Paragraf Campuran: Ciri Pengertian dan Contohnya Berbagai Tema

Dalam sebuah tulisan, paragraf merupakan sebuah komponen yang penting untuk Anda ketahui. Seperti kebanyakan unsur lain pada sebuah tulisan, paragraf memiliki banyak jenis. Paragraf campuran adalah salah satunya. Lantas, apa itu paragraf campuran dan apa saja ciri-cirinya? Pelajari selengkapnya dalam artikel berikut!

Apa itu Paragraf?

Agar dapat memahami apa itu paragraf campuran, Anda perlu tahu pengertian dari paragraf itu sendiri. Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf merupakan bagian dari sebuah bab yang terdapat dalam suatu karangan. Di mana normalnya memiliki ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.

Sama seperti paragraf lainnya, paragraf campuran adalah salah satu bagian dari suatu karangan yang tidak bisa terpisahkan. Seluruh jenis paragraf, termasuk paragraf deduktif-induktif adalah sebuah paragraf yang tidak memiliki batasan kata. Lantas, mengapa sebuah tulisan harus terdiri dari satu atau lebih paragraf? 

Fungsi utama dari paragraf adalah untuk menandai pergantian gagasan baru. Karenanya, sebuah paragraf akan memiliki kalimat utama yang berisi gagasan atau ide yang ingin disampaikan oleh seorang penulis.

Jika sebuah tulisan hanya berisi satu tulisan tanpa dipisahkan oleh garis baru. Tentu saja, para pembaca akan kesulitan untuk membacanya. Apalagi untuk memahami gagasan utama dari tulisan tersebut. 

Meski begitu, di masa kini paragraf kian menjadi lebih singkat. Karena pembaca yang lebih mudah mencerna paragraf singkat dan tidak menyukai paragraf panjang, berbelit-belit, dan tidak memiliki info penting. Sehingga mereka dapat membaca langsung tanpa harus membaca secara seksama.

Jenis-Jenis Paragraf

Sebenarnya, jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama dibedakan menjadi empat jenis, yakni deduktif, induktif, deduktif-induktif (campuran), dan ineratif. Namun, sesuai dengan namanya, paragraf campuran adalah gabungan dari dua jenis alinea. Agar lebih memahaminya, berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Paragraf Deduktif

Jenis campuran adalah jenis alinea yang memiliki sebutan lain sebagai deduktif-induktif. Lantas, apa itu paragraf deduktif?

Paragraf deduktif dapat dikatakan sebagai sebuah jenis paragraf yang memiliki letak gagasan di bagian awal paragraf. Setelah ada gagasan di kalimat awal, isi dari kalimat-kalimat berikutnya adalah penjelas maupun gagasan pendukung dari kalimat yang ada di awal.

2. Paragraf Induktif

Sebaliknya, paragraf induktif merupakan jenis paragraf yang letak gagasan utamanya berada di bagian akhir paragraf. Kalimat-kalimat sebelum gagasan utama biasanya merupakan argumen yang akan memperkuat kalimat terakhir. Paragraf argumentasi biasanya memakai paragraf induktif.

3. Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah paragraf yang menggabungkan konsep dari paragraf deduktif dan paragraf induktif. Artinya, jenis paragraf ini memiliki gagasan utama yang letaknya ada di bagian awal dan akhir paragraf.

Meskipun muncul dua kali, paragraf deduktif-induktif tidak memiliki dua gagasan utamanya yang berbeda di dalam sebuah paragraf. Tujuan dari paragraf deduktif-induktif adalah untuk bentuk penegasan gagasan utama agar pembaca lebih teryakinkan.

Jenis-Jenis Paragraf Campuran

Meski dapat ditulis secara deduksi atau induksi, jenis-jenis paragraf ini adalah yang seringkali Anda temukan di paragraf deduktif-induktif. Berikut ini adalah beberapa jenis paragraf deduktif-induktif yang dibedakan berdasarkan tujuan penulisan atau dalam kata lain berdasarkan fungsinya:

1. Paragraf Narasi

Paragraf narasi merupakan sebuah jenis alinea yang berisi atau menceritakan sebuah peristiwa atau satu masalah dengan harapan agar pembaca memiliki perasaan terhibur atau justru terharu. Berdasarkan sifatnya, ada dua macam narasi, yakni yang berupa fakta dan fiksi.

2. Paragraf Deskripsi

Selanjutnya, deskripsi adalah salah satu jenis paragraf campuran yang memiliki isi berupa gambaran suatu keadaan atau suatu objek dengan sejelas mungkin. 

Sehingga, pembaca dapat seolah-olah membayangkan peristiwa yang terjadi di sebuah tulisan atau dapat membayangkan barang yang dideskripsikan sebuah tulisan.

3. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memiliki tujuan akhir untuk menerangkan suatu pokok permasalahan atau suatu pokok permasalahan yang dapat memperluas wawasan pembaca. Biasanya, salah satu jenis paragraf berdasarkan fungsi ini ditulis dalam urutan waktu yang runtut atau yang sering kali orang sebut kronologis.

Meski sudah merupakan sebuah jenis paragraf yang sangat khusus. Namun, ternyata paragraf jenis eksposisi ini dapat terbagi lagi dari berbagai jenis tergantung dari tujuan ditulisnya paragraf tersebut.

4. Paragraf Persuasi

Layaknya kalimat ajakan, paragraf persuasi merupakan sebuah jenis alinea yang isinya memiliki tujuan untuk mempengaruhi atau membuat para pembaca tertarik dengan gagasan penulis. Pada dasarnya, paragraf campuran adalah salah satu jenis yang dapat Anda gunakan untuk menulis persuasi secara efektif dan baik.

5. Paragraf Argumentasi

Jenis yang terakhir dari kualifikasi ini adalah paragraf argumentasi. Paragraf argumentasi merupakan sebuah alinea yang memiliki atau mempunyai sebuah tujuan untuk membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya.

Dasar dari tulisan atau paragraf dengan jenis argumentasi adalah pemikiran yang bersifat kritis dan logis. Dengan kata lain, paragraf ini harus ditulis berdasarkan fakta yang dapat sang penulis pertanggungjawabkan.

Ciri-Ciri Paragraf Campuran

Layaknya jenis paragraf lainnya, paragraf campuran adalah sebuah alinea yang memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri paragraf deduktif-induktif yang dapat Anda lihat untuk mengidentifikasinya:

  • Setiap paragraf memiliki pola pengembangan yang berbeda-beda, tidak terkecuali dengan paragraf deduktif-induktif. Karena memiliki letak gagasan utama di awal dan akhir paragraf, maka pola pengembangan paragraf deduktif-induktif adalah umum-khusus-khusus-umum.

Artinya, paragraf ini diawali dengan kalimat umum yang menyampaikan gagasan tertentu. Selanjutnya, kalimat khusus dipakai untuk menjelaskan gagasan awal. Baru di akhir paragraf ada kalimat umum lagi yang berusaha menekankan poin di awal.

  • Selain dari pola pengembangan, ciri utama dari sebuah paragraf deduktif-induktif adalah gagasan keduanya biasanya berisi simpulan yang merupakan argumentasi tertentu.

Contoh Paragraf Campuran

Agar Anda lebih mudah untuk memahami bagaimana caranya menggunakan paragraf deduktif-induktif. Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan paragraf campuran atau paragraf deduktif-induktif dengan tema berbeda:

1. Tema Kesehatan

Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol adalah sebuah faktor risiko utama penyebab penyakit jantung koroner. Hampir 80 persen penderita jantung koroner karena kadar kolesterol tinggi dalam tubuh. Oleh karena, kolesterol adalah penyebab utama dari penyakit jantung koroner.

2. Tema Pendidikan

Pendidikan karakter sangat diperlukan bagi anak. Terbukti bahwa pendidikan karakter membuat anak lebih taat dan lebih bermoral. Jika berhasil dilakukan, maka sumber daya manusia di suatu negara akan jadi lebih berkualitas. Maka dari itu, pendidikan karakter sangat baik untuk pembangunan di masa depan.

3. Tema Tulisan

Paragraf campuran adalah paragraf dengan gagasan yang ada di awal dan akhir paragraf. Biasanya, kalimat di bagian tengah paragraf campuran berisi hal-hal yang mendukung gagasan pertama. Lalu, di bagian akhir ada gagasan kedua yang lebih meyakinkan. Maka tidak heran jika paragraf campuran sering digunakan di tulisan.

4. Tema IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat lepas dari apa yang namanya komunikasi. Kegiatan manusia apapun pasti akan menggunakan sarana komunikasi, baik yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan serta peradaban tidak akan pernah maju seperti sekarang tanpa adanya sarana komunikasi.

5. Tema Makhluk Hidup

Semua makhluk hidup di bumi ini membutuhkan air. Sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh air, karena itu makhluk hidup perlu air untuk bertahan hidup. Selain untuk diminum, air juga manusia butuhkan dalam industri juga pertanian. Tumbuhan juga membutuhkan air untuk dapat tumbuh dan berkembang. Semua makhluk hidup tidak mungkin bisa bertahan hidup tanpa adanya air.

6. Tema Lingkungan

Membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan. Lingkungan yang tercemar tentu akan menimbulkan banyak bibit penyakit yang berbahaya. Selain itu, sampah juga bisa menyumbat sungai dan akan menyebabkan banjir saat musim hujan. Banjir yang melanda pemukiman akan membuat lingkungan semakin kotor. Oleh sebab itu, agar kebersihan lingkungan tetap terjaga Anda perlu membuang sampah di tempat yang sudah tersedia.

Sudah Paham Mengenai Apa itu Paragraf Campuran?

Berikut tadi adalah ulasan mengenai pengertian, ciri-ciri, maupun contoh dari paragraf campuran. Intinya, paragraf deduktif-induktif adalah sebuah jenis paragraf yang cukup menantang untuk ditulis. Lantas, apakah Anda sudah bisa menulis paragraf deduktif-induktif yang baik dan benar?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page