Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki sejuta pesona akan keindahannya. Tidak hanya destinasi wisatanya saja yang mampu memikat dunia, namun kebudayaan serta tradisinya seperti pola lantai tari kecak seolah menjadi daya tarik tersendiri untuk orang-orang yang singgah.
Tari kecak merupakan tarian tradisional dari Bali yang namanya sudah terkenal ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan dunia. Keunikan ini terletak pada gerakan penari dan pola lantai yang sangat khas. Bahkan, tidak akan Anda temukan pada jenis tarian tradisional lainnya.
Daftar ISI
Pola Lantai Tari Kecak
Sebelumnya pola lantai adalah garis yang membentuk perpindahan gerak penari untuk menghasilkan suatu gerakan yang bagus. Untuk pola lantai tari kecak sendiri ialah melengkung dengan deretan barisan penari yang saling duduk dengan membentuk lingkaran.
Kemudian pada bagian tengahnya akan diberikan ruang kosong atau space. Ruang kosong tersebut bukan menjadi hiasan semata, melainkan menjadi tempat untuk penari lain yang memiliki peran menjalani cerita dari sang legenda yakni Ramayana.
Gerakan dan Lagu pada Tari Kecak
Beberapa orang mengira kalau pola lantai tari kecak sama dengan tarian pada umumnya, begitupun dengan musik iringannya. Namun, fakta tersebut tidaklah benar karena tari kecak sendiri tidak menggunakan gamelan sebagai musik pengiringnya melainkan alat musik khusus.
Alat musik tersebut hanya berfungsi sebagai pelengkap saja sedangkan ritmenya berasal dari teriakan “cak, cak, cak” dari para penari yang melakukannya secara kompak dan bersamaan.
Perlu Anda ketahui jumlah penari kecak terdiri dari puluhan hingga ribuan orang. Maka dari itu, apabila kegiatan tersebut berlangsung di Bali tak heran jika suasana sekitar sangatlah ramai. Sebab, tidak hanya para penari yang meramaikan lokasi namun juga orang-orang yang ingin melihatnya secara langsung.
Para penari juga secara kompak menggunakan ornamen khas di pergelangan kaki. Dengan begitu, ketika mereka bergerak secara bersamaan akan menghasilkan suara gemericik yang keras dan lantang.
Sementara itu, pola lantai tari kecak dan gerakan utamanya adalah mengangkat kedua tangan dan bersuara “cak, cak, cak”.
3 Makna dan Filosofi Tari Kecak
Menilik penjelasan tentang pola lantai tari kecak yang terbilang cukup unik, tarian dari Bali ini juga memiliki makna dan filosofi tersendiri. Makna ini tidak hanya khusus untuk masyarakat Bali saja, melainkan juga para penontonnya. Berikut adalah beberapa makna dan filosofi tari kecak, yaitu:
1. Percaya dengan Kekuatan Tuhan
Pementasan tari kecak bukan hanya hiburan semata. Namun, dalam pementasan ini memunculkan kisah perjuangan Rama dan Shinta menghadapi Rahwana.
Selama pementasan berlangsung ada satu adegan yang memperlihatkan ketika Rama meminta pertolongan kepada sang Dewata.
Hal ini memberikan pelajaran kepada kita semua bahwa Rama mempercayai kekuatan Tuhan sebagai sosok pelindung manusia. Tidak hanya itu, namun tarian ini juga memiliki filosofi sebagai ritual untuk mendatangkan dewi yang bernama Suprabha atau Tilotama.
Dewi Suprabha dipercaya menjadi sosok yang bisa mengusir penyakit dan melindungi warga dari segala bentuk kekuatan jahat. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya.
2. Makna Pesan Moral
Dalam pola lantai tari kecak tadi Anda sudah mengetahui kalau ada satu lingkaran yang menjadi titik pementasan cerita Rama dan Shinta. Nah, tari kecak inipun mengandung pesan moral bagi orang-orang yang menontonnya. Kisah tersebut memperlihatkan kesetiaan Shinta pada suaminya Rama.
Kesetiaan tersebut tidak hanya terjadi antara Shinta dan Rama, namun juga Burung Garuda yang rela mengorbankan sayapnya untuk membantu Shinta dari sekapan Rahwana. Kisah-kisah ini juga menggambarkan betapa buruknya sikap Rahwana yakni serakah dan berusaha mengambil hak orang lain secara paksa.
Kisah tersebut memberikan pesan moral bahwa kita sebagai manusia harus bisa menjaga kepercayaan orang lain terutama keluarga.
Selain itu, jangan sampai memiliki sikap buruk seperti serakah seperti Rahwana. Sebab, ada hukum tabur tuai yakni apapun yang kita lakukan di dunia pasti akan mendapatkan balasan langsung.
3. Memiliki Nilai Seni Tinggi
Dalam tari kecak juga mengandung nilai seni yang tinggi. Meskipun tarian ini tidak menggunakan musik atau gamelan layaknya jenis tarian lainnya, tari kecak tetap tampak terlihat indah dengan selingan gerakan yang kompak dan juga enerjik. Setiap gerakan seolah terjadi dengan sentuhan seni yang kuat.
Walaupun beberapa penonton yang hadir tidak semua dari mereka beragama Hindu dan tidak terlalu mengerti jalan ceritanya, mereka semua menikmatinya. Pasalnya, keunikan dan cara penyampaian para penari yang membuat penonton tertarik untuk mengikuti jalan ceritanya.
Kostum dan Ornamen Tari Kecak
Secara keseluruhan pola lantai tari kecak penuh dengan adegan yang sakral, sehingga memunculkan kesan tersendiri bagi para penikmatnya. Berikut adalah penjelasan mengenai ornamen dan kostum yang ada pada tari kecak, yaitu:
1. Ornamen dan Properti
Properti utama yang ada pada tari kecak adalah api unggun atau bara api. Hal tersebut untuk menunjang suasana mistis yang ada di sekitar lokasi pementasan. Terlebih ketika para penari melakukan adegan menginjak bara api tanpa alas kaki. Pasti para penonton akan histeris melihatnya.
Namun tenang saja. Meski berbahaya, atraksi ini tidak akan melukai para pemain. Mereka sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya, sehingga masyarakat percaya bahwa kegiatan atraksi didukung oleh adanya kekuatan gaib.
2. Kostum dan Tata Rias
Secara umum para penari tari kecak akan melibatkan banyak orang yang sebagian besarnya adalah laki-laki. Untuk laki-laki akan menggunakan sarung bermotif kotak-kotak dengan warna hitam dan putih. Bagian atasnya tidak mengenakan pakaian alias bertelanjang dada.
Kemudian untuk pergelangan kakinya akan menggunakan gelang kerincing. Tidak ada riasan yang spesifik pada mereka. Namun, untuk para pemain yang berperan sebagai tokoh-tokoh penting seperti Rama, Shinta, Rahwana, dan Anoman menggunakan riasan dan pakaian yang sesuai dengan karakternya.
3 Keunikan Tari Kecak Bali
Para wisatawan Bali sebenarnya tidak hanya penasaran dengan destinasi wisatanya yang autentik. Namun, ada beberapa seni dan budaya yang membuat mereka memilih Bali sebagai kunjungan liburan. Salah satunya adalah pola lantai tari kecak yang memiliki 3 keunikan sebagai berikut, yaitu:
1. Iringan Tari Kecak
Berbeda dengan tarian lainnya, tari kecak hanya membutuhkan iringan suara “cak” dari para penari sehingga membentuk musik akapela. Nantinya selama pertunjukkan berlangsung akan ada seseorang yang berperan sebagai pemimpin. Ia akan memberikan arahan pada penari untuk melantunkan nada tinggi dan rendah.
Sedangkan, ada pula orang lain yang membacakan alur cerita untuk kemudian dimainkan karakter. Dalam tarian ini bara api dan bunga kamboja menjadi properti yang tidak akan ketinggalan.
2. Busana
Busana yang sangat sederhana juga menjadi keunikan dari tari kecak. Mungkin hanya pemain karakter saja yang cukup ribet. Sedangkan, para penari lain yang berjumlah puluhan hingga ribuan orang hanya menggunakan kain kotak-kotak. Kain tersebut dibentuk menjadi celana pendek.
3. Drama
Bukan hal asing lagi ya kalau dalam tari kecak juga terselip drama yang dimainkan. Kisah tersebut memperlihatkan kisah dari Ramayana yang berusaha menyelamatkan Dewi Sinta dari tangan Rahwana.
Dalam perjalanan kisah tersebut penonton akan disuguhkan dengan beberapa adegan yang mendebarkan. Mulai dari kisah cinta Shinta dan Ramayana kemudian penculikan Rahwana lalu pertengkaran antara Ramayana dengan Rahwana.
Jadi Lebih Tahu Pola Lantai Tari Kecak dan Keunikannya?
Dalam penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa pola lantai tari kecak tergambarkan cukup sederhana. Para penari hanya membentuk pola lingkaran saja kemudian menjadi pengiring dari kisah Ramayana dan Dewi Shinta.
Namun, keunikan tarian ini membuat orang-orang penasaran terutama dengan drama yang pemain suguhkan. Dari seluruh adegan yang terjadi bisa disimpulkan bahwa sebagai manusia kita harus percaya dengan pertolongan Tuhan serta jangan pernah memiliki sikap serakah karena termasuk perbuatan buruk.