Sungai-sungai merupakan jalur alami yang mengalirkan air dari pegunungan dan dataran tinggi ke lautan atau danau. Itulah mengapa pola aliran sungai adalah jaringan yang rumit dan menarik yang membentuk sistem sirkulasi air di Bumi.
Lantas, apa saja jenis polanya dan bagaimana mereka bisa terbentuk? Dalam artikel ini, kita akan mengungkap keajaiban pola sungai dan peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
Daftar ISI
Pengertian Pola Aliran Sungai
Secara teori, pola aliran sungai merupakan kumpulan dari beberapa sungai yang memiliki bentuk tertentu dan terbentuk karena adanya berbagai faktor alami seperti kemiringan, erosi, dan struktur geologi permukaan.
Selain itu, pengertian pola sungai juga mengacu pada pola atau jaringan alami yang terbentuk oleh aliran air dari pegunungan atau dataran tinggi menuju lautan atau danau. Fenomena ini melibatkan pergerakan air melalui sungai-sungai kecil yang bergabung menjadi sungai-sungai besar, membentuk sistem sirkulasi air di Bumi.
Pola aliran ditentukan oleh beberapa faktor geografis, seperti topografi, jenis batuan, dan curah hujan. Akibat dari beberapa faktor itulah yang menyebabkan terbentuknya sistem jaringan sungai dengan pola tertentu.
Jenis dan Proses Terbentuknya Pola Aliran Sungai
Berikut ini beberapa jenis pola aliran sungai dan proses terbentuknya di alam:
1. Pola TrellisÂ
Jenis pola ini terbentuk karena adanya sungai yang alirannya tegak lurus dan sungai yang arahnya menuruni suatu lereng. Pada tipe sungai ini, ada sungai induk yang sejajar dengan anak sungainya.
Tidak hanya itu, aliran pada sungai ini mengikuti lipatan yang ada pada daerah yang morfologinya dikontrol oleh lipatan sinklin dan antiklin. Arah alirannya biasanya searah dengan kemiringan lereng dan tegak lurus dengan sungai utama. Untuk itulah, pola ini juga sering disebut dengan pagar karena bentuknya seperti pagar.
Selain itu, sungai trellis juga bisa terbentuk pada sabuk lipatan pegunungan tepatnya di sepanjang lembahnya. Pada lembah tersebut akan terhubung dengan saluran utamanya hingga menuju bagian muara sungai dan membentuk sebuah aliran.
2. Pola DendritikÂ
Jenis pola aliran sungai ini memiliki beberapa cabang seperti ruas pada daun. Untuk itulah, jika Anda ingin mudah mengenali pola ini, maka Anda bisa membayangkan cabang pohon atau jari.
Pola dendritik biasa terdapat di daerah dengan ciri batuan yang homogen atau seragam. Hal ini memungkinkan karena bentuk morfologi dari batuan yang sama akan menciptakan arah aliran yang mengikuti kemiringan dari medan batuan tersebut. Jenis ini bisa Anda temukan di daerah pantai.
3. Pola RectangularÂ
Pada dasarnya, pola aliran ini dinamakan rectangular karena memiliki bentuk yang menyerupai persegi panjang. Pola aliran rectangular bisa Anda temukan di daerah yang mengalami patahan namun kekar seperti pada daerah batuan kapur dan patahan lainnya.
Hal ini memungkinkan karena patahan tersebut bisa berbentuk sudut persegi panjang dan aliran sungai akan mengikutinya. Selain itu, aliran ini juga biasanya terjadi pada struktur batuan yang mengalami pembekuan.
4. Pola Paralel
Dari namanya saja, Anda bisa mengetahui bagaimana bentuk pola sungai yang satu ini. Polanya yaitu seperti membentuk xxxx atau menunjukkan sebuah patahan yang besar dengan memotong daerah yang memiliki batuan kasar dan dengan topografi yang curam.
Ciri lainnya dari pola sungai ini yaitu memiliki aliran yang sejajar mengikuti kemiringan lereng sehingga sering ditemukan di daerah yang curam. Nah, karena ditemukan di daerah yang curam, sungai ini memiliki kecepatan aliran yang tinggi. Adanya aliran yang tinggi inilah yang menciptakan pola ini.
5. Pola Annular
Adapun yang dimaksud dengan pola annular yaitu jenis sungai yang memiliki bentuk menyebar secara radial dari ketinggian tertentu. Akibat dari proses penyebaran ini membuat terciptanya aliran sungai annular seperti melingkar bersama dengan anak sungainya.
Pola aliran ini terbentuk karena adanya batuan keras dan lunak yang tersusun pada daerah kubah dan laccolith. Adanya batuan keras membuat aliran air terpecah di daerah kubah dan membentuk sebuah lingkaran dengan anak sungainya.
6. Pola Radial Sentripetal
Berikutnya ada jenis pola aliran sungai berbentuk radial sentripetal yang biasanya dijumpai di daerah cekungan yang mengalami depresi. Bentuk aliran pada jenis sungai ini seperti air yang mengalir dari ketinggian kemudian memusat ke suatu cekungan.
Untuk itulah, pusat atau muara dari sungai ini terletak di daerah yang lebih rendah dari sumber aliran. Sehingga menyebabkan aliran air secara otomatis akan jatuh dari daerah tinggi ke rendah.
7. Pola Radial Sentrifugal
Aliran sungai ini memiliki pola yang berbanding terbalik dengan sentripetal. Pada pola ini, arah aliran air akan menyebar dari suatu ketinggian atau seperti aliran yang meninggalkan pusatnya.
Pola ini biasanya akan terbentuk pada puncak gunung berapi yang mana merupakan daerah dataran tinggi. Jika ada cekungan berisi air di gunung berapi seperti danau kemudian air dari tersebut menyebar ke bawah, maka sungai yang ada di sana bisa membentuk pola ini.
8. Pola Barbed
Jenis pola aliran sungai barbed biasanya ada di daerah hulu yang kemudian mengalir ke beberapa arah dengan aliran yang cenderung sempit. Selain itu, pada pola barbed ini, anak sungai akan bergabung dengan sungai utamanya sambil membentuk suatu sudut lancip menuju ke bagian hulu.
Pola sungai ini biasanya tercipta karena adanya pembajakan arus sungai untuk proses irigasi dan sebagainya. Karakteristik lainnya dari pola ini yaitu berbentuk tanduk atau gunting yang sedang terbuka.
9. Pola Deranged
Aliran sungai dengan pola ini biasanya berbentuk tidak beraturan. Pola ini terbentuk di sekitar danau atau rawa-rawa, untuk itulah Anda hanya bisa menemukannya di daerah tersebut saja.
Aliran sungai deranged memiliki arus yang mana arus tersebut akan keluar masuk melalui danau atau rawa tersebut. Selain itu, biasanya cabang dan anak sungai yang terbentuk pendek akibat dari arus yang tidak terlalu kencang.
10. Pola Pinnate
Jenis aliran ini memiliki muara yang berbentuk sudut lancip. Aliran sungai pinnate biasanya terjadi di daerah lereng gunung yang terjal sehingga membuat semua anak sungainya bermuara di tempat yang membentuk sudut.
Di samping itu, pola ini ditandai dengan anak sungai yang berbentuk atau berada dalam posisi sejajar dengan bagian sungai utamanya. Adapun munculnya muara yang lancip ini mewakili bentuk lereng yang memiliki kemiringan yang tinggi.
11. Pola Braided
Pola aliran yang terakhir ini seperti bentuk anyaman yang mana terbentuk karena adanya aliran sungai yang terbagi. Adapun fenomena ini berasal dari gangguan aliran sungai ataupun arus seperti pengendapan yang terjadi pada bagian tengah sungai.
Hal ini memungkinkan saat arus sungai membawa suatu material yang terlalu berat. Jadi membuat material itu terhenti di tengah sungai dan menimbulkan tumpukan material lainnya sehingga timbul pola ini.
Bentuk Aliran Sungai
Selain kesebelas jenis pola aliran sungai di atas, berikut ini beberapa bentuk aliran sungai yang bisa terbentuk di sekitar kita:
- Konsekuen Lateral adalah sungai yang mengalir turun ke lereng-lereng asli di permukaan bumi, seperti mountain, dome, blok, atau dataran yang baru saja terangkat.
- Konsekuen Longitudinal, merupakan sungai yang memiliki bentuk aliran sejajar dengan bagian puncak gelombang pegunungan.
- Subsekwen merupakan sungai yang terbentuk akibat dari erosi mundur hingga ke puncak lerengnya sehingga memperluas lembah dan membuat munculnya aliran baru mengikuti arah patahan.
- Superimposed merupakan sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar pada lapisan batuan batu di bawahnya. Ketika terjadi peremajaan, sungai tersebut dapat mengikis lapisan penutup dan memotong formasi batuan awal, sehingga membentuk aliran yang tidak sesuai dengan struktur batuan asli.
- Anteseden, merupakan sungai yang arah alirannya tetap akibat dari adanya keseimbangan arus dan material sungai yang ada. Namun, biasanya aliran ini terbentuk jika alirannya tidak terlalu cepat.
- Resekuen adalah sungai yang mengalir sejajar dengan sungai resekwen lateral, mengikuti kemiringan patahan, dan juga terbentuk dari aliran sungai subsekwen.
- Obsekwen, adalah sungai yang memiliki aliran turun dari permukaan patahan batuan dan sejenisnya.
- Insekwen, merupakan sungai memiliki aliran tanpa mengikuti laporan batuan sehingga bentuknya tidak menentu.
- Reserve adalah sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya, sehingga sering mengalami perubahan arah untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
- Komposit, merupakan sungai yang mengalir dari daerah dengan struktur geologi atau batuan yang berbeda.
- Anaklinal merupakan sungai terbentuk pada permukaan dengan kecepatan lambat, dan biasanya arahnya pengangkatan berlawanan dengan arus sungainya.
- Compound merupakan bentuk sungai yang terbentuk karena membawa air dari daerah yang memiliki geomorfologi berlawanan.
Sudah Tahu Jenis Pola Aliran Sungai?
Pada kesimpulannya, ada cukup banyak pola aliran sungai yang memiliki proses pembentukan yang berbeda. Setiap daerah pun pasti memiliki salah satu sungai dengan pola aliran aliran tersebut. Nah, setelah mengetahui pola-pola tersebut, bisa tahu sendiri sungai di daerah Anda masuk pola yang mana.