Pengertian Asas Dasar Penilaian: Fungsi serta Hal yang Memengaruhinya

Mengaudit pembukuan keuangan merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh semua perusahaan. Perusahaan memerlukan auditor untuk mengurus pekerjaan tersebut agar sesuai dengan asas dasar penilaian. Lantas, sudahkan kamu paham dengan pengertian asas dasar penilaian atau judgment?

Simak pembahasannya secara tuntas lewat penjelasan berikut ini, yuk!

Pengertian Asas Dasar Penilaian

Pengertian judgement menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yaitu pendapat yang mempunyai dasar landasan bukti atau fakta yang ditemukan dalam proses penilaian. Tujuan mengungkapkan pendapat berdasarkan bukti dan fakta tersebut adalah untuk mencermati hal yang tersirat.

Auditor akan melakukan penilaian pada situasi tertentu yaitu melalui pengetesan terhadap sistem kontrol internal. Dengan kata lain, judgement juga bisa berarti kebijakan yang dikeluarkan oleh auditor selama proses audit. Kebijakan tersebut berpijak pada temuan informasi dari hasil audit.

Dalam konteks ini, pendapat mencakup berbagai aspek, antara lain estimasi terhadap objek audit, ide, dan gagasan. Mengingat temuan informasi dari auditor dapat memberikan pengaruh yang signifikan, maka seorang auditor wajib memberikan informasi yang sebenarnya dan tentunya berdasarkan fakta.

Itulah sebabnya, seorang auditor tidak hanya harus mempunyai kemampuan yang baik dalam menjalankan audit tetapi juga harus mempunyai sifat amanah.

Apa Fungsi Asas Dasar Penilaian/ Judgement dalam Audit?

Nah, sudah paham dengan pengertian asas dasar penilaian, ‘kan? Lalu, apa sih sebenarnya fungsi dari asas tersebut? Pahami lebih dalam lewat penjabaran singkat di bawah ini. 

1. Pertimbangan Profesional

Membuat pertimbangan profesional merupakan langkah awal yang dilakukan oleh auditor. Pertimbangan profesional ini akan memudahkan auditor untuk mengetahui risiko audit dan memutuskan material.

2. Menyusun Rencana Audit

Mengingat kondisi laporan keuangan tidak selalu sama, maka auditor akan menyusun rencana audit. Rencana audit ini membantu auditor untuk bisa melakukan proses audit sesuai dengan kondisi yang tepat. Untuk membuat perencanaan yang tepat ini, auditor memerlukan professional judgement.

Cakupan proses audit meliputi skeptisme dari auditor, prosedur audit yang memerlukan asas dasar penilaian, dan penentuan waktu.

3. Memutuskan Kecukupan Bukti

Setelah melakukan audit, dan berdasarkan pengertian asas dasar penilaian yang mereka miliki, maka auditor akan memutuskan kelayakan dan kecukupan bukti audit. Apabila bukti-bukti tersebut tidak cukup, maka auditor akan menggunakan asas dasar penilaiannya untuk melakukam tindakan baru dan mengevaluasi prosedur. 

4. Petimbangan Manajemen

Auditor tidak bisa memutuskan sendiri mengenai hasil audit piutang tak tertagih dalam audit. Supaya bisa membuat kebijakan yang tepat, maka akan memerlukan pertimbangan dari manajemen.

5. Mencari Tahu Adanya Kecurangan

Selama melakukan proses audit, auditor akan menggunakan asas dasar penilaian untuk mendapatkan temuan-temuan fakta. Selain itu, tugas lain dari auditor yaitu harus mampu untuk mengetahui adanya kecurangan atau kesalahan (fraud and error) dari keputusan yang telah dibuat.

6. Membuat Kesimpulan

Auditor juga akan menggunakan asas dasar penilaian ketika penilaian terhadap bukti-bukti audit dan membuat kesimpulan. Dengan demikian, semua pendapat dan kebijakan yang dibuat mempunyai pijakan pedoman yang jelas.

4 Faktor yang Umum Memengaruhi Asas Dasar Penilaian

Mempelajari pengertian asas dasar penilaian akan terasa tidak lengkap jika kamu tidak mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi judgement

1. Pengalaman Auditor

Kinerja auditor biasanya akan dipengaruhi oleh pengalamannya dalam bekerja. Melalui jam terbang yang tinggi, auditor pasti banyak menemukan berbagai macam permasalahan. Alhasil, auditor pun mempunyai kemampuan memecahkan masalah yang lebih baik.

Umumnya, auditor berpengalaman akan bekerja lebih terampil daripada mereka yang masih baru bekerja. Dengan demikian, auditor berpengalaman akan memberikan laporan audit yang lebih akurat.

2. Pengatahuan Auditor

Selama proses audit, seorang auditor harus mampu menemukan masalah yang dihadapi perusahaan. Supaya dapat menemukan masalah dengan mudah, maka auditor harus mempunyai pengetahuan yang luas dan dalam. 

Auditor harus mengetahui kesalahan apa yang terjadi dan bagaimana masalah tersebut bisa terjadi.

Nah, pengetahuan umum yang wajib diketahui oleh seorang auditor meliputi problem solving knowledge, general auditing, general world knowledge, functional area, specific industry, accounting issue, dan computing auditing. Proses audit pun akan berjalan lancar dengan mengetahui sejumlah pengetahuan wajib tersebut.

3. Kerumitan Tugas

Pengertian asas dasar penilaian telah menyebutkan bahwa salah satu tugas seorang auditor adalah mengungkapkan pendapat berdasarkan temuan bukti atau fakta yang tersirat. 

Pekerjaan ini memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi karena tidak jarang seorang auditor menemukan pekerjaan yang tidak terstruktur dengan baik.

Oleh karena itu, mereka memerlukan waktu dan pemeriksaan kembali menggunakan asas dasar penilaian untuk dapat memahami pekerjaan tersebut dengan baik. Kompleksitas tugas yang tidak diselesaikan dengan baik memberikan pengaruh besar terhadap hasil penilaian hasil audit. 

Wajar saja jika auditor akan mengerahkan semua pengalaman dan pengetahuannya agar dapat menyelesaikan proses audit tanpa adanya kesalahan. Selain itu, auditor bisa mendapatkan penilaian yang baik jika menggunakan banyak faktor pendukung dalam proses audit. 

4. Tekanan Ketaatan

Ketika menjalankan proses audit, tidak sedikit auditor yang mendapatkan tekanan yang dapat memengaruhi profesionalitas dan menyimpang dari standar etika. Umumnya, tekanan tersebut berasal dari auditor senior, atau atasan terhadap auditor junior.

Tekanan ini tentu memberikan dampak buruk karena dapat menghilangkan kredibilitas dan profesionalitas. Akibatnya, akan tumbuh rasa saling tidak percaya antara satu sama lain. 

Auditor junior pun akan enggan untuk bertanya jika melakukan kesalahan selama proses audit. Selain itu, suasana lingkungan kerja juga menjadi tidak nyaman.

Apa Tujuan Audit Menggunakan Asas Dasar Penilaian?

Asas dasar penilaian dapat digunakan untuk mengetahui tujuan audit. Silakan intip beberapa tujuan audit sebagai berikut.

1. Kelengkapan

Semua perusahaan pasti mempunyai jurnal untuk mencatat berbagai macam transaksi. Tujuan proses audit yaitu untuk memastikan apakah semua transaksi yang pernah dilakukan perusahaan tercatat ke dalam jurnal secara aktual.

2. Ketepatan

Meskipun semua transaksi tercatat kedalam jurnal, tetapi audit tetap diperlukan untuk mengetahui ketepatan antara saldo perkiraan dengan  transaksi. 

Melalui proses audit, maka auditor dan perusahaan dapat mengetahui perhitungan yang benar, pencatatan dalam jumlah yang benar, serta pengklasifikasian dan pencatatan yang tepat.

3. Eksistensi

Pengertian asas dasar penilaian juga menerangkan bahwa auditor akan melakukan pengetesan pada sistem kontrol internal. Di samping itu pula, proses audit juga bertujuan untuk memastikan eksistensi semua kewajiban dan harta yang tercatat dalam laporan memang benar adanya.

Dengan begitu, proses audit yang menggunakan asas dasar penilaian ini juga dapat membantu meninjau jika terdapat catatan fiktif.

4. Penilaian

Hasil audit dapat menentukan apakah sebuah perusahaan sudah menerapkan prinsip akuntansi umum dengan benar. Dengan demikian, jika hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan prinsip umum akuntansi masih belum cukup baik, maka perusahaan bisa memperbaiki kondisi tersebut.

5. Klasifikasi

Salah satu penyebab permasalahan kondisi saldo keuangan yang tidak sesuai adalah kesalahan pada klasifikasi transaksi. Proses audit digunakan untuk memastikan transaksi terklasifikasi dengan benar dan dicatat pada tanggal yang tepat pula.

6. Ketepatan

Menerapkan asas dasar penilaian selama proses audit juga bertujuan untuk mengetahui ketepatan transaksi. Ketepatan ini berkaitan dengan pencatatan transaksi sesuai dengan tanggal yang tepat. Alhasil, angka-angka dalam buku besar dan rincian saldo pun jumlahnya sesuai.

7. Pisah Batas

Auditor yang memahami pengertian asas dasar penilaian dengan baik mampu mengetahui pisah batas semua transaksi. Maksudnya, semua transaksi yang tanggalnya berdekatan dengan neraca dicatat dalam waktu yang tepat. 

Biasanya, transaksi yang mendekati akhir waktu akuntansi sering mengalami kesalahan saji.

8. Pengungkapan

Tujuan lain audit menggunakan asas dasar penilaian yaitu untuk pengungkapan material yang salah saji. Pengungkapan tersebut akan disajikan dan dijelaskan secara wajar dalam catatan kaki laporan keuangan. Temuan salah saji material dalam penilaian mengharuskan auditor menerapkan penilaian pelatihan.

Prinsip-Prinsip Akuntansi dalam Menilai Asas Dasar Penilaian

Auditor juga menerapkan prinsip akuntansi dalam membawakan asas penilaian. Ada tiga jenis prinsip yang umum mereka gunakan dalam proses audit. 

1. Cost Principles

Auditor akan menggunakan cost principles untuk mencatat aset dan jumlah kas, baik aset yang diperoleh atau dibeli. Nilai aset yang sudah tercatat tidak bisa mengalami peningkatan. Cost principles merupakan pencatatan sederhana yang dapat memudahkan pelacakan.

2. Revenue Principles

Prinsip ini akan mencatat pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan jasa/barang. Penghitungan aliran harta akan dilakukan dalam jangka periode tertentu.

3. Matching Principles

Untuk mencocokkan biaya dengan pendapatan pada periode akuntansi yang sama, auditor bisa menggunakan matching principles. Dengan begitu, laba dan rugi perusahaan pun akan diketahui.

Baca Juga : Apa Itu Asas Tunai? Pengertian, Konsep, & Contohnya

Apa Peran Penting Pengertian Asas Dasar Penilaian dalam Pekerjaan Auditor?

Sederhananya, pengertian asas dasar penilaian merupakan pedoman yang digunakan oleh auditor untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain itu, auditor juga menggunakan fungsi judgement untuk membuat keputusan atau kebijakan yang tepat dalam melakukan proses audit dan membantu perusahaan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page