang beredar di Indonesia. Mulai dari yang tergolong best seller hingga diangkat menjadi sebuah film, sampai karya novel fiksi sederhana yang belum banyak disorot. Berikut ini adalah beberapa referensi novel fiksi yang cukup populer di Indonesia:
1. Bumi Manusia
Contoh novel pertama memiliki judul Bumi Manusia karangan Pramoedya Ananta Toer. Karya ini merupakan sebuah novel dengan latar belakang tahun 1940an yang mengangkat kisah cinta penduduk pribumi dan keturunan belanda selama masa penjajahan di Indonesia.
Dua tokoh utama dalam novel ini adalah Minke dan Annelis. Minke sendiri merupakan penduduk pribumi dan Annelis adalah penduduk keturunan belanda. Keduanya bertemu saat Minke berkesempatan mengunjungi rumah Tuan Mellema, yaitu orang tua Annelis untuk belajar.
Tak disangka, keduanya saling jatuh cinta. Namun, karena perbedaan kasta dan darah serta tidak mendapatkan restu, keduanya tidak bisa bersatu. Beberapa waktu silam, novel Bumi Manusia diangkat ke layar lebar. Di mana Iqbal Ramadhan berperan sebagai Minke, sedangkan Mawar De Jongh berperan sebagai Annelis.
2. Koala Kumal
Siapa yang tak mengenal novel komedi karangan salah satu komika atau stand up comedian ternama, yaitu Raditya Dika. Ya, novel yang berjudul Koala Kumal ini merupakan salah satu contoh novel fiksi karangan Raditya Dika yang sukses diserbu oleh para pembaca setianya.
Novel koala kumal ini merupakan karya yang menceritakan kisah cinta masa remaja dan dikemas dengan nuansa komedi, sehingga jauh lebih menarik. Buku ini menceritakan pahit dan manisnya sebuah kisah cinta monyet. Gaya bahasa dan tatanan buku ini cukup mudah dimengerti dan cocok untuk para remaja.
Tepat pada tahun 2016 lalu, novel Koala Kumal berhasil diangkat menjadi sebuah film yang viral dan memiliki banyak sekali penonton. Film bergenre komedi ini dibintangi Ernest Prakasa, Sheryl Sheinafia, Acha Septriasa, Dwi Sasono, Jessica Mila, Kevin Julio, dan masih banyak lagi
3. Laskar Pelangi
Laskar Pelangi merupakan salah satu novel fiksi paling fenomenal sepanjang sejarah. Novel yang kaya akan pesan moral ini merupakan karangan penulis ternama, yaitu Andrea Hirata. Melalui novel Laskar Pelangi, Andrea menuliskan sebuah kisah mimpi besar yang dialami oleh anak pesisir.
Laskar Pelangi sendiri memiliki latar tempat di daerah Desa Gantung, Kabupaten Belitung Timur, sebuah daerah yang sangat jauh dari peradaban kota. Dikisahkan terdapat 10 anak dari keluarga yang berbeda, yaitu Ikal, Lintang, Mahar, dan kawan kawan yang memiliki semangat belajar tinggi meskipun dengan keadaan terbatas.
Akibat kisahnya yang sangat inspiratif ini, Laskar Pelangi diangkat menjadi sebuah film yang fenomenal pada tahun 2008. Serta disutradarai oleh Riri Riza dan diproduksi langsung di kabupaten Belitung Timur sesuai dengan latar tempat yang penulisnya kisahkan.
Tak hanya filmnya saja yang melejit. Bahkan, soundtrack lagu dari film laskar pelangi dengan judul Laskar Pelangi yang dibawakan oleh band Nidji juga mendadak populer dan banyak didengarkan oleh masyarakat.
4. Negeri 5 Menara
Negeri 5 Menara merupakan salah satu contoh novel fiksi yang juga memiliki banyak pesan moral dan kisah inspiratif. Novel karangan Ahmad Fuadi ini menceritakan kisah seorang pemuda bernama Alif yang mengikuti nasihat ibunya untuk mengemban ilmu di pondok pesantren.
Tak disangka, ternyata pondok pesantren itulah yang mengubah hidupnya. Alif mendapatkan banyak sekali teman yang memiliki mimpi sangat besar. Mereka bertekad untuk mewujudkan mimpi tersebut agar dapat menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Novel ini telah diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar yang cukup terkenal pada tahun 2012 silam. Dibintangi oleh Gazza Zubizareta, Aryo Wahab, Ikang Fawzi hingga Eriska Reinisa, film ini sukses menarik perhatian jutaan penonton dan mampu memberikan kisah inspiratif tersendiri bagi para penikmatnya.
Manakah Contoh Novel Fiksi Kesukaan Anda?
Sekian ulasan mengenai pengertian, struktur, ciri, hingga contoh novel fiksi. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan Anda tentang penulisan karya sastra, khususnya novel fiksi. Apakah Anda juga gemar membaca novel fiksi?