Pembagian Benua Amerika: Sejarah, Letak dan Pembagian Kawasan

Selain luasnya wilayah geografis benua Amerika, unsur kebudayaanya pun sangat beragam. Seperti halnya benua lain, terdapat pembagian benua Amerika berdasarkan beberapa faktor. Artikel ini akan membahas pembagian tersebut secara lebih mendetail mulai dari sejarah, letak, hingga batas wilayahnya.

Mengenal Pembagian Benua Amerika

Pembagian benua Amerika merupakan upaya pengelompokkan wilayah-wilayah di sepanjang benua Amerika berdasarkan kesamaan pada karakteristik- karakteristik tertentu. Hal ini muncul karena luasnya wilayah benua tersebut, sehingga untuk memudahkan pendataan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pembuatan peta geografis, maka upaya tersebut tersebut pun dilakukan.

1. Pembagian Benua Amerika Berdasarkan Corak Budaya

Berdasarkan corak budayanya, pembagian benua Amerika mengacu kepada corak kebudayaan dominan yang menjadi ciri khas dalam satu wilayah besar. Berdasarkan hal tersebut, wilayah benua Amerika terbagi menjadi dua, yaitu Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Wilayah Amerika Utara meliputi negara Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko. Lokasi ini kental dengan kebudayaan khas Eropa Barat, seperti halnya Inggris, Perancis, dan Jerman. Hal ini terlihat melalui penggunaan bahasa, penamaan wilayah, dan kebiasaan-kebiasaan penduduk Amerika Utara yang cenderung mirip Eropa Barat.

Sementara itu, wilayah Amerika Selatan kental dengan corak budaya Eropa Selatan, seperti Spanyol dan Portugis. Wilayahnya meliputi Amerika Tengah serta Amerika Latin. Penggunaan bahasa latin sebagai bahasa sehari-hari serta mayoritas penduduknya beragama Katolik merupakan ciri dari kebudayaan Eropa Selatan.

2. Bentang Alam yang Membagi Benua Amerika

Selain dari segi kebudayaan, terdapat juga pembagian benua Amerika yang mengacu kepada bentang alam benua Amerika itu sendiri. Pembagian ini umum disebut sebagai Continental Gulf of Division atau Continental Divide. Merupakan pembagi hidrologis benua Amerika yang sebagian besar rentangnya berupa pegunungan.

Pembagian wilayah ini meliputi Selat Bering di Alaska hingga Selat Magellan di Chile memisahkan aliran-aliran sungai yang bermuara di Samudra Pasifik dari aliran sungai yang berakhir di Samudra Atlantik (termasuk di Teluk Meksiko dan Laut Karibia) serta sistem sungai yang tuntas di Samudra Arktik.

Meskipun terdapat banyak pemisah hidrologi di benua Amerika, tapi sistem pembagian benua Amerika yang besar ini lebih banyak menonjol dengan deretan pegunungan, seperti halnya Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes yang tentunya tampak lebih menonjol dari pembagi hidrologis.

3. Iklim pada Masing-masing Wilayah Benua Amerika

Selain adanya pembagian benua Amerika berdasar corak budaya dan bentang alam, iklim dari masing-masing wilayah juga dapat menjadi pembagi itu sendiri. Benua Amerika umum diketahui memiliki 4 jenis iklim, yaitu:

  • Kutub : Berciri memiliki jangka waktu musim panas yang sangat pendek dan durasi musim dingin yang panjang. Iklim ini meliputi wilayah Alaska, di Amerika Utara dan wilayah paling selatan di negara Chile dan Argentina di wilayah Selatan.
  • Subtropis : iklim subtropis memiliki ciri adanya empat musim: semi, panas, gugur dan dingin. Wilayah dengan iklim subtropis meliputi wilayah Amerika Utara seperti Kanada dan Amerika Serikat dan wilayah selatan di Amerika Selatan.
  • Tropis : suhu panas sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan udara lembab merupakan ciri dari iklim tropis. Iklim tropis banyak dijumpai di wilayah Amerika Tengah seperti Karibia, Bolivia, Meksiko dan wilayah Amerika Selatan seperti Brazil.
  • Gurun : wilayah benua Amerika yang memiliki iklim gurun umumnya dapat dijumpai di Amerika Utara, tepatnya Amerika Serikat. Wilayah-wilayah dengan iklim tersebut sering mengalami perubahan suhu secara mendadak dan memiliki curah hujan yang sangat sedikit

Sejarah Pembagian Benua Amerika

Dapat dikatakan jika pembagian benua Amerika bermula saat penjelajahan Christopher Columbus dan grup ekspedisinya pada abad ke-13 membuka misi penjelajahan Amerika secara besar-besaran oleh bangsa Eropa.

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, suku Indian merupakan penduduk asli yang telah lama mendiami benua Amerika. Kolonialisme menghapus kebudayaan dan kehidupan suku Indian secara masif, penjelajahan dan penaklukan wilayah membuat konflik dengan suku Indian dan seringkali membuat jatuh korban.

Kolonialisme di tanah Amerika juga membuka sebuah dunia baru tempat yang sebelumnya tidak terjamah dan asing akhirnya menjadi terbuka di mata dunia. Sebagai contoh, tanaman coklat asal Amerika Selatan yang harus melalui proses pengolahan untuk menjadi coklat siap konsumsi favorit banyak manusia.

Pembagian benua Amerika bermula saat dunia memasuki era modern di mana modernisasi pembuatan peta dan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat. Hal ini mendorong terjadinya penjelajahan dan pendalaman kebudayaan, wilayah dan pengetahuan pada wilayah-wilayah di benua Amerika.

Selain itu, bentuk benua Amerika yang berbeda (memiliki daratan besar di utara dan selatan) dan hanya dihubungkan dengan daratan Amerika Tengah yang kecil (sebelum adanya terusan Panama), juga turut mendorong adanya pembagian benua Amerika berdasar bentuk geografis benua ini.

Letak Benua Amerika dan Pembagiannya Berdasarkan Wilayah

Benua Amerika memiliki letak astronomis 35 BB – 170 BB dan 83 LU – 55 LS dengan luas wilayah 42.188.000 km2. Benua ini terletak di belahan bumi bagian barat dan ada di antara Samudra Atlantik di timur dan Samudra Pasifik di barat, serta ada di antara Samudra Arktik di utara dan Samudra Atlantik di selatan.

Letak geografis benua Amerika ini pula turut memberikan dampak terhadap pembagian benua Amerika dari segi iklim dan keanekaragaman hayati lainnya. Pembagian benua berdasarkan iklim telah dipaparkan secara ringkas dan padat dalam poin pertama artikel ini.

Lebih lanjut lagi, keanekaragaman hayati antara Amerika Utara dan Amerika Selatan jelas sangat berbeda mengingat kondisi iklim dan lingkungan yang sangat berbeda. Sebagai contoh, wilayah Amerika Selatan memiliki hutan hujan tropis di sepanjang sungai Amazon dan memiliki banyak hutan endemik seperti piranha dan anaconda.

Sementara itu, wilayah Amerika Utara yang memiliki iklim sub tropis lebih banyak memiliki hutan iklim sedang dan tundra untuk wilayah beriklim gunung, serta gletser dan padang es untuk wilayah beriklim beku. Sementara fauna wilayah ini adalah hewan-hewan yang mampu bertahan di suhu dingin seperti beruang dan aligator.

Terdapat 35 negara berdaulat sepanjang benua Amerika. Dari banyaknya negara tersebut, nampaklah jelas pembagian benua Amerika menilik dari peta politik yang membedakan wilayah-wilayah benua Amerika menjadi:

  • Amerika Utara: Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko.
  • Karibia: Antigua dan Barbuda, Bahama, Barbados, Kuba, Puerto Riko, Dominika, Republik Dominika, Grenada, Haiti, Jamaika, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Trinidad dan Tobago.
  • Amerika Tengah: Belize, Costa Rica, El Salvador, Guatemala, Honduras, Nicaragua, dan Panama
  • Amerika Selatan: Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Colombia, Ecuador, Guyana, Guyana Prancis, Paraguay, Uruguay, Perú, Suriname, dan Venezuela.

Lebih lanjut lagi, pembagian benua Amerika menurut wilayah geografis ini memiliki karakteristik-karakteristik tertentu dalam bidang sosial budaya, dalam hal:

1. Ciri Khas Sosial Budaya

Seperti yang telah dijelaskan pada poin pertama artikel ini, sosial budaya merupakan salah satu aspek yang melatari pembagian benua Amerika. Semenjak kolonialisme bangsa-bangsa Eropa tiba di tanah Amerika, terjadi banyak percampuran budaya antara bangsa pendatang dan bangsa asli yang menghadirkan keunikan tersendiri.

Sebagai contoh, wilayah Amerika Utara yang lebih banyak menggunakan bahasa Inggris (Amerika, Kanada, Meksiko) dan Perancis (Kanada). Sementara itu, penduduk Amerika Tengah, Karibia dan Amerika Selatan lebih banyak menggunakan bahasa Portugis dan Spanyol.

Lebih lanjut lagi, budaya yang ada pun juga turut dipengaruhi oleh unsur kebudayaan lokal dan kepercayaan pendatang yang dominan di suatu wilayah. Misal, upacara Semana Santa di Guatemala yang memperingati Hari Paskah di mana patung Yesus Kristus dan Bunda Maria diarak melewati karpet khusus bernama alfombra.

Sementara di wilayah Amerika Utara lebih kental dengan perayaan keagamaan Kristiani yang cenderung mirip dengan perayaan di Eropa, seperti halnya perayaan natal dengan pohon natal, ikon Sinterklas dan tradisi bertukar hadiah dengan orang-orang tersayang, tidak lupa dengan adanya daun Mistletoe.

2. Perbedaan Kondisi Ekonomi

Pembagian benua Amerika tentu bisa didasarkan pada ciri karakteristik kegiatan ekonominya. Jika wilayah Amerika Utara lebih banyak berdagang dengan komoditi minyak bumi, industri keuangan dan teknologi informasi, maka wilayah Amerika Selatan Lebih banyak mengandalkan sektor pertambangan mineral dan pariwisata.

Tentunya kamu pernah mendengar nama-nama perusahaan seperti Chevron, Apple dan Paypal bukan? Mereka semua berasal dari wilayah Amerika Utara. Sementara wilayah Amerika Selatan lebih mengarah kepada ekspor bahan-bahan mineral dan berbagai festival dan lokasi wisata yang eksotis.

Persatuan Humanitas dan Pembagian Benua Amerika

Adanya pembagian benua Amerika bagaikan pisau bermata dua bagi kehidupan  masyarakat global. Sisi baiknya adalah adanya informasi dan data mengenai keanekaragaman serta fenomena maupun gejala sosial dalam suatu wilayah. Hal ini mampu mendorong perkembangan wilayah yang lebih terencana sesuai kondisinya.

Sementara itu, hal ini juga berpotensi meningkatkan isu diskriminasi dan rasisme yang telah menjadi permasalahan sejak lama. Seharusnya, masyarakat mampu menyikapi topik pembagian benua Amerika sebagai sumber pengetahuan mengenai keragaman dan sejarah, bukannya menjadi alat untuk membeda-bedakan antar manusia.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page