Prasasti kerajaan Kutai menjadi bukti bahwa kerajaan hindu tertua di Indonesia ini memiliki sejarah panjang yang menarik untuk disimak. Selain menjadi tanda keberadaan Kerajaan Kutai, prasasti tersebut juga menunjukkan nama-nama raja atau pemimpin Kerajaan Kutai.
Berdasarkan Prasasti Yupa, pendiri Kerajaan Kutai bernama Raja Kudungga. Menurut penafsiran dari ahli sejarah, nama tersebut merupakan asli dari Indonesia yang belum terpengaruh oleh bahasa India. Berikut rangkuman lengkap tentang sejarah dari masing-masing prasasti peninggalan kerajaan Kutai!
Daftar ISI
7 Prasasti Kerajaan Kutai Beserta Sejarahnya
Sebagai kerajaan paling tua dan terkenal di Indonesia, Kerajaan Kutai tentu memiliki banyak peninggalan bersejarah yang masih tersimpan hingga sampai saat ini. Di antara banyaknya peninggalan tersebut, ada Prasasti Yupa yang terbagi menjadi 7. Ketujuh prasasti tersebut, antara lain:
1. Prasasti Muarakaman I
Pertama adalah Prasasti Muarakaman I yang memiliki pahatan sepanjang 12 baris hanya di salah satu sisinya. Prasasti Yupa Muarakaman I ini memiliki isi, yaitu:
Srimatah srinarendrasya kundunggasya mahatmanah putro ‘svavarmmo vikhyatah vansakartta yathangsuman tasya putra mahatmanah trayas traya ivagnayah tesan trayanam pravarah tapo bala damanvitah sri mulavarmma rajendro yastva bahusuvarnnakam tasya yajñasya yupo ‘yam dvijendrais samprakalpitah.
Isi prasasti tersebut menjelaskan silsilah Raja Mulawarman. Sri Maharaja Kundungga berputrakan Aswawarman yang memiliki tiga orang anak. Di antara ketiga anak tersebut, Mulawarman menjadi raja paling terkenal, karena baik, kuat, dan bijak saat berkuasa.
Prasasti pertama ini juga menceritakan bagaimana Raja Mulawarman mengadakan Bauswarnakam, yaitu upacara keselamatan yang memiliki arti “Emas Amat Banyak”. Ini ditandai oleh pendirian tugu batu Yupa yang dilakukan oleh para Brahmana.
Sebagai peninggalan kerajaan kuno yang bersejarah, pemerintah menjaga dan menyimpan Prasasti Yupa Muarakaman I di Museum Nasional, tepatnya di lantai 1 gedung baru.
2. Prasasti Muarakaman II
Prasasti Kerajaan Kutai berikutnya adalah Muarakaman II (D.2b). Di antara tujuh Yupa peninggalan kerajaan Kutai, Prasasti Muarakaman II memiliki bentuk paling tinggi.
Muarakaman II memiliki pahatan sebanyak 8 baris di sisi bagian depan tugu batu. Pahatan tersebut berisi:
Srimato nrpamukhyasya rajñah sri mulavarmmanah danam punyatame ksetre yad dattam vaprakesvare dvijatibhyo ‘gnikalpebhyah vinsatir ggosahasrikam tasya punyasya yupo ‘yam krto viprair=bhagath.
Isi di atas menjelaskan tentang Raja Mulawarman yang memberikan persembahan kepada para Brahmana. Artinya, Raja Mulawarman merupakan pemimpin yang terkemuka dan mulia.
Dalam isi prasasti tersebut menyebutkan juga bahwa Raja Mulawarman memberikan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Sama seperti Prasasti Muarakaman sebelumnya, Prasasti Yupa kedua ini juga dibuat oleh para Brahmana sebagai simbol kebijakan Raja.
Keberadaan Prasasti Yupa Muarakaman II saat ini tersimpan dan terjaga dengan baik di Museum Nasional Jakarta, tepatnya berada di lantai 2 gedung baru. Selain untuk menjaga peninggalan bersejarah, masyarakat juga bisa melihat prasasti di era Kerajaan Kutai lebih dekat.
3. Prasasti Kerajaan Kutai Muarakaman III
Berikutnya, ada Muarakaman III yang memiliki 8 tulisan di atasnya. Adapun isi dari Prasasti Muarakaman III, yaitu:
Srimad viraja kirtteh rajñah sri mulavarmmanah punyam srnvantu vipramukhyah ye canye sadhavah purusah bahudana jivadanam sakalpavrksam sabhumidanañ ca tesam punyagananam yupo yam sthapito vipraih.
Arti dari isi prasasti di atas adalah menceritakan kebaikan dari Raja Mulawarman. Selain itu, di dalam prasasti ini juga menceritakan kemuliaan sang Raja ketika memimpin.
Karena sudah banyak memberikan bantuan serta sedekah, para Brahmana mendirikan Prasasti Yupa ini sebagai bukti bagaimana Raja Mulawarman ketika menjadi pemimpin Kerajaan Kutai.
Masyarakat saat ini juga bisa menyaksikan lebih dekat prasasti ketiga ini di Museum Nasional, lebih tepatnya di lantai satu.
4. Prasasti Muarakaman IV
Prasasti Kerajaan Kutai keempat adalah Muarakaman IV. Berbeda dari prasasti sebelumnya, Muarakaman IV berisikan 11 baris yang tertulis di atas tugu batu.
Sayangnya, isi dari prasasti tersebut tidak bisa terbaca, karena sudah aus. Meski begitu, keberadaan prasasti ini juga hampir sama seperti Muarakaman sebelumnya yang menceritakan kebaikan serta kemuliaan Raja Mulawarman saat memimpin.
Para Brahmana mendirikan Prasasti Yupa tidak hanya sebagai bentuk ucapan terima kasih atas kebaikan Raja Mulawarman, tapi juga sebagai tanda kerajaan Kutai yang makmur serta sejahtera, berkat kepemimpinan Raja Mulawarman.
Peninggalan bersejarah Kerajaan Kutai ini tersimpan dengan baik di Museum Nasional, tepatnya di sebelah selatan gerbang menuju ruang prasejarah yang letaknya di bagian belakang gedung lama.
5. Prasasti Muarakaman V
Prasasti Kerajaan Kutai kelima ada Muarakaman V. Di dalam prasasti ini terdapat 4 pahatan berupa tulisan. Pahatan tersebut terletak di bagian depan tugu batu yang masih bisa terbaca dengan jelas, yakni:
Sri mulavarmmana rajña yad=dattan=tilaparvvatam sadipa malaya sarddham yupo yam likhitas=tayoh.
Arti dari isi Muarakaman V adalah Raja Mulawarman memberikan minyak kental yang melimpah dan lampu malai (kelopak) bunga.
Saat ini, Muarakaman V tersimpan di dalam Museum Nasional, tepatnya di bagian belakang gedung lama atau sama seperti lokasi Prasasti Yupa Muarakaman IV.
6. Prasasti Muarakaman VI
Seperti namanya, Muarakaman VI merupakan prasasti Kerajaan Kutai yang keenam. Di dalam Muarakaman VI terdapat 8 baris pahatan di bagian depan tugu batu. Pahatan tersebut berisikan:
Jayaty=atiba[lah] sriman=sri mulavarmma nr[pah] yasya likhitani danany=asmin=mahati [sthale] jaladhenung ghrtadhe[num] kapiladanan=tath=aiva ti[ladanam] vrsabh=aikadasam=api yo datva vipresu rajendra[h].
Meski sudah cukup lama, isi dari prasasti tersebut masih bisa terbaca. Muarakaman VI menceritakan tentang ajakan untuk memberikan selamat kepada Raja Mulawarman yang sudah memberikan persembahan kepada para Brahmana. Persembahan tersebut mulai dari air, minyak wijen, 11 ekor sapi, hingga keju atau ghrta.
Keberadaan Muarakaman VI juga tersimpan dengan baik di Museum Nasional. Lokasi bangunannya sama seperti Muarakaman IV dan V, yaitu di gedung lama paling belakang.
7. Prasasti Muarakaman VII
Terakhir, ada Muarakaman VII. Prasasti Yupa terakhir ini memiliki 8 baris pahatan di bagian depan dan paling pendek bentuknya.
Sayangnya, tidak semua 8 baris pahatan tersebut bisa terbaca dengan jelas. Ada beberapa bagian yang mengalami aus, sehingga membuat isi prasasti ini menjadi tidak sempurna. Meski begitu, ada beberapa bagian tulisan yang masih bisa terbaca, yaitu:
Sri mulavarmma rajendra[h] sama[re]jitya partthi[van] karadam nrpatimsa cakre yatha raja yudhistirah catvarimsat=sahasrani sa dadu vaprakesvare ba….…..trimsat=saharani punar=ddadau ….……sa punar=jivadanam prithagvidham akasadipam dharmmatma partthivendra[h] svake pure ….. ….. ….. .….. ….. ….. ….. mahatmana yupo yam sth[apito] viprair=nnann.….ih=a[gataih].
Isi dari prasasti Kerajaan Kutai terakhir tersebut kurang lebih menceritakan bagaimana Raja Mulawarman berhasil menaklukkan pemimpin lain, seperti Raja Yudhistira.
Tidak hanya itu, dalam prasasti terakhir ini juga berisikan adanya upacara yang selalu diselenggarakan oleh Raja Mulawarman serta persembahan untuk kesempurnaan jiwa atau jivadana.
Peran Penting Prasasti Yupa dalam Sejarah
Penemuan prasasti Kerajaan Kutai yang terbagi menjadi 7 bagian ini memiliki peran penting dalam sejarah kerajaan di Indonesia. Prasasti ini menjadi bukti serta tambahan informasi tentang Kerajaan Kutai, salah satu kerajaan populer di Indonesia.
Lokasi penemuan Prasasti Yupa berada di Kalimantan Timur, lebih tepatnya di bagian hulu Sungai Mahakam yang terletak di Kabupaten Kutai.
Seluruh prasasti tersebut terbuat dari batu andesit yang bertuliskan aksara pallawa dan sansekerta. Huruf pallawa merupakan bahasa paling banyak digunakan oleh masyarakat India Selatan.
Ketujuh prasasti yang bernama Muarakaman ini dibuat khusus oleh para Brahmana untuk mengenang kebaikan serta kemuliaan Raja Mulawarman. Jadi, tidak heran jika ketujuh Muarakaman ini memiliki isi yang hampir sama, yaitu kebaikan Maharaja Mulawarman.
Baca Juga: 7 Prasasti Kerajaan Tarumanegara yang Masih Utuh Hingga Kini
Sudah Lebih Paham Tentang Prasasti Kerajaan Kutai?
Menjadi salah satu kerajaan paling populer dan tertua di Indonesia, Kerajaan Kutai memiliki banyak peninggalan sejarah, salah satunya Prasasti Yupa yang terbagi menjadi 7 bagian, yaitu Muarakaman I hingga Muarakaman VII.
Ketujuh prasasti tersebut merupakan kenang-kenangan dari para Brahmana kepada Raja Mulawarman atas kebaikan dan kemuliaannya saat memimpin Kerajaan Kutai. Selain itu, prasasti ini juga menceritakan silsilah Mulawarman, yang merupakan cucu dari Kundungga. Kini, seluruh prasasti tersimpan di Museum Nasional, Jakarta.