Penyebab Kebakaran Hutan Tersering di Indonesia, Yuk Simak!

Kebakaran hutan hampir setiap tahun terjadi di Indonesia, baik dalam skala kecil maupun besar. Penyebabnya pun beragam, dari yang murni karena faktor alam maupun ulah manusia baik yang disengaja maupun tidak. Jika kita cari tahu lebih lanjut, sebenarnya apa saja penyebab kebakaran hutan yang paling sering terjadi?

Penyebab Kebakaran Hutan: Mengapa Bisa Terjadi?

Dengan luas hutan yang hampir mencapai 130 juta hektar, bukan suatu hal yang tidak mungkin apabila kebakaran menjadi salah satu bencana alam yang kerap negara kita hadapi tiap tahun. Beberapa provinsi yang bisa kita bilang menjadi langganan kerusakan alam ini antara lain adalah Riau, Kalimantan, dan Sumatera. 

Pertanyaannya, mengapa kebakaran hutan bisa selalu terjadi setiap tahun di Indonesia? Ada banyak faktor yang menyebabkan ini. Beberapa ada yang bisa kita cegah, sedangkan sisanya terjadi begitu saja tanpa ada prediksi sebelumnya. Lantas, apa sajakah hal-hal yang menjadi penyebab kebakaran hutan?

Penyebab Kebakaran Hutan di Indonesia

Seperti yang bisa kita simpulkan dari penjelasan sebelumnya, penyebab kebakaran hutan di Indonesia berasal dari alam dan manusia. Semua faktor tersebut telah dirangkum di bawah ini, antara lain: 

1. Musim Kemarau yang Berkepanjangan

Sebagai negara tropis, Indonesia mengalami dua kali pergantian musim dalam satu tahun, yaitu musim hujan dan kemarau. Durasi yang cukup lama antar musim inilah yang menyebabkan banyak bencana alam terjadi. Misalnya, musim hujan yang lama akan memperbesar kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor.

Sedangkan di musim kemarau sendiri, kebakaran hutan menjadi salah satu ancaman mengerikan yang bisa terjadi kapan saja, tanpa adanya aba-aba. Bagaimana musim kemarau bisa menimbulkan api yang menyebabkan kebakaran? Inilah hal yang sebenarnya harus kita waspadai bersama-sama.

Saat musim kemarau, beberapa daerah di Indonesia berpotensi mencapai suhu tinggi, bahkan di atas 35 derajat. Dengan suhu panas tersebut, hutan atau ladang yang isinya daun-daun kering rentan kebakaran karena gesekan antara daun bisa menyebabkan panas, lalu menimbulkan asap dan kebakaran terjadi. 

Awalnya mungkin memang asap atau api kecil saja, namun dengan adanya lebih banyak daun kering di sekitar, tidak perlu menunggu waktu lama maka api akan menyebar. Kondisi seperti inilah yang tidak bisa kita prediksi, maka harus berhati-hati apabila bermukim di area hutan dengan dedaunan kering.

2. Sambaran Petir 

Penyebab kebakaran hutan yang berikutnya berasal dari sambaran petir. Lagi-lagi, masih berasal dari alam, dan siapa sangka saat petir menyambar, kebakaran hutan bisa terjadi? 

Hal ini tentu saja masuk akal. Apabila sebuah hutan dalam kondisi yang kering dengan jenis pohon yang juga mudah terbakar, maka api yang timbul dari sambaran petir bisa cepat menyebar. Hanya saja, jika kita lihat di Indonesia, kasus kebakaran hutan oleh petir cukup jarang terjadi.

Hal ini mungkin terjadi karena mayoritas petir menyambar saat musim hujan. Jadi, jika ada petir menyambar ketika musim hujan, kemungkinan kebakaran hutan sangat kecil. Sebab, curah hujan tinggi dan hutan memiliki kadar air banyak, sehingga api dari sambaran petir tidak akan mudah merambat.

3. Kegiatan Perkemahan 

Menikmati alam sambil berkemah memang tidak ada salahnya. Namun, apabila kegiatan seperti ini menimbulkan kelalaian seperti membuang puntung rokok sembarangan ke area yang rentan terbakar, maka itu sudah menjadi kesalahan besar. 

Selain permasalahan puntung rokok, kegiatan berkemah di hutan biasanya juga tidak lepas dari api unggun. Di sinilah kita harus lebih berhati-hati. Bagaimana caranya? Pertama, pastikan area tempat pembakaran api unggun jauh dari benda-benda yang mudah terbakar.

Kedua, pastikan api benar-benar sudah mati saat kegiatan api unggun selesai. Terkadang, api yang belum sepenuhnya mati bisa terkena angin dan menjadi lebih besar. Kemungkinan seperti ini bisa saja menyebabkan kebakaran apabila di sekitarnya terdapat semak belukar kering untuk rambatan api. 

4. Pembukaan Lahan untuk Industri dan lain-lain

Ulah manusia berikutnya yang bisa saja menjadi penyebab kebakaran hutan adalah pembukaan lahan untuk industri. Biasanya, untuk membuka sebuah lahan kosong di area hutan, salah satu langkah tercepat dan termudah yang manusia lakukan adalah dengan melakukan pembakaran. 

Hanya saja, dampak dari tindakan ini seharusnya juga mendapat perhatian lebih. Meskipun cepat untuk meratakan hutan, namun tetap saja ada kemungkinan api yang disulut di luar kendali dapat menimbulkan kepanikan. Sehingga, area yang seharusnya tidak terbakar menjadi ikut terbakar.

Dari sini, api tentu bisa menyebar. Apalagi jika kita hubungkan dengan poin pertama, adanya dedaunan kering dan material lain yang mudah terbakar bisa membuat api susah berhenti.

5. Ledakan Gunung Berapi

Kali ini, penyebab kebakaran hutan lagi-lagi terjadi karena aktivitas alam. Untuk hutan-hutan yang terdapat di daerah pegunungan, biasanya memiliki kemungkinan besar terjadi kebakaran, khususnya apabila gunung menunjukkan aktivitas vulkaniknya. 

Saat sebuah gunung berapi meletus, tentu akan mengeluarkan lava pijar dengan panas mencapai lebih dari 1000 derajat Celcius. Lava ini akan mengalir ke bawah dan menghancurkan apa saja yang dilaluinya. 

Jika di aliran lava tersebut terdapat banyak pohon kering, semak belukar atau benda lain yang gampang terbakar, maka kebakaran bisa terjadi dalam waktu singkat. 

6. Senapan Api untuk Berburu Satwa

Inilah alasan lain kenapa perburuan satwa liar tidak boleh dilakukan. Selain memperbesar kemungkinan langkanya suatu satwa, kemungkinan lain seperti kebakaran hutan juga bisa saja terjadi. Bagaimana berburu satwa bisa membuat hutan terbakar?

Gampang saja, pemburu satwa liar biasanya menggunakan senapan api untuk melancarkan aksinya. Peluru dengan percikan api yang sering salah sasaran ke arah daun atau ranting kering bisa membuat rambatan api yang cepat.

Terlebih lagi apabila musim kemarau panjang sedang melanda dan kadar air sedang turun-turunnya, maka tidak ada alasan mengapa kebakaran tidak bisa terjadi.

7. Penebangan Hutan Secara Besar-besaran

Tidak ada hentinya, ulah manusia yang satu ini juga bisa menyebabkan hutan terbakar. Penebangan hutan secara besar-besaran tidak hanya beresiko pada kemungkinan terjadinya banjir atau tanah longsor, melainkan juga kebakaran.

Sama seperti pemburu satwa liar, kebakaran hutan bisa terjadi jika penebang ini lalai dengan alat mereka yang bisa menyebabkan percikan api tersebut. Hanya soal waktu, kebakaran bisa terjadi.

8. Pembakaran Sampah di Dalam Hutan

Siapa yang suka membakar sampah secara sembarangan? Konteks sembarangan di sini bisa saja seperti melakukannya di dalam hutan yang kering. Bukannya menyelesaikan masalah, justru akan menambah masalah baru yang jauh lebih besar. 

Pembakaran sampah di hutan harus mendapat perhatian dan pengawasan tinggi karena api bisa sewaktu-waktu berkembang tidak terkontrol apabila terkena angin. Jika api membesar, apa yang ada di sekelilingnya bisa ikut terbakar. 

Terlebih lagi apabila setelah membakar dibiarkan begitu saja, maka sisa bakaran yang tidak sepenuhnya padam bisa saja menyala kembali jika terkena angin. 

9. Lahan Gambut Bisa Jadi Penyebab Kebakaran Hutan

Seperti yang kita tahu, lahan gambut terbentuk dari timbunan material organik seperti pohon, ranting, dedaunan hingga binatang yang sudah membusuk. Adanya lahan gambut juga bisa menjadi penyebab kebakaran hutan yang berikutnya. 

Apabila lahan gambut dengan ukuran cukup luas sudah sangat kering atau terdegradasi, maka akan sangat mudah bereaksi terhadap api, sekecil apa pun itu. Selain itu, lahan gambut ini jugalah yang menjadi penyebab terbesar kebanyakan kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan serta Riau. 

Sudah Tahu Penyebab Kebakaran Hutan di Indonesia?

Indonesia memang tidak pernah bisa lepas dari ancaman kebakaran hutan, mengingat wilayah kita juga didominasi oleh hutan. Baik alam maupun manusia bisa menjadi penyebab kebakaran hutan. Jadi, jika faktor alam tidak bisa kita kendalikan, maka kurangilah hal-hal yang sekiranya bisa membuat hutan terbakar.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page