Ada dua metode yang bisa kamu gunakan saat meneliti sesuatu, metode kuantitatif dan kualitatif. Keduanya adalah metode berbeda di mana kuantitatif bentuknya numerik yang nantinya diproses secara statistik. Sementara itu, penelitian kualitatif lebih menekankan analisis atau penjelasan deskriptif.
Pada artikel kali ini akan membahas lebih dalam apa itu metode kualitatif. Harapannya supaya kamu memahami betul metode ini dan bisa menerapkannya saat mengerjakan karya ilmiah seperti skripsi, makalah, dan lainnya.
Daftar ISI
Pengertian Penelitian Kualitatif
Kualitatif adalah sebuah metode penelitian yang bersifat deskriptif. Metode ini menggunakan data deskriptif untuk menganalisis dan menjelaskan suatu fenomena tertentu, baik individu maupun dinamika sosial, tanpa adanya unsur numerik dan alat-alat statistik.
Saat menggunakan metode ini, peneliti lebih menonjolkan sesuatu yang bersifat perspektif subjek. Mereka juga memanfaatkan landasan teori dari para ahli sebagai pemandu agar hasilnya sesuai dengan fakta di lapangan ketika penelitian berlangsung.
Tujuannya untuk menjelaskan suatu fenomena dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya. Metode ini mengutamakan pengamatan suatu peristiwa dan meneliti ke substansi makna dari peristiwa tersebut, sehingga perlu ketajaman analisis yang kuat.
Biasanya metode kualitatif dimulai dengan mengembangkan asumsi-asumsi dasar. Lalu, peneliti mengaitkannya dengan teori penelitian yang digunakan dan mengambil data dari survei lapangan kemudian diinterpretasikan.
Beberapa ahli dari berbagai literatur mencoba mendefinisikan pengertian dari penelitian kualitatif, seperti:
1. Ali dan Yusof (2011)
Ali dan Yusof mengatakan metode ini tidak menghadirkan alat-alat statistik dalam penelitian. Inilah yang membedakan antara penelitian lainnya, yakni kuantitatif. Sebab kuantitatif sangat bergantung pada perhitungan dan analisis statistika.
2. Suryono (2010)
Suryono memaparkan metode ini untuk menjelaskan suatu peristiwa. Lebih lengkapnya, Suryono mengatakan kualitatif bertugas untuk menyelidiki, menemukan, dan menjelaskan dampak sosial yang tidak bisa dijelaskan oleh pendekatan kuantitatif.
3. Moleong (2005)
Sementara itu, menurut pendapat Moleong, pendekatan ini berguna untuk memahami suatu fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Contohnya memahami perilaku, motivasi, tindakan, dan persepsi subjek penelitian.
Fenomena tersebut diteliti dengan cara mendeskripsikannya dalam bentuk kata-kata analisis dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
4. Merriam (2009)
Menurutnya, metode ini mencoba untuk mengeksplorasi dan memahami suatu fenomena lebih dekat dengan subjek yang berfokus pada proses dan pengalaman.
Dari sini mungkin kamu bertanya, siapa subjek dari metode penelitian deskriptif ini?
Subjeknya mencakup manusia dan semua yang dipengaruhi olehnya. Elemen-elemen itu saling berinteraksi dan menciptakan sebuah hubungan sehingga membentuk suatu perilaku, fenomena, atau peristiwa yang menjadi fokus utama pada penelitian ini.
Tujuan Penelitian Kualitatif
Sederhananya, metode ini bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena yang terjadi di masyarakat. Di sini, peneliti harus mencari tahu dan menggali informasi sedalam-dalamnya tentang suatu peristiwa untuk dijadikan data.
Peneliti juga harus mengerti betul masalah yang akan ditelitinya. Kalau peneliti tidak punya pengetahuan memadai tentang masalah tersebut, maka akan berpengaruh pada hasilnya bahkan tidak bisa memenuhi syarat penelitian kualitatif.
Pemahaman mendalam terkait masalah akan membantu kamu saat meneliti. Semakin memahami masalah, membuat risetmu semakin dalam. Kalau riset sudah dalam, maka data yang diperoleh juga mendalam. Kalau sudah begitu, hasil penelitian juga semakin berkualitas.
Baca Juga : Mengenal Metode Penelitian Kualitatif: Ciri, Tujuan dan Contohnya
Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
Untuk bisa membedakannya dengan metode penelitian kuantitatif, ada beberapa ciri yang bisa kamu pahami. Karakteristik itu seperti:
1. Sumber Datanya dari Lingkungan
Ciri khas dari penelitian kualitatif adalah sumber datanya dari lingkungan. Karena subjeknya fokus pada manusia dan sekitar, maka sumber penelitiannya berasal dari berbagai fenomena sosial yang terjadi. Jadi, cara menelitinya lewat interaksi langsung menggunakan observasi, pencatatan, dan penggalian ke sumber-sumber secara mendalam.
Bisa juga dikatakan metode ini menerapkan konsep bahwa peneliti adalah instrumen. Maksudnya, yang jadi instrumen penelitian adalah kamu sendiri sebagai peneliti. Kamu harus terjun langsung untuk menggali informasi, mencari data, merespon jawaban responden, dan menginterpretasinya untuk mendapat hasil penelitian.
2. Sifatnya Subjektif
Berbeda dengan kuantitatif, metode penelitian kualitatif cenderung bersifat subjektif. Mengapa bisa begitu? Ini karena metode penggalian data yang digunakan tidak menggunakan angket seperti kuantitatif, tapi lewat wawancara dan pengamatan.
Dari sinilah peneliti bisa mengolah data yang didapat dengan memasukkan berbagai perspektif termasuk perspektifnya sendiri.
3. Pendekatan Induktif
Peneliti biasanya mengumpulkan data terlebih dahulu, setelah itu baru mengolahnya. Mereka akan menganalisis data yang didapat untuk menjadi konsep atau teori.
Berbeda dengan metode penelitian kuantitatif yang mendahulukan hipotesis atau teori, kemudian hipotesis tersebut dikumpulkan lalu diuji.
4. Fokus ke Proses
Metode ini menuntut kamu untuk fokus ke proses. Artinya, peneliti membutuhkan waktu dalam proses pengerjaan karena bisa saja subjek penelitiannya mengalami suatu perkembangan.
Saat wawancara misalnya. Tentunya kamu membutuhkan lebih dari satu orang untuk mendapat informasi. Nah, bisa jadi ketika wawancara ke narasumber A, informasi yang didapatkan perlu mendapat konfirmasi dari narasumber B, atau bisa juga informasinya berbeda dengan kondisi lapangan.
Oleh karena itulah penelitian ini memerlukan waktu dan fokus ke proses yang membuatmu harus terus berinteraksi dengan subjek yang kamu teliti.
5. Hasil Data Deskriptif
Karena ini penelitian deskriptif, hasilnya pun berbentuk deskripsi. Berbeda dengan kuantitatif yang hasilnya berbentuk tabel, diagram, atau angka, kualitatif lebih ke mendeskripsikan hasil yang kamu dapat.
Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif
Selanjutnya, ketahui apa saja jenis-jenis penelitiannya berikut ini:
- Fenomenologi: Peneliti memahami satu orang atau lebih yang mengalami suatu peristiwa.
- Etnografi: Meneliti perilaku alami yang terjadi di suatu kelompok sosial atau budaya tertentu.
- Studi kasus: Meneliti individu, organisasi, bisnis, atau lembaga secara mendalam untuk mencari penyebab dan menggambarkan kondisi.
- Verifikasi: Untuk menguji kebenaran ilmu.
- Deskripsi: Penelitian untuk menjelaskan suatu masalah.
- Eksplorasi: Untuk menemukan pengetahuan dan masalah baru di bidang pendidikan.
- Studi dokumen: Penelitian yang menggunakan dokumen tertulis untuk dilakukan analisis dan interpretasi.
- Observasi alami: Sebuah pengamatan terhadap seluruh objek tertentu tanpa mengubahnya.
- Historis: Penelitian yang meneliti soal sejarah.
- Tindakan: Penelitian yang menerjemahkan pengetahuan ke dalam tindakan nyata dan mempelajari cara menanggapi situasi di lapangan
Prosedur dan Cara Mengolah Datanya
Kalau ingin menggunakan metode ini, ada beberapa prosedur yang harus kamu perhatikan, yaitu:
- Merumuskan masalah;
- Mengumpulkan data dari lapangan;
- Analisis data;
- Merumuskan hasil penelitian; dan
- Menyusun rekomendasi untuk membuat keputusan.
Dari prosedur itulah akan kamu ketahui bagaimana cara mengolah data penelitian deskriptif ini. Berikut caranya:
1. Mengumpulkan Data
Langkah pertama adalah mengumpulkan data. Untuk bisa mendapatkan data, kamu bisa melakukan berbagai cara, misalnya dari wawancara. Wawancara ini melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan informasi.
Selain itu, kamu juga perlu melakukan wawancara mendalam dengan narasumber. Supaya informasinya lebih mendalam, gunakan kreatifitas untuk menggali informasi penting karena hasil interview akan bergantung pada kemampuan tersebut.
Selain wawancara, ada observasi yang dilakukan lewat pengamatan dan pencatatan terhadap sesuatu yang kamu teliti. Bisa juga dengan forum group discussion atau lewat dokumentasi (catatan).
Semua bisa kamu gunakan tergantung topik apa yang ingin diangkat. Jadi, sesuaikan saja dengan masalah pada penelitianmu.
2. Reduksi dan Klasifikasi Data
Setelah mengumpulkan data sebanyak-banyaknya, lakukanlah penyaringan. Pilih dan pilah mana data yang relevan dan mendukung penelitian agar memudahkan kamu dalam menganalisis dan mendapatkan hasil terbaik untuk penelitian.
3. Menyajikan Data
Selanjutnya kamu perlu menyajikan dan menyusun data secara sistematis. Tujuannya agar hasil penelitian mudah dipahami.
4. Membuat Kesimpulan
Terakhir, kamu bisa menarik kesimpulan sebagai hasil akhir penelitian. Isi dari kesimpulan ini harus mencakup semua informasi yang kamu dapatkan. Jangan gunakan bahasa yang berbelit-belit dan hasil penelitian harus jelas.
Contoh Penelitian Kualitatif
Agar pemahamanmu lebih matang, ada beberapa contoh judul penelitian kualitatif/deskriptif, seperti:
- Nilai-Nilai Islam dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El-Khalieqy dan Implementasinya dalam Kehidupan.
- Analisa tentang Pelaksanaan Kegiatan English Day di SMA Jatinegara 02 Surabaya.
- Studi Kualitatif Kualitas Komunikasi Interpersonal dalam Mediasi Pembebasan Tanah oleh PT Subur Jaya Abadi.
Sudah Paham tentang Penelitian Kualitatif?
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengkaji suatu fenomena menggunakan analisis deskriptif. Berbeda dengan kuantitatif yang lebih mengedepankan statistika dan angka.
Meski tampak lebih mudah dari kuantitatif, namun sebenarnya metode ini memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya butuh waktu yang lama dan hasilnya cenderung subjektif. Supaya tidak salah metode, pastikan kamu paham betul mengenai apa yang sedang kamu teliti dan pilih metode yang sesuai untuk mendapat hasil maksimal.