Ketahui 7 Perbedaan Haji dan Umroh Sebelum Melaksanakannya!

Haji dan umroh adalah jenis ibadah yang diimpikan bagi umat Islam. Tapi, yang tidak jarang orang ketahui, bahwa ibadah haji dan umroh merupakan dua hal yang berbeda. Lantas, apa saja perbedaan haji dan umroh? Namun, sebelum menguraikan perbedaannya, ada baiknya untuk mengetahui pengertian dari haji dan umroh.

Pengertian Haji dan Umroh

Sebelum mengetahui perbedaan haji dan umroh, kamu harus tahu terlebih dahulu pengertian dari keduanya. Jadi, simak pengertian haji dan umroh di bawah ini!

1. Pengertian Haji

Secara etimologi, haji berasal dari bahasa Arab, yakni al-Hajj  yang berarti “menyengaja sesuatu”. Sementara itu, menurut syarak nya, haji memiliki arti mengunjungi atau sengaja menziarahi baitullah atau ka’bah di Mekah. Dengan niat beribadah kepada Allah SWT, yang ketentuan dan tata caranya telah diatur sesuai dengan syariat Islam.

Haji juga adalah rukun Islam ke-5 yang diwajibkan bagi umat muslim yang mampu untuk melaksanakannya, baik dari fisik maupun materil.  Bisa dibilang, kaum muslim yang sehat dan memiliki uang yang cukup, fardhu untuk menunaikan ibadah haji.

2. Pengertian Umroh

Istilah umroh bisa disebut juga sebagai haji kecil. Sebab, umroh memiliki beberapa kesamaan dengan ibadah haji dan dinilai lebih sederhana. Selain itu, persyaratan umroh lebih longgar, dibanding dengan ibadah haji. Dalam ilmu fiqih, umroh memiliki arti melakukan serangkaian kegiatan ibadah yang meliputi tawaf, sa’i, dan tahalul.

Sedangkan ditinjau secara kebahasaan, umroh berarti berkunjung ke suatu tempat. Kegiatan ibadah ini bisa dilakukan kapan saja oleh umat muslim dan kuotanya tidak dibatasi. Meski begitu, seorang muslim yang ingin umroh juga harus memiliki fisik yang sehat dan kemampuan finansial yang cukup untuk melaksanakannya.

Perbedaan Haji dan Umroh

Di bawah ini adalah beberapa hal yang membedakan haji dan umroh, antara lain:

1. Waktu Pelaksanaan

Untuk waktu pelaksanaan haji, biasanya hanya dilakukan sekali selama setahun. Dalam Quran Surah Al-Baqarah ayat 197, disebutkan bahwa waktu pelaksanaan haji adalah bulan Syawal, Zulkaidah, hingga 9 Dzulhijjah atau malam kesepuluh Dzulhijjah (malam Idul Adha). Sementara untuk umroh, waktu pelaksanaannya bisa kapan saja.

Diambil dari buku Fiqih Umroh karya Muhammad Ajib Lc MA, waktu pelaksanaan ibadah umrah bisa dilakukan di bulan haji sekalipun. Jadi, umroh bisa dilakukan sepanjang tahun, misalnya 2 kali selama 1 tahun, bahkan lebih.

Meski begitu, terdapat pengecualian pada hari-hari tertentu, seperti hari Arafah di 10 Dzulhijah dan hari Tasyrik di tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

2. Hukum

Perbedaan haji dan umroh berikutnya bisa kita lihat dari hukumnya. Seperti yang kita ketahui bersama, haji adalah rukun Islam yang ke-5. Hukum menunaikan ibadah haji ini adalah fardu ‘ain. Dengan kata lain, setiap kaum muslimin yang mampu (fisik dan finansial) diwajibkan untuk melaksanakannya.

Selain itu, dalam sebuah hadits riwayat Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah, disebutkan bahwa haji berlaku 1 kali seumur hidup dan pelaksanaan haji berikutnya hukumnya sunnah.

Sementara itu, hukum ibadah umroh masih diperdebatkan, karena adanya perbedaan pandangan di kalangan ulama. Sebagian ulama (dalam mazhab Hanafi dan Maliki) berpendapat bahwa hukum ibadah umroh adalah sunnah. Tapi ada juga yang berpendapat (mazhab Hanafi dan Maliki) bahwa umroh hukumnya wajib.

3. Durasi Pelaksanaan

Perbedaan haji dan umroh yang ketiga adalah di durasi pelaksanaannya. Pelaksanaan ibadah haji ini terhitung kurang lebih 40 hari di Tanah Suci. Durasi tersebut sudah menjadi keputusan oleh pihak pemerintah yang berwenang. Dan ini berlaku pada haji reguler.  Oleh sebab itu, perlu kondisi fisik dan finansial yang kuat selama beribadah.

Sementara itu, ada haji plus yang durasi pelaksanaannya sekitar 20-26 hari saja. Haji plus sendiri merupakan program resmi dari Indonesia, dimana keberangkatannya telah diatur berdasarkan kuota pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag).

Sedangkan waktu pelaksanaan umroh cukup bervariasi. Namun, biasanya umat muslim yang umroh memakan waktu sekitar 10 hari an. Dalam ritualnya, ibadah umroh ini bisa diselesaikan satu hari, tepatnya dalam waktu 2 sampai 3 jam saja

4. Rukun

Rukun menjadi acuan sah tidaknya suatu ibadah dilakukan, termasuk dalam haji dan umroh. Namun, terdapat perbedaan haji dan umroh dalam menunaikan rukun. Meski begitu, rukun tersebut akan batal, jika tidak dilakukan dan sifatnya tidak bisa diganti dengan denda (dam).

Untuk ibadah haji, terdapat 5 rukun, yakni niat ihram, wuquf di padang Arafah, thawaf, sa’i, dan memotong rambut. Sedangkan rukun umroh ada 4, yakni niat ihram, thawaf, sa’i, dan memotong rambut. Perbedaan diantara keduanya terletak pada tidak adanya wuquf dalam rukun umroh.

5. Tempat Pelaksanaan

Perbedaan haji dan umroh selanjutnya adalah tempat pelaksanaannya setelah miqat. Miqat sendiri adalah batas antara boleh dan tidaknya perintah (Mulai dan berhenti) untuk melafadzkan niat. 

Saat pelaksanaannya, ibadah haji dilaksanakan mulai dari miqat ke Mekah (Masjidil Haram), lalu kek Arafah, terus ke Mudzadilah, dan setelah itu ke Mina.

Sementara untuk ibadah umroh, tempat pelaksanaannya dilakukan dari miqat ke Mekkah (masjidilharam). Setelah itu, ibadah tawaf dan sa’i dilakukan di Masjidil Haram.

6. Perbedaan Makna

Perbedaan haji dan umroh lainnya adalah dari maknanya. Haji mempunyai makna Al-Qashdu, yang artinya mengunjungi atau menyengajakan melaksanakan suatu yang besar atau agung.  Lebih lanjut lagi, kaum muslim akan datang ke Baitullah, baik secara fisik dan jiwa dengan tujuan melaksanakan amalan, syarat, dan waktu tertentu.

Sedangkan itu, ibadah umroh memiliki makna melakukan ziarah ke Baitullah untuk mengamalkan amalan tertentu. Menurut ilmu fiqih, umroh memiliki arti mendatangi Ka’bah untuk melaksanakan tawaf, sa’i, dan mencukur rambut.

Lebih lanjut, umroh juga bisa memiliki makna sebagai ibadah haji kecil atau dikurangi. Hal ini merujuk pada rangkaian kegiatan ibadah haji yang ‘disederhanakan’ pada umroh.

7. Biaya

Biaya haji dan umroh cukup berbeda. Kamu harus mempersiapkan biaya yang lebih besar, jika ingin berangkat menunaikan ibadah haji. Terlebih kuota haji di Indonesia semakin sedikit dan memiliki antrian hingga bertahun-tahun. Dilansir dari Kemenkopmk, biaya yang harus kamu keluarkan untuk ibadah haji adalah Rp90.050.637,26/jemaah.

Biaya tersebut dibagi ke dalam 2 aspek, yakni pertama Biaya Perjalanan Ibadah Haji yang ditanggung Jamaah sebesar 55 persen atau (rata-rata) Rp49.812.700,26. Biaya ini digunakan untuk biaya perjalanan, hidup selama di Tanah Suci, dan untuk paket layanan masyarakat.

Kemudian 44,7 persen sisanya (Rp40.237.934.00) digunakan untuk optimalisiasi per jemaah yang nantinya dikelola BPKH. Hal ini sudah ditetapkan dalam Rapat Panja (Panitia Kerja) Kemenag dan Komisi VIII DPR-RI pada tahun 2023.

Sementara itu, biaya umroh yang ditetapkan sesuai standar Kementerian Agama adalah Rp24.000.000,00-Rp28.000.000,00/orang. 

Sedangkan biaya ibadah umroh per orang dari biro umroh swasta pada tahun 2023, yakni sekitar Rp30.000.000,00-Rp50.000.000,00. Hal ini tergantung jenis paket dan fasilitas yang akan didapatkan.

Sudah Tahu Perbedaan Haji dan Umroh?

Demikian penjelasan mengenai pengertian hingga bedanya ibadah haji dan umroh. Jadi, apakah kamu ingin berangkat umroh atau haji? Apapun itu, semoga kamu menjadi umat Islam yang mampu secara fisik dan materi, agar bisa melaksanakan ibadah haji ataupun umroh. Aamiin. Semoga bermanfaat!

Share: