Seiring dengan berkembangnya teknologi, semakin banyak industri dan perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Salah satu jenis perusahaan yang cukup banyak beroperasi adalah perusahaan manufaktur. Lalu, sebenarnya apa perusahaan manufaktur itu dan bagaimana cirinya? Simak ulasan menarik berikut ini!
Daftar ISI
Apa itu Perusahaan Manufaktur?
Perusahaan manufaktur merupakan sebuah perusahaan yang memiliki fokus untuk memproduksi suatu bahan mentah menjadi bahan jadi yang lebih tahan lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Umumnya, proses produksi perusahaan tersebut cukup rumit, dan kompleks.
Mereka menggunakan mesin skala besar dengan proses produksi secara berkelanjutan, maupun batch. Perusahaan ini melakukan produksi secara terus – menerus tanpa jeda karena umumnya permintaan pasar yang terlampau tinggi.
Tidak sedikit perusahaan di bidang ini yang memproduksi barang dengan jenis pergerakan distribusinya cepat atau Fast Moving Customer Goods (FMCG). Conto produk FMCG antara lain adalah makanan, minuman, toiletries, dan baju.
Di Indonesia sendiri, perusahaan tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
4 Ciri Perusahaan Manufaktur
Setelah mengetahui pengertian dari perusahaan manufaktur secara jelas, selanjutnya Anda akan memahami bagaimana ciri-ciri dari perusahaan tersebut dan yang membedakan dari perusahaan lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri dari perusahaan manufaktur:
1. Laba Utama Berasal dari Penjualan
Ciri yang pertama adalah bahwa laba utama dari perusahaan ini berasal sepenuhnya dari laba perusahaan yang merupakan hasil penjualan dari produk.
Berbeda dengan perusahaan lainnya, misal perbankan yang mendapatkan laba dari nasabah, investasi, dan penjualan produk, bidang jasa manufaktur justru memiliki sumber laba yang lebih homogen.
Artinya, perusahaan ini biasanya tidak memiliki sumber pendapatan lain selain penjualan produk. Oleh karena itu, dalam perusahaan ini, kualitas produk menjadi hal yang sangat penting dan kritis.
2. Memiliki Stok Atau Persediaan Fisik
Perusahaan manufaktur menghasilkan sebuah barang jadi dari barang mentah untuk proses pemasaran lebih lanjut. Oleh karena itu, perusahaan ini selalu memiliki stok barang secara fisik sehingga notabenenya, mereka melakukan proses produksi barang secara terus-menerus.
Dengan demikian, stok produk akan selalu ada dan tersedia. Stok barang dalam bentuk fisik ini akan tersimpan dalam gudang penyimpanan jadi atau Finish Good Storage (FGS).
Dalam perusahaan akan ada karyawan khusus yang mengelola stok barang, karena stok barang ini tidak sedikit. Biasanya, pengadaan stok dilakukan untuk kurun waktu satu tahun berikutnya.
3. Terdapat Proses Produksi dari Raw Material
Barang mentah yang perusahaan ini kelola disebut juga raw material. Sedangkan barang jadi adalah finish good. Dalam prosesnya, proses produksi membutuhkan serangkaian mesin dan tenaga kerja yang kompeten, dan dibagi dalam beberapa line atau lini tertentu.
Masing-masing line memiliki penanggung jawab kualitas, teknisi mesin dan operator-operator lain. Sistem produksi tersebut berkalan tanpa jeda di bawah pengawasan masing-masing penanggung jawab.
4. Analisis Bisnis Terstruktur Rapi
Perusahaan manufaktur juga memiliki ciri tersendiri dalam aspek bisnis, di mana s analisa bisnis mereka terstruktur sangat rapi sebelum proses produksi berlangsung. Analisa tersebut berjalan sejak proses pengembangan produk baru mulai berjalan.
Analisis bisnis sudah diterapkan semenjak tahap ide pengembangan produk baru. Pada fase awal ini, perusahaan biasanya menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Thread).
Berdasarkan analisis SWOT di awal tersebut, perusahaan akan menarik kesimpulan apakah produk layak diproduksi atau tidak. Setelah itu, rangkaian analisis bisnis lain juga turut mengikuti.
Sistem Kerja Perusahaan Manufaktur
Sistem kerja di perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur umumumnya terstruktur dan berorientasi kepada hasil. Untuk mengenal lebih lanjut, berikut ini adalah beberapa sistem kerja dari sebuah perusahaan manufaktur.
1. Berfokus Pada Kualitas
Perusahaan jenis ini sangat berfokus pada kualitas karena produk merupakan sumber laba utama bagi perusahaan ini. Kualitas produk akan ditentukan dalam sebuah standar kualitas khusus yang telah melewati serangkaian proses pengembangan dan pengkajian sesuai dengan berbagai regulasi yang ada.
Dalam perusahaan jenis ini, terdapat tim khusus yang bertanggung jawab atas kualitas produk. Divisi atau tim tersebut dikenal dengan istilah quality control (QC) atau quality assurance (QA). Kedua divisi tersebut bertanggung jawab atas segala kualitas produk mulai dari bahan mentah, selama proses produksi hingga penyimpanan hasil jadinya.
2. Terdapat Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi yang terdapat pada perusahaan manufaktur juga melewati serangkaian proses yang matang. Perencanaan tersebut meliputi proses penyusunan layout ruangan produksi, kapasitas jumlah produksi per batch, hingga perencanaan utilitas yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung.
Tim yang bertanggung jawab atas perencanaan produksi ini bernama tim PPIC, atau Production, Planning and Inventory Control, yang bertanggung jawab atas semua lini produksi hingga pengecekan stok harian dan bulanan.
3. Kemampuan Membuat Keputusan
Layaknya perusahaan lain, perusahaan di bidang manufaktur juga mengalami banyak kendala, khususnya dalam melaksanakan proses produksi. Kendala tersebut bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal.
Oleh karena itu, perusahaan ini umumnya memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang sangat baik untuk menghindari adanya kerugian berlebih. Pengambilan keputusan ini dilakukan oleh para supervisor dalam setiap divisi, berdasarkan kondisi lapangan yang dilaporkan oleh pihak produksi itu yang terlibat dalam prosesnya.
4. Memiliki Kerja Sama yang Baik dengan Pemasok
Pabrik atau perusahaan manufaktur tentunya akan memproduksi barang dalam jumlah yang sangat besar. Untuk memenuhi kebutuhan produksi masif, maka pihak perusahaan harus memiliki pemasok bahan mentah yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, hubungan kerja sama dengan pemasok atau supplier harus berjalan dengan baik. Biasanya, perusahaan ini akan menerapkan MoU atau sistem kontrak dengan pemasok yang bersangkutan. Kontrak tersebut merupakan kontrak berjangka dalam kurun waktu tertentu.
3 Contoh Umum Produk Perusahaan Manufaktur
Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur tidak melulu memproduksi mesin atau spare part mesin, lo. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, FMCG juga merupakan salah satu jenis perusahaan ini. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis produk manufaktur yang merupakan bagian dari kebutuhan sehari-hari manusia.
1. Makanan dan Minuman
Contoh produk yang pertama adalah yang paling sering kita jumpai yaitu makanan dan minuman. Ada begitu banyak perusahaan manufaktur yang memproduksi produk makanan dan minuman, mulai dari bahan makanan mentah, setengah jadi, hingga bahan makanan dan minuman jadi.
Beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman di Indonesia antara lain adalah PT. Mayora Indah Tbk. dan PT. Nestle Indonesia.
Selain itu, nama-nama seperti PT. Kaldu Sari Nabati, PT. Garuda Putra Putri Jaya, PT. Dua Kelinci, PT. Wings Food Indonesia, PT. Amerta Indah Otsuka tentu tidak asing di telinga Anda.
2. Tekstil
Tekstil juga merupakan salah satu produk yang banyak dihasilkan oleh perusahaan manufaktur. Bahan tekstil tersebut meliputi kain polos yang terbuat dari serat dan benang, hingga baju siap pakai yang terbuat dari kain tersebut. Perusahaan tekstil biasanya masih banyak mempekerjakan buruh atau karyawan kontrak.
Beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil di Republik Indonesia antara lain adalah PT. Agro Pantes Tbk., PT. Trisula Textile Industries, dan PT. Saham Seri B.
3. Sabun dan Produk Kebersihan
Selain makanan dan minuman, sabun dan produk kebersihan tubuh dan rumah menjadi salah satu produk yang banyak dihasilkan oleh perusahaan di bidang manufaktur. Produknya pun sangat beragam mulai dari pasta gigi, detergen, sabun, hingga shampoo.
Beberapa perusahaan yang terkait antara lain adalah PT. Unilever Indonesia., PT. WIngs Indonesia, PT. Kalbe Farma, PT. Johnson and Johnson Indonesia, serta PT. P&G Nusantara Jaya.
Apa Peran Perusahaan Manufaktur dalam Dinamika Ekonomi?
Berikut tadi adalah ulasan mengenai pengertian, ciri, sistem kerja hingga contoh produk dari perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Adanya perusahaan tersebut di Indonesia merupakan salah satu aspek yang mampu memperkuat ekonomi bangsa. Pasalnya, laba dari perusahaan manufaktur umumnya cukup besar dan stabil.
Tidak hanya itu saja, tetapi proses produksi di perusahaan manufaktur juga biasanya membutuhkan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak. Dengan demikian, keberadaan perusahaan manufaktur turut berperan dalam penyediaan lapangan kerja, baik itu di level pekerja lepas, honorer maupun kontrak hingga jenjang yang lebih tinggi.