Maluku merupakan wilayah Indonesia Timur yang masih kental dengan adat istiadat dan budayanya. Salah satu bentuk bukti kebudayaan tersebut adalah keberadaan berbagai jenis pakaian adat. Pada artikel ini, kami akan menguraikan jenis-jenis pakaian adat Maluku sekaligus masing-masing makna dan ciri khasnya.
9 Pakaian Adat Maluku Populer
Berikut ini adalah beberapa macam pakaian adat Maluku lengkap dengan ciri khasnya yang perlu Anda ketahui:
1. Baju Cele
Pakaian adat Maluku yang pertama ini memiliki motif yang sangat khas dan unik dengan adanya garis geometris dan kotak-kotak kecil. Adapun untuk penamaannya sendiri berdasarkan pada cara pemakaiannya.
Biasanya, baju ini masyarakat Maluku kenakan bersamaan dengan kain cele. Untuk pilihan warna bajunya sendiri cenderung cerah, misalnya berwarna merah, ungu, hingga oranye. Pemilihan warna cerah ini membuat pemakainya akan terlihat lebih cerah dan cekatan.
Selain itu, baju ini juga biasanya masyarakat gunakan untuk upacara-upacara adat seperti pada pelantikan raja, pesta panen, dan lain sebagainya. Pada dasarnya, penggunaan pakaian adat ini pada pria dan wanita relatif berbeda.
Pada wanita, baju cele terbagi menjadi empat bagian utama, yaitu bagian atas yang berbentuk seperti baju kurung, sedangkan bagian bawahnya seperti rok lipat. Tidak hanya itu, pada bagian pinggang juga terdapat kain cele yang dililitkan lalu disampirkan ke bahu.
Ciri khas lain dari penggunaan pakaian adat Maluku ini yaitu rambut sang wanita akan tersanggul dan berhiaskan tusukan kode yang bernama haspel. Biasanya, haspel terbuat dari emas atau perak. Selain itu, perempuan yang mengenakan pakaian ini juga biasanya menggunakan selop sebagai alas kakinya.
Sedangkan baju cele untuk pria berbentuk menyerupai jas dengan dalaman kemeja berwarna senada dengan pasangan wanitanya. Motif baju cele untuk laki-laki pun hampir sama dengan milik perempuan, hanya saja pria tidak menggunakan hiasan kepala apa pun.
Terlebih lagi, perbedaan lainnya adalah bahwa laki-laki melengkapi pakaian tersebut dengan sepatu pantofel berwarna hitam. Kehadiran sepatu pantofel ini akan menambah kesan elegan dan gagah.
2. Baju Kimun Gia, Pakaian Adat Maluku khas Kerajaan
Pakaian adat Maluku berikutnya adalah baju Kimun Gia yang biasanya dipakai oleh permaisuri kerajaan. Bentuk dari gaun ini begitu anggun dan istimewa sehingga cocok digunakan oleh para permaisuri. Selain itu, pakaian ini juga mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Maluku Utara yang sangat mereka junjung tinggi.
Baju ini berupa kebaya putih panjang yang terbuat dari kain satin berkualitas tinggi dengan bordir indah sebagai atasannya. Tidak hanya itu, bawahan dari baju ini berupa kain songket berhias benang emas yang memiliki ikat pinggang berwarna emas.
Saat permaisuri menggunakan pakaian ini, mereka juga akan mengenakan selendang emas dan perhiasan yang terbuat dari intan, berlian, dan emas yang cantik. Penggunaan emas pada baju ini melambangkan kejayaan dan status sosial yang tinggi.
3. Manteren Lamo
Pakaian adat Maluku berikutnya yaitu Manteren Lamo yang mana biasanya dibuat khusus untuk keturunan kerajaan pada masa lampau. Untuk itulah, pakaian ini menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Ternate dan Tidore yang masih masyarakat setempat jaga sampai sekarang.
Bahan untuk membuat pakaian ini adalah bordiran detail dari emas. Untuk bentuknya sendiri berupa jas tertutup berwarna merah yang mana melambangkan keperkasaan dan kekuasaan sultan pada masa itu.
Selain itu, pakaian ini juga memiliki sembilan kancing besar yang terbuat dari perak, sehingga tampilannya terlihat sangat mewah khas kerajaan. Karena bentuk dan makna itulah yang membuat masih segikit orang yang berani memodifikasinya menjadi pakaian jenis lainnya.
4. Baju Nona Rok, Pakaian Adat Maluku Saat Menari
Pakaian adat Maluku Utara ini biasanya dikenakan oleh wanita yang menari di acara-acara tertentu. Ciri khas dari baju ini yaitu bahan dasarnya yang terbuat dari kain brokat halus dengan ikat pinggang dari bahan perak.
Pakaian ini umumnya semakin sempurna dengan pemakaian kaos kaki berwarna putih dan sepatu pantofel hitam. Bagian bawahnya adalah rok yang memiliki lipit kecil dengan motif kembang kecil berwarna merah atau oranye. Pemakainya juga akan mengenakan konde berbentuk bulan dengan tusuk konde emas.
5. Kebaya Hitam Gereja
Selanjutnya, kebaya Hitam Gereja merupakan pakaian adat Maluku yang biasanya dipakai saat peribadatan ke gereja. Model kebaya ini berupa baju kebaya lengan panjang berwarna hitam dari bahan brokat.
Dalam pemakaiannya, baju khas Maluku ini akan semakin cantik dengan kain sarung dan aksesoris seperti kain lenso, celana hitam, dan kaos kaki putih. Ada juga sanggul bulan dengan tusuk konde yang terpasang di rambut pemakainya.
Selain itu, saat wanita menggunakan kebaya hitam ini, maka pasangan laki-lakinya akan menggunakan setelan jas hitam dengan kemeja baniang. Untuk bagian bawahannya biasanya akan menggunakan celana bahan dengan warna senada.
6. Kebaya Putih Tangan Panjang
Pakaian adat Maluku berikutnya ini biasanya dikenakan oleh orang-orang tertentu seperti guru, wanita kerajaan, maupun para kalangan bangsawan. Pakaian ini terbuat dari bahan brokat dengan motif bunga yang besar dan berhiaskan bordir indah di bagian belakangnya.
Dalam penggunaannya, seseorang akan mengenakan aksesoris tambahan untuk meningkatkan nilai estetikanya, seperti gelang di pergelangan tangan, tusuk konde, kancing di bagian depan, dan alas kaki berwarna putih. Kebaya ini biasanya masyarakat Maluku gunakan dalam acara-acara penting seperti pesta rakyat.
7. Kebaya Dansa
Pada dasarnya, Kebaya Dansa adalah istilah yang menggambarkan pakaian adat Maluku untuk kaum pria yang mana sering dipasangkan dengan Baju Nona Rok. Baju ini memiliki bentuk menyerupai kemeja tanpa kancing dengan kerah melingkar.
Warna dari Kebaya Dansa biasanya akan menyesuaikan warna Baju Nona Rok yang sedang wanita kenakan pada saat itu. Hal ini menciptakan harmoni dalam tampilan pasangan dan menambah sentuhan kecantikan. Kebaya Dansa umumnya dikenakan pada saat pesta rakyat.
8. Baniang Putih
Pakaian adat Maluku ini berasal dari daerah Maluku Tengah dan ditujukan untuk kaum pria. Pakaian ini berbentuk mirip kemeja dengan kancing berukuran kecil yang berwarna putih.
Salah satu ciri khasnya adalah kerahnya yang berbentuk melingkar, memberikan kesan tampilan yang unik dan istimewa. Selain itu, pakaian ini sering kali dipadukan dengan rompi atau jas berwarna khusus. Ini membuat pria yang mengenakannya terlihat gagah dan tampan.
9. Baju Koja, Pakaian Adat Maluku Terunik
Terakhir, Baju Koja adalah jenis pakaian adat Maluku yang memiliki bentuk jubah panjang dan berhiaskan banyak warna. Beberapa warna yang umum dalam Baju Koja adalah merah muda, biru muda, dan kuning muda. Biasanya, pakaian ini dipadukan dengan celana panjang berwarna putih atau hitam.
Untuk melengkapi pakaian Baju Koja, biasanya pemakainya akan menggunakan hiasan kepala unik yang bernama toala palulu. Pakaian ini sering digunakan dalam berbagai acara khusus seperti upacara adat, pesta rakyat, dan pernikahan masyarakat Maluku.
Pakaian adat Maluku ini termasuk jenis pakaian daerah yang paling sederhana. Sebab, dalam penggunaannya, pemakainya tidak menggunakan banyak aksesoris sehingga terkesan lebih elegan dan mempesona.
Sementara untuk kaum wanita, pakaian adat ini terdiri dari kebaya sebagai bagian atasnya dan kain songket sebagai bagian bawahnya. Dalam pemilihan warna, biasanya senada dengan warna yang kaum pria pilih, karena ini adalah pakaian pasangan.
Namun, dalam pemilihan warna, pilihan umumnya tetap pada dua warna utama, yaitu kuning dan hijau. Namun, berbeda dengan pakaian kaum pria yang sederhana, Baju Koja untuk kaum wanita sering kali berhiaskan berbagai aksesoris pelengkap yang indah.
Aksesoris tersebut berupa taksuma yang berupa hiasan kalung, serta ada anting dan alas kaki yang bernama tarupa. Tidak hanya itu, wanita juga akan menggunakan sanggul ke atas dan mahkota kecil di rambutnya. Bahkan beberapa wanita akan menambahkan selendang untuk mempermanis penampilan mereka.
Sudah Tahu Apa Saja Pakaian Adat Maluku?
Setelah mengetahui kesembilan pakaian adat Maluku di atas, selanjutnya Anda bisa langsung tentukan sendiri untuk menggunakan pakaian yang mana. Tugas kita sebagai generasi penerus bangsa yang baik adalah melestarikan pakaian adat yang ada.
Salah satu cara melestarikan pakaian adat adalah dengan menggunakannya pada acara-acara tertentu. Selain itu, Anda juga bisa melestarikannya dengan menghargai orang yang menggunakan pakaian adat ini sampai sekarang. Semoga artikel ini bermanfaat!