Perbedaan Merger dan Akuisisi beserta Contoh Kasusnya!

Sebagai pebisnis, sudah sewajarnya Anda mengenal dan mempelajari apa perbedaan merger dan akuisisi untuk memilih strategi ekspansi bisnis yang tepat. Karena kedua solusi ini merupakan strategi ekspansi yang umum terjadi, namun masih banyak yang mengira merupakan hal sama. Supaya tidak penasaran, langsung saja simak artikel ini!

Perbedaan Merger dan Akuisisi

Walaupun sering dianggap sama karena menggabungkan dua perusahaan, namun keuda strategi ini nyatanya berbeda. Umumnya, ada beberapa pembeda yang menjadi ciri dari masing-masing strategi. Berikut uraiannya:

1. Pengertian Dasar

Pada dasarnya, merger dapat Anda artikan sebagai penggabungan dua perusahaan atau lebih guna membentuk sebuah entitas perusahaan baru. Jadi, kedua perusahaan akan meleburkan masing-masing bisnis untuk membentuk ekosistem kerja baru dengan tenaga kerja lama.

Sedangkan untuk akuisisi sendiri merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan karena adanya pergantian kepemilikan perusahaan pada entitas tertinggi. Umumnya, terjadi karena pemilik perusahaan utama akan meleburkan perusahaan di bawahnya untuk masuk dan membesarkan perusahaan utamanya.

2. Proses Penggabungan

Perbedaan berikutnya adalah pada proses penggabungannya yang cukup signifikan. Umumnya, merger terjadi ketika dua perusahaan atau lebih sepakat untuk menggabungkan perusahaan untuk membentuk perusahaan baru. 

Hal tersebut biasanya terjadi setelah adanya kesepakatan antara kedua belah pihak, terkait struktur perusahaan, kepemilikan saham, sistem manajemen, hingga skema penggabungan aset lainnya. Sehingga akan tercipta kesetaraan antara kedua belah pihak dengan tujuan yang sama.

Sedangkan pada proses akuisisi sendiri, biasanya perusahaan utama akan membeli mayoritas saham atau aset perusahaan lain. Dalam kasus tersebut, akuisitor (pembeli) memiliki wewenang lebih tinggi pada target karena status kepemilikan sudah berganti. 

Sehingga, jika akuisitor menghendaki adanya penyerapan perusahaan target, maka hal tersebut akan terjadi sesuai keinginan dan skema yang diinginkan pemilik saat ini. 

3. Struktur Perusahaan

Sebelumnya sudah disinggung perbedaan merger dan akuisisi dari sisi struktur perusahaan. Jadi, pada strategi merger dua perusahaan akan membentuk ekosistem kerja dan entitas bisnis baru. Sehingga akan ada perombakan besar pada struktur perusahaan.

Sedangkan pada strategi akuisisi, struktur perusahaan utama akan diutamakan untuk tetap berdiri. Adapun perombakan atau pergantian jabatan karena serapan tenaga kerja biasanya bisa disesuaikan tergantung kebutuhan.

4. Kontrol dan Kepemimpinan berdasarkan Disinvestasi

Pada strategi merger, umumnya pemegang saham dari perusahaan lama akan tetap eksis sebagai pemegang saham perusahaan baru dengan persentase yang telah diperbarui. Walaupun secara kontrol dan kepemimpinan akan sangat tergantung pada presentasi dan otoritas yang dimiliki.

Adapun struktur perusahaan akan membantu pembentukan ekosistem kerja dan lingkungan kepemimpinan lebih kondusif. Hal tersebut menjadi perbedaan berikutnya, di mana dalam strategi akuisisi pemegang saham terbesar dari perusahaan target sudah pasti akuisitor atau pembeli saham.

Sehingga wewenang, daya kontrol dan kepemimpinan akan lebih condong pada pemilik perusahaan utama yang melakukan akuisisi. Dengan kata lain dalam akuisisi sangat mungkin untuk tidak terjadi dilusi saham (pengurangan nilai saham).

5. Kacamata Hukum

Secara hukum legalitas perusahaan, merger akan menjadi entitas bisnis baru yang harus dilaporkan dan diurus layaknya pembangunan perusahaan baru. Sehingga dalam kacamata hukum, perusahaan menjadi entitas yang benar-benar baru. Berbeda dengan akuisisi yang akan membuat perusahaan target mengekor pada akuisitor.

6. Penggabungan Aset dan SDM

Ada juga perbedaan merger dan akuisisi dari sisi penggabungan aset dan karyawan dari kedua strategi ini. Umumnya, merger akan menggabungkan dan merombak seluruh tatanan perusahaan menjadi entitas bisnis yang baru. Dalam hal tersebut, tidak ada aset dari perusahaan yang digunakan untuk membiayai transaksi merger.

Sedangkan dalam strategi akuisisi akan terjadi penyerapan aset dan tenaga kerja dari perusahaan target. Sehingga bisa jadi aset digabungkan atau perusahaan tetap berjalan dengan membawa nama perusahaan utama. Bedanya, akuisitor akan mengeluarkan kompensasi tertentu atas harga akuisisi perusahaan target.

Dari sisi ketenagakerjaan, keduanya pasti menimbulkan dampak tersendiri. Namun, pada strategi merger dampaknya lebih besar. Karena adanya entitas baru yang menggabungkan dua perusahaan, pastinya akan ada perombakan struktur besar-besaran. Sedangkan akuisisi bisanya mengikuti keputusan dari akuisitor.

7. Biaya dan Risiko

Umumnya, akan ada perbedaan yang cukup besar pada sisi biaya dan juga risiko. Karena merger sendiri cenderung memiliki risiko lebih tinggi. Sebab, modal penggabungan, waktu pembangunan, dan pengenalan entitas baru pastinya membutuhkan adaptasi pasar.

Berbeda dengan akuisisi yang sudah memiliki nama besar dari akuisitor yang membuat bisnis bisa langsung berjalan setelah penggabungan. Selain itu, pada strategi akuisisi, biasanya besaran biaya lebih fleksibel sehingga risiko bisa lebih under control.

Contoh Merger dan Akuisisi di Dunia

Supaya lebih jelas mengenai perbedaan merger dan akuisisi, ada beberapa contoh kasus kedua strategi tersebut yang terjadi pada beberapa perusahaan, seperti:

1. Merger

  • Merger Bank Niaga dan Bank Lippo menjadi CIMB Niaga, pada tahun 2008.
  • Merger 3 Bank Syariah BUMN (BRI Syariah, BNI Syariah, dan Syariah Mandiri) menjadi BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk) pada tahun 2021.
  • Merger Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo pada tahun 2021.
  • Merger Provider Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) pada tahun 2022.

2. Akuisisi

  • Akuisisi Google pada Android dengan perkiraan harga 50 juta USD, pada tahun 2005.
  • Akuisisi Facebook pada WhatsApp dengan perkiraan transaksi 19 Miliar USD, pada tahun 2014.
  • Akuisisi Verizon pada 45% saham Vodafone menjadi Verizon Wireless pada tahun 2014.
  • Akuisisi Microsoft pada LinkedIn dengan total transaksi mencapai 26,2 miliar USD, pada tahun 2016

Sudah Tahu Perbedaan Merger dan Akuisisi?

Nah, itulah beberapa pembeda dan contoh dari merger serta akuisisi. Dengan memahami artikel ini, kini Anda tahu bahwa kedua strategi ekspansi bisnis ini tidak bisa disamakan. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page