Pasar oligopoli merupakan salah satu jenis pasar yang sudah tidak asing bagi sebagian orang. Namun, masih banyak yang masih belum mengenal mengenai pasar ini. Artikel ini akan membantu semua orang untuk mengetahui semua hal mengenai pasar ini. Mari kita simak sekarang juga!
Daftar ISI
Pengertian Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan pasar yang memiliki lebih banyak pembeli dibanding dengan jumlah penjual. Hal itu membuat pasar ini dijuluki sebagai pasar persaingan tidak sempurna.
Dengan penjual yang relatif sedikit, mereka dapat memengaruhi harga pasar atau keadaan pasar yang akhirnya mengakibatkan ketidakseimbangan persaingan harga. Hal tersebut juga didasari dengan penguasaan pasar oleh beberapa perusahaan dengan suatu komoditi.
Masih belum bisa dipastikan berapa perusahaan yang bisa tergabung dalam pasar oligopoli. Tapi yang jelas, jumlahnya sangat rendah sehingga dapat menguasai pasar secara signifikan.
Ketidakseimbangan jumlah penjual dan pembeli membuat pasar ini memiliki persaingan yang sangat ketat, tidak jarang beberapa perusahaan banting harga. Harga yang mereka pakai memiliki jarak yang cukup tinggi terhadap satu dengan yang lain, sehingga mempengaruhi harga pasar.
Pasar ini menghasilkan jumlah produsen yang sedikit menguasai pasar dan juga berusaha untuk mendapatkan pembeli yang sebanyak-banyaknya. Sehingga, produsen baru akan susah untuk masuk ke dalamnya.
Pasar jenis ini juga merupakan suatu persaingan dagang yang tidak sehat karena sebagian produsen yang ada di dalamnya sudah memiliki banyak pembeli. Oleh sebab itu, di Indonesia, pemerintah melarang adanya pasar ini. Peraturan ini tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2 Undang-Undang No.5 Tahun 1999.
Jenis Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli masih dibedakan lagi menjadi beberapa jenis pasar yang berbeda. Adapun beberapa jenis pasar ini yang dipraktekkan di perekonomian masyarakat yaitu:
1. Terdiferensiasi
Istilah terdiferensiasi memiliki arti dapat dibedakan. Hal tersebut berarti pasar jenis ini menjual berbagai macam produk yang bisa dibedakan dengan yang lain. Contohnya adalah harga yang mereka tawarkan akan berbeda dari produsen satu dengan produsen yang lain.
2. Non Kolusi
Jenis pasar ini memungkinkan produsen untuk menetapkan harga dengan melihat perkembangan harga dari produsen lain. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah usaha, agar kompetitor tidak bisa bersaing dengan harga tersebut.
3. Homogen
Pasar ini juga disebut dengan pure oligopoly. Jenis pasar ini menjual berbagai macam produk yang identik namun sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Contoh produk yang dipasarkan di pasar ini adalah air mineral, rokok, semen, dan lain sebagainya.
4. Kolusi
Jenis pasar ini merupakan jenis pasar yang memungkinkan para produsen yang terlibat untuk bekerjasama dalam menaikkan suatu harga. Hal tersebut bertujuan untuk membuat bisnis dapat berjalan dengan statis dan tidak memiliki persaingan yang ketat.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
Pasar ini juga memiliki beberapa ciri yang bisa terlihat dari sistem yang mereka jalankan. Adapun beberapa ciri-ciri tersebut, sebagai berikut.
1. Terdiri Dari Dua atau Lebih Perusahaan yang Bergabung
Ciri pertama yang bisa terlihat adalah pasar ini memiliki dua atau lebih perusahaan yang tergabung. Pasar ini bisa terwujud jika jumlah perusahaan atau produknya kurang dari 10%.
Ciri-ciri ini mendukung fakta bahwa di pasar oligopoli terjadi persaingan yang tidak sehat. Hal tersebut terjadi karena produk yang banyak peminatnya hanya berasal dari perusahaan atau produsen yang sudah memiliki ”nama” dan juga banyak orang telah mengenal produk tersebut.
2. Produk Bersifat Homogen
Produk yang diperjualbelikan di dalam pasar ini bersifat homogen. Perusahan atau produsen yang ada di dalamnya biasanya hanya menjual satu jenis produk saja. Oleh sebab itu, persaingan yang terjadi juga semakin ketat.
Dengan begitu produk yang lain bisa saling menggantikan, sehingga memudahkan pembeli untuk mendapatkan produk yang diinginkan dengan mudah karena produknya bersifat homogen.
3. Harga antar Produk Hampir Sama
Selain produknya yang bersifat homogen, produknya juga memiliki harga yang hampir sama untuk setiap perusahaan atau produsen. Meskipun berbeda, tapi perbedaannya relatif sedikit.
Harga yang hampir sama ini adalah sebab dari jumlah produsen yang tidak begitu banyak sehingga membuat harganya tidak bervariatif dan juga menimbulkan persaingan. Persaingan terjadi karena jika salah satu produsen menaikkan atau menurunkan harga produk, maka produsen yang lain akan mengikuti jejeknya.
4. Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang
Strategi pemasaran yang matang merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi perusahaan yang akan memasarkan produknya di pasar oligopoli. Dalam pasar itu memiliki persaingan yang sangat ketat dan hanya sedikit produsen yang ada di dalamnya. Produk dan harga pun juga sangat bersaing.
Maka untuk menghadapi hal tersebut, perusahaan harus memiliki strategi yang matang agar bisa bersaing dalam pasar tersebut. Jika berhasil, maka akan banyak pembeli yang tertarik untuk mencoba produk yang mereka pasarkan.
5. Satu Produsen dapat Mempengaruhi Produsen Lain
Kebijakan produsen utama memengaruhi produsen lain dalam memasang harga. Dalam pasar ini, produsen utama merupakan penentu kebijakan, sehingga semua produsen yang ikut dalam pasar tersebut akan mengikuti kebijakan yang sudah mereka buat.
Sebagai contoh, jika produsen utama menentukan harga suatu produk, maka semua produsen yang terlibat dalam pasar itu akan menyamakan harga yang produsen utama cantumkan.
6. Produsen Baru akan Mengalami Kesulitan ke Pasar Oligopoli
Ciri dari pasar oligopoli yang terakhir adalah produsen yang baru akan mengalami kesulitan untuk bersaing di pasar ini. Tak sedikit produsen baru yang pada akhirnya mempersempit jangkauan pasar, mendapatkan keuntungan kecil bahkan sampai mengalami kebangkrutan akibat bergabung di pasar ini.
Nyatanya, mempertahankan perusahan yang ada dalam pasar oligopoli tidaklah mudah. Oleh sebab itu, banyak sekali produsen yang tidak bisa bertahan dengan kebijakan tersebut.
Contoh Pasar Oligopoli
Pasar ini merupakan tempat dengan penawaran yang sangat ketat. Sebagai konsumen pun tentunya akan memilih penawaran yang terbaik, terlebih jika perusahaan tersebut memiliki produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Adapun beberapa contoh pasar oligopoli yang ada di sekitar kita seperti
- Perusahaan Rokok
- Industri Semen
- Jasa Penerbangan
- Layanan Telekomunikasi
- Pabrik Handphone
- Produsen Mie Instan
- Industri Kendaraan bermotor
Kelebihan Pasar Oligopoli
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa pasar ini memiliki banyak tantangan bagi perusahaan yang akan memasarkan produknya. Meskipun begitu, pasar ini juga akan memberikan banyak manfaat kepada setiap perusahaan yang memperjualbelikan produknya. Berikut adalah beberapa kelebihan pasar ini:
- Persaingan yang ketat membuat setiap perusahaan melakukan banyak inovasi terhadap produknya dan selalu menjaga kualitas produk yang mereka perjual belikan.
- Harga produk bisa dibilang relatif sesuai dengan keinginan masyarakat. Hal itu terjadi karena persaingan yang ketat sehingga produsen tidak ingin mematok harga terlalu tinggi agar masih bisa bersaing dalam pasar.
- Meskipun barang yang dijual bersifat homogen, namun pembeli masih bisa untuk memiliki berbagai merek yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
- Kegiatan produksi barang juga akan menjadi lebih efektif.
Kekurangan Pasar Oligopoli
Pasar ini juga pasti memiliki kekurangan yang harus perusahaan pahami agar masih tetap bisa bertahan dan akan mendapatkan pembeli yang banyak. Berikut adalah beberapa kelebihan pasar oligopoli.
- Produsen baru memiliki kesulitan untuk masuk pasar ini sehingga membuat pertumbuhan ekonomi cenderung melambat. Hal tersebut terjadi karena hanya beberapa produsen yang mengalami persaingan pasar.
- Kebijakan dari produsen utama atau biasanya yang terlaris sangat mempengaruhi pasar. Produsen di bawah mereka harus menyesuaikan perubahan yang mereka lakukan untuk tetap bertahan.
- Modal untuk pemasaran sangat tinggi karena persaingan tersebut sehingga bisa menyebabkan pemborosan ekonomi jika pemasarannya tidak tepat sasaran.
- Maraknya perang harga antar produsen.
- Kemungkinan untuk mendapat konsumen yang loyal sangatlah tinggi, sehingga membuat produsen lain akan kesulitan bersaing di pasar dengan konsumen yang sama.
- Banyak hak paten yang perusahaan besar sehingga membuat produsen yang baru harus membatasi pengembangan produk mereka.
- Memiliki kesulitan untuk melakukan pemerataan pendapatan.
- Tingginya peluang untuk memunculkan eksploitasi berlebihan dalam kegiatan pasar.
- Perusahaan yang lebih besar memiliki peluang yang lebih tinggi untuk menikmati skala ekonomi karena mereka bisa menurunkan biaya produksi dan menurunkan harga pasar. Hal ini sangat merugikan perusahaan baru dan perusahaan yang skalanya di bawah mereka.
Pasar Oligopoli, Menguntungkan atau Merugikan?
Pada dasarnya, pasar ini sangat menguntungkan bagi perusahaan yang sudah lama di bidangnya dan memiliki banyak pembeli yang cukup loyal sehingga membuat mereka masih bertahan di pasar.
Sedangkan ia sangat merugikan perusahaan baru yang sedang merintis bisnis yang sama. Sebab, mereka sudah kalah dari pembeli yang loyal dan pasar sudah mengikuti harga yang perusahaan besar tetapkan.