Dalam susunan tata surya di Galaksi Bima Sakti, terdapat milyaran planet dan bintang. Namun secara umum, hanya terdapat 8 planet berdasarkan jaraknya dari Matahari dan salah satunya ada planet Saturnus.
Planet tersebut merupakan planet keenam di sistem tata surya, dan termasuk sebagai planet raksasa bersama Jupiter, Uranus, dan Neptunus. Ingin mengetahui lebih dalam mengenai planet ini? Mari simak di bawah ini!
Daftar ISI
Mengenal Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet kedua terbesar setelah Jupiter di Tata Surya. Termasuk dalam kategori planet raksasa, sebab memiliki radius rata sekitar 9 kali, dari radius rata-rata Bumi. Selain itu, volume planet Saturnus lebih besar 95 kali dari bumi, meskipun massa jenisnya hanya 1/8 dari bumi.
Diameter Saturnus adalah 119.871 km. Untuk ukuran cincinnya, memiliki diameter mencapai 282.000 km. Lalu, jarak antara cincin dan planetnya diperkirakan sekitar 67.000 km. Besar sekali bukan?
Saturnus dikenal sebagai planet cincin, sebab planet ini dikelilingi oleh partikel-partikel es, puing batu, dan debu yang seolah-olah membentuk cincin. Cincin ini merupakan sistem cincin paling luas yang ada di Tata Surya. Jaraknya dari Matahari sekitar 909.232.711 km.
Sama halnya seperti Bumi yang memiliki satelit alami, yaitu Bulan. Saturnus setidaknya memiliki 82 satelit alami yang mengorbitnya. Salah satu satelit terbesarnya adalah Titan, dan diketahui volume Titan lebih besar dari planet Merkurius.
Pada catatan sejarahnya, nama Saturnus dinamai menurut dewa kesejahteraan dan agri budaya dalam mitologi Yunani. Saturnus dalam simbol astronominya melambangkan sabit yang digunakan oleh dewa.Â
Ciri Fisik Saturnus
Berikut ciri-ciri fisik pada Saturnus:
1. Planet Raksasa Gas
Tidak hanya disebut sebagai planet raksasa, Saturnus juga merupakan jenis planet raksasa gas. Hal ini karena mengandung hidrogen dan helium yang menjadi penyusun utamanya. Meskipun permukaannya tidak padat, diperkirakan Saturnus memiliki core yang padat.
2. Menyerupai Sferoid Pepat
Secara fisik, planet Saturnus berbentuk menyerupai sferoid pepat. Seperti bola yang tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutubnya, sehingga seperti ada tonjolan di sekitar khatulistiwa.
Bentuk seperti ini dihasilkan oleh rotasi Saturnus dan berimbas pada radius khatulistiwa sekitar 60.268 km, kurang lebih 10% lebih besar dari radius kutub ke kutub, sekitar 54.364 km. Ukuran ini berlaku untuk planet raksasa lainnya yang juga memiliki bentuk seperti ini, hanya saja tidak terlalu pepat.
3. Bermassa Jenis Rendah
Saturnus merupakan satu-satunya planet yang massa jenisnya rendah, daripada massa jenis air. Meskipun core planet ini padat karena air, namun hanya memiliki massa jenis relatif 0,69 g/cm3 dan atmosfernya yang mengandung gas.
4. Interior Mengandung Besi dan Bersuhu Panas
Interior Planet Saturnus meliputi inti atau core yang mengandung besi, nikel, dan batuan. Core planet ini dipagari oleh lapisan dalam yang mengandung hidrogen metalik, lapisan tengah oleh hidrogen cair dan helium cair, serta lapisan terluarnya mengandung gas.
Permukaan Saturnus memiliki interior yang panas. Suhu di sana mencapai 11.700 derajat celcius pada inti planet. Saturnus memiliki energi 2,5 kali lebih besar dari Matahari yang dipancarkannya ke ruang angkasa. Energi ini diperkirakan bisa dihasilkan melalui hujan helium yang terjadi jauh di dalam interior Saturnus.
Saturnus memiliki atmosfer yang mengandung 96,3% hidrogen dan 3,25% helium. Kandungan lainnya yang juga peneliti temukan pada atmosfer Saturnus, yaitu amonia, etana, dan metana.
5. Komposisi Awan di Saturnus Mengandung Es dan Air Lebih Banyak
Karena kandungan hidrogen yang melimpah, komposisi awan di Saturnus lebih banyak mengandung air atau es. Untuk komposisi lainnya tergantung pada tingkat ketinggian dan tekanannya.
Pada lapisan awan teratas, dengan suhu 100-160 K dan tekanannya antara 0,5-2 bar, maka awan mengandung es amonia. Semakin ke bawah, lapisan awan hanya akan terdiri dari bulir air dari larutan amonia.
6. Suhu Terdingin Mencapai -185 Derajat C
Saturnus memiliki suhu terdingin mencapai -185 derajat celcius. Wilayah pusaran kutub, sering kali di dapati suhunya mencapai -122 derajat celcius, sehingga diduga menjadi wilayah terhangat di planet ini.
Revolusi, Rotasi, dan Orbit Saturnus
Planet saturnus mengorbit matahari dengan jarak tempuh 1,4 juta km (9 sa). Kecepatan orbit, yakni sekitar 9,68 km/s, serta waktu selama 10.759 hari di Bumi atau setara dengan 29,5 tahun untuk satu kali masa revolusinya.
Waktu tempuh sekali revolusi Saturnus ini mengakibatkan planetnya membentuk resonansi orbit, yang mana terjadi sebuah gravitasi dua objek yang mempengaruhi satu sama lain, ketika sedang mengorbit. Resonansi orbit ini terjadi antara Saturnus dan Jupiter dengan 5:2.
Karakteristik Saturnus Lainnya
Berikut sejumlah karakteristik lainnya dari planet Saturnus yang perlu kamu ketahui:
1. Terdapat Aurora
Planet Saturnus mengandung medan magnet yang terdapat di dalam lapisan hidrogen metaliknya. Kekuatan arusnya pada wilayah khatulistiwa mencapai 1/20 dari kekuatan medan magnet di Jupiter dan Bumi. Diketahui magnetosfer yang ada di Saturnus sama seperti magnetosfer di Bumi, yakni dapat menghasilkan aurora
2. Satu-satunya yang Punya Cincin
Terkenal dengan sistem cincinnya yang paling besar di Tata Surya, membuat Saturnus mendapatkan julukan sebagai planet cincin. Sistem ini membentang sepanjang 6.650 km hingga 120.700 km di atas khatulistiwa dengan ketebalannya sekitar 20 meter.
Kandungan cincin Saturnus didominasi oleh es dan senyawa tholin, membentuk partikel-partikel debu dengan ukuran yang bervariasi. Walaupun terdiri dari partikel debu, cincin Saturnus dapat dilihat dengan mudah, sebab memiliki ukuran yang besar.
3. Dapat Dilihat dengan Mudah
Dalam sejarah pengamatannya oleh banyak astronom, Saturnus menjadi planet kelima yang paling mudah mereka lihat, bahkan dengan mata telanjang dari jarak pandang Bumi.
Planet Saturnus akan tampak seperti titik yang memancarkan cahaya kekuningan ketika kamu amati dengan mata. Hal ini karena Saturnus memiliki Magnitudo tampak 0,46 dan standar deviasi 0,34. Selain itu, magnitudo ini juga terpengaruh oleh inklinasi sistem cincin relatif terhadap Bumi dan Matahari.
4. Menghasilkan Angin Terkencang
Pada sistem Tata Surya, Saturnus menjadi planet yang menghasilkan angin terkencang kedua setelah Planet Neptunus. Berdasarkan data hasil dari Voyager, bahwa puncak kecepatan angin timur mencapai 1.800 km/j.
Dengan kecepatan angin tadi, pada tahun 2007 yang terabadikan oleh Cassini, area utara Saturnus menunjukkan warna rona biru yang mirip dengan Planet Uranus.
5. Planet dengan Satelit Terbanyak
Saturnus memiliki 82 satelit alami dan terdapat 53 yang mempunyai penamaan secara resmi. Inilah mengapa Saturnus dikatakan memiliki mini solar system. Titan merupakan satelit alami terbesar yang mengorbit Saturnus. Selain itu, ada Rhea, satelit alami terbesar kedua. Rhea diketahui memiliki atmosfer dan sistem cincin.
6. Lifeless
Kandungan hidrogen dan helium yang mendominasi, membuat Planet Saturnus tidak mendukung adanya kehidupan. Namun beberapa satelit atau bulan saturnus, memiliki kondisi yang memungkinkan adanya kehidupan, tapi tetap belum terbukti kebenarannya secara pasti.
7. Memiliki Hari yang Pendek
Saturnus membutuhkan sekitar 10 jam 7 menit untuk berputar pada porosnya satu kali atau satu hari di Saturnus, namun waktu ini juga masih tidak bisa dipastikan secara jelas. Waktu tersebut setara dengan kurang lebih 29 tahun Bumi untuk mengorbit Matahari.
8. The Saturn Family
Intermezzo, nama Saturnus diambil untuk menamai kelas roket, yaitu Saturnus V atau Saturn V. Saturn V ini adalah pesawat roket yang meluncur untuk mengangkut manusia ke Bulan. Roket ini terkenal juga dengan sebutan Roket Apolo.
9. Rare Destination
Planet Saturnus menjadi planet dengan tujuan paling langka. Sepanjang penelitian yang para astronom lakukan, hanya empat misi yang telah mengunjungi Saturnus, yakni Pioneer 11, Voyagers 1 dan 2, dan misi Cassini-Huygens.
10. Pola Pita Jupiter
Lapisan atmosfer di Saturnus menunjukkan tanda keberadaan pola pita yang mirip dengan planet tetangganya, Jupiter. Namun, pita yang Saturnus miliki jauh lebih redup dan lebih luas di bidang khatulistiwanya.
Mengapa digambarkan ‘pola pita’? Karena istilah ini juga Jupiter gunakan, ketika wahana antariksa Voyager mengamati pola awan yang sebelumnya belum pernah terlihat.
11. Badai Bintik Putih Raksasa
Pada tahun 1990, terabadikan melalui Teleskop Luar Angkasa Hubble, terbentuk sebuah awan putih raksasa di area khatulistiwa. Fenomena ini terbilang pendek, unik dan hanya terjadi setahun sekali (waktu Saturnus atau 30 tahun waktu di Bumi).Â
Baca Juga: Planet Mars: Pengertian, Ciri, Revolusi & Rotasinya
Sudah Lebih Mengenal Planet Saturnus?
Jadi, Planet Saturnus merupakan salah satu planet di Tata Surya pada urutan ke 6 jaraknya dari Matahari. Ciri paling menonjol dari Saturnus yakni memiliki cincin yang indah, mempunyai aurora, serta berputar pada porosnya sekitar 10 jam 7 menit. Namun, apakah kamu sudah pernah melihat Saturnus secara langsung dengan mata telanjang?